Jurnal Ilmiah Teknik Diversity Selection Combaining
Jurnal Ilmiah Teknik Diversity Selection Combaining
Baharuddin
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Andalas
e-mail : baharuddin.abbas@ft.unand.ac.id
Abstrak – Penelitian ini merupakan simulasi citra terkompresi SPIHT menggunakan teknik diversity selection
combining. Citra yang digunakan dikompresi terlebih dahulu dengan teknik kompresi SPIHT setelah
didekomposisi wavelet. Pada kanal transmisi diberi pemodelan kanal Rayleigh fading dan AWGN yang akan
menyebabkan terjadinya penurunan unjuk kerja sistem secara keseluruhan. Oleh karena itu, untuk memperbaiki
unjuk kerja sistem tersebut yaitu dengan meminimalkan efek yang diakibatkan oleh error yang terjadi selama
transmisi, maka pada bagian penerima digunakan teknik diversity selection combining yang bekerja pada
daerah wavelet. Besarnya pengaruh dari teknik diversity selection combining yang digunakan dapat diketahui
melalui analisa PSNR. Hasil simulasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa, adanya peningkatan perbaikan
sistem dipenerima bila dibandingkan dengan tanpa menggunakan teknik diversity selection combining.
Kata kunci : Diversity Selection Combining, Noise AWGN, Fading Rayleigh, PSNR, BER
Abstract – This study is the simulation of SPIHT image compression using diversity selection combining
techniques. The image is compressed by using SPIHT compression techniques after wavelet decomposition.
By giving Rayleigh fading channel and AWGN on the channel transmission will cause the degradation of the
overall system performance. To minimize the effects caused by the errors that occur during the transmission,
the diversity selection combining techniques are used at the receiver that work on the wavelet domain in order
to increase the overall system performance. Performance evaluation on the use of selection combining diversity
technique can be determined through PSNR analysis. The simulation results of this study indicate that applying
the diversity selection combining techniques on the system that affected by noise AWGN and Rayleigh fading
can increase the performance of the overall system at the receiver when comparing to the receiver without
using the selection combining diversity techniques.
Keywords : Diversity Selection Combining, Noise AWGN, Fading Rayleigh, PSNR, BER
Pada medium non-fisik kanal wireless, melalui kanal wireless [2-5],[8]. Beberapa
gangguan yang paling dominan adalah adanya penelitian tentang transmisi citra melalui kanal
multipath fading. Multipath fading terjadi karena wireless juga telah dilakukan antara lain [9] yang
sinyal informasi yang dipancarkan akan tersebar menggunakan teknik diversity yang berada pada
kesegala arah melewati medium udara. domain wavelet untuk mendapatkan citra
Akibatnya sinyal yang sampai dipenerima rekonstruksi yang baik. Pada transnmisi citra ini
adalah penjumlahan antara sinyal informasi dari model kanal yang digunakan adalah two-state
arah path 1, path 2, path 3 dan seterusnya. Gilbert-Elliott channel[6-7]. Turbo Codes [14]
Sehingga akan didapat sinyal yang saling digunakan untuk melindungi citra selama
mengurangkan dan bahkan saling transmisi dan teknik perlindungan data selama
menghilangkan akibat adanya perbedaan fasa transmisi [11-12].
yang tiba di penerima. Pengaruh dari gangguan Pada penenelitian ini digambarkan suatu
dominan ini dapat menyebabkan kesalahan simulasi yang menerapkan teknik diversity
pendeteksian pada bagian penerima system selection combining pada penerima. Teknik
telekomunikasi. Misalnya akibat pengaruh dari Selection combining mengacu pada penelitian
gangguan ini menyebabkan sinyal informasi [3], [9]. Berdasarkan penelitian yang telah
yang dikirim bit ’1’ dapat berubah menjadi bit dilakukan diatas, maka dalam penelitian ini
’0’ yang diterima di bagian penerima begitupun berjudul ‘Analisa Unjuk Kerja Peningkatan
sebaliknya, sehingga dengan demikian unjuk Transmisi Citra Pada Kanal Wireless
kerja sistem akan menurun di bagian penerima. Menggunakan Teknik Diversity Selection
Untuk mengatasi permasalahan di dalam Combining’. Penelitian ini menghasilkan
transmisi informasi melalui kanal wireless ini, peningkatan unjuk kerja transmisi citra pada
maka berbagai teknik yang dapat dikembangkan kanal wireless bila menggunakan teknik
untuk memperbaiki kualitas sistem, salah satu diversity selection combining dibandingkan
dari teknik ini adalah teknik diversity selection dengan tanpa sistem tersebut.
combining. Teknik diversity ini diterapkan
dibagian penerima dimana penerima memilih 2. TINJAUAN PUSTAKA
komponen sinyal yang paling baik dari berbagai
path sinyal yang masuk ke penerima. Gambaran 2.1. Noise AWGN
umum diversity selection combining dapat Model kanal yang digunakan adalah Noise
dilihat pada Gambar 1 dibawah ini. AWGN (Additive White Gaussian Noise). Noise
ini berdistribusi normal dengan nilai rata-rata
(mean) nol. Noise ini bernilai acak dan bersifat
Z1k menambahkan sinyal aslinya. Bentuk persamaan
pdf dari distribusi Gaussian adalah [13]:
Rangkaian Zk
1 / 2 2
e ( x mx )
2
Pemilih p ( x) (1)
2
Z 2k
dimana :
x = Variabel Acak
mx = mean
Gambar 1. Sistem umum diversity selection 2 = varians dari variable random
combining [15]
Nilai Zk diperoleh tergantung dari nilai 2.2. Fading Rayleigh
inputan yang nilai SNR nya lebih besar. Hal ini Pada kanal wireless, distribusi Rayleigh
dapat dijelaskan sebagai berikut: jika nilai Z1k secara umum dipakai untuk menggambarkan
lebih besar dari nilai Z2k maka nilai yang keluar statistik perbedaan waktu dari envelope yang
dari penerima adalah sama dengan nilai Z1k diterima untuk sebuah sinyal flat Fading. Fading
begitupun sebaliknya. cepat merupakan Rayleigh Fading karena
Teknik diversity sebagai salah satu cara untuk Fading ini terdistribusi mengikuti distribusi
mengatasi fading dan noise pada transmisi Rayleigh, yang mempunyai fungsi kepadatan
1 d1 (i, j ) d 2 (i, j )
2
r2a E ra 2 E 2 ra ra 2 pra dra
0 2 h (i, j ) 1 d1 (i, j ) d 2 (i, j )
l
L
(7)
0 c (i, j ) c (i, j )
2 2 0,4292 2 (5) L1 L2
2
Untuk menghitung nilai tengah untuk ra, 2. Aturan diversity combining untuk blok
dapat digunakan persamaan (4). koefisien detil
Bila nilai blok koefisien detil dari diversity penelitian dilakukan dengan melakukan
kanal 1 lebih kecil dari nilai blok koefisien detil manipulasi terhadap objek penelitian serta
dari diversity kanal 2, maka nilai blok koefisien adanya control [10].
detil bernilai satu. Kemudian bila nilai blok
koefisien detil dari diversity kanal 1 lebih besar 3.1. Sampel Penelitian
dari nilai blok koefisien detil dari diversity kanal Sampel penelitian yang digunakan adalah
2, maka nilai blok koefisien detil bernilai min citra digital grayscale dengan kedalaman 8 bit
satu dan jika nilai blok koefisien detil dari dengan nama file Barbara.tif. Sampel tersebut
diversity kanal 1 sama dengan nilai blok merupakan standar internasional untuk
koefisien detil dari diversity kanal 2, maka nilai penelitian citra. Citra grayscale digunakan untuk
blok koefisien detil bernilai nol. Seperti pada penelitian ini karena untuk citra grayscale
persamaan (8) dibawah ini: tingkat komputasi yang dibutuhkan tidak terlalu
tinggi dibanding citra RGB dan pada dasarnya
1 t1 (i, j ) t 2 (i, j ) dalam proses transmisi citra kedua jenis citra
h (i, j ) 1
l
H t1 (i, j ) t 2 (i, j ) (8) tersebut mempunyai karakteristik yang sama.
0 c (i, j ) c (i, j ) Citra sampel mempunyai kedalaman 8 bit, yang
H1 H2 berarti bahwa untuk masing-masing piksel pada
citra sampel diwakili oleh nilai 8 bit yang
3. Aturan pemilihan blok dari diversity
bervariasi dari 0-255 sesuai dengan karakteristik
combining dilakukan dengan cara :
citra tersebut.
Jika ukuran blok (l ) lebih besar sama
dengan nol, maka blok yang dipilih adalah blok 3.2. Desain Penelitian
b1 (l ) , tetapi jika ukuran blok (l ) lebih kecil Penelitian dilakukan dengan merancang
dari nol, maka blok b2 (l ) yang dipilih. Seperti sebuah sistem transmisi citra seperti gambar di
bawah ini:
persamaan (9):
b (l ) Jika (l ) 0
b(l ) 1 (9)
b2 (l ) Jika (l ) 0
Metode penelitian yang digunakan dalam y1(t)= y2(t )=0,707 x y(t) (10)
penelitian ini adalah metode eksperimental.
Penelitian eksperimental merupakan observasi Pada masing-masing kanal terdapat fading
di bawah kondisi buatan, dimana kondisi yang berdistribusi Rayleigh. Pengaruh dari
tersebut dibuat dan diatur oleh peneliti dan fading ini akan merusak bentuk sinyal pada
seperti rumah, gedung, kendaraan, pohon dan dengan SNR yang terbesar dibutuhkan rangkaian
benda-benda lain disekitar personal station yang decision. Pada rangkaian decision terjadi proses
menyebabkan sinyal menempuh suatu lintasan decoding guna mendeteksi bit-bit pada sisi
dari pemancar ke penerima. Selain itu Dengan penerima, proses ini dilakukan dengan suatu
adanya tambahan noise maka bentuk sinyal akan aturan. Aturan tersebut memberikan performansi
semakin rusak. Tipe fading ini merupakan tipe yang optimum, sehingga dapat dikurangi
yang paling umum terjadi. kesalahan yang terjadi.
Karena perbedaan panjang lintasan yang
ditempuh oleh lintasan pantul dan lintasan 1, jika A' k 0
langsung, maka akan menyebabkan perbedaan b'k (18)
0, jika A' k 0
amplitudo dan fasa dari kedua sinyal tersebut
ketika diterima mobile station (MS). Dalam
keadaan yang ekstrim dimana sinyal sama dan dimana :
beda fasa 1800, maka sinyal akan saling b’k = Bit yang terdeteksi pada penerima
meniadakan atau sinyal total adalah nol, A’k = Keluaran dari rangkaian combining
sebaliknya bila fasanya sama, maka sinyal
3.3. Variabel Penelitian
merupakan jumlah dari kedua sinyal yang datang
Variabel-variabel yang digunakan pada
tersebut.
penelitian berdasarkan klasifikasinya, adalah
Fading yang dibangkitkan dalam simulasi
sebagai berikut:
ini konstan sepanjang satu interval bit, dimana
1. Variabel independen, yang merupakan
jumlah sampel fading yang dibangkitkan sama
variabel yang dapat dimanipulasi. Variabel
dengan jumlah bit input. Disamping itu nilai rms
independen yang digunakan dalam
fading E{R2} adalah 1, serta fadingnya hanya
penelitian ini adalah bit per pixel dan SNR.
pada amplitudo sinyalnya saja.
2. Variabel dependen, variabel yang berubah
Adanya fading akan mengganggu sinyal
berdasarkan perubahan nilai variabel
yang masuk ke masing-masing kanal, dimana
independen. Variabel dependen yang
yang terjadi berupa proses perkalian antara
digunakan dalam penelitian adalah PSNR
envelope fading dengan sinyal yang
(Peak Signal to Noise Ratio) dan BER (Bit
ditransmisikan. Dengan adanya tambahan noise
Error Rate)[1-5], [15].
maka bentuk sinyal akan semakin rusak, serta
kemungkinan kesalahan bit atau simbol yang
3.4. Teknik Analisis Sistem
terdeteksi pada penerima akan semakin besar.
Kinerja sistem yang disimulasikan
Bentuk hubungan pengaruh fading dan noise
dianalisis dengan menggunakan variabel
terhadap sinyal dapat diekspresikan dengan
dependen PSNR. PSNR dapat dirumuskan:
persamaan :
Z 2 (t ) y2 (t ).r2 (t ) n2 (t ) (17) N i j
dimana: y1(t), y2(t) adalah sinyal pada kanal 1 Dimana pi, j merupakan nilai piksel citra
dan 2 yang asli, pˆ i, j merupakan nilai piksel citra
rekonstruksi, dan N merupakan ukuran citra.
r1(t), r1(t) adalah fading pada kanal 1 dan 2
Kinerja sistem juga dianalisis dengan BER (Bit
n1(t), n2(t) adalah noise pada kanal 1 dan 2
Error Rate) dengan rumus:
3.2.2. Rangkaian Decision
n
Selection diversity merupakan teknik BER (20)
diversity combining yang paling sederhana. N
Pada teknik ini, penerima memilih sinyal yang
paling baik, dalam hal ini sinyal SNR yang Dengan : n = jumlah bit salah yang diterima
terbesar. Oleh karena itu untuk memilih sinyal N = jumlah bit yang diterima
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Grafik PSNR terhadap SNR Barbara 0.6 bpp
30
PSNR (dB)
berdasarkan blok diagram pada Gambar 3. 15
Analisis dilakukan berdasarkan hasil dari
simulasi yang telah dilakukan. Rasio kompresi 10
Selection, sedang untuk sistem dengan diversity Terakreditasi, No. ISSN 1410-8070, pp.
selection peningkatan nilai PSNR terjadi dari 95-106.
SNR 10 dB sampai 20 dB. Penurunan nilai BER [5]. Baharuddin, (2016). Peningkatan Unjuk
terjadi untuk setiap nilai SNR sampai nilai BER Kerja Sistem Transmisi Komunikasi
menjadi nol, yaitu terjadi pada SNR 20 dB untuk Digital Pada Penerima Dengan
sistem dengan diversity Selection. Salah satu Menggunakan Teknik Diversity Equal
hasil subyektif untuk SNR 20 dB dapat dilihat Gain Combining. Jurnal JNTE Vol. 5 No.
pada Gambar 7. 2. ISSN: 2302-2949
Untuk citra Barbara pada rasio kompresi 0,6 [6]. E. N. Gilbert, (1960). Capacity of a burst-
bpp ini peningkatan nilai PSNR rata-rata adalah noise channel. Bell System Technical
6,9396 dB untuk nilai SNR dari 10 dB sampai 20 Journal, pp. 1253–1265.
dB. Untuk nilai BER didapatkan penurunan rata- [7]. E. O. Elliott, (1963). Estimates of error
rata adalah 0,0214. rates for codes on burst error channels.
Bell System Technical Journal, vol. 42,
5. KESIMPULAN pp. 1977.
[8]. Hourani, Hafeth, (2005). An Overview of
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Diversity Techniques in Wireless
maka dapat diambil kesimpulan bahwa kenaikan Communication System. Helsinki
SNR berimplikasi pada penurunan BER, namun University of Technology
tidak selalu meningkatkan nilai PSNR citra Communication Lab
rekonstruksi. Hal ini disebabkan nilai PSNR [9]. Liane C. Ramac & Pramod K. Varshney.
tidak hanya tergantung pada jumlah bit error, (2000). A Wavelet Domain Diversity
tetapi terlebih pada letak bit error tersebut pada Method for Transmission of Images over
rangkaian bit. Kenaikan jumlah bit per pixel Wireless Channels. IEEE Journal On
tidak berpengaruh pada nilai BER melainkan Selected Areas In Communication, Vol.
pada nilai PSNR citra rekonstruksi. Semakin 18, No. 6. pp. 891–898
besar bit per pixel, maka nilai PSNR akan [10]. Nazir, Mohammad. (2011) Metode
bertambah besar. Pada citra Barbara 0,6 bpp ini Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
terjadi peningkatan PSNR rata-rata sebesar [11]. P.G. Sherwood & K. Zeger. (1998). Error
6,9396 dB dan penurunan nilai BER rata-rata Protection for Progressive Image
sebesar 0,0214. Transmission over Memoryless and
Fading Channels. IEEE Trans. Commun.,
DAFTAR PUSTAKA vol.46, pp. 1555-1559.
[12]. Sudhakar, R, Karthiga Ms R, &
[1]. A. Said & W. A. Pearlman. (1996). A New, Jayaraman. (2002). Image Compression
Fast, and Efficient Image Codec Based on using Coding of Wavelet Coefficients – A
Set Partitioning In Hierarchical Trees. Survey. Department of Electronic and
IEEE Trans. Circuits Syst Video Technol., Communication Engineering, PSG
Vol. 6 pp. 243-250. College of Technology.
[2]. Baharuddin, (2005). Peningkatan Kualitas [13]. Theodore. S. Rappaport. (2002). Wireless
Transmisi Citra dengan Menggunakan Communication Principles & Practice.
Teknik Diversity Combining Metode Prentice-Hall. Communications
Equal Gain Diversity. Jurnal Ilmiah Poli Engineering and Emerging Technologies
Rekayasa Vol.1, No 1, ISSN: 1858-3709. Series.
[3]. Baharuddin, (2005). Transmisi Citra [14]. Thomos Nikolaos, Boulgouris Nikolaos
dengan Teknik Diversity pada Kanal V, & Strinzis Michael G. (2005).
Wireless. Thesis, Insitut Teknologi Wireless Image Transmission Using
Sepuluh November. Turbo Codes and Optimal Unequal Error
[4]. Baharuddin, (2005). Peningkatan Unjuk Protection. IEEE Trans. On Image
Kerja Transmisi Citra Terkompresi Spiht Processing Vol. 14. No.11. pp. 643–650.
Menggunakan Teknik Diversity Equal [15]. Vijaya Chandran Ramasami. (2001). BER
Gain Combining Pada Daerah Frekuensi Performance Over Fading Channels and
Radio. Jurnal Saintek Vol X Nomor 1. Diversity Combining, EECS 862 Project.