Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012
tentang penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Dalam pasal satu peraturan pemerintahan yang dimaksud ialah Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat
SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan
dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat K3 adalah segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui
upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Dan juga pada
pasal dua menjelaskan bahwa penerapan SMK3 bertujuan untuk
meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi mencegah dan mengurangi
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh serta
menciptakan; tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong
produktivitas.
Hotel merupakan salah satuperusahaan yang berkembang pesat dan
tentunya SDM yang dibutuhkan sangatlah tinggi, maka potensi bahaya dan
resiko yang terjadi juga semakin besar. Salah satunya Whiz Prime Hotel
Hasanuddin Makassar merupakan hotel bintang tiga yang bekawasan pusat
bisnis di kota Makassar. Tentunya telah memenuhi standarisasi fasilias
penunjang bagi para pengunjung dan tamu. Pihak hotel harus memperhatikan
bukan hanya fasilitas tamu saja tentunya tempat, fasilitas dan kenyamanan
yang menunjang keselamatan kerja untuk pramukamar perlu diperhatikan
karena pramukamar ialah pekerjaan berat dan penuh resiko, pramukamar
berfokus pada kebersihan dan kerapian kamar tamu. Seorang pramukamar
dituntut untuk bisa bekerja dengan gesit dalam membersihkan dan merapikan
kamar di hotel, dimana ini melibatkan skill yang terlatih serta wawasan
seputar objek yang akan dibersihkan.
Pada dasarnya pramukamar tidak hanya sebatas menjaga kerapihan
area atau sekedar lebih daripada itu adalah terjaganya kewaspadaan bahwa
musibah betapa pun tidak diinginkan bisa terjadi kapan saja dan dimana
saja. Berdasarkan penelitian terdahulu, terdapat beberapa manfaat yang
memiliki dampak sangat besar dari pekerjaan pramukamar yang dilakukan
secara sistematis dan profesional. Seperti kita ketahui kecelakaan kerja
sekecil apapun yang terjadi dan dialami oleh karyawan berhubungan
dengan berbagai hal, yaitu biaya yang beberapa diantaranya diasosiasikan
dengan perawatan medis dan kehilangan pendapatan, juga berhubungan
dengan kelancaran proses kerja yang berpengaruh dengan produktivitas
kerja pada Whiz Prime Hasanuddin pernah terjadi kecelakaan kerja
kondisi terkait cara kerja pramukamar seperti terpeleset saat
membersihkan bathroom dan kurangnya ke hati-hatian para pramukamar
saat meletakkan trolley sehingga terjadilah cedera ringan atau berat,
kondisi terkait cara kerja pramukamar kecelakaan kerja.
Berdasarkan  latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk
mengangkat judul
“KESELAMATAN KERJA PRAMUKAMAR PADA WHIZ
PRIME HASANUDDINHOTEL MAKASSAR”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana potensi kecelakaan kerja pramukamar di Whiz Prime
Hasanuddin Hotel Makassar?
2. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan dalam mencegah terjadinya
kecelakaan kerja pramukamar di Whiz Prime Hasanuddin Hotel
Makassar?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui potensi kecelakaan kerja pramukamar di whiz


prime hasanuddin hotel makassar.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan
kecelakaan kerja pada whiz prime hasanuddin hotel makassar.

D. Manfaat Hasil Penelitian


1. Secara Formal
Untuk memenuhi syarat dan menyelesaikan studi program diploma 3
Manajemen Divisi Kamar pada Politeknik Pariwisata Makassar.
2. Secara Operasional
Sebagai tinjauan efektivitas pembersihan kamar oleh pramukamar
diwhiz prime hasanuddin hotel makassar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertan Hotel
Menurut Sulastiyono (2011:5), hotel adalah suatu perusahaan yang
dikelolah oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan,
minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang
melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar
sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus. Di
dalam sebuah hotel, terdapat beberapa departemen dan seksi yang dalam
operasionalnya saling terkait satu sama lainnya. Adapun departemen tersebut
adalah departemen kantor depan, departemen tata graha, departemen
akuntansi, departemen makanan dan minuman, departemen penjualan dan
pemasaran, dan departemen personalia.
2. Housekeeping (Tata Graha)
Menurut Nyoman (2002:274), Housekeeping adalah salah satu
department atau bagian dalam hotel yang lazim disebut tata graha hotel yang
mengurus hal-hal yang berkaitan dengan kebersihan, kerapian, kesehatan,
keindahan, dan keserasian seluruh kamar, ruang tamu, lobi, toilet umum
termasuk pertamanan dan p erparkiran. Bagian binatu juga berada di
pengawasannya.
3. Room Attendant
Menurut Shite (2006). Room Attendant adalah suatu posisi atau jabatan
yang bertanggung jawab dalam kebersihan, kerapihan, keindahan dan
kenyamana tamu selama tamu berada di hotel.
Menurut sulastiyono (2011), Room Attendant adalah petugas kamar
tamu yang mempunyai tanggung jawab untuk menjaga kebersihan, kerapihan
dan kelengkapan kamar. Adapun petugas yang melaksanakan pembersihan,
merapikan dan melengkapi kebutuhan tamu kamar adalah roomboy
sedangkan pengawasan terhadap proses pekerjaan yang dilakukan oleh
roomboy tersebut adalah room supervisor.
4. Room Section
Tugas pokok dari bagian ini ialah menjaga kebersihan, kerapian
keindahan, kenyamanan dan kelengkapan kamar tamu. Kamar yang bersih,
nyaman, menarik, tenang dan aman merupakan produk utama hotel yang
harus diberikan kepada para tamu yang menginap dan hal tersebut merupakan
sumber penghasilan pertama dari hotel. Area yang menjadi tanggung jawab
room section meliputi kamar tamu, coridor dan pantry di lantai tersebut.
5. Guest Supplies
Guest Supplis ini diperlukan pada kamar tamu agar memenuhi
perlengkapan kamar mandi tamu. Untuk itu iventarisasi guest supplies ini
harus dilakukan secara rutin agar pelayanan yang diberikan kepada
tamudapat berjalan dengan baik. Menurut Gnijaya (2009) jenis-jenis guset
supplies yang biasa digunakan di dalam kamar mandi tamu Hotel, antara
lain:
a. Body lation
b. bath Gel
c. Shampoo
d. Conditioner
e. Hand Soap
f. Bath Soap
g. Tooth Brush
h. Shower Cap
i. Catton Soap
j. Comb
6. Keselamatan Kerja
1. Pengertian keselamatan kerja
Keselamatan kerja pramukamar merupakan rangkain usaha untuk
menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang
bekerja di perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan menurut Mathis dan
jackson, menyatakan keselamatan pramukamar adalah merujuk pada perlindungan
terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cidera yang terkait dengan
pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan
fisik seseorang terhadap cidera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah
terkait dengan pekerjaan. kesehatan dan keselamatan kerja pramukamar pada
kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.
Keselamantan dan kesehatan kerja merupakan suatu usaha dan upaya untuk
menciptakan perlindungan dan keamanan dari risiko kecelakaan kerja
pramukamar dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja,
perusahaan,masyarakat dan lingkungan kerja hotel.

Dapat disimpulkan,keselamatan pramukamar adalah rangkaian usaha dan


upaya menciptakan suasana kerja yang aman dari risiko kecelakaan kecelakaan
baif fisik, mental maupun emosional sehingga memberikan perlindungan kepada
tenaga kerja, yang menyangkut aspek keselamatan, kesehatan, pemeliharaan
moral kerja, perlakuan sesuai martabat manusia dan moral agama. Dengan
demikian, tenaga kerja secara aman dapat melakukan pekerjaannya guna
meningkatkan hasil kerja secara aman dapat melakukan pekerjaannnya guna
meningkatkan hasil kerja dan produktivitas kerja sehingga para tenaga kerja harus
memperoleh jaminan perlindungan keselamatan kerja pramukamar di dalam setiap
Pelakasanaan pekerjaanya sehari-hari.
7. Standar Operasional prosedur (S.O.P )

Standar Operasional prosedur (S.O.P) merupakan suatu pedoman


atau acuan untuk melakasanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat
penilaian kinerja instansi pemerintah berdasrkan indicator-indikator teknis,
adminidtrasi dan prosedur sesuai tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada
unit kerja yang bersangkutan (Tjipto Atmoko,2011).

a. OC (Occupied) : kamar tersebut ditempati oleh tamu.

b. V (vacant) : kamar itu sudah kosong


dibersikan

c. VCI (Vacant clean) : kamar itu sudah kosong sudah dibersikan.

d. VCI (Vacant clean Inspected) : kamar itu sudah kosong dan sudah Dibersikan

dan sudah diperiksa oleh penyelia sehingga

kamar siap untuk dijual.

e. CO (Check Out) : tamu meninggalkan hotel / kamar dan

sudah menyelesaikan pembayaran.

f. SO ( Sleep Out) : tamu sudah check in di hotel namun tamu


tersebut tidur diluar (tidak menempati

kamar yang disewa).

g. DND (don’t disturb) : tamu tidak mau diganggu.

h.DL ( double lock) : kamar tersebut dikunci dan kali sehingga

: tidak bisa dibuka dengan kunci kamar.

i. OOO ( out of Onder ) : kamar tersebut tidak bisa dijual,karena

kerusakan

8. Tugas dan tanggung jawab Pramukamar:

1. Menerima penugasan dan pegarahan dari floor supervisor.

2. Melakukan handing over dari room attedant night shift, morning shift dan

Evening shift.

3. Menyiapkan trolley dan peralatan kerja, guest supplies dan linen untuk setia
4.Memeriksa status kamar sesuai dengan EA diarea yang ditugaskan, kondisi

Dan melaporkan status kamar sesuai dengan hasil pemeriksaan.

5. Melaporkan pada floor supervisior jika terjadi perbedaan status kamar

6. Membersikan kamar sesuai dengan SOP.

7. Melakaukan turn down service dan membersikan kamar yang late check-ou

Out, membantu pengriman laundry yang bersih ke kamar ( dilakukan room

Attedant evenig shift).

8. Membuat room attedant report dan mengembalikan kunci pada saat akhir

Penugasan.

9. melapporkan kepada floor supervisor \ order taker jika ada barang tamu

Yang tertinggal.

10. Menjaga penggunaan dan pemakaian atas biaya yang dikeluarkan untuk

Pengunaan guest suplies dan cleaning supplies.

Setiap floor statoin (dilakukan room attedant night shift).

9. faktor-faktor yang Mempengaruhi kinerja karyawan

Faktor-faktor yang mempengaruhui kinerja karyawan pekerjaan

Dengan hasil yang tinggi harus dicapai oleh karyawan. Mangkunegara (2000)

Menyatakan bahwa ukuran yang perlu diperhatikan dalam penilian kinerja antara
lainan :
1). Kualitas kerja, yaitu kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil kerja dengan

Mengabaikan volume pekerjaan. Dengan adanya kualitas kerja yang baik

Dapat menghindari tingkat keselahan dalam penyelesaian suatu pekerjaan

Serta produktivitas kerja yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi kemajuaan

Perusahaan.

2). Kuantitas kerja, yaitu volume kerja yang dihasilkan dibawah kondisi

Normal. Kuantitas kerja menunjukkan banyaknya jenis pekerjaan yang

Dilakukan dalam satu waktu sehingga efisiensi dan efektifitas dapat

Terlakasana sesuai dengan tujuan perusahaan.

3). tanggung jawab, yaitu menunjukkan seberapa besar karyawan dapat

Mempertanggung jawabkan hasil kerjannya, sarana dan prasarana yang

Dipergunakan serta perilaku kerjanya.

4). Inisiatif, yaitu menunjukkan seberapa besar kemampuan karyawan untuk

Menganalisis, menilai, menciptakan dan membuat keputusan terhadap

Penyelesain masalah yang dihadapinya.

5). kerjasama,yaitu merupakan kesediaan karyawan untuk berpartisipasi dan

Bekerja sama dengan karyawan lain secara vertical atau horizontal di

Dalam maupun diluar pekerjaan sehingga hasil pekerjaan semakin baik

6). ketaatan, yaitu merupakan kesediaan karyawan dalam mematuhi


peraturan-
Peraturan yang melakukan pekerjaannya sesuai dengan instruksi yang

Diberikan kepada karyawan.

7). Sarana pendukung, yaitu hal yang berhubungan dengan lingkungan kerja

(keselamatan kerja, kesehatan kerja, sarana produksi, teknologi) dan hal-

Hal yang berhuungan dengan kesejahteraan pegawai (upah/gaji, jaminan

Sosial, keamanan kerja). Job descripition (deskprsi pekerjaan ) adalah

Pernyataan tertulis yang menjelaskan mengapa pekerjaan ada, apa yang

Dilakukan pemegang pekerjaan sebenarnya, bagaimana mereka

Melakukannya dan dalam

10. guest supplies

Guest supplies ini diperlukan pada kamar tamu agar memenuhui

Perlengkapan kamar mandi tamu. Untuk itu inventarisasi guest supplies

Ini harus dilakukan secara rutin agar pelayanan yang diberikan kepada tamu

Dapat berjalan dengan baik. Menurut Gnijaya (2009) jenis-jenis

Guest supplies yang biasa digunakan di dalam kamar mandi tamu hotel,

Antara lain:

a. body lation

b. bath gel

c. shampoo

d. conditioner
e. hand soap

f. bath soap

g. tooth brush

h. shower cap

i. shaving cream

j. catton soap

k. comb

10. bagian – bagian Housekeeping

1. public area

Petugasnya sering di sebut dengan public area attedant ( houseman )

Bertugas memelihara bersikan dan kerapian area-area umum yang sering

Digunakan oleh para tamu .

Pembagian tugas houseman antara lain:

Kelompok kerja pagi : jam 08.00-15.00

Kelompok kerja siang : jam15.00-23.00

Kelompok kerja malm : jam 23.00-08.00

Jenis-jenis alat-alat pembersih yang sering digunakan anatara lain

1. sapu (broom/sweeper)

2. pel (mop)

3. sikat (brush) yang terbagi atas berbagai macam keperluan


4. penampung debu (dust pan)

5. tempat sampah (bucket /dust bin)

6. penjebak debu (lobby duster)

7. semproten (gun sprayer)

8. pembersih kaca (glass cleaner)

9. tanda bahaya (danger notice)

10. floor squeeze adalah alat untuk membersikan genangan air

11. vacumm clean er (alat penyedot debu )

12. floor machine (alat untuk menyikat lantai )

13. carpet machine ( alat untuk membersikan karoet )

14. blower ( alat untuk mengerinkan karpet)

Jenis bahan-bahan pembersih yang digunakan

1). glass cleaner, gunanya untuk membersikan kaca

2). forwardi, unbahan pembersih dan desinffektan lantai

3) .wax strip,untuk membersikan dan mengangkat kotoran, atau

Pelapis lantai

4). complete,untuk sealer atau memberikan ketahanan maksimun

Goresan sepatu dan debu

5). spot and satian remover, untuk membersikan noda-noda pada

Karpet. Metode pembersih


11). MPC (multi perpose cleaner), guannya untuk membersikan

Seluruh bagian furniture, kaca, metal dll.

12). wooden polish,gunanya untuk mengkilapkan semua yang

Berbahan dari kayu

13). GO gatter, untuk membersikan toilet

14). Dusting (mengelap kering)

15). dump dasting ( mengelap kering )

16). sweeping ( menyapu)

17.) moping ( mengelap)

Tipe pembersihan

1) daily cleaning, adalah pembersihan yang biasanya dilakukan dalam

sehari-hari, antara lain, kamar tamu, area umum, kantor, toilet,restoran, kolam
renang

2) general cleaning, adalah pembersihan, adalah pembersihan menyeluruh


dengan cara tahap demi tahap. Pembersihan biasanya dilakukan pada saat tamu
sedang sedikit

3) seasonal cleaning, adalah pembersihan yang dilakukan pada saat pergantian


musim

4.remodeling adalah, mengubah sebagian atau seluruh ruan tamu termasuk


peralatan dan fasilitas yang dipakai

Jenis-jenis lantai

1) hard floor (lantai keras) anatara lain: marmer, ubin dan teraso
2) resilent ( lantai rusak ) anatara lain vinyl,asbestor,linoleum

3) permadani ( karpet )

Jenis tempat tidur

a). single bed,tempat tidur yang digunakan untul 1 orang

b). double bad adalah kamar yang dilengkapi dengan satu tempat dengan

ukuran queen atau king untuk dua orang

c). twin bed room adalah kamar yang dilengkapi dua single bed dalam

satu kamar

d). triple room adalah kamar yang dilengkapi dengan double bed dan

singel bed,untuk tiga orang

e). holiday bed adalah tempat tidur yang disambung oleh heard board

f). rollaway bed adalah bed tambahan untuk menambah kekerungan

tempat tidur dikamar (extra bed )

g). baby cot adalah tempat tidur khusus untuk bayi atau anak-anak

h). murphy bed adalah tempat tidur yang bisa dilipat kedalamdinding

i). fold away bed adlah tempat tidur yang bisa dilipat dan dapat disimpan

1. laundry

Mempunyai tugas dan tanggung jawabnya adalah melakukan pemeliharaan

Seluruh jenis linen yang dipergunakan operasional hotel. Dan juga menerima

Pencucian pakaian tamu dan pakaian seragam hotel.


2. linen

Linen attedant adalah yang bertanggung jawab atas penyimpanan,

Penyediaan, kelengkapan, kebersihan, yang dibutuhkan untuk keperluan

Hotel.

Antara lain:

1) sheet ( seprai )

2) piloww case ( sarung bantal )

3) blanket ( selimut )

4) bed cover ( penutup tempat tidur)

5) bed protector ( perlindung kasur )

6) towel ( anduk ) bath towel, hand towel, face towel, bath mat ( keset ),

Bath rug ( baju mandi)

7) napkin ( sapu tangan )

8. table cloth ( taplak meja ), atc


Menurut Tjipto (2010), Atmoko Standard Operating Procedure
adalah suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan
sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja suatu instansi berdasarkan
indikator-indikator teknis, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja
yang bersangkutan.
Menurut Raymond (2005), Industri perhotelan terutama di
departemen Houseekeping sangat penting sekali untuk keselamatan dan
kesehatan kerja oleh karyawan yang bekerja di departemen tersebut,
karena departemen tersebut sangat berhubungan sekali dengan mesin,
bahan kimia, dan lingkungan. Jika ada salah satu karyawan ceroboh maka
dapat menimbulkan peristiwa yang tidak kita inginkan. Program K3
(Keselamatan Kesehatan Kerja) sangat penting untuk menjamin
keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan, tentu perusahaan itu akan
mendapatkan dampak buruk apabila perusahaan itu tidak memberikan
pelayanan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja)terhadap karyawannya
seperti: terjadinya cidera dan bahkan juga bisa menyebabkan kematian,
menimbulkan penyakit, memberikan kerugian, proses kerja di perusahaan
tersebut sangat lambat.
Pada dasarnya kondisi keselamatan menurut UU No. 1 tahun 2014
tentang keselamatan kerja atau hukum keselamatan kerja meletakkan
prinsip dasar pelaksanaan keselamatan kerja. Dan tindakan keselamatan
menurut UU No. 13 tahun 2003 tentang setiap pekerja mempunyai hak
untuk mendapatkan perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja.

B. Kerangka Pikir

KESELAMATAN KERJA

POTENSI KECELAKAAN UPAYA PENCEGAHAN


KERJA KECELAKAAN KERJA
NOL KECELAKAAN

(ZERO ACCIDENT)

Gambar 1. Kerangka Pikir


Keterangan :
Dari alur pikir di atas dapat dikemukakan bahwa Potensi kecelakaan
kerja pada Hotel Whize Prime Hasanuddin Makassar dapat di atasi dengan
melakukan upaya-upaya pencegahan untuk mengurangi kecelakaan kerja
karena apabila jika terjadi kecelakaan kerja maka akan mengakibatkan
terhambatnya kerja pramukamar dalam membersihkan kamar oleh karena
itu diperlukan upaya dalam penanganan kecelakan kerja, dengan upaya
penanganan yang optimal serta tepat maka akan dapat mengurangi
kecelakaan, dengan zero accident atau tidak terjadinya kecelakan
menandakan bahwa pada Hotel Whize Prime Makassar keselamatan kerja
sangat terjaga.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Jenis pendekatan penelitian ini adalah deskriptif jenis penelitian
kualitatif deskriptif yang digunakan pada penelitian ini dimaksudkan untuk
memperoleh informasi mengenai mengenai keselamatan kerja
pramukamar. Selain itu, dengan pendekatan kualitatif diharapkan dapat
menjadi masukan untuk pihak Whiz Prime Hasanuddin Hotel Makassar.

B. Jenis dan Sumber Data


a. Jenis Penelitian
Deskriptif yaitu menjelaskan fenomena yang terjadi selama penelitian
dilaksanakan dengan menganalisa dan mengumpulkan keterangan serta
memba ndingkan seluruh fenomena yang ada dengan teori yang
berlaku.
b. Sumber Data
1) Data primer: yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
penelitian secara langsung dari sumber datanya
2) Data sekunder : yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan
penelitian dari berbagai sumber yang telah ada (Penelitian tangan
kedua).

C. Populasi dan Sampel


a) Poulasi
Populasi penelitian meliputi housekeeper, Supervisor dan
Pramukamar.
b) Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini di ambil dari populasi
housekeeper, Supervisor dan Pramukamar Hotel Whize Prime
Hasanuddin Makassar dengan jumlah sampel yang dianggap sudah
mewakili/representagtive dari populasi yang ada.

D. Variabel dan Desain Variabel


1. Variabel Penelitian
Berdasarkan judul penelitian ini yakni “Keselamatan Kerja
Pramukamar Hotel Whize Prime Hasanuddin Makassar” diketahui
variabel yang akan diteliti ada dua yaitu:
a. Variabel bebas
b. Variabel terikat

E. Teknik Pengumpulan Data


a. Observasi adalah teknik ini dilakukan melaluipengamatan dan
pencatatan secara sistematis mengenai gejala-gejala yang ada dalam
hubungannya dengan permasalahan yang dihadapi.
b. Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilaksanakan
dengan cara melakukan tanya jawab kepada pihak yang bersangkutan
dalam hal ini.
F. Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah


analisis deskriptif kualitatif, penelitian menyajikan data mengenai
keselamatan kerja pada pramukamar di Whiz Prime Hasanuddin hotel
makassar dengan menggunakan teori yang menjadi landasan pada
penelitian. Membandingkan antara beberapa data yang telah didapatkan
dengan berbagai literatur maupun data-data lainnya yang telah
dipersiapkan.

Dengan metode analisis data inilah peneliti menggambarkan


sekaligus menganalisa secara deskriptif dari hasil penelitian mengenai
keselamatan kerja pada pramukamar di Whiz Prime Hasanuddin hotel
makassar.
c.

Anda mungkin juga menyukai