Anda di halaman 1dari 1

Penyelidikan Epidemiologi 

Kejadian Luar Biasa (KLB)


Rabies di lapangan
Menurut Kemenkes (2017), penyakit rabies merupakan penyakit menular akut dari susunan syaraf
pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Ditularkan oleh hewan penular rabies terutama anjing,
kucing dan kera melalui gigitan, aerogen, transplantasi atau kontak dengan bahan yang
mengandung virus rabies pada kulit yang lecet atau mukosa. Penyakit ini apabila sudah
menunjukkan gejala klinis pada hewan dan manusia selalu diakhiri dengan kematian, angka
kematian Case Fatality Rate (CFR) mencapai 100% dengan menyerang pada semua umur dan jenis
kelamin. Kekebalan alamiah pada manusia sampai saat ini belum diketahui.

Gambaran Klinis
Gejala Klinis Rabies terbagi menjadi 4 stadium berdasarkan diagnosa klinik:

1. Stadium prodromal, dengan gejala awal demam, malaise, nyeri tenggorokan selama
beberapa
2. Stadium Sensoris, penderita merasa nyeri, panas disertai kesemutan pada tempat bekas
luka. Kemudian disusul dengan gejala cemas dan reaksi yang berlebihan terhadap rangsangan
3. Stadium eksitasi, tonus otot-otot dan aktivitas simpatik menjadi meninggi dengan gejala
hiperhidrosis, hipersalivasi, pupil dilatasi. Stadium ini mencapai puncaknya dengan muncul
macam – macam fobi seperti hid rofobi, fotofobi, aerofobi. Tindak tand uk penderita tidak
rasional dan kadang-kadang maniakal. Pada stadium ini dapat terjadi apneu, sianosis, konvulsa
dan
4. Stadium Paralyse, terjadi inkontinentia urine, paralysis flaksid di tempat gigitan, paralyse
ascendens, koma dan meninggal karena kelumpuhan otot termasuk otot pernafasan.
Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Rabies
Penyakit rabies merupakan penyakit menular akut dari susunan syaraf pusat yang disebabkan oleh
virus rabies. Ditularkan oleh hewan penular rabies terutama anjing, kucing dan kera melalui gigitan,
aerogen, transplantasi atau kontak dengan bahan yang mengandung viru

Anda mungkin juga menyukai