Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN KEHILANGAN DAN BERDUKA

1. Pengkajian
Hasil pengkajian didapatkan data yaitu:
a. Perasaan sedih, menangis.
b. Perasaan putus asa, kesepian
c. Mengingkari kehilangan
d. Kesulitan mengekspresikan perasaan
e. Konsentrasi menurun
f. Kemarahan yang berlebihan
g. Tidak berminat dalam berinteraksi dengan orang lain.
h. Merenungkan perasaan bersalah secara berlebihan.
i. Reaksi emosional yang lambat
j. Adanya perubahan dalam kebiasaan makan, pola tidur, tingkat aktivitas

2. Analisa Data dan Rumusan Masalah


Setelah data dikumpulkan, dapat langsung mengelompokkan data (subyektif dan
obyektif) dan merumuskan masalah keperawatan.
Contoh Analisis Data dan Masalah Keperawatan:
No Data Masalah
.
1. Subjektif Kehilangan
- Pasien merasatidak bisa melupakan
kehilangan suaminya akibat tsunami
Objektif:
- Pasien terus menangis / mengingat suaminya
- Pasien marah-marah
- TD : 130/90 mmHg, P: 20 x/menit, N: 90
x/menit

3. Menegakkan Diagnosa Keperawatan


Dalam menegakkan diagnosa keperawatan, dapat melakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Menyimpulkan core problem (masalah utama) merupakan prioritas masalah dari
beberapa masalah yang dimiliki pasien.
b. Menghubungkan core problem sesuai dengan masalah lain dan sesuai dengan daftar
masalah.
c. Menegakkan diagnosa keperawatan jiwa berdasarkan prioritas
d. Menyusun diagnosa berdasarkan prioritas diagnosa dengan ”core problem ” sebagai
etiologinya.

4. Tindakan Keperawatan
Langkah selanjutnya setelah menegakkan diagnose keperawatan dan menentukan
masalah utama pada kasus kehilangan adalah melakukan tindakan keperawatan. Tindakan
keperawatan pada pasien kehilagan bertujuan agar pasien mampu:
a. Membina hubungan saling percaya dengan perawat
b. Mengenali peristiwa kehilangan yang dialami Pasien
c. Memahami hubungan antara kehilangan yang dialami dengan keadaan dirinya
d. Mengidentifikasi cara-cara mengatasi berduka yang dialaminya
e. Memanfaatkan faktor pendukung

Sedangkan tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap pasien agar tujuan berhasil
adalah:
a. Membina hubungan saling percaya dengan Pasien
b. Berdiskusi mengenai kondisi Pasien saat ini (kondisi pikiran, perasaan, fisik, sosial,
dan spiritual sebelum/ sesudah mengalami peristiwa kehilangan dan hubungan antara
kondisi saat ini dengan peristiwa kehilangan yang terjadi).
c. Berdiskusi cara mengatasi berduka yang dialami
- Cara verbal (mengungkapkan perasaan)
- Cara fisik (memberi kesempatan aktivitas fisik)
- Cara sosial (sharing melalui kelompok)
- Cara spiritual (berdoa, berserah diri)
d. Memberi informasi tentang sumber-sumber komunitas yang tersedia untuk saling
memberikan pengalaman dengan seksama.
e. Membantu Pasien memasukkan kegiatan dalam jadual harian.
f. Kolaborasi dengan tim kesehatan jiwa di Puskesmas

Tindakan keperawatan untuk keluarga: Tindakan keperawatan terhadap keluarga pada


keluarga bertujuan agar keluarga mampu:
a. Mengenal masalah kehilangan dan berduka.
b. Memahami cara merawat Pasien berduka berkepanjangan.
c. Mempraktikkan cara merawat Pasien berduka disfungsional
d. Memanfaatkan sumber yang tersedia di masyarakat

Sedangkan tindakan keperawatan yang dilakukan agar tujuan keperawatan berhasil


adalah:
a. Berdiskusi dengan keluarga tentang masalah kehilangan dan berduka dan dampaknya
pada Pasien.
b. Berdiskusi dengan keluarga cara-cara mengatasi berduka yang dialami oleh Pasien
c. Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat Pasien dengan berduka disfungsional
d. Berdiskusi dengan keluarga sumber-sumber bantuan yang dapat dimanfaatkan oleh
keluarga untuk mengatasi kehilangan yang dialami oleh Pasien

5. Evaluasi
Keberhasilan tindakan keperawatan tampak dari kemampuan pasien untuk:
a. Mampu membina hubungan saling percaya dengan perawat
b. Mampu mengenali peristiwa kehilangan yang dialami Pasien
c. Memahami dan menerima hubungan antara kehilangan yang dialami dengan keadaan
dirinya
d. Mengidentifikasi cara-cara mengatasi berduka yang dialaminya
e. Memanfaatkan faktor pendukung

6. Kriteria Pasien Pulang


Berikut ini adalah kriteria yang digunakan untuk menentukan pasien pulang, yaitu:
a. Pasien mampu untuk menyatakan secara verbal tahap-tahap proses berduka yang
normal dan perilaku yang berhubungan debgab tiap-tiap tahap.
b. Pasien mampu mengidentifikasi posisinya sendiri dalam proses berduka dan
mengekspresikan perasaan-perasaannya yang berhubungan denga konsep kehilangan
secara jujur.
c. Pasien tidak terlalu lama mengekspresikan emosi-emosi dan perilaku-perilaku yang
berlebihan yang berhubungan dengan disfungsi berduka dan mampu melaksanakan
aktifitas-aktifitas hidup sehari-hari secara mandiri.

7. Dokumentasi
Dokumentasi asuhan keperawatan dilakukan pada setiap tahap proses keperawatan yang
meliputi dokumentasi pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi
tindakan keperawatan, dan evaluasi.
Referensi

Nurhalimah. Keperawatan Jiwa. Jakarta Selatan: Kemenkes RI, 2016.

Anda mungkin juga menyukai