Makalah Case 3 DSP 8 Kelompok 1 Tutor
Makalah Case 3 DSP 8 Kelompok 1 Tutor
Disusun Oleh :
Tutor 7
Kelompok 1
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
diselesaikan. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
DSP 8. Penulis berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
sendiri, khususnya, dan bagi orang lain yang membacanya. Penulis menyadari
masih terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, penulis harapkan
saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini. Penulis
tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada segala pihak yang turut membantu,
baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam proses penyelesaian makalah
ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2
2.1 Pendahuluan...............................................................................................3
2.5 Tata Cara Pencabutan Gigi Rahang Atas dan Rahang Bawah.................10
2.7 Komplikasi Saat Pencabutan Gigi dan Pasca Pencabutan Gigi dan
Penanganannya........................................................................................17
BAB IV PENUTUP..............................................................................................31
ii
iii
4.1 Kesimpulan..............................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................32
BAB I
PENDAHULUAN
bedah dento alveolar dan pengambilan tumor jinak. Pencabutan gigi anak
dari sang dokter gigi. Harus dipahami sebelumnya indikasi dan kontra indikasi
dipersiapkan. Persiapan pencabutan gigi anak ini terdiri dari persiapan alat dan
terdapat juga instruksi-instruksi yang harus diberikan dokter gigi kepada anak
setelah pencabutan.
1
2. Bagaimana kontra-indikasi pencabutan gigi anak?
2
2
3. Apa saja alat-alat ekstraksi gigi rahang atas dan bawah pada anak?
4. Bagaimana tata cara pencabutan gigi rahang atas dan bawah pada anak?
6. Apa saja komplikasi pada saat pencabutan dan pasca pencabutan gigi anak?
1.3 Tujuan
3. Untuk mengetahui alat-alat ekstraksi gigi rahang atas dan bawah pada anak
4. Untuk mengetahui tata cara pencabutan gigi rahang atas dan bawah pada
anak
gigi anak
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendahuluan
komplikasi.
Pencabutan gigi yang ideal adalah pencabutan sebuah gigi atau akar yang
utuh tanpa menimbulkan rasa sakit, dengan trauma yang sekecil mungkin pada
jaringan penyangga nya sehingga luka bekas pencabutan akan sembuh secara
Natal tooth adalah gigi erupsi sebelum lahir. Neonatal tooth : gigi erupsi
menyusui
3
4
2. Gigi dengan karies luas, karies mencapai bifurkasi dan tidak dapat
maintainer.
9. Supernumerary tooth.
4. Pada penyakit sistemik yang akut pada saat tersebut resistensi tubuh lebih
menyebabkan metastase.
Jadi ada kalanya pada penyakit DM ini boleh dilakukan pencabutan tetapi
penderita DM menyebabkan :
7. Irradiated bone
juga, banyak dokter gigi anak dan oral and maxilofacial surgeons lebih
memilih tang ekstraksi anak-anak yang lebih kecil seperti no.150S dan
1. Ukuran tang nya yang lebih kecil lebih memudahkan untuk masuk dalam
2. Tang ekstraksi yang lebih kecil lebih mudah disembunyikan dalam tangan
operator.
3. Bentuk paruh dari tang yang lebih dapat beradaptasi dengan bentuk anatomi
gigi sulung.
Gambar 1. Dilihat pada gambar diatas perbandingan tang untuk dewasa dan tang
untuk anak anak.
Tang untuk rahang atas biasanya berbentuk tang biasa yang lurus antara
Gambar 4. Tang dengan kepala tang agak tertekuk dan kedua ujung
tang saling bertemu.
Berbeda dengan tang untuk rahang atas, pada tang untuk rahang bawah
Gambar 7. Tang untuk akar ini menyerupai tang untuk gigi posterior
namun tidak memiliki takik pada ujungnya, dan kedua ujung tang ini
saling bertemu.
3) Alat Bantu
Selain instrumen tang, dalam ekstraksi gigi untuk anak anak juga
(2) Sonde
(3) Pinset
(4) Injektor
(5) Ekskavator
Gambar 8. Beberapa alat yang harus dipersiapkan sebelum pencabutan gigi pada
anak
2.5 Tata Cara Pencabutan Gigi Rahang Atas dan Rahang Bawah
anak.
masih aktif) dan dijadwalkan, sehingga anak tidak menunggu terlalu lama
11
Anak bertoleransi lebih baik terhadap anastesi lokal setelah diberi makan ±
Letakkan pada tempat yang tidak terlihat oleh anak dan diambil saat akan
5. Sebaiknya dikatakan kepada anak yang sebenarnya bahwa akan ditusuk dengan
A B
sebagai berikut :
jarum
rasa sakit. Jika lebih dari satu gigi maksila yang akan dianastesi, operator
mendeponir anastetikum.
seperti mati rasa, bengkak, kebas, kesemutan atau gatal. Dijelaskan agar
anak tidak takut, tidak kaget, tidak bingung atau merasa aneh. Pencabutan
2.5.2 Tata Cara Pencabutan Gigi Sulung Rahang Atas Anterior dan
Posterior
mandibula adalah tekanan ke arah labial dengan rotasi ke arah mesial dan
yang lebih kuat ke arah bukal kemudian keluar ke arah bukal. (Pinkham,
1999)
14
lingual. Tekanan yang sedikit ini akan melebarkan tulang gingival bagian lingual.
Gaya berikutnya adalah dengan gerakan berlawanan arah jarum jam yang
dengan gaya ke arah labial, yang akan melepaskan gigi dari soketnya. Pada anak
yang lebih tua beberapa ekspansi tambahan mungkin dapat digunakan untuk
Gigi anterior rahang atas memiliki akar tunggal yang cenderung konikal.Hal
ini menyebabkan gigi cenderung memiliki resiko fraktur rendah dan mendukung
gerakan rotasi.
15
Gigi sulung posterior rahang atas dan bawah dicabut dengan gerakan
ringan bertujuan agar tidak sampai mematahkan akar palatal yang melengkung.
Kemudian diteruskan dalam satu gaya ke arah bukal, gigi menjadi longgar dan
gerakan berlawanan arah jarum jam mengeluarkan gigi dari soketnya. (Pinkham,
1999)
serta diameternya lebih kecil.Karena struktur akar melemah saat erupsi gigi
permanen, sering terjadi fraktur akar saat ekstraksi. Hal lain yang harus
yang akan tumbuh. Apabila akar mengelilingi mahkota premolar, bukan mustahil
terlihat adanya penguncian gigi premolar karena akar gigi sulung maka gigi harus
untuk luksasi gigi dan ekstraksi diselesaikan dengan tang universal rahang atas no
2.5.3 Tata Cara Pencabutan Gigi Rahang Sulung Bawah Anterior dan
Posterior
16
Bagian melintang dari akar gigi ini adalah oval. Dimulai dengan gaya inisial
pada apikal gigi, arah gaya berikutnya adalah ke arah labial dalam satu gerakan.
Gigi akan terasa longgar dari soketnya,gigi dikeluarkan deri soketnya dengan
Gigi anterior rahang bawah memiliki akar tunggal. Dokter gigi harus
berdekatan karena akan sangat mudah menimbulkan kegoyangan. Hal ini juga
menyebabkan dokter gigi dapat menggunakan gerakan rotasi dan sedikit gerakan
ke arah labial dan lingual dapat melepaskan gigi dari soketnya (Pinkham, 1999).
Potongan melintang dari akar gigi ini adalah datar dalam arah mesiodistal
tekanan ringan ke arah lingual, kemudian diteruskan dalam satu gaya ke bukal
sampai gigi melonggar dari soketnya. Setelah itu, gigi dikeluarkan dari soketnya
3. Menggosok gigi setiap hari, tetapi tidak menggunakan mouthwash pada hari
pencabutan.
5. Jika nyeri meningkat setelah 48 jam atau perdarahan abnormal terjadi segera
hubungi dokter.
2.7 Komplikasi Saat Pencabutan Gigi dan Pasca Pencabutan Gigi dan
Penanganannya
sama dengan yang terjadi pada dewasa.Jika pada Komplikasi anak jarang
terjadi dry socket, jika terjadi dry socket pada anak di bawah 10 tahun,
bawah anestesi umum dengan mulut yang terbuka. Kecelakaan ini dapat
dihindari dengan mengontrol tekanan pada pegangan tang dan dapat juga
18
dengan menggunakan sponge 4X4 inchi sebagai tirai di belakang gigi yang
akan diekstraksi.
mukosa atau tiap selama ekstraksi gigi. Hal ini dapat dicegah dengan cara
manipulasi gigi dan flap. Trauma pada jaringan lunak yang sering
elevator lurus atau elevator periosteal yang terpeleset dari daerah operasi
Abrasi atau luka pada bibir dan sudut mulut, umumnya karena
gesekan alat pada jaringan lunak. Jika abrasi terjadi, dokter harus
Sedangkan trauma pada gigi tetangga dapat juga terjadi pada saat
dilakukan ekstraksi. Dokter gigi biasanya terlalu fokus pada gigi yang
elevator, tambalam lepas, dan kadang giginya dapat avulsi. Bila terjadi,
fragmen alveolar yang menempel pada akar gigi tersebut. Ini mungkin
antara ujung tang pencabut gigi atau konfigurasi dari akar gigi itu sendiri,
bentuk dari tulang alveolar, atau adanya perubahan patologis dalam tulang
terjadi fraktur tang harus diletakkan dan dibuat flap mukoperiosteal bukal
dibebaskan dari jaringan lunak palatal dengan alat tumpul dan diangkat
dari soketnya. Flap jaringan lunak kemudian didekatkan satu sama lain
oleh adanya karies yang besar, penggunaan tenaga yang berlebihan atau
foto rontgen sebelum dilakukan tindakan ekstraksi gigi. Bila posisi giginya sulit,
harus dilakukan pemotongan mahkota dan akar. Apabila masih sulit juga dapat
dilakukan pembuatan flap dan pengurangan tulang alveolar bagian bukal untuk
2.7.4. Infeksi
rahang atas dan region molar. Infeksi yang terjadi pada anak-anak
merupakan hal yang penting diketahui karena dokter gigi dapat mencegah
penyebaran infeksi agar tidak lebih parah. Infeksi pada rahang yang masih
tetapicepat
Pengelolaan Infeksi
Pengobatan sistemik:
2. Pemakaian tang dengan tenaga besar Scalpel yang meleset kearah lingual
Penanganan :
2. Jika 6minggu tidak ada perbaikan rujuk ke spesialis untuk terapi melalui
(Pedersen, 1996)
23
2.7.6. Emphysema
Disebabkan oleh:
Penanganan :
yang terinfeksi atau perdarahan yang timbul berhubungan dengan keadaan pasien
Bila perdarahan telah terjadi dapat dilakukan suction atau pembersihan daerah
lokal seperti penekanan langsung dengan menggigit tampon (bisa dibasahi dengan
24
gelfoam, bone wax dll. Dapat juga dilakukan hemostatik dengan diathermi.
(Pedersen, 1996)
trauma pada socket atau terlepasnya gumpalan darah dari socket karena infeksi
hampir sama dengan perdarahan primer, hanya di lakukan anestesi lokal agar
mudah untuk memanipulasi socket serta pembuangan gumpalan darah yang tersisa
dan pembersihan luka dengan larutan saline, untuk mencari sumber perdarahan
dapat terjadi. Hematom atau ekimosis akan hilang dengan sendirinya atau di
kompres dingin, atau di beri salep yang mengandung heparin untuk mempercepat
pada hidung dan bibir atas, kulit dingin dan basah,nadi cepat dan lemah
Penanganan :
cepat,nadi cepat,pucat,dll.
Penanganan :
2. Lakukan CPR
Socket pada rongga mulut disertai rasa sakit karena hilangnya gumpalan
dan cairan disertai bau mulut,dan biasanya timbul pada hari ke 2 setelah ekstraksi.
3. Perokok
26
6. Adanya gingivitis
Penanganan :
minor merupakan hal biasa yang sering ditemukan. Pembengkakan ini akan
1. Neuroma traumatik,
3. Sakit psikogenik
Penanganan :
27
1. Tetapkan kembali diagnosis yang benar dan tiliti kembali apakah telah
HASIL DISKUSI
3. Tanya : apa perbedaan spesifik dari tang anak dan dewasa? (Deandra)
Jawab : pada tang anak terdapat pegas dan ukurannya lebih kecil (Neilah)
5. Tanya : mengapa dalam pencabutan gigi molar rahang atas anak digoyang ke
Jawab : tujuannya agar lebih mudah melepas karena akarnya berjumlah satu di
palatal (Rima)
6. Tanya : apa yang menyulitkan pencabutan gigi anak? Bila pecah bagaimana?
(Prof Harmas)
Jawab : akar gigi molar yang berbentuk konvergen. Bila pecah sedapat
28
29
8. Tanya : apa perbedaan anastesi topikal dan lokal serta indikasinya pada anak?
(Ririn)
Jawab : apabila lokal bisa didahului dengan topikal dan bila sudah grade 2
Jawab : apabila memang tertarik boleh saja ditunjukkan kepada si anak (Rima)
mouthwash? (Neilah)
Jawab : dikarenakan rasa sakit atau perih yang membuat sangat tidak nyaman
(Deandra)
11. Tanya : terkadang anak usil melakukan apa yang dilarang setelah pencabutan
Jawab : operator sebaiknya memberi pengertian akan efek yang akan muncul
kedepannya (Bebby)
Jawab : bisa saja bila pencabutan dengan instruksi membuka mulut yang
sangat lama dan lebar dan bila ada pergeseran pada kondilus (Bebby)
immunokompromais? (Neilah)
30
Jawab : ya dan juga pada pasien yang memiliki riwayat infeksi sistemik
(Bebby)
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
pencabutan gigi anak terdiri atas persiapan pasien, persiapan operator, dan
persiapan alat dan ruangan. Semua hal ini harus dapat dipenuhi dan dilakukan
Terdapat berbagai jenis alat yang digunakan dalam tindakan ekstraksi gigi
anak. Selain itu terdapat juga instruksi khusus yang diberikan kepada anak pasca
kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi dan harus siap dalam menangani
komplikasi tersebut.
31
DAFTAR PUSTAKA
Adair, S.M., in Pinkham, J.R., Casamassimo, P.S, McTigue, D.J., Fields, H.W,
Pedersen, G.W., 1996, Buku Ajar Praktis Bedah Mulut (terj.), Penerbit. Buku
Pedlar J, John WF. 2001. Oral and maxillafacial surgery. London: Churchill.
Livingstone.
India.
32