Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam pembangunan nasionla sektor kepariwisataan yang menyangkut kegiatan yang
menunjang kepariwisataan salah satunya adalah perhotelan. Industri jasa perhotelan
melayani pengadaan tempat atau kamar untuk bermalam dan juga pengadaan makanan
dan minuman. Secara umum, produk yang dijual oleh pihak manajemen hotel terdiri dari
dua produk utama yaitu produk nyata (tangible product) seperti kamar hotel, restoran,
spa, dan berbagai fasilitas hotel lainnya dan produk tidak nyata (intangible Product)
seperti layanan, suasana, kenyamanan, dan lain sebagainya. Perhotelan hendaknya
memiliki standar tersendiri yang ditekankan untuk karyawan dalam memberikan
pelayanan kepada pelanggan pada aspek produk tidak nyata, seperti perihal kesehatan dan
kebersihan.
Menurut SK Dirjen Pariwisata, sanitasi hygiene adalah meliputi perorangan, makanan
dan minuman serta lingkungan, dan tujuan diadakannya usaha snaitasi dan hygiene adalah
untuk mencegah timbulnya penyakit dan keracunan serta gangguan kesehatan lain sebagai
akibat dari adanya interaksi faktor-faktor lingkungan hidup manusia. Setiap hotel
mempunyai bagian untuk menunjang jalannya operasional hotel agar berjalan lancar, slah
satunya Tata Graha (Housekeeping), yang bertugas memberikan pelayanan kenyamanan
dan kebersihan seluruh ruang hotel. Housekeeping adalah bagian atau departemen yang
mengatur, menjaga kebersihan, memperbaiki kerusakan, dan memberi dekorasi dengan
tujuan agar hotel tampak bersih, rapi, menarik, dan menyenangkan penghuninya.
Salah satu bagian yang berada dalam Departemen Tata Graha adalah Public Area
Section yang menangani semua urusan kebersihan, kerapian, kelengkapan, kenyamanan,
semua area umum yang berpengaruh besar terhadap pemasukan dan operasional kerja di
hotel (Nathalia T,dkk. 2022). Tata graha yang baik juga dapat menciptakan kesan pertama
yang mengesankan dan kesan itulah yang akan membekas di hati para tamu. Secara tidak
langsung, para tamu akan kembali menginap di hotel tersebut. Sudah sepantasnya apabila,
setiap Departemen Tata Graha di hotel dapat memberikan layanan yang baik atau yang
terbaik dan kebersihan area yang maksimal.
Dalam melaksanakan housekeeping di hotel dalam prosedur pembersihan di area
umum hotel perlu memperhatikan teknik pembersihan yang tepat sehingga hasil yang
diperoleh akan maksimal. Hal-hal penting tersebut adalah menentukan area yang perlu
dibersihkan dan dikerjakan; menginformasikan pada bagian yang bertanggung jawab bila
pembersihan diharapkan untuk segera dikerjakan; mengumpulkan dan memeriksa bahan-
bahan pembersih; menyiapkan alat dan bahan pembersih sesuai dengan keadaan objek
yang akan dibersihkan; melakukan pekerjaan dengan prinsip searah jarum jam atau
berlawanan jarum jam jika objek pembersihan di ruangan; bekerja dengan menggunakan
prinsip kesehatan dan keselamatan kerja; memasang rambu-rambu jika sedang
membersihkan area umum untuk menjamin keselamatan tamu; memeriksa area yang
dibersihkan apakah sudah benar-benar bersih; dan mengembalikan bahan pembersih pada
ruang yang tersedia (Kumaat, 2019)
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi tata graha
2. Untuk mengetahui tata graha di hotel
3. Untuk mengetahui bagian-bagian tata graha di hotel
4. Untuk mengetahui metode pembersihan tata graha di hotel

1.3 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk
mengetahui dan memperoleh wawasan bagi pembaca mengenai tata graha di hotel

DAPUS
Irawan, H Djoko. 2022. Tata Graha Hotel. Diktat Kuliah Pengembangan Bahan
Pengajaran Mata Kuliah Tata Graha. Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes
Kemenkes Surabaya.
Nathalia, Theodosia., dkk. 2022. Peningkatan Layanan Hotel Melalui Pelatihan
Operasional Tata Graha Pada Area Publik. Prosiding PKM-CSR, 5, 1-6.
Kumaat, H. M. E. 2019. Modul Housekeeping. Prosedur Pembersihan Public Area.
Politeknik Negeri Manado.

Anda mungkin juga menyukai