KEAHLIAN
MULTIMEDIA
BAB IV
MERAWAT PERALATAN MULTIMEDIA
W. S. Gunawan Irianto
A. Kamera
Kamera merupakan alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini
didapat dari camera obscura, bahasa latin untuk "ruang gelap". Dalam dunia
fotografi, kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu
bayangan potret pada lembaran film. Pada kamera televisi, sistem lensa
membentuk gambar pada sebuah lempeng yang peka cahaya. Lempeng ini akan
memancarkan elektron ke lempeng sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya,
pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik.
1. Bagian kamera secara umum
a. Badan kamera (kotak yang kedap cahaya )
Badan kamera adalah ruangan yang kedap cahaya, namun dihubungkan
dengan lensa yang menjadi satu-satunya jalan masuk cahaya. Di dalam bagian
ini, cahaya yang difokuskan oleh lensa akan diatur, sehingga akan mengenai dan
membakar film. Dalam kamera untuk seni fotografi, biasanya ditambahkan
beberapa tombol pengatur, antara lain:
Pengatur ISO/ASA film.
Shutter speed.
Aperture (bukaan diafragma).
Blitz (atau lebih umum disebut lampu kilat atau flash)
Tripot
Lightmeter
1
b. Sistem lensa
Sistem lensa dipasang pada lubang depan kotak, berupa sebuah lensa
tunggal yang terbuat dari plastik atau kaca, atau sejumlah lensa yang tersusun
dalam suatu silinder logam.
2
Lightmeter
Digunakan untuk membantu menetapkan kecepatan pemantik potret
atau be- sarnya bukaan (diafragma), agar banyaknya cahaya yang
mengenai film tepat, sehingga diperoleh bayangan atau gambar yang
memuaskan.
2. Kamera digital
Kamera ini dapat bekerja tanpa menggunakan film. Kita dapat dengan
mudah me- nangkap objek tanpa harus bersusah payah membidiknya melalui
jendela pandang, karena kamera digital sebagian besar memang tidak memilikinya.
Sebagai gantinya, kamera digital memiliki sebuah layar LCD yang terpasang di
belakang kamera dan lebar layar LCD pada tiap kamera berbeda-beda
3
c. Membersihkan sensor kamera
Kebersihan sensor kamera, akan mempengaruhi hasil foto. Permukaan
sensor dilindungi oleh material kaca, namun bukan berarti tahan gores. Untuk itu
selalu gunakan kuas pembersih khusus lensa yang dirancang untuk menyerap
debu secara statik, sehingga sensor akan selalu bersih. Bentuk lensanya seperti
kuas lukis dari bahan khusus, yang saat setelah digunakan harus dibersihkan
dengan cara menekan tombol untuk memutar ujung kuas tersebut agar debunya
lepas dari kuas. Penggunaanya hanya disapukan satu arah setelah itu langsung
dibersihkan. Namun sayangnya kuas tersebut hanya cocok untuk kotoran yang
berupa debu kering yang melekat karena daya tarik listrik statis. Jika debunya
timbul akibat kelembaban yang tinggi (mirip lumpur yang sangat tipis), maka ia
akan melekat lebih kuat, dan hanya bisa dibersihkan dengan kertas pembersih
yang mengandung cairan pembersih sensor. Untuk membersihkannya, sebaiknya
gunakan pinset tumpul, dan terbuat dari bahan yang lentur, agar dapat digosokan
dengan halus. Cara menggosokkannyapun harus satu arah, untuk satu kali jalan,
dan diulangi lagi dengan menggunakan permukaan kertas pembersih pada bagian
lain yang belum kotor.
4
perlengkapan yang lainnya. Jangan lupa
5
untuk membuka pembungkus kamera dan membersihkannya dari debu sebelum
menyim- pannya. Ingat, kerusakan kamera yang diakibatkan oleh kapur barus
biasanya tak bisa di- perbaiki lagi. Jangan sekali-kali menyimpan kamera di dalam
lemari apapun yang telah diisi kapur barus atau kamper pengharum pakaian.
B. Kamera Video
Kamera video adalah perangkat perekam gambar/video yang mampu
menyimpan gambar digital dari mode gambar analog. Kamera video termasuk
salah satu produk teknologi digital, sehingga merupakan salah satu perangkat
digitizer yang memiliki ke- mampuan mengambil input data analog (berupa
frekuensi cahaya), dan mengubahnya ke mode digital elektronis. Ada dua jenis
kamera video, yaitu:
a. Kamera video analog, adalah kamera video, dimana gambar dan audio yang
dihasilkan direkam dalam bentuk medan magnet pada pita magnetik.
b. Kamera video digital, yaitu serupa dengan kamera video analog, namun
gambar dan audionya dihasilkannya tidak direkam dalam pita magnetik, tetapi
menggunakan format sinyal digital.
7
1. Kamera berdasarkan formatnya
C. LCD Proyektor
LCD proyektor adalah perangkat bantu yang sering digunakan untuk media
pre- sentasi, karena mampu menampilkan gambar dengan ukuran besar. Dalam
menggunakan dan merawat sebuah LCD proyektor, tentunya tidak boleh
dilakukan dengan asal-asalan, sebab alat ini tergolong mudah rusak. Karena itu,
agar LCD proyektor awet dan tahan lama, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam penggunaan dan perawatannya.
8
1. Merawat LCD proyektor agar tidak mudah rusak
a. Ketika membersihkan layar monitor, usahakan agar perangkat tersebut dalam
keadaan off (daya listriknya mati dan kabel suplainya dicabut). Hal ini perlu
untuk menghindari aliran listrik yang mungkin timbul, ketika kita tengah
membersihkan layar monitor
b. Untuk membersihkan monitor LCD, ada baiknya jika kita mengunakan kain
lembut dan cairan khusus pembersih monitor. Hindari cairan yang mengandung
alkohol, karena dapat merusak layar monitor. Bahkan bukan tidak mungkin jika
nantinya monitor akan berubah warna menjadi buram atau terkena goresan.
c. Saat menggunakan cairan pembersih monitor, sebaiknya tidak menyemprotkan
cairan secara langsung pada monitor. Untuk amannya, semprotkan terlebih
dahulu pada kain lap.
d. Lakukan proses pembersihan monitor secara perlahan dan tidak menekan
keras per- mukaan layar monitor. Usahakan dengan gerakan mengelap satu
arah.
e. Untuk keamanan monitor LCD, gunakan screen protector yang dapat melindungi
monitor dari debu atau goresan.
f. Sebaiknya tidak meletakkan speaker atau benda-benda elektronik, karena
dapat me- nyebabkan gangguan magnetik, sehingga merusak tampilan monitor.
g. Hindari kebiasaan meletakkan monitor atau perangkat elektronik lainnya pada
lokasi yang terkena sinar matahari langsung, karena dapat merusak ketahanan
elektronik tersebut.
9
D. Kamera DSLR
1. Pengantar kamera DSLR
Digital Single Lens Reflex (Digital SLR
atau DSLR) adalah kamera digital yang
menggunakan sistem cermin otomatis dan
penta prisma atau penta mirror untuk
meneruskan cahaya dari lensa menuju ke
viewfinder.
Cara kerja kamera SLR menggunakan
penta prism atau yang biasa disebut cermin
Gambar 4.5 Kamera DSLR
segi lima, yang letaknya di atas jalur optis
melalui lensa dan akan disalurkan ke
lempengan film untuk kamera
analog atau sensor pada DSLR. Setelah itu cahaya yang masuk akan dipantulkan
ke bagian atas melalui cermin pantul dan setelah itu baru mengenai penta prism.
Penta prism akan memantulkan cahaya beberapa kali, sehingga menyentuh
pem- bidik (viewinder). Saat shuter dilepaskan, kaca akan membuka jalan bagi
cahaya supaya bisa masuk langsung mengenai negative film untuk SLR analog
atau lempengan sensor digital untuk DSLR.
11
mengurangi resiko debu menempel. Jika ingin membersihkan lensa, gunaan
blower terle- bih dahulu, lalu lens brush, baru lens cloth, jika ada bekas jari yang
menempel. Usap lensa secara lembut dan perlahan dengan lens cloth/lens paper
kering dengan gerakan memutar dari dalam lensa menuju keluar. Jika dibutuhkan,
cairan pembersih lensa/lens cleaning fluid khusus dapat digunakan, untuk
membersihkan kotoran-kotoran lensa yang sulit di- bersihkan. Jangan
meneteskannya langsung pada lensa, teteskan pada lens paper terlebih dahulu,
lalu usap perlahan pada bagian lensa.
3. Merawat Baterai
Jangan men-charge baterai secara berlebihan, segera cabut jika sudah
penuh. Lepas baterai dari dalam kamera jika sedang tidak digunakan. Usahakan
agar hanya memakai baterai original. Jangan mencampur penggunaan baterai
lama dan baru, termaruk mempergunakan baterai dengan merek yang berbeda-
beda. Charge baterai sebelum atau sesudah penyimpanan dalam jangka waktu
lama. Dipakai ataupun tidak dipakai, baterai akan mengalami proses pelemahan.
Agar tetap awet, maka baterai perlu diisi kembali.
5. Penyimpanan kamera
Jika meiliki dana lebih, dapat dipertimbangkan untuk membeli dry box, yang
me- miliki alat pengatur kelembaban, sebagai tempat penyimpanan kamera.
Simpan kamera di tempat kering, dan jauhkan dari benda-benda bermagnet.
Perawatan mutlak harus dilakukan secara rutin. Perawatan yang baik akan
mempertahankan kondisi peralatan de- ngan baik, dan akan memberikan kondisi
optimal pada kamera DSLR kita.
Penjelasan/keterangan:
a. Kolom No.Kartu digunakan untuk menuliskan No. Kartu Peralatan Multimedia
yang akan digunakan.
b. Kolom Nama Barang digunakan untuk menuliskan Nama Barang yang akan
digunakan dalam pemakaian Peralatan Multimedia.
c. Kolom Tanggal Peminjaman digunakan untuk menuliskan tanggal peminjaman
Per- alatan Multimedia.
d. Kolom Tanggal Pengembalian digunakan untuk menuliskan tanggal
pengembalian Per- alatan Multimedia.
13
e. Kolom Waktu pemakai digunakan untuk menuliskan berapa lama waktu
peminjaman Peralatan Multimedia.
f. Kolom Nama Pemakai digunakan untuk menuliskan siapa nama peminjam
Peralatan Multimedia.
g. Kolom Kondisi Barang digunakan untuk menuliskan kondisi Peralatan
Multimedia, ru- sak, baik, baru, dan lain-lain
h. Kolom Peripheral Pendukung digunakan untuk menuliskan barang/perangkat
yang membantu Peralatan Multimedia.
i. Kolom Ket. Lain digunakan untuk menuliskan keterangan-keterangan yang
mungkin dibutuhkan dalam penggunaan Peralatan Multimedia.
j. Kolom Ket. Lain ke Dua juga digunakan untuk menuliskan keterangan-
keterangan yang mungkin dibutuhkan dalam penggunaan Peralatan
Multimedia.
k. Kolom Paraf Peminjaman digunakan untuk menuliskan TTD/paraf yang
meminjam Peralatan Multimedia.
l. Kolom Paraf Pengembalian digunakan untuk menuliskan TTD/paraf yang
mengem- balikan Peralatan Multimedia.
m. Kolom Paraf Bag. Perlengkapan digunakan untuk menuliskan TTD/paraf yang
ber- tanggung jawab atas Peralatan Multimedia.
14