Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

MATA KULIAH
SANITASI INDUSTRI DAN KESELAMATAN KERJA
RESUME K3 PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

Disusun Oleh :
Kelompok 3

No. Nama Anggota Kelompok NIM


1. Ervira Dahliany Putri P07133216006
2. Isma Wati P07133216009
3. Keke Sri Andi Mulyani P07133216012
4. M.Farid Abdurahman P07133216016

5. Mar’atus Shaleha P07133216019


6. Muhammad Hariyadi P07133216025
7. Muhammad Syifa Maududdy P07133216027
8. Nurhana Rohadatunnisa P07133216032

9. Rosita Inggrit P07133216041

10. Yulia Herlyanoor P07133216047

11. Zainuri Ichsan P07133216048


12. Fakhreza Radhiannor

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI SANITASI LINGKUNGAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
BANJARBARU
2019
RESUME K3 PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

A. Peraturan Manajemen K3
1. UU No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
2. UU No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
3. PP NO.50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3)
4. PP No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
5. Permentan No.98 Tahun 2013 Tentang Pedoman Perizinan Usaha
Perkebunan
B. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) adalah segala kegiatan
untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja.
C. Fungsi Pelaksanaan K3
1. Sebagai pedoman untuk melakukan identifikasi dan penilaian akan
adanya risiko dan bahaya bagi keselamatan dan kesehatan di
lingkungan kerja.
2. Membantu memberikan saran dalam perencanaan, proses organisir,
desain tempat kerja, dan pelaksanaan kerja.
3. Sebagai pedoman dalam memantau kesehatan dan keselamatan para
pekerja di lingkungan kerja.
4. Memberikan saran mengenai informasi, edukasi, dan pelatihan
mengenai kesehatan dan keselamatan kerja.
5. Sebagai pedoman dalam membuat desain pengendalian bahaya,
metode, prosedur dan program.
6. Sebagai acuan dalam mengukur keefektifan tindakan pengendalian
bahaya dan program pengendalian bahaya.
D. Fungsi dan Tujuan K3
1. Untuk melindungi dan memelihara kesehatan dan keselamatan tenaga
kerja sehingga kinerjanya dapat meningkat.
2. Untuk menjaga dan memastikan keselamatan dan kesehatan semua
orang yang berada di lingkungan kerja.
3. Untuk memastikan sumber produksi terpelihara dengan baik dan dapat
digunakan secara aman dan efisien.
E. Tujuan Risk Management Dalam Perusahaan atau Badan Usaha
1. Melindungi perusahaan
2. Membantu pembuatan kerangka kerja
3. Mendorong manajemen agar proaktif
4. Sebagai peringatan untuk berhati-hati
5. Meningkatkan kinerja perusahaan
6. Sosialisasi manajemen risiko.
F. Macam-macam manajemen Risiko
1. Manajemen risiko operasional
Manajemen ini dilakukan jika ada risiko yang timbul akibat gagal
fungsi proses internal
2. Manajemen Hazard
Manajemen ini dilakukan jika ada risiko perilaku yang menimbulkan
kerugian bisnis.
3. Manajemen risiko finansial
Manajemen ini dilakukan upaya untuk pengawasan risiko dan
perlindungan hak milik, keuntungan, harta dan asset sebuah badan
usaha
4. Manajemen risiko strategis
Manajemen ini biasanya dilakukan untuk kondisi tak terduga yang
mengurangi kemampuan pelaku bisnis untuk menjalankan strategi
yang direncanakan.
G. Tahapan Untuk Membentuk Budaya Keselamatan Kerja Yang Baik
dan Sistem Safety
1. Safety talk
Sebagian besar staf berpendidikan sarjana agar dapat bertanggung
jawab terhadap keselamatan para pekerja dan mampu melakukan
sosialisasi tentang cara aman bekerja.
2. Monitoring penggunaan alat-alat keselamatan kerja
Setiap supervise melakukan monitoring penggunaan alat-alat safety
dan mempunyai buku monitoring safety karyawan.
3. Sosialisasi dan penerapan MSDS (Material Safety Data Sheet)
Lembaran MSDS harus terdiri panduan bahan aktif, bahaya dan gejala,
peralatan perlindungan dan tindakan menghindari kecelakaan dan P3K.
4. Pembuatan Nearmiss
Pembuatan nearmiss dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak
diharapkan seperti hal-hal yang hampir celaka dapat diantisipasi
sebelumnya.
5. Rapat safety bulanan
Dilakukan setiap bulan untuk evaluasi pelaksanaan safety dan
lingkungan serta program dan perbaikan yang akan dilakukan.
6. Reward dan Punishment (Penghargaan dan hukuman/sanksi)
H. Kesimpulan
Kelapa sawit merupakan komoditi yang sangat potensial
dikembangkan di Indonesia (termasuk Kalimantan Selatan) dan telah
terbukti memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.
Banyak isu negatif tentang kelapa sawit yang menghambat
perkembangan perluasan kelapa sawit antara lain : isu-isu kesehatan, isu-
isu lingkungan yang dihembuskan competitor melalui LSM, penerapan
pajak impor yang tinggi dan aturan yang memberatkan oleh Negara
competitor, isu kepemilikan atau penguasaan lahan dan isu
ketenagakerjaan
Diperlukan kerjasama dan dukungan semua pihak (pemerintah,
pengusaha, perbankan, dan masyarakat) untuk keberhasilan kelapa sawit
Indonesia
K3 dan manajemen risiko sangat diperlukan agar bisnis kelapa sawit
bisa berjalan dengan efisien dan memberi manfaat bagi semua pihak
terkait.

Anda mungkin juga menyukai