NIM : A031181518
RMK 7 : ASET
A. Pengertian Aktiva
FASB mendefinisi aset dalam rerangka konseptualnya sebagai berikut (SFAC No 6, prg 25):
Assets are probable future economic benefits obtained or controlled by a perticular entity as a
result of past transactions or events.
(Aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti atau diperoleh atau
dikuasai/dikendalikan oleh suatu entitas akibat transaksi atau kejadian masa lalu.)
Dengan makna yang sama, IASC mendefinisi aset sebagai berikut:
An assets is resource controlled by the enterprise as a result of past events and from which future
economic benefits are expected to flow to the enterprise.
Dalam Statement of Accounting Concepts No. 4, Australian Accounting Standard Board
(AASB) mendefinisi aset sebagai berikut:
Assets are service potential or future economic benefits controlled by the reporting entity as a
result of past transaction or other past events.
Definisi FASB dan AASB cukup dibanding definisi yang lain luas karena aset dinilai
mempunyai sifat sebagai manfaat ekonomik (economic benefits) dan bukan sebagai sumber
ekonomik (resources) karena manfaat ekonomik tidak membatasi bentuk atau jenis sumber
ekonomik yang dapat dimasukkan sebagai aset.
AKTIVA ATAU ASSET adalah semua harta atau kekayaan yg dimiliki perusahaan . Kekayaan
yang dimiliki perusahaan tentu jumlahnya cukup banyak, oleh karena aktiva dapat dikelompokan
lagi kedalam pos-pos seperti berikut ini .
1. Aktiva Lancar (Current Asset) adalah harta yg berupa uang tunai, yg cepat menjadi uang
atau yg cepat menjadi biaya dalam waktu kurang dari satu tahun.
Contoh :
-Kas
-Surat surat berharga
-Piutang Dagang
-Piutang wesel
-Persediaan barang dagang
-Pendapatan yang masih harus di tagih
-Biaya dibayar dimuka :
a.Sewa dibayar dimuka
b.Iklan dibayar dimuka
c.Assuransi dibayar dimuka
-Perlengkapan : Kertas, Pencil,Penggaris,dll
2. Aktiva Tetap adalah harta yg dimiliki oleh perusahan yang dapat dipakai lebih dari setahun.
Aktiva tetap ada 3 macam :
a. Investasi jangka panjang
-Investasi dalam saham
-Investasi dalam obligasi
b. Aktiva tetap berwujud
-Tanah-Gedung/Bangunan
-Mesin-Peralatan
-Truk Pengangkutan
c. Aktiva tak berwujud
-Goodwill
-Patent
-Merk dagang
B. Karakteristik Aset
Karakteristik aktiva berkaitan dengan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan apakah
transaksi tertentu diakui sebagai elemen aktiva dalam laporan keuangan. Karakteristik tersebut
berhubungan dengan definisi aktiva.
Karakteristik umum aset sebagai berikut :
1. Adanya karakteristik manfaat dimasa mendatang
2. Adanya pengorbanan ekonomi untuk memperoleh aktiva
3. Berkaitan dengan entitas tertentu
4. Menunjukkan proses akuntansi
5. Berkaitan dengan dimensi waktu
6. Berkaitan dengan karakteristik keterukuran
FASB mendefinisikan aktiva adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa mendatang
yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat transaksi atau
peristiwa masa lalu.
Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa definisi aktiva memiliki 3 karakteristik utama:
1. Memiliki Manfaat Ekonomi Dimasa Mendatang
Sesuatu dikatakan sebagai aktiva apabila memiliki manfaat atau potensi jasa yang cukup pasti
dimasa mendatang. Artinya sesuatu tersebut memiliki kemampuan baik secara individu maupun
bersama-sama dengan aktiva lain untuk menghasilkan aliran kas masuk dimasa mendatang, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
SFAC No 6 menyebutkan bahwa manfaat ekonomi merupakan esensi sebenarnya dari aktiva.
Artinya aktiva harus memiliki kemampuan bagi suatu entitas untuk ditukar dengan sesuatu yang
lain yang memiliki nilai, atau digunakan untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai atau
digunakan untuk melunasi hutang. Jadi manfaat ekonomi masa mendatang yang melekat pada
aktiva merupakan potensi dari aktiva tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung
maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada perusahaan. Manfaat ekonomi masa
mendatang dapat juga berhubungan dengan sumber-sumber ekonomi. Ada dua karakteristik
utama yang dapat digunakan untuk menunjukkan sumber-sumber ekonomi yaitu kelangkaan dan
kemanfaatan. APB dalam statement No 4 memberikan contoh sumber ekonomi perusahaan
sebagai berikut:
a) Sumber-sumber ekonomi yang produktif
Bahan baku, tanah, peralatan, paten, dan sumber-sumber lain yang digunakan dalam produksi.
Hak kontrak untuk menggunakan sumber-sumber ekonomi milik unit usaha lain seperti hak guna
bangunan dsb. Produk yaitu barang yang siap untuk dijual/ barang yang masih dalam proses
produksi.Uang, Klaim untuk menerima uang, Hak pemilikan ada perusahaan lain
2. Dikuasai atau dikendalikan oleh entitas
Dikuasai Oleh Suatu Unit Usaha Sesuatu dapat dikatakan sebagai aktiva bila unit usaha tertentu
dapat menggunakan manfaat aktiva tersebut dan menguasainya sehingga dapat mengendalikan
akses pihak lain terhadap aktiva tersebut. Jadi penguasaan terhadap suatu manfaat merupakan
faktor yang sangat penting agar suatu unit usaha dapat menghalangi akses pihak lain terhadap
pemakaian aktiva. Penguasaan dan pengendalian terhadap suatu ativa dapat diperoleh suatu unit
usaha melalui pembelian, pemberian, Penemuan, perjanjian, produksi, penjualan, dan pertukaran.
Perlu diperhatikan bahwa pemilikan bukan merupakan kriteria utama untuk mengakui suatu
aktiva. Pemilikan umumnya dibuktikan dengan dokumen-dokumen yang sah menurut hukum
terhadap suatu barang. Hal ini disebabkan akuntansi tidak memusatkan pada masalah hukum.
Akuntansi lebih memusatkan pada substansi ekonomi suatu transaksi yang mempengaruhi posisi
keuangan/ hasil usaha suatu perusahaan. Pemilikan hanya merupakan karakteristik pendukung
untuk mengakui aktiva karena ada hak yuridis yang pasti untuk menguasainya. Bentuk fisik
bukan faktor penentu dari aktiva.
3. Hasil Dari Transaksi Masa Lalu
Suatu unit usaha dapat mengakui suatu aktiva apabila telah terjadi transaksi atau peristiwa lain
yang menyebabkan suatu entitas memiliki hak atau pengendalian terhadap manfaat dari aktiva
tersebut. Meskipun definisi FASB tersebut dapat diterima secara umum, banyak kritik yang
ditujukan. Hal ini disebabkan dalam definisinya, FASB mengabaikan faktor exchangeability.
Mac Neal mengatakan bahwa suatu barang kehilangan faktor exchangeability berarti kehilangan
nilai ekonomi karena pembelian atau penjualannya tidak memungkinkan untuk dilakukan
sehingga tidak ada nilai pasar yang melekat padabarang tersebut. Meskipun demikian, FASB
menolak ise tersebut karena pada dasarnya manfaat dari suatu aktiva tidak terbatas pada unsur
dapat saling dipertukarkan.
C. Mengukur dan Menentukan Kos Aset pada saat perolehan
KOS : Jumlah rupiah yang disepakati untuk barang dan jasa yang diperoleh atau untuk surat
surat berharga yang diterbitkan dalam transaksi keuangan antara dua pihak yang bebas
(independen)
Dalam transaksi tunai, kos ditentukan berdasarkan jumlah rupiah tunai pada saat trasaksi, dalam
transaksi kredit, kos ditetukan berdasarkan jumlah rupiah tunai yang disepakati seandainya
transaksi kredit tersebut dilakukan secara tunai (implied cash cost)
Bila penghargaan (jumlah rupiah yang disepakati) tidakk berupa kas tetapi berupa barang atau
surat berharga yang nilainya tidak dapat ditentukan secara pasti, dasar pengukurannya adalah
jumlah rupiah setara tunai (cash equivalent) barang atau surat berharga yang terlibat (yang
diserahkan) dalam transaksi tersebut.
Standar/norma akuntnasi tentang kos berlaku untuk pasiva maupun untuk aktiva, jumlah rupiah
sebagai dasar untuk mencatat pertama kali utang atau modal adalah jumlah rupiah tunai atau
setara tunai (dalam hal transaksi nonkas) yang ditanamkan atau disetor, bukannya jumlah
nominal utang pada saat jatuh tempo atau jumlah nilai nominal modal.
D. TAHAPAN PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP KOS
Pengukuran, pengakuan dan pengklasifikasian pertama kali pada saat terjadinya Pencatatan
berikutnya dalam rangka mengikuti aliran proses pemecahan dan penggabungan untuk
kepentingan intern
Pembebanan terhadap pendapatan untuk periode berjalan atau periode yang akan datang
G. KOS HIPOTESIS
Jumlah rupiah yang timbul bukan karena transaksi yang pasti dan jelas dan oleh karenanya tidak
mempunyai dasar penentuan kos yang objektif dan dapat diterima umum.
Bunga hipotesis : dikurangkan terhadap pendapatan, alasannya :
bunga adalah merupakan biaya produksi, maka harus dikurangkan terhadap pendapatan untuk
menghitung laba bersih
pengakuan faktor bunga hipotesis sangat penting dalam pengambilan keputusan dan
perumusan kebijakan yang bersangkutan dengan operasi perusahaan