Kelompok 7
Manajer adalah individu yang mencapai tujuan melalui orang lain. Manajer juga
mengawasi aktivitas orang lain dan bertanggung jawab untuk mencapai tujuan dalam organisasi.
Organisasi adalah suatu unit sosial yang dikoordinasi secara sadar, terdiri atas dua atau lebih
orang – orang, yang berfungsi dalam suatu basis yang kontinu untuk mencapai suatu tujuan
bersama atau serangkaian tujuan. Oleh karena organisasi ada untuk mencapai tujuan, ada pihak
yang harus mendefinisikan dan menyusun cara untuk mencapainya; manajemenlah pihak
tersebut.
Adalah suatu proses yang terdiri atas mendefinisikan tujuan, menyusun strategi,
dan mengembangkan rencana untuk mengoordinasi aktivitas.
Adalah menentukan tugas – tugas apa yang akan dikerjakan, siapa yang
mengerjakannya, bagaimana tugas – tugas ini dikelompokkan, siapa yang
melapor pada siapa, dan di mana keputusan harus dibuat.
· Peran Interpersonal
· Peran Informasional
Semua manajer, pada tingkat tertentu, memperoleh informasi dari luar organisasi
dan institusi, khususnya melalui media berita (termasuk internet) dan berbicara
dengan orang lain untuk mempelajari perubahan selera masyarakat, apa yang
mungkin sedang direncanakan pesaing, dan sebagainya. Manajer juga bertindak
sebagai penyalur untuk menghantarkan informasi kepada para anggota organisasi.
· Peran Memutuskan
Cara lain untuk mengetahui apa yang dilakukan manajer adalah dengan melihat
kataerampilan atau kompetensi yang dibutuhkannya untuk mencapai tujuannya. Peneliti sudah
mengidentifikasi sejumlah keterampilan yang membedakan manajer yang efektif dan tidak
efektif.
· Keterampilan Teknis
· Keterampilan Manusia
Kemampuan untuk bekerja dengan, memahami, dan memotivasi orang lain, baik
dalam individu maupun kelompok. Biasanya ditujukan untuk manajer tingkat
menengah.
· Keterampilan Konseptual
Terkait aktivitas manajerial efektif dibandingkan dengan aktivitas manajerial sukses, ada
4 hal penting diantaranya :
· Manajemen Tradisional
· Komunikasi
Bertukar informasi rutin dan memproses pekerjaan administrasi.
· Jaringan
· Motivasi
· Komunikasi interpersonal
· Proses perubahan
· Rancangan kerja
Kajian sistematis melihat pada hubungan, mencoba untuk mengatribusikan sebab dan
akibat, serta mendasarkan kesimpulan pada bukti ilmiah. Konsistensi dasar ini penting.
Mengapa? Oleh karena memungkinkan untuk meramalkan. Perilaku umumnya dapat diprediksi,
serta kajian sistematis mengenai perilaku adalah satu alat untuk membuat prediksi akurat yang
wajar.
Manajemen berbasis bukti mendasarkan keputusan manajerial pada bukti ilmiah terbaik
yang tersedia. Manajemen berbasis bukti melengkapi kajian sistematis dengan mendasarkan
keputusan manajerial pada bukti ilmiah terbaik yang tersedia. Kajian sistematis dan manajemen
berbasis bukti melengkapi bahwa intuisi atau “firasat” mengenai apa yang menyebabkan orang
lain (dan diri kita sendiri) “bertindak”.
Disiplin Ilmu yang Mendukung Perilaku Organisasi Bidang – bidang Utama yang mendukung
adalah psikologi dan psikologi social, sosiologi dan antropologi.
2. Psikologi sosial adalah bidang dalam psikologi yang memadukan konsep dari psikologi
dan sosiologi serta berfokus pada pengaruh seorang terhadap orang lainnya. Mereka
berkontribusi dalam perubahan perilaku, perubahan sikap, komunikasi, proses-proses
kelompok dan pembuatan keputusan kelompok. Unit analisisnya adalah kelompok.
3. Sosiologi adalah studi tentang manusia dalam kaitannya dengan lingkungan sosial dan
kultur mereka. Mereka berkontribusi dalam komunikasi, kekuatan, konflik, perilaku antar
kelompok yang unit analisisnya adalah kelompok. Kontribusi lain yaitu teori organisasi
formal, teknologi organisasional, perubahan organisasional dan kultur organisasional yang
unit analisisnya adalah sistem organisasi.