Anda di halaman 1dari 4

Nama : Syawalina Putri Fajar

Kelas : XII Mipa 1

Absen : 34

Jawaban

1. Dampak Positif Revolusi Hijau:


 Revolusi hijau dapat meningkatkan pendapatan petani
 Revolusi hijau menyebabkan munculnya tanaman jenis unggul berumur
pendek sehingga intnsitas penanaman per tahun menjadi bertambah (dari
satu kali panen menjadi dua atau tiga kali panen per tahun)
 Revolusi hijau dapat merangsang kesadaraan petani dan masyarakat pada
umumnya akan pentingnya teknologi
 Revolusi hijau merangsang dinamika ekonomi masyarakat karena dengan hasil
melimpah akan melahirkan pertumbuhan ekonomi yang meningka pula di
masyarakat.
Dampak Negatif revolusi Hijau :
 Pengaruh ekonomi uang di dalam berbagai hubungan sosial di daerah
perdesaan semakin kuat
 Ketergantungan pada pupuk kimia dan zat kimia pembasmi hama juga
berdampak pada tingginya biaya produksi yang harus ditanggung petani
 Sistem bagi hasil mengalami perubahan. Sistem panen secara bersama-sama
pada masa sebelumnya mulai digeser oleh sistem upah. Pembeli memborong
seluruh hasil dan biasanya menggunakan sedikit tenaga kerja. Akibatnya,
kesempatan kerja di perdesaan menjadi berkurang
 Peningkatan produksi pangan tidak diikuti oleh pendapatan petani secara
keseluruhan karena penggunaan teknologi modern hanya dirasakan oleh
petani kaya

2. A)Intensifikasi Pertanian
Usaha untuk meningkatkan produksi pertanian melalui penggunaan bibit
unggul, pupuk kimia, perbaikan saluran irigasi, obat dan pestisida pemberantas
hama. Metode yang tepat digunakan di Indonesia adalah metode intensifikasi
pertanian

B) Eksistensifikasi Pertanian
Metode usaha untuk meningkatkan produksi pertanian dengan cara
melakukan perluasan areal pertanian. Cara yang biasa ditempuh adalah
dengan membuka hutan untuk dijadikan lahan pertanian

C) Diversifikasi Pertanian
Metode ini dapat diartikan segbagai usaha untuk meningkatkan produksi
pertanian dengan cara melakukan penganekaragaman tanaman pertanian.
Artinya, satu lahan pertanian tidak hanya dapat ditanami satu jenis tanaman,
tetapi juga dapat ditanami beraneka ragam tanaman

D) Mekanisasi Pertanian

Yaitu usaha untuk meningkatkan produksi dengan cara menggunakan alat-alat


modern dalam bidang pertanian. Alat-alat modern yang dapat digunakan,
antara lain traktor, mesin penggiling padi, dll

3. A.) Masa Pemerintahan Presiden B.J Habibie


Politik

Turunnya Presiden Soeharto dari kursi kepresidenan pada tanggal 21 Mei 1998
menjadi awal dimulainya Orde Reformasi di Indonesia.Pada tanggal 22 Mei 1998
sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 122/M Tahun 1998,Presiden B.J.Habibie
membentuk susunan kabinet baru yang dinamakan Kabinet Reformasi
Pembangunan.Fokus dari susunan Kabinet Reformasi Pembangunanan adalah terletak
pada pemulihan ekonomi Indonesia yang hancur akibat krisis yang terjadi di Asia.
Enam bulan setelah pengangkatan B.J.Habibie sebagai presiden Republik
Indonesia,diadakan Sidang Istimewa MPR pada tangga 10-13 November 1998 untuk
menyiapkan jalan bagi liberalisasi politik,termasuk pemilu demokratis yang akan
diadakan pada tanggal 7 Juni 1999.Pemilu pertama setelaj reformasi bergulir
diselenggarakan pada tanggal 7 Juni 1999.Pemilu ini dianggap paling demokratis jika
dibandingkan denga pemilu-pemilu sebelumnya.Pemilu ini diselenggarakan dengan
prinsip luber (Langsung,umum,bebas,dan rahasia) dan jurdil (jujur dan adil).
Dalam rangka persiapan pemilu tersebut,Presiden B.J Habibie mencabut
undang-undang pemilu yang dipakai pada masa Orde Baru,dan sebagai gantinya
ditetapkan tiga undang-undang politik yang baru yang ditandatangani pada tanggal 1
Februaru 1999.Isi tiga undang-undang tersebut mengenai partai politik,proses
pemilihan umum,serta susunan dan kedudukan (susduk) MPR,DPR,serta DPRD.

b.) Reformasi Bidang Ekonomi


Kebijakan ekonomi Presiden B.J.Habibie dilakukan dengan mengikuti saran-saran dari
dana moneter internasiona yang dimodifikasi dengan mempertimbangkan kondisi
perekonomian Indonesia yang semakin memburuk.Berikut tujuan utama reformasi
ekonomi.
1. Merestrukturisasi dan memperkuat sektor keuangan dan perbankan.
2. Memperkuat basis sektor riil ekonomi.
3. Menyediakan jaringan pengaman sosial bagi mereka yang paling menderita akibat
krisis.

B) Masa Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Politik

Secara umum pemerintahan Presiden K.H Abdurrahman Wahid belum mampu


melepaskan bangsa Indonesia dari krisis yang dialami bangsa Indonesia. Pertentangan
DPR dengan lembaga kepresidenan juga semakin transparan, banyak teguran DPR yang
tidak diindahkan presiden.
DPR mengeluarkan memorandum I untuk presiden pada tanggal 1 Februari
2001 yang disusul dengan memorandum II pada tanggal 30 April 2001. Inti
memorandum tersebut tanggal 30 April 2001. Inti memorandum tersebut adalah agar
presiden kembali bekerja sesuai dengan GBHN yang telah diamanatkn. Kedua
memorandum tersebut dibalas presiden dengan mengeluarkan dekret presiden pada
tanggal 23 Juli 2001 pada dini hari pukul 01.10 WIB. Isi dekret presiden tersebut pada
intinya sebagai berikut.

1. Membekukan MPR dan DPR Republik Indonesia


2. Mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat dan mengambil tindakan serta
menyusun badan-badan yang diperlukan untuk menyelenggarakan pemilu dalam
waktu satu tahun.
3. Menyelamatkan gerakan reformasi total dari hambatan unsur-unsur Orde Baru
dengan membekukan Partai Golkar sambil menunggu keputusan MA

Amien Rais selaku ketua MPR, menolak secara tegas dekret tersebut. Atas
Usulan DPR, maka MPR mempercepat sidang istimewa dan hal tersebut
merupakan puncak jatuhnya K.H Abdurrahman Wahid dari kursi kepresidenan.
Dalam sidang tersebut, MPR menilai Presiden K.H Abdurrahman Wahid telah
melanggar Ketetapan Nomor VII/MPR/2000 karena menetapkan Komjen (pol).
Chaeruddin sebagai pemangku sementara jabatan kepala Polri.

B) Bidang Ekonomi

Pada tanggal 20 Oktober 1999 melalui sidang umum MPR,K.H.Abdurrahman


Wahid (Gus Dur) telah terpilih sebagai presiden Republik Indonesia yang ke-4 untuk
masa bakti tahun 1999-2004.Dalam menjalankan pemerintahan K.H.Abdurrahman
Wahid didampingi oleh Megawati Soekarnoputri.

Pasangan K.H.Abdurrahman Wahid-Megawati membentuk Kabinet Persatuan


Nasional yang dilantik pada tanggal 28 Oktober 1999.Kabinet bentukan Presiden
K.H.Abdurrahman Wahid terdiri dari tokoh-tokoh profesional dan wakil partai
pendukung.Presiden K.H.Abdurrahman Wahid juga membentuk Dewan Ekonomi
Nasional (DEN).Adapun maksud pembentukan DEN adalah untuk memperbaiki
ekonomi yang belum pulih akibat krisis yang berkepanjangan.Ketua DEN adalah
Prof.Emil Salim,wakilnya Subiyakto Cakraweradaya,Sekertaris Dr.Sri Mulyani Indrawati
serta anggotanya Anggito Abimanyu,Sri Adiningsih,dan Bambang Subianto.

Presiden K.H.Abdurrahman Wahid dalam menjalankan pemerintahan


mengalami banyak persoalan yang harus dihadapi sebagai warisan persoalan pada
masa Orde Baru.Persoalan yang sangat menonjol adalah masalah KKN,Pemulihan
ekonomi,masalah Badan Penyehatan Pebankan Nasional (BPPN),kinerja
BUMN,pengendalian inflasi,mempertahankan kurs rupiah,masalah jaringan pengaman
sosial (JPS),penegakan hukum,dan penegakkan HAM.

C) Masa Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri

a.) Masa Pemerintahan Megawati Soekarnoputri


Presiden Megawati merupakan peletak dasar ke arah kehidupan demokrasi karena
pemerintahannya berhasil melaksanakan pemilu tahun 2004 yang berlangsung secara
aman dan damai.Untuk pertama kalinya pada pemilu tersebut presiden dipilih secara
langsung oleh rakyat.

b.) Dalam Bidang Sosial Budaya

Departemen Pendidikan Nasional telah merekrut guru baru sejumlah 4110


orang dengan penempatan di Aceh dan menyiapkan sekitar 3000 guru aktif dari daerah
lain untuk mengajar di daerah konflik seluruh Aceh.Ada sekitar 506 bangunan sekolah di
seluruh NAD terbakar atau 10% dari total bangunan sekolah di seluruh NAD

c.) Dalam Bidang Ekonomi

kabinet Gotong Royong berhasil mewujudkan otonomi yang tangguh,serta menyehatkan


bank.Selain upaya pemerintah untuk memperbaiki sektor ekonomi,MPR berhasil
mengeluarkan keputusan yang menjadi pedoman bagi pelaksanaan pembangunan
ekonomi di masa reformasi yaitu Tap MPR RI No.IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar
Haluan Negara 1999-2004.Sesuai dengan amanat GBHN 1999-2004,arah kebijakan
penyelenggaraan negara harus dituangkan dalam Program Pembangunan Nasional
(Propenas) Lima tahun yang ditetapkan oleh presiden bersama DPR.

D) Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono

Pada tanggal 20 Oktober 2004, Susilo Bambang Yudhoyono dilantik menjadi


presiden RI yang keenam untuk periode 2004-2009. Cabinet yang dibentuk oleh
pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla dinamakan Kabinet indoensia
Bersatu yang anggota-anggotanya dilantik pada tanggal 21 Oktober 2004.

Pemilu 2009 Susilo Bambang Yudhoyono terpilih kembali menjadi presiden RI


yang ke-7 dengan Wakil Presiden Budiono untuk periode 2009-2014. Pasangan
tersebut mengalahkan pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan
pasangan Muh.Jusuf Kalla Wiranto. Kabinet yang dibentuk oleh pasangan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono-Budiono dinamakan Kabinet Indonesia Bersatu II yang
dilantik pada tanggal 22 Oktober 2009

Anda mungkin juga menyukai