Anda di halaman 1dari 2

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP STUDI KELAYAKAN

PROYEK / BISNIS (SKB)

Pengertian

Feasibility Study (FS) / Study Kelayakan Bisnis (SKB) sebenarnya merupakan penilaian
menyeluruh, untuk menilai keberhasilan suatu rencana proyek atau BUSINESS PLAN yang
akan dijalankan layak atau tidak. Jika layak GO dan jika tidak layak NO GO.

Maka, seyogyanya atau kasarnya (strongly) seharusnya dilakukan untuk mengurangi tingkat
kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pembangunan industrialisasi suatu
negara.

Jadi jelasnya, tujuan dilakukannya FS/SKB adalah untuk mengjindari keterlanjuran


penanaman modal (investmen) yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak
menguntungkan.

Kaitan SKB dengan Manajemen dan Ketidakpastian

Studi kelayakan sangat penting artinya bagi pihak manajemen. Hal ini disebabkan karena
fungsi-fungsi yang terdapat didalamnya, yaitu sebagai berikut :

1. Planning (Perencanaan).
2. Organizing (Pengorganisasian).
3. Recruitment (Pengadaan staf).
4. Directing (Pengarahan), dan
5. Controlling (Pengawasan).

Kelima fungsi diatas, selalu ada proses manajemen yang dijalankan oleh manajer untuk
mencapai tujuan tertentu dalam organisasi atau perusahaan.

Studi kelayakan merupakan salah satu alat bentuk peramalan yang digunakan untuk
menghadapi ketidakpastian dimasa yang akan datang. Jadi, walaupun dalam SKB sudah
memperhitungkan resiko-resiko bisnis ataupun resiko keuangan, namun perusahaan tetap
harus waspada dan tidak boleh menganggap studi kelayakan sebagai sesuatu yang mutlak
akan terjadi.

Kriteria Keputusan

Dalam penialaian proyek sehubungan dengan pengambilan keputusan dilaksanakannya suatu


proyek atau tidak, terdapat beberapa kriteria keputusan. Pada dasarnya kriteria keputusan
tersebut terdiri atas dua pendekatan, yaitu pendekatan faktor-faktor dalam proyek secara
individu dan pendekatan nilai proyek secara keseluruhan.

Dalam praktek, kriteria profitabilitas komersial lebih dikenal dibandingkan dengan kriteria-
kriteria yang lain karena prosedur perhitungannya yang mudah dan jelas serta sudah dikenal
oleh masyarakat. Walaupun kriteria profitabilitas ekonomi nasional kurang begitu dikenal,
tetapi dalam kaitannya dengan penilaian sumbangan proyek terhadap perekonomian nasional,
kriteria ini lebih mewakili dibandingkan dengan kriteria profitabilitas komersial karena
memasukkan faktor-faktro lain yang sering tidak diperhitungkan dalam perhitungan
profitabilitas komersial. Untuk proyek-proyek besar, terutama yang dilakukan oleh
pemerintah, umumnya kriteria penilaiannya tidak lagi didasarkan semata-mata atas
profitabilitas komersial melainkan dengan menggunakan kriteria yang lebih luas yaitu kriteria
profitabilitas ekonomi nasional.

Anda mungkin juga menyukai