HOTEL L SEMINYAK
(Disusun Untuk Memenuhi tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar Kesehatan Dan Keselamatan Kerja)
OLEH :
KELOMPOK 11
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat-Nya tugas kami yang berjudul “Program kesehatan dan keselamatan kerja untuk
perhotelan di Hotel L Seminyak” ini dapat selesai tepat waktu.
Di samping itu, kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, kami mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekeliruan didalam tugas ini.
Demikian pula halnya kami juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif
demi penyempurnaan tugas ini untuk selanjutnya dapat menjadi lebih baik dan memiliki
potensi untuk dikembangkan.
Sebagai akhir kata, dengan selesainya tugas ini, maka seluruh isi tugas ini semoga
bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada tahun 1996, Menteri Tenaga Kerja Indonesia mengeluarkan Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Nomor: PR : 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (SMK3). Dimana pada pasal 3 Peraturan Menteri Tenaga tersebut
menjelaskan bahwa setiap perusahaan yang memperkerjakan tenaga kerja sebanyak 100
orang atau lebih dan/atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik
proses atau bahan produksi yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja seperti, peledakan,
kebakaran, pencemaran, dan penyakit akibat kerja, wajib menerapkan Sistem Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Mengingat perusahaan-perusahaan berkembang pesat dan SDM yang dibutuhkan
semakin tinggi, maka potensi bahaya dan resiko yang terjadi juga semakin besar salah
satunya di hotel. Ketentuan mengenai keselamatan kerja dan kesehatan kerja diatur dalam
Undang-Undang No 13 Tahun 2003 dinyatakan bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai
hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral, dan
kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat serta nilai-nilai agama.
Peraturan ini menjelaskan bahwa dengan sistem produksi yang makin modern sehingga
peralatan dan bahan-bahan yang dipergunakan juga semakin membahayakan, maka menjadi
kewajiban bagi perusahaan untuk menjamin keselamatan kepada karyawan yang mengalami
kecelakaan di dalam menjalankan pekerjaannya. Setiap organisasi harus tanggap terhadap isu
keselamatan. Pertimbangan lain adalah pada isu kesehatan yang timbul pada lingkungan
kerja yang berbahaya.
Keselamatan dan kesehatan kerja di perhotelan sangat menarik untuk dibahas secara
lanjut. Maka dari itu kami akan membahas mengenai Penerapan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja di Hotel L Seminyak
B. TUJUAN
1. Memahami permasalahan yang dihadapi oleh tenaga kerja di perhotelan dalam
menjalankan tugasnya ditempat kerja.
2. Melakukan pengamatan dan atau mendiskusikan permasalah yang dihadapi oleh
tenaga kerja di perhotelan
3. Mengenal kebijakan hotel dalam pemanfaatan atau mengatur tenaga kerja
4. Memberikan alternatif pemecahan terhadap kemungkinan dampak buruk yang
dihadapi oleh tenaga kerja di perhotelan
C. METODOLOGI
1. Studi pustaka (library research), yaitu dengan mempelajari buku-buku dan sumber dari
internet yang berhubungan dengan obyek pengamatan
2. Studi Lapangan (field study)
a. Wawancara (interview), yaitu tanya jawab langsung dengan pegawai yang bersangkutan
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
b. Observasi (observation), yaitu dengan melakukan pengamatan langsung pada bagian
yang bersangkutan dan melakukan pencatatan-pencatatan yang bersangkutan.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
1) Eliminasi
6) Personal Protective
Personal Protective merupakan pengendalian dengan menekankan pada tenaga
kerjanya seperti penggunaan alat pelindung diri. Alat pelindung diri merupakan alat atau
sarana yang digunakan oleh pekerja yang melekat pada tubuh pekerja dengan tujuan
untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuh pekerja pada saat melaksanakan pekerjaan
dari kemungkinan terpajang oleh bahaya yang melebihi batas yang diperbolehkan.
Contohnya memakai gogless pada saat membersihkan kamar , memakai helmet
pada saat membetulkan instalasi listrik ketika terjadi gangguan, hand gloves pada saat
mencuci bahan makanan atau memotong bahan makanan, masker dan lain-lain.
Selain itu, usaha-usaha yang dilakukan pihak hotel menerapkan peraturan untuk
mencegah dan memperkecil resiko adalah sebagai berikut:
a. Mengadakan pengaturan tata cara kerja, antara lain dengan melakukan
penjadwalan yang baik dan jam kerja rasional serta adanya istirahat berkala
diantara jam kerja.
b. Menerapkan dan mematuhi aturan undang-undang lamanya jam kerja.
c. Menerapkan rolling kerja (shift/jam kerja) dengan jenis pekerjaan yang akan
dilakukan. Hasil ini perlu dilakukan untuk menghindari pekerjaan dari kejenuhan
dan kebosanan yang berakibat terjadinya kecelakaan. Semakin teliti dan halus
suatu pekerjaan, makin harus diperpendek juga lamanya bekerja dan harus
diselang dengan waktu istirahat.
d. Pemeriksaan alat-alat yang bersifat Hazard
e. Pemeriksaan kesehatan secara rutin terhadap pegawai dan program hiburan atau
rekreasi.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Ketentuan mengenai keselamatan kerja dan kesehatan kerja diatur dalam Undang-
Undang No 13 Tahun 2003 dinyatakan bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai hak
untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral, dan
kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat serta nilai-nilai agama.
Peraturan ini menjelaskan bahwa dengan sistem produksi yang makin modern sehingga
peralatan dan bahan-bahan yang dipergunakan juga semakin membahayakan, maka
menjadi kewajiban bagi perusahaan untuk menjamin keselamatan kepada karyawan yang
mengalami kecelakaan di dalam menjalankan pekerjaannya
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan di Hotel L Seminyak Dapat kami
simpulkan bahwa, para karyawan hotel pernah mengalami gangguan kesehatan dan
keselamatan kerja dalam menjalankan tugasnya. Salah satu contohnya adalah pada
Housekeeping Departement yang paling sering terkena bahaya (hazard) dari
pekerjaannya, misalnya pada saat membersihkan ruangan terkena debu, kotoran, bahan
kimia pembersih. Salah satu pengendalian hazard yang dapat dilakukan diantaranya pada
saat membersihkan ruangan, sebaiknya menggunakan masker, sarung tangan untuk
meminimasi terjadinya bahaya. Selain itu pemeriksaan kesehatan yang rutin terhadap
karyawan juga penting untuk dilakukan.
B. SARAN
Saran dari kelompok kami, agar sistem manajemen kesehatan dan keselamatan
kerja di Hotel L Seminyak Dapat terlaksana dengan baik, bukan hanya sekedar peraturan
yang dibuat hotel tesebut, melainkan harus dilaksanakan dengan baik, demi
meningkatakan kinerja karyawan yang dimana akan berdampak baik bagi Hotel itu
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA