Anda di halaman 1dari 4

Hari/ Tanggal : Jumat, 18 September 2020

Nama Pemateri : Dr. Nila Pratiwi

Materi : Pengawasan K3 Kesehatan Kerja


Nama : Ragilliya Royana

Hasil Resume :

Ruang lingkuo
- Dasar-dasar kerja dan peralatan perundang-undangan bidang kerja
- Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja
- Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
- Penyakit akibat kerja
- Gizi kerja dan penyelenggaraan makanan bagi tenaga kerja
- Pertolongan pertama pada kecelakaan di tenaga kerja
- Program pencegahan penyakit di tempat kerja

Kesehatan kerja menurut joint ILO/WHO comitte tahun 1950


- Bagaimana promosi derajat setinggi-tingginya dan fisik,mental,social dari tenaga kerja
- Perlindungan pekerja
- Penempatan dan pemeliharaan pekerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dan produktifitas tenaga kerja


1. Beban kerja
a. Fisik, missal: bagian produksi yang harus mendorong, mengangkat
b. Mental, misal: seorang manajer yang harus memikirkan desain baru atau strategi supaya
produknya habis terjual, dsb

2. Lingkungan kerja
a. Fisika
b. Kimia
c. Biologi
d. Ergonomic
e. Psikologi

3. Kapasitas kerja
a. Beban kerja: dioptimasisasi, sewaktu-waktu boleh dimaksimalkan namun tidak setiap
waktu
b. Gizi kerja, dsb

Penerapan program kesehatan kerja:


- Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja
- Penyediaan personil bidang kesehatan kerja dengan kualifikasi dan kompetensi
- Pelaksanaan program yang komperehensif

Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja


1. Pemeriksaan kesehatan awal atau sebelum kerja
2. Pemeriksaan kesehatan berkala
3. Pemeriksaan kesehatan khusus
4. Pemeriksaan kesehatan purna bakti

Penyakit akibat kerja


1. Penyakit akibat kerja
2. Penyakit akibat hubungan kerja

Jumlah petugaa P3k di tempat kerja dengan jumlah pekerja


1. Tempat kerja dengan potensi bahaya rendah, jumlah pekerja 25-150 org yaitu 1 orang
petugas dan jika >150 org jumlah pekerja maka jumlah petuga yaitu 1 petugas per 150
pekerja
2. Tempat kerja dengan potensi bahaya tinggi, jumlah pekerja <100 pekerja yaitu 1 petugas
dan >100 pekerja yaitu 1 petugas tiap 199 pekerja
Tempat unik kerja p3k harus:
- Tempat kerja dengan unit harus berjarak 500 meter atau lebih sesuai jumlah pekerja
- Tempat kerja harus ada di setiap lantai
- Tempat kerja dengan jadwal shift

Keuntungan memberi makan ditempat kerja


1. Meningkatkan produktivitas
2. Meningkatkan derajat kesehatan
3. Meningkatkan kemampuan kerja
4. Mengatasi kelelahan

Perusahaan bias memberi makan para pekerja-nya dengan cara:


- Memberi uang saku untuk membeli makan
- Menyediakan makan sendiri untuk para pekerja

Gizi kerja: penyediaan dan pemberian masukan zat gizi kepada tenaga kerja sesuai dengan jenis
pekerjaan yang dilakukan selama beikerja di tempat kerja guna dapat kebuhtuhan yang sesuai dan
produktivitas kerja yang tinggi.

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh


- Seorang HIV belum tentu terjangkit AIDS
- Orang yang terinfeksi HIV tidak menunjukkan ciri-ciri khusus, melainkan seperti orang
normal pada umumnya
- Para pasien yang terkena HIV dapat menunda atau menghambat terkena AIDS dengan
menjaga pola hidup yang sehat da mengkonsumsi obat ARV
AIDS adalah penyakit yang berupa menghilangnya kekebalan tubuh yang berakibat kematian
- Penularan HIV/AIDS yaitu melalui darah, air mani
- Seseorang yang ingin mengetahui terinfeksi HIV atau tidak dengan cara test darah
Seseorang yang didiagnosa terkena HIV/AIDS tidak boleh dijauhi dari lingkungan sekitar karena
dapat menganggu atau memperburuk psikisnya, karena seseorang pengidap HIV/AIDS tidak akan
menularkan orang lain jika orang tersebut tidak berkontak dengan darah atau air mani dari orang
positif HIV/AIDS.
Apabila seorang pengidah HIV/AIDS masih bekerja di suatu perusahaan, dan perusahaan tersebut
tidak diperkenankan untuk memPHK semena-mena

Pencegahan TBC di tempat kerja


Karena TBC dilingkungan kerja memiliki potensi untuk menularkan ke sesame pekerja lain

Berbeda dengan HIV/AIDS, TBC bias disembuhkan, perusahaan tidak boleh memPHK pegawai
yang menderita TBC, tapi harus dipastikan untuk berobat

Pencegahan Narkoba ditempat kerja


Para pengguna narkoba kebanyakan pada usia produktif, sehingga banyak pengguna
mengkonsumsi narkoba yang masih bekerja.
Sehingga, di tempat kerja banyak ditemukan kasus penyalahgunaan narkoba.
Faktor pengguna narkoba dikarenakan factor lingkungan, kondisi psikis para pekerja.
Contoh: para pekerja yang mnghindari kelelahan saat bekerja, tuntutan beban kerja yang dialami
sehingga memilih untuk menggunakan obat-obatan terlarang agar rasa lelah hilang dsb.

Anda mungkin juga menyukai