Anda di halaman 1dari 28

KOMUNIKASI SOSIAL, KOMUNIKASI

MOD
EFEKTIF DAN PUBLIC RELATION
UL
4 JP ( 180 menit)

Pengantar

Dalam modul ini membahas materi pelajaran tentang pengertian


komunikasi sosial, fungsi komunikasi sosial, prinsip komunikasi sosial.
Pengertian komunikasi efektif, komponen komunikator, cara
membangun komunikasi, teknik komunikasi efektif. Selain itu juga
mempelajari Public Relation yang bermanfaat bagi peningkatan citra
Polri melalui penyebaran informasi secara baik kepada masyarakat.
Dengan mempelajari materi tersebut diharapkan peserta didik
mampu melakukan komunikasi sosial secara efektif dengan masyarakat
dalam pelaksanaan tugas di lapangan.

Kompetensi Dasar

1. Memahami komunikasi sosial


Indikator Hasil Belajar :
a. Menjelaskan pengertian komunikasi sosial.
b. Menjelaskan fungsi komunikasi sosial.
c. Menjelaskan prinsip komunikasi sosial.

2. Memahami dan menerapkan komunikasi efektif


Indikator Hasil Belajar :
a. Menjelaskan pengertian komunikasi efektif.
b. Menjelaskan komponen komunikator.
c. Menjelaskan cara membangun komunikasi.
d. Menjelaskan teknik komunikasi efektif.
3. Memahami dan menerapkan Public Relation
Indikator Hasil Belajar :
a. Menjelaskan pengertian Public Relation.
b. Menjelaskan fungsi dan peran Public Relation.
c. Menjelaskan manfaat Public Relation.
d. Menjelaskan tugas Public Relation.
e. Menjelaskan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh Public
Relation.
f. Mempraktekkan berbicara di depan publik.

Materi Pokok

1. Pokok bahasan
Komunikasi sosial

Sub pokok bahasan :


a. Pengertian komunikasi sosial.
b. Fungsi komunikasi sosial.
c. Prinsip komunikasi sosial.

2. Pokok bahasan
Komunikasi efektif

Sub pokok bahasan :


a. Pengertian komunikasi efektif.
b. Komponen komunikator .
c. Cara membangun komunikasi.
d. Tehnik komunikasi efektif.

3. Pokok bahasan
Public Relation

Sub pokok bahasan :


a. Pengertian Public Relation.
b. Fungsi dan peran Public Relation.
c. Manfaat Public Relation.
d. Tugas Public Relation.
e. Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh Public Relation.
Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
Metode Ceramah digunakan untuk menyampaikan informasi
secara lisan tentang materi dan kegiatan dalam proses
pembelajaran.

2. Metode tanya jawab


Metode Tanya Jawab yaitu cara penjelasan informasi yang
pelaksanaannya saling bertanya dan menjawab antara pendidik
dengan peserta didik.

3. Metode Curah pendapat/Brainstorming


Metode ini digunakan menghimpun gagasan atau pendapat dari
peserta didik tentang suatu permasalahan atau suatu topik yang
sedang dibahas.

4. Metode Praktek
Metode ini digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan materi
praktek teknik komunikasi efektif dan Public Relation.

Bahan dan Alat

1. Bahan :
a. Naskah Sekolah Ilmu Komunikasi Dikbangspes Inspektur
Negosiator.
b. Bahan ajar modul Komunikasi Sosial Diktukbrig Polwan 2014.
c. Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.

2. Alat :
a. Laptop
b. Flip chart
c. LCD
d. Alat tulis sesuai dengan kebutuhan
e. Spidol
Proses Pembelajaran

1. Tahap awal : 10 Menit

Pendidik menyampaikan apersepsi kepada peserta didik yang berisi


pengantar mata pelajaran, kompetensi dan tugas yang harus
dilakukan oleh peserta didik setelah mengikuti materi pelajaran ini.

2. Tahap inti : 155 menit


a. Pendidik menyampaikan materi tentang pengertian, fungsi,
prinsip komunikasi sosial dan pengertian efektif, komponen
komunikator, cara membangun komunikasi, teknik
komunikasi efektif serta pengertian, fungsi, peran, manfaat
dan tugas Public Relention serta syarat-syarat yang harus
dimiliki oleh Public Relation dengan berbagai variasi
penyampaian.

b. Peserta didik memperhatikan, mencatat hal – hal yang


penting, bertanya jika ada materi yang belum dimengerti /
pahami.

c. Pendidik menugaskan kepada peserta didik secara


individu membuat naskah praktek berbicara didepan publik.

d. Peserta didik mempraktekkan “berbicara di depan publik”


yang sesuai dengan naskah yang telah dibuat.

3. Tahap akhir : 15 menit

a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan
proses pembelajaran.

b. Cek penguasaan materi :


Pendidik mengecek penguasaan materi pembelajaran dengan
cara bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.

4. Tahap ujian akhir mata pelajaran (Test sumatif) : 90 menit


Pelaksanaan ujian disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran.
Tagihan / Tugas

1. Peserta didik mengumpulkan tugas resume tentang komunikasi sosial,


komunikasi efektif dan Public Relation dalam bentuk tulisan tangan.
2. Peserta didik mengumpulkan tugas membuat naskah berbicara di
depan masyarakat.

Lembar Kegiatan

1. Membuat naskah berbicara di depan masyarakat, dengan judul


bebas.
2. Skenario :
a. Peserta didik melaksanakan kunjungan ke salah satu
sekolah untuk memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba.
b. Peserta didik melaksanakan penyuluhan kepada sopir
angkutan umum di terminal tentang Kamseltibcar Lantas.
c. Peserta didik melaksanakan kunjungan ke Kelurahan untuk
memberikan ceramah kepada warga tentang keamanan
lingkungan.
d. Peserta didik melaksanakan kunjungan ke sekolah TK untuk
memberikan ceramah tentang rambu-rambu lalu lintas.
e. Peserta didik melaksanakan kunjungan ke sekolah dasar
untuk memberikan penyuluhan tentang pencegahan penculikan.
Bahan Bacaan

1. KOMUNIKASI SOSIAL

a. Pengertian Komunikasi Sosial

Komunikasi sosial adalah hubungan interaksi terhadap


masyarakat yang bersifat komplek yang dipengaruhi oleh hal-hal
dan situasi disekitarnya.
Komunikasi penting untuk membangun konsep diri, untuk
kelangsungan hidup, aktualisasi diri, untuk memperoleh
kebahagian, terhindar dari tekanan dan ketergantungan, antara
lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan
dengan orang lain.
Melalui komunikasi sosial dapat digunakan untuk bekerja
sama dengan anggota masyarakat ( keluarga, kelompok belajar,
perguruan tinggi, RT, RW, desa, kota dan negara secara
keseluruhan) untuk mencapai tujuan.

b. Fungsi Komunikasi Sosial

Fungsi komunikasi sosial bisa terbentuk dengan adanya


pembentukan dari dalam yaitu :

1) Pembentukan konsep diri

Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa


diri kita, dan itu hanya bisa diperoleh melalui informasi yang
diberikan orang lain kepada kita. Seseorang yang tidak
pernah berkomunikasi dengan orang lain tidak akan
memiliki kesadaran bahwa dirinya manusia.
Seseorang menyadari bahwa dirinya manusia karena
orang-orang di sekitarnya memperlakukan dirinya, baik
secara verbal maupun nonverbal, sebagai manusia. Ketika
seseorang berinteraksi dengan orang-orang lain, harapan-
harapan dan kesan mereka akan mempengaruhi konsep
dirinya. Ia akan memainkan peran sebagaimana
diharapkan orang lain, yang bila peran tersebut menjadi
kebiasaan, akan terinternlisasikan. Jadi proses
pembentukan konsep diri dapat digambarkan sebagai
berikut :

Umpan balik orang lain

Perilaku kita Konsep diri

Aspek-aspek konsep diri seperti jenis kelamin, agama,


kesukuan, pendidikan, pengalaman, rupa fisik, dan
sebagainya diinternalisasikan lewat pernyataan ( umpan
balik ) orang lain yang menegaskan aspek-aspek tersebut
kepada kita, yang pada gilirannya menuntut kita berperilaku
sebagaimana orang lain memandang kita.

2) Pernyataan eksistensi diri

Eksistensi diri adalah orang yang berkomunikasi untuk


menunjukkan dirinya eksis.
Fungsi komunikasi sebagai pernyataan eksistensi diri
bisa kita lihat misalnya dalam uraian penanya pada
seminar. Meskipun moderator sudah mengingatkan untuk
bertanya secara singkat dan jelas, namun adakalanya si
penanya berbicara panjang lebar, mengkuliahi hadirin
dengan argumen-argumen yang kadang tidak relevan.

3) Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan,


dan memperoleh kebahagiaan

Sejak lahir kita tidak dapat hidup sendiri untuk


mempertahankan hidup. Menurut Abraham Maslow,
manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu : kebutuhan
fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan
sosial/cinta, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan
aktualisasi diri. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
tersebut, orang perlu berkomunikasi. Berdasarkan
penelitian pada tahun 1957, J.D. French menemukan
bahwa kelangkaan rangsangan emosional dan sensoris
menimbulkan kemunduran pada struktur otak manusia,
yang pada gilirannya mengakibatkan kekurangan gizi, dan
akhirnya dapat berujung pada kematian. Penelitian Michael
dari Universitas Duke terhadap 750 orang kulit putih dari
kelas menengah, yang dilakukan dalam kurun waktu 22
tahun, mengenai kaitan antara komunikasi yang manusiawi
( tulus, hangat, dan akrab) dengan harapan hidup
menunjukkan bahwa orang-orang yang memusuhi orang
lain, mendominasi pembicaraan, dan tidak suka berteman,
berpeluang 60% lebih tinggi menemui kematian pada usia
dini dibandingkan dengan orang-orang yang berperilaku
sebaliknya : ramah, suka berteman, dan bicara tenang.

c. Prinsip-Prinsip Dalam Komunikasi Sosial

1) Komunikasi adalah suatu proses simbolik

Salah satu kelebihan manusia dari makhluk lain


( hewan ) adalah ia diberi kemampuan untuk berfikir,
seorang filsuf mengistilahkan sebagai al hayawanu nathig
manusia adalah hewan yang berfikir. Dengan fikiran itulah
manusia mempunyai kemampuan untuk menggunakan
lambang. Ernst Cassier menyebutkan bahwa yang
membedakan manusia dengan makhluk lain adalah
kemampuannya dalam menggunakan simbol (animal
symbolicum).

2) Setiap Perilaku mempunyai Potensi Komunikasi

Orang yang masih hidup tidak mungkin akan lepas


dari komunikasi walaupun bukan berarti semua perilaku
adalah komunikasi. Setiap perilaku kita akan selalu
mempunyai potensi untuk dijadikan alat komunikasi
terhadap orang lain, bahkan sampai dimanapun akan
berpotensi menjadi komunikasi.

3) Komunikasi Punya Dimensi Isi dan Dimensi


Hubungan

Dimensi isi menunjukkan muatan (isi) komunikasi,


sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana
cara mengatakannya dan menginsyaratkannya, bagaimana
hubungan para peserta komunikasi dan bagaimana
seharusnya pesan itu ditafsirkan.

4) Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai


tingkat kesengajaan

Komunikasi dilakukan manusia dari yang tidak


sengaja hingga yang sengaja dan sadar serta terencana
melakukan komunikasi. Kesadaran akan lebih tinggi ketika
berkomunikasi dalam situasi-situasi khusus. Sebagai
contoh ketika kita bercakap-cakap dengan seorang yang
baru di kenal tentunya akan berbeda cara berkomunikasi
dengan teman yang sudah biasa bergaul sehari-hari.

5) Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan


waktu

Seseorang yang berkomunikasi akan menimbulkan


makna-makna tertentu sedangkan makna tersebut
berhubungan dengan konteks fisik/ruang, waktu, sosial dan
psikologis.

2. KOMUNIKASI EFEKTIF

a. Pengertian Komunikasi efektif

Komunikasi efektif adalah komunikasi yang berhasil


mencapai sasaran dengan feed back ( respon ) yang sesuai
dengan tujuan individu berkomunikasi.
Komunikasi efektif bertujuan untuk memberi kemudahan
dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan
penerima sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan
umpan balik seimbang dan melatih penggunaan bahasa
nonverbal secara baik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun
komunikasi efektif adalah berusaha benar-benar mengerti orang
lain (emphatetic communication), memenuhi komitmen / janji,
menjelaskan harapan, meminta maaf dengan tulus ketika
membuat kesalahan, memperlihatkan integritas pribadi.
Menurut Kumar (2000), komunikasi efektif antar pribadi
mempunyai 5 ciri yaitu keterbukaan, empati, dukungan, rasa
positif, dan kesetaraan.
Lima pondasi membangun komunikasi efektif :
1) Berusaha benar-benar mengerti orang lain (emphatic
communication).
2) Memenuhi komitmen atau janji.
3) Menjelaskan harapan.
4) Meminta maaf secara tulus ketika anda membuat
kesalahan.
5) Memperlihatkan integritas pribadi.

b. Komponen Komunikator

Komunikasi dapat berjalan efektif bila : adanya


kepercayaan dalam diri komunikator (self credibility),
mencerminkan pesan yang diterima komunikan dianggap benar
serta sesuai kenyataan dan daya tarik komunikator (source
attractiviness). Untuk itu sebagai penyampai pesan harus
memiliki hal-hal sebagai berikut :

1) Kepandaian

Komunikator yang menguasai teknik bicara dan


menulis surat akan memilih simbol/lambang yang tepat.
Mampu membangkitkan minat pendengar, pembaca dan
dapat memberikan keterangan-keterangan secara
sistematis serta mudah ditangkap atau dimengerti.

2) Sikap

Sikap sombong, angkuh menyebabkan pendengar


tidak menyukainya dan menolak mendengar perkataan dari
komunikator. Sikap ragu-ragu menyebebkan pendengar
kurang percaya terhadap uraian komunikator. Tetapi sikap
tegas akan menimbulkan kepercayaan pada diri pendengar
percaya dan sikap ini harus bersumber pada hubungan
kemanusiaan (human relaton). Semakin baik hubungan
kemanusiaannya maka semakin lancarlah komunikasi
yang dibangun..

3) Pengetahuan

Komunikator yang kaya akan pengetahuan dan


menguasai secara mendalam apa materi yang akan
disampaikan akan lebih mudah menjelaskan dengan
memberikan contoh-contoh, sehingga komunikasinya
makin lancar.

4) Sistem sosial

Dalam hal ini ada dua macam sistem sosial, yaitu :


a) Sistem sosial yang bersifat formal (organisasi)
b) Sistem sosial nonformal (susunan masyarakat biasa)

5) Keadaan lahiriah

Terutama dalam komunikasi lisan, suara yang


mantap, ucapan yang jelas, lagak lagu yang baik, serta
gerakan tangan yang sehat dapat mendukung
pembicaraan.

6) Memiliki kedekatan dengan khalayak.

Jarak seseorang dengan orang lain dalam melakukan


komunikasi dapat memengaruhi perhatiannya pada situasi
tertentu. Semakin dekat jarak antara komunikator dan
komunikan maka semakin besar pula peluang untuk
komunikator menyampaikan pesan dengan baik. Hal ini
dapat terjadi karena memiliki jarak yang secara fisik
maupun jarak sosial lebih dekat.

7) Kesamaan (similarity)

Merupakan faktor penting lainnya yang


mempengaruhi penerimaan pesan oleh khalayak.
Kesamaan ini antara lain meliputi gender, pendidikan, umur,
agama, latar belakang sosial, ras, hobi, dan kemampuan
bahasa. Kesamaan juga bisa meliputi masalah sikap dan
orientasi terhadap berbagai aspek seperti buku, musik,
pakaian, pekerjaan, keluarga, dan sebagainya. Preferensi
khalayak terhadap seorang komunikator berdasarkan
kesamaan budaya, agama, ras, pekerjaan, dan pendidikan
berpengaruh terhadap proses seleksi, interpretasi, dan
pengingatan pesan sepanjang hidupnya.

8) Dikenal kredibilitasnya dan otoritasnya.

Khalayak cenderung memperhatikan dan mengingat


pesan dari sumber yang mereka percaya sebagai orang
yang memiliki pengalaman dan atau pengetahuan yang
luas. Menurut Ferguson, ada dua faktor kredibilitas yang
sangat penting untuk seorang sumber: dapat dipercaya
(trustworthiness) dan keahlian (expertise). Faktor-faktor
lainnya adalah tenang/sabar (compusere), dinamis, bisa
bergaul (sociability), terbuka (extroversion) dan memiliki
kesamaan dengan audiens.

9) Menunjukkan motivasi dan niat.

Cara komunikator menyampaikan pesan berpengaruh


terhadap audiens dalam memberi tanggapan terhadap
pesan tersebut. Respon khalayak akan berbeda
menanggapi pesan yang ditunjukkan untuk kepentingan
informasi (informative) dari pesan yang diniatkan untuk
meyakinkan (persuasive) mereka.

10) Pandai dalam cara penyampaian pesan.

Gaya komunikator menyampaikan (delivery) pesan juga


menjadi faktor penting dalam proses penerimaan informasi.

c. Cara membangun komunikasi

Menyampaikan pesan atau pendapat kita pada orang lain


tidaklah mudah. Beberapa kali atasan marah pada bawahan
karena bawahan tidak menjalankan apa yang diinginkan oleh
atasan. Atau mungkin bawahan merasa tidak mengerti dengan
perintah atasan karena kurang jelas dalam memberikan
instruksi. Permasalahan-permasalahan di atas berkaitan dengan
komunikasi. Sering kita menemukan permasalahan di lingkungan
sekitar kita, atau bahkan permasalahan yang kita alami,
disebabkan karena ketidaktepatan kita atau orang lain dalam
menyampaikan maupun menerima pesan atau informasi.
Apa yang dapat dilakukan agar dapat menyampaikan
pesan atau informasi secara tepat pada orang lain? Berikut ini
akan dibahas bagaimana membangun komunikasi yang efektif.
Namun sebelumnya perlu kita ketahui terlebih dahulu apa yang
dimaksud dengan aspek-aspek komunikasi yang efektif.
Sedikitnya ada lima aspek yang harus dipahami dalam
membangun komunikasi yang efektif, yaitu:

1) Kejelasan (Clarity): bahasa maupun informasi yang


disampaikan harus jelas.

2) Ketepatan (accuracy): bahasa dan informasi yang


disampaikan harus betul-betul akurat atau tepat. Bahasa
yang digunakan harus sesuai dan informasi yang
disampaikan harus benar. Benar ini artinya sesuai dengan
apa yang sesungguhnya ingin disampaikan. Bisa saja
informasi yang ingin kita sampaikan belum tentu
kebenarannya, tetapi apa yang kita sampaikan benar-benar
apa yang memang kita ketahui. Inilah yang dimaksud
akurasi di sini.

3) Konteks (contex): bahasa dan informasi yang


disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan
dimana komunikasi itu terjadi. Bisa saja kita menggunakan
bahasa dan informasi yang jelas dan tepat tetapi karena
konteksnya tidak tepat, reaksi yang kita peroleh tidak
sesuai dengan yang diharapkan.

4) Alur (flow): keruntutan alur bahasa dan informasi akan


sangat berarti dalam menjalin komunikasi yang efektif.
Sewaktu kita meminjam uang, misalnya, kita cenderung
mengemukakan kesulitan-kesulitan kita terlebih dahulu
sebelum kita menyampaikan maksud kita untuk meminjam
uang.
5) Budaya (Culture): aspek ini tidak saja menyangkut
bahasa dan informasi, tetapi juga tatakrama atau etika.
Bersalaman dengan satu tangan bagi orang Sunda
mungkin terkesan kurang sopan, tetapi bagi etnis lain
mungkin suatu hal yang biasa.

Sedang untuk membangun komunikasi yang efektif perlu adanya


strategi yaitu :

1) Mengetahui mitra bicara (Audience)

Dengan mengetahui sifat dan karakter lawan bicara,


kita harus tepat dalam memilih kata-kata yang digunakan
dalam menyampaikan informasi atau buah fikiran kita.
Artinya, bahasa yang dipakai harus sesuai dengan bahasa
yang mudah dipahami oleh lawan bicara. Berbicara dengan
orang dewasa tentu akan sangat berbeda dengan
berbicara kepada anak-anak. Berbicara dengan atasan
tentu akan berbeda berbicara pada bawahan atau teman
sederajat.
Latar belakang pengetahuan atau pendidikan lawan
bicara juga harus diperhatikan. Informasi yang disampaikan
mungkin saja bukan hal yang baru bagi lawan bicara kita,
tetapi kalau penyampaiannya dengan menggunakan
jargon-jargon atau istilah-istilah yang tidak dipahami oleh
lawan bicara, informasi atau gagasan yang kita sampaikan
bisa saja tidak dapat dipahami. Jadi, dengan
memperhatikan lawan bicara kita, kita akan dapat
menyesuaikan diri dalam berkomunikasi dengannya.

2) Ketahui Tujuan

Tujuan kita berkomunikasi akan sangat menentukan


cara kita menyampaikan informasi. Bila kita bermaksud
membeli atau menjual barang, komunikasi kita akan
bersifat negosiasi. Lain pula cara kita berkomunikasi abila
tujuan kita untuk menghibur, membujuk, atau sekedar basa-
basi.

3) Perhatikan Konteks
Konteks disini bisa saja berarti keadaan atau
lingkungan pada saat berkomunikasi. Pada saat
berkomunikasi konteks sangat berperan dalam
memperjelas informasi yang disampaikan. Dalam hal
pemakaian kata, misalnya. Kata “hemat” dalam kalimat:
“Kita harus menghemat uang, waktu dan tenaga kita”,
sangat berbeda dengan kata “hemat” dalam kalimat
“Menurut hemat saya, kita harus lebih jujur dan terbuka
dalam berkomunikasi dengan sesama rekan sekerja."
Tidak hanya kata konteks kalimat, tetapi cara
mengucapkan dan kepada siapa kata itu diucapkan akan
membuat makna yang disampaikan berbeda pula.
"Ah...dasar gila." Kalimat ini bisa bermakna cacian bisa
juga bermakna kekaguman, tergantung bagaimana kita
mengucapkannya. Bila diucapkan dengan nada tinggi
berarti cacian, tetapi bila diucapkan dengan nada datar
apalagi dibarengi dengan gelengan kepala, kalimat ini bisa
berarti kekaguman. Ungkapan "Gila" disampaikan kepada
teman dekat, pasti dipahami sebagai ungkapan biasa yang
tidak bermakna negatif. Tetapi bila disampaikan kepada
orang yang belum atau baru kita kenal ungkapan ini tentu
akan dipahami sebagai ungkapan yang memiliki makna
negatif.

4) Pelajari Kultur

Kultur atau budaya, habit atau kebiasaan orang atau


masyarakat juga perlu diperhatikan dalam berkomunikasi.
Orang Jawa atau Sunda pada umumnya dikenal dengan
kelembutannya dalam bertutur kata. Kegemulaian bertutur
ini akan sangat baik bila diimbangi dengan cara serupa.
Tetapi tentu tidak berarti mutlak. Maksudnya, bukan berarti
orang non Jawa atau non Sunda mutlak harus seperti
bertuturnya orang Jawa atau Sunda, meskipun kalau
memang bisa itu lebih baik. Atau orang Batak yang dikenal
bernada tinggi dalam bertutur perlukah diimbangi dengan
nada tinggi pula oleh orang yang non Batak? Perimbangan
di sini tidak berarti orang Jawa harus bertutur seperti orang
Batak bila bermitra bicara dengannya, atau orang Batak
harus bertutur seperti orang Sunda, orang Maluku, orang
Papua, dan sebagainya pada saat mereka berkomunikasi.
Yang penting adalah pelaku komunikasi harus memahami
kultur mitra bicaranya sehingga timbul saling pengertian
dan penyesuaian gaya komunikasi dapat terjadi. Ingat
peribahasa: "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung"
atau "When in Rome, do as the Romans do."

Setelah kita mengetahui aspek yang dibutuhkan serta


strategi-strategi yang dapat kita lakukan untuk dapat
membangun komunikasi yang efektif. Jika komunikasi yang kita
lakukan telah efektif maka kesalah pahaman akan dapat
dihindari.

d. Teknik Komunikasi Efektif

Teknik komunikasi efektif yaitu segala teknik yang harus


dilakukan dalam rangka berbicara di depan umum agar berhasil
meyakinkan pendengar dan tercapai maksud dan tujuannya.
Dengan menguasai beberapa hal, yaitu :

1) Persiapan Mental
Berdoa menurut keyakinan masing-masing dan
mempersiapkan materi yang akan disampaikan.

2) Teknik pada saat berbicara di depan umum, antara


lain .
a) Menggunakan bahasa yang dapat
dipahami/dimengerti oleh pendengar. Bila
menggunakan istilah asing dianjurkan disertai dengan
penjelasan artinya.
b) Memahami tujuan pembicaraan, dimaksudkan agar
memberikan arah dalam ungkapan-ungkapan
pembicaraan.
c) Pembicaraan memuat/berisi informasi yang baru,
aktual dan menarik.
d) Pembicaraan harus dapat menarik minat pendengar.
Dalam berbicara ada variasi yang dapat menarik
perhatian sehingga meningkatkan minat para
pendengar
e) Memberikan kesan yang mengesankan pada setiap
ungkapan, agar dapat efektif tidak perlu harus objektif
dalam pembicaraan.
f) Menghimbau orang lain berbuat sesuatu.
g) Himbauan terhadap pendengar untuk melakukan
suatu perbuatan, maka pembicaraan dapat diukur
berhasil tidaknya.
h) Contoh: Himbauan untuk tertib dalam lalu lintas dan
himbauan tersebut dipatuhi, maka pembicaraan dapat
dikatakan efektif.
i) Memanfaatkan semaksimal mungkin kelebihan yang
ada pada diri kita, seperti : kerlingan mata, senyum,
kerapihan, dll.
j) Mengemukakan expresi wajah sesuai dengan situasi
yang sedang digambarkan.
k) Dalam berbicara jangan terlalu sarat dengan
gagasan/ide. Pembicaraan yang terlalu sarat dengan
ide/gagasan akan memberikan beban yang cukup
berat kepada pendengarnya.
l) Mengatur alunan suara secara teratur dan berirama

3. PUBLIC RELATION (HUBUNGAN MASYARAKAT)

a. Pengertian

Public Relation menjadi hal penting dalam penyebaran


informasi yang dirasa perlu untuk diketahui oleh masyarakat.
Penyebaran informasi tersebut tidak dapat dilakukan melalui
media cetak dan elektronik sesuai dengan kebutuhan.
Penyebaran informasi positip bertujuan untuk meningkatkan citra
perusahaan atau organisasi sehingga mampu mendapatkan
kepercayaan dari masyarakat untuk menggunakan produk atau
beragam program di dalam perusahaan atau organisasi. Belum
semua orang memahami pengertian dari Public Relation, oleh
karena itu berikut ini akan disampaikan beberapa pengertian
tentang Public Relation sebagai berikut :

Coulsin Thomas, memberikan pengertian Public Relation adalah


usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna
membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara
organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa Public
Relation dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk
menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi.

2) Pengertian Public Relation adalah: Interaksi dan


menciptakan opini publik sebagai input yang
menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan
profesi yang profesional dalam bidangnya karena
merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian
tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara
terus menerus karena Public Relation merupakan
kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan.

3) Public Relation adalah fungsi khusus manajemen


yang membantu membangun dan memelihara komunikasi
bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara
organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen,
membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon
opini publik, menjelaskan dan menekankan tanggung jawab
manajemen untuk melayani minat publik, membantu
manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan
perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem
peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan
menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak
dalam komunikasi sebagai alat utama.

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat ditarik suatu


kesimpulan bahwa Public Relation adalah merupakan metode
komunikasi yang meliputi berbagai teknik komunikasi
dimana didalam kegiatanya terdapat suatu usaha untuk
mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu badan
dengan publiknya. Kegiatan Public Relation merupakan
keahlian untuk berkomunikasi dengan berbagai ide atau
gagasan kepada berbagai kelompok masyarakat,dengan
tujuan untuk menghasilkan sesuatu yang diinginkan oleh
organisasi.

b. Fungsi, Tujuan dan Peran Public Relation

1) Fungsi Public Relation


Pada dasarnya fungsi Public Relation menyentuh
persepsi masyarakat dengan tujuan untuk menegakkan
dan mengembangkan citra yang positif bagi organisasi,
selain itu fungsi Public Relation adalah mencegah
timbulnya opini publik yang kontroversial, sekaligus
meluruskan untuk menghindari timbulnya kerugian baik
moril maupun materiil pada organisasi tersebut.
Selain itu Public Relation juga berfungsi sebagai
bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi dan
memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar
serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik
menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang
jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”. Berikut ini
terdapat beberapa fungsi Public Relation yang dapat
dijadikan untuk menambah pengetahuan tentang public
relation, sebagai berikut :

a) Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik,


kepercayaan, adanya saling pengertian dan citra yang
baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
b) Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang
bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
c) Unsur penting dalam manajemen guna mencapai
tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi
merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan.
Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna,
budaya, citra, suasana, yang kondusif dan
menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas
bisa dicapai secara optimal.

d) Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara


organisasi dengan publiknya, sekaligus menciptakan
opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna
sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang
bersangkutan.

Dapat disimpulkan bahwa Public Relation lebih


berorientasi kepada pihak perusahaan untuk
membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang
lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan
kritik dari konsumen. Tetapi jika fungsi Public Relation yang
dilaksanakan dengan baik, merupakan alat yang ampuh
untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya
organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang
kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan
pendekatan khusus dan motivasi dalam meningkatkan
kinerjanya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa fungsi
Public Relation adalah memelihara, mengembangkan,
mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang
diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang
muncul, atau meminimalkan munculnya masalah.

2) Tujuan Public Relation

Tujuan Public Relation adalah mempengaruhi perilaku


orang secara individu maupun kelompok saat saling
berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan,
dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap
suatu kesuksesan sebuah perusahaan. Terdapat beberapa
tujuan Public Relation, antara lain :
a) Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat
sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru
yang dilakukan oleh perusahaan.
b) Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon
pegawai.
c) Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang
telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat
dalam rangka mendapatkan pengakuan.
d) Untuk memperkenalkan perusahaan kepada
masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru.
e) Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan
masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan
untuk menerbitkan saham baru atau saham
tambahan.

f) Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu


dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah
terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan
kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan
masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
g) Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif
dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk
perusahaan.
h) Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan
mampu bertahan atau bangkit kembali setelah
terjadinya suatu krisis.
i) Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan
perusahaan dalam menghadapi resiko
pengambilalihan oleh pihak lain.
j) Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
k) Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas
dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi
dalam kehidupan sosial sehari-hari.
l) Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan
sebagai sponsor dari suatu acara.
m) Untuk memastikan bahwa para politisi memahami
kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang
positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar
dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan
pemerintah yang merugikan.
n) Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang
telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas
mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan
kualitas dalam berbagai hal.

Secara keseluruhan tujuan dari Public Relation adalah


untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat
menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang
ditawarkan oleh perusahaan. Selain itu tujuan Public
Relation adalah untuk membina dan memelihara sikap budi
yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu
pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi
yang harmonis dan timbal balik.

3) Peran Public Relation


a) Membuat organisasi bersikap responsif terhadap
kepentingan publik dan kontribusinya kepada sistem
informasi publik yang amat penting bagi masyarakat
demokratis dan kelangsungan hidup organisasi.
b) Membantu dan mempertahankan hubungan antara
publik dengan manajemen oraganisasional yang
memerhatikan tanggung jawab sosial dan
kepemimpinan yang bermoral.
c) Membantu organisasi untuk mengantisipasi dan
merespons persepsi dan opini publik. Merespon nilai
dan gaya hidup yang baru, merespons pergeseran di
antara elektorat dan di dalam lembaga legislatif, dan
merespos perubahan-perubahan lain di lingkungan.
d) Membuat informasi menjadi tersedia melalui sistem
informasi publik. Dan juga meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman ke publik dengan mendukung
pernyataan pendapat dan debat pasar ide yang
kompetitif.
e) Melayani kepentingan publik dengan sudut pandang
alternatif dalan forum publik, termasuk suara dari
orang-orang yang diabaikan oleh media massa.
f) Membantu masyarakat dengan menjadi perantara
konflik dan membangun konsensus yang dibutuhkan
untuk ketertiban sosial.
g) Memfasilitasi atau membantu penyesuaian dan
pemiliharaan dalam sistem sosial yang memberi kita
kebutuhan sosial dan fisik.

c. Manfaat Public Relation

Manfaat Public Relation mencakup banyak hal diantaranya


sebagai berikut :
1) Memberikan nasehat atau saran, merundingkan
masalah dan memberikan penyuluhan pemahaman tentang
prilaku manusia.
2) Menganalisa kecenderungan yang akan datang
dengan memperkirakan konsekwensi-konsekwensinya.
3) Meneliti pendapat umum, tingkah laku, dan harapan-
harapan
4) Mengembangkan dan memelihara komunikasi.
5) Mencegah terjadinya opini publik yang kontroversial,
konflik dan kesalah pahaman.
6) Meningkatkan rasa saling hormat dan mengerti dan
tanggung jawab sosial.
7) Menciptakan keharmonisan antara kepentingan
pribadi ataupun organisasi dengan kepentingan umum.
8) Memproyeksikan identitas organisasi melalui kegiatan
nyata untuk mendapatkan citra positif dari masyarakat.
9) Mendorong timbulnya minat dalam kegiatan untuk
memberikan motivasi yang tepat.

d. Tugas Public Relation

Public Relation dalam menjalankan kegiatan sehari-hari


memiliki tugas untuk mengharmonisasikan kepentingan
perusahaan atau organisasi pada aspek internal dan eksternal
perusahaan, yaitu :

1) Membina hubungan ke dalam (internal public), yaitu


membangun dan membina komunikasi kedalam tubuh
organisasi dengan memberikan sikap dan motivasi positip
kepada seluruh anggota (inward looking/orientasi kedalam).

2) Membina hubungan ke luar (external public),


membina dan membangun hubungan secara harmonis
dengan berbagai pihak luar organisasi guna mendukung
pelaksanaan tugas organisasi. Kegiatan tersebut bertujuan
untuk meningkatkan tumbuhnya sikap dan gambaran
masyarakat yang positip terhadap organisasi (outward
looking/ orientasi keluar).

3) Tugas Public Relation


a) Communicator, sebagai pembicara pada suatu
perusahaan ataiu organisasi untuk menyebarkan
berbagai informasi yang dapat meningkatkan citra
perusahaan/organisasi.
b) Relationship, membina dan menjaga hubungan baik
dengan berbagai pihak, membuka jaringan dengan
bekerjasama guna mendukung pelaksanaan tugas
dan peningkatan kerja organisasi.
c) Back up management, dapat menjadi back up
manajement apabila menemukan kesulitan dalam
menghadapi suatu peristiwa yang terjadi dalam
perusahaan atau organisasi.
d) Good image maker, mampu menciptakan image yang
baik bagi perusahaan atau organisasi untuk
mengembangan dan meningkatkan kinerja organisasi.

e. Syarat – syarat yang harus dimiliki oleh seorang Public


Relation
Dengan situasi dan kondisi masyarakat saat ini yang
semakin kritis dan terbuka, maka sebagai anggota Polri harus
memiliki kemampuan sebagai seorang Public Relation yang
bertindak sebagai perantara (liason), interpreter, dan mediator
antara organisasi dan publiknya. Mereka menjaga komunikasi
dua arah dan memfasilitasi percakapan dengan menyingkirkan
rintangan dalam hubungan dan menjaga agar saluran
komunikasi tetap terbuka.
Praktisi yang berperan sebagai fasilitator komunikasi ini
bertindak sebagai sumber informasi dan agen kontak resmi
antara organisasi dan publik. Mereka menengahi interaksi,
menyusun agenda mendiagnosis dan memperbaiki kondisi-
kondisi yang menganggu hubungan komunikasi di antara kedua
belah pihak. Fasilitator komunikasi menempati peran di tengah-
tengah dan berfungsi sebagai penghubung antara organisasi
dan publik.
Syarat – syarat yang harus dimiliki oleh seorang Public
Relation :
1) Kemampuan berkomunikasi.
2) Kemampuan berorganisasi.
3) Kemampuan untuk dapat bergaul
dengan banyak orang.
4) Mempunyai integritas diri.
5) Mempunyai imajinasi/kreatif niat untuk
mengembangkan wawasan.

Rangkuman

1. Komunikasi sosial adalah hubungan interaksi


terhadap masyarakat yang bersifat komplek yang dipengaruhi oleh
hal-hal dan situasi disekitarnya.
2. Fungsi komunikasi sosial dalam masyarakat
untuk pembentukan konsep diri, pernyataan eksistensi diri, untuk
kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh
kebahagiaan.
3. Prinsip komunikasi sosial yang terdiri dari
komunikasi adalah suatu proses simbolik, setiap Perilaku mempunyai
Potensi Komunikasi, komunikasi Punya Dimensi Isi dan Dimensi
Hubungan, komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat
kesengajaan, komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
4. Komunikasi efektif adalah komunikasi yang
berhasil mencapai sasaran dengan feed back ( respon ) yang sesuai
dengan tujuan individu berkomunikasi.
5. Komponen komunikator terdiri dari kepandaian,
sikap komunikator, pengetahuan Komunikator, sistem sosial, keadaan
lahiriah komunikator, memiliki kedekatan dengan khalayak, kesamaan
(similarity), dikenal kredibilitasnya dan otoritasnya, menunjukkan
motivasi dan niat, pandai dalam cara penyampaian pesan.
6. Cara membangun komunikasi yang efektif
perlu adanya strategi yaitu mengetahui mitra bicara (Audience),
mengetahui tujuan, memperhatikan Konteks, mempelajari Kultur
7. Teknik komunikasi efektif terdiri dari persiapan
mental, teknik pada saat berbicara di depan umum.
8. Public Relation adalah merupakan metode
komunikasi yang meliputi berbagai teknik komunikasi dimana didalam
kegiatanya terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang
harmonis antara suatu badan dengan publiknya.
9. Fungsi Public Relation menyentuh persepsi
halayak sasaran, dengan tujuan untuk menegakkan dan
menembangkan citra yang positif bagi organisasi
10. Manfaat Public Relation adalah mendorong
timbulnya minat dalam kegiatan untuk memberikan motivasi yang
tepat.

LATIHAN

1. Jelaskan pengertian Komunikasi sosial !


2. Apa fungsi dari komunikasi sosial dalam pelaksanaan tugas Polri ?
3. jelaskan prinsip-prinsip dalam berinteraksi dengan masyarakat !
4. Jelaskan maksud komunikasi efektif !
5. Sebutkan komponen komunikator !
6. Apa strategi untuk membangun komunikasi yang efektif ?
7. Jelaskan teknik komunikasi efektif !
8. Jelaskan pengertian Public Relation!
9. Apa fungsi, tujuan dan peran dari Public Relation ?
10. Sebutkan manfaat Public Relation !
11. Sebutkan dan jelaskan tugas Public Relation !
12. Jelaskan syarat-syarat yang di miliki oleh Public Relation!

Anda mungkin juga menyukai