Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan
saat dimana individu relatif tidak berdaya dan tergantung pada orang lain. Bagi
kebanyakan anak-anak sering kali dianggap tidak ada akhirnya sewaktu mereka tidak
sabar menunggu saat di dambakan yakni pengakuan dari masyarakat bahwa mereka
bukan anak-anak lagi melainkan “ Orang Dewasa”. Masa kanak-kanak dimulai
setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan. Masa kanak-kanak awal
berlangsung dari 2 th sampai 6 th, oleh para pendidik dinamakan sebagai usia pra-
sekolah. Perkembangan fisik pada masa ini berjalan lambat tetapi kebiasaan fisiologis
yang dasarnya diletakkan pada masa bayi menjadi Cukup baik. pada saat masa awal
kanak-kanak dianggap sebagai saat belajar untuk mencapai berbagai keterampilan
dan senang mencoba hal-hal baru. Aspek - aspek perkembangan individu meliputi
fisik, intelektua, social, emosi, bahasa, moral dan agama. perkembangan fisik
meliputi pertumbuhan sebelum lahir dan pertumbuhan setelah lahir. intelektual
(kecerdasan) atau daya pikir merupakan kemampuan untuk beradaptasi secara
berhasil dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya. Social, setiap individu
selalu berinteraksi dengan lingkungan dan selalu memerlukan manusia lainnya. emosi
merupakan perasaan tertentu yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu.
Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan yang lain. Moralitas
merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan" nilai-nilai atau
prinsip- prinsip moral. agama merupakan kepercayaan yang dianut oleh individu.

B. Rumus masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah adalah sebagai berikut ,
1) Bagaimana Ciri-Ciri awal masa kanak – kanak?
2) Bagaimana perkembangan fisik pada masa kanak-kanak?
3).Bagaimana perkembangan kognitif pada masa kanak-kanak?
4) Bagaimana perkembangan emosi dan sosial pada masa kanak-kanak?

C. Tujuan
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah perkembangan dan
bimbingan peserta didik dan untuk menambah wawasan kita mengenai masa awal
kanak-kanak yag membawa banyak perubahan terhadap sikap anak
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Masa awal kanak-kanak adalah masa awal mulai usia 2 tahun samai 6
tahun, masa ini sekaligus merupakan masa pra sekolah, dimana anak
padaumumnya masuk kelompok bermain dan taman kanak-kanak, yang dalam
psikologi islam, fase ini disebut dengan fase al-thifl. (Hidayati : 557)
Kanak-kanak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas
satutahun atau lebih popular dengan pengertian usia anak di bawah lima
tahun(Muaris.H, 2006)
Menurut Sutomo. B. dan Anggraeni. DY, (2010), kanak-kanak adalah
istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5tahun)

B. Karakteristik
Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang
manusia. perkembangan dan pertumbuhan di masa itu menjadi penentu
keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa
tumbuh kembang di usia ini merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak
akan pernah terulang, karena itu sering disebut golden age atau masa keemasan.
Menurut karakteristik, balita terbagi dalam dua kategori yaitu anak usia 1 & 3
tahun (batita) dan anak usia prasekolah (uripi, 2004). anak usia 1 - 3 tahun
merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima makanan dari apa yang
disediakan ibunya. laju pertumbuhan masa batita lebih besar dari masa usia
prasekolah sehingga diperlukan jumlah makanan yang relatif besar. namun perut
yang masih lebih kecil menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya
dalam sekali makan lebih kecil dari anak yang usianya lebih besar. Oleh
karenaitu, pola makan yang diberikan adalah porsi kecil dengan frekuensi sering
pada usia pra-sekolah anak menjadi konsumen aktif. Mereka sudah dapat memilih
makanan yang disukainya. pada usia ini anak mulai bergaul dengan
lingkungannya atau bersekolah play group sehingga anak mengalami beberapa
perubahan dalam perilaku. pada masa ini anak akan mencapai fase gemar
memprotes sehingga mereka akan mengatakan “tidak” terhadap setiap ajakan.
pada masa ini berat badan anak cenderung mengalami penurunan, akibat dari
aktivitas yang mulai banyak dan pemilihan maupun penolakan terhadap makanan.
Diperkirakan pula bahwa anak perempuan relative lebih banyak mengalami
gangguan status gizi bila dibandingkan dengan anak laki- laki (BPS, 1999)

C. Perkembangan masa anak-anak awal


Masa anak- anak awal (prasekolah) berlangsung dari umur 2 tahun sampai
6 tahun, beberapa ciri perkembangan pada masa ini adalah :
1. perkembangan fisik
selama masa anak-anak awal, pertumbuhan fisik berlangsung lambat di
bandingkan dengan tingkat pertumbuhan selama masa bayi. pertumbuhan fisik
yang lambat ini berlangsung sampai mulai munculnya tanda-tanda pubertas,
yakni kira-kira 2 tahun menjelang anak matang secara seksual dan
pertumbuhan fisik kembali berkembang pesat.
a. tinggi dan berat
selama masa anak-anak awal, tinggi rata-rata anak bertumbuh 2,5 inci dan
berat bertambah antara 2,5 hingga 3,5 kg setiap tahunnya. pada usia 3 tahun,
tinggi anak sekitar 38 inci dan beratnya sekitar 16,5 kg. pada usia 5 tahun,
tinggi anak mencapai 43,6 inci dan beratnya 21,5 kg (Mussen, conger &
kagan" 1969).
b. perkembangan otak
Di antara perkembangan fisik yang sangat penting selama masa anak-anak
awal ialah perkembangan otak dan sistem saraf yang berkelanjutan. Meskipun
otak terus bertumbuh pada masa awal anak- anak" namun pertumbuhannya
tidak sepesat pada masa bayi. pada saat bayi mencapai usia 2 tahun, ukuran
otaknya rata-rata 75% dari otak orang dewasa, dan pada usia 2 tahun, ukuran
otaknya telah mencapai sekitar 90 % otak orang dewasa (yeterian &
pandya,1988 )
pertumbuhan otak selama awal masa anak-anak disebabkan oleh
pertambahan jumlah dan ukuran urat saraf yang berujung di dalam dan di
antara daerah-daerah otak. ujung-ujung urat saraf itu terus bertumbuh setidak-
tidaknya hingga masa remaja. Beberapa pertambahan ukuran otak juga
disebabkan oleh pertambahan myelination, yaitu suatu proses dimana sel-sel
urat saraf ditutup dan disekat dengan suatu lapisan sel-sel lemak. proses ini
berdampak terhadap peningkatan kecepatan informasi yang berjalan melalui
sistem urat saraf. (Desmita, 2012: 127-128).
c. perkembangan motorik
Dengan bertambah matangnya perkembangan otak yang mengatur sistem
syaraf-otot (neuromuskuler) memungkinkan anak-anak usia ini lebih lincah
dan aktif bergerak. Dengan meningkatnya usia nampak perubahan dari
gerakan kasar mengarah kearah gerakan yang lebih halus yang memerlukan
kecermatan dan kontrol otot-otot yang lebih halus serta koordinasi.
keterampilan dan koordinasi gerakan harus dilatih dalam hal kecepatannya
dan keluwesannya. Beberapa permainan dan alat bermain yang sederhana
seperti kertas Koran, kubus-kubus, bola, balok titian, tongkat dapat digunakan
untuk membantu memperkembangakan aspek motorik ini. Beberapa
keterampilan motorik yang perlu dilatih dalam hal keluwesan, kecepatan dan
ketepatannya antara lain ialah, keterampilan koordinasi anggota gerak seperti
tubuh untuk berjalan, berlari, melompat, keterampilan tangan, jari-jemari
dalam hal makan, mandi, berpakaian, melempar, menangkap, merangkai dan
lain-lain keterampilan kaki misalnya meniti, berjingkat, menari, menendang
dan lain-lain. ( Gunarsa, 2008:11)
d. Keterampilan Gerakan Kasar
Perkembangan motorik kasar yang membutuhkan keseimbangan dan
koordinasi antar anggota tubuh, dengan menggunakan otot-otot besar,
sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya, berjalan, berlari, berlompat,
dan sebagainya. Perkembangan motorik kasar pada bayi memiliki rangkaian
tahapan yang berurutan. Artinya setiap tahapan harus dilalui dan dikuasai
dulu sebelum memasuki tahapan selanjutnya. Tidak semua bayi akan
menguasai suatu keterampilan di usia yang sama, karena perkembangan anak
bersifat individual. tapi perbedaan itu tidak disebabkan bayi yang satu lebih
pandai daripada bayi yang lain. perkembangan keterampilan tidak ada
pengaruhnya langsung dengan kecerdasan. Berikut merupakan tahapan
perkembangan motorik pada anak sesuai dengan pertumbuhan usianya,:

*ANAK BERUSIA 3 TAHUN


a. berbalik atau berhenti secara tiba-tiba atau cepat
b. melompat dengan lompatan kurang lebih 37-60 cm.
c. naik tangga tanpa dibantu
d. meloncat dengan tambahan beberapa variasi lompatan
*ANAK BERUSIA 4 TAHUN
a. sangat aktif, mampu meniru, mengikuti dan menikmati berbagai
gerakan yang di contohkan
b. mampu mengontrol gerakan dan memberikan respon bila diberi
petunjuk orang dewasa. seperti berhenti, memulai, atau berputar yang
lebih efektif
c. naik turun tangga dengan langkah kaki yang saling bergantian
*ANAK BERUSIA 5 TAHUN
a. mampu melakukan gerakan dengan konstan dan waktu istirahat yang
pendek
b. mampu mengikuti permainan fisik yang bersifat social
c. mampu menaik sepeda roda tiga
d. berjalan di garis lurus ke depan atau ke belakang
e. lompat ditempat dengan 1 kaki
f. berjalan di atas papan keseimbangan
D. Perkembangan kognitif kanak- kanak
Menurut Piaget (1952), perkembangan kognitif anak usia prasekolah
berada pada tahap pemikiran preoperasional.
1. Berpikir Praoperasional
Pada tahap ini anak belajar untuk berfkir dengan menggunakan simbol dan
imajinasi. bermain merupakan metode non verbal untuk menstimulasi proses
berfikir egosentrik, seperti dalam penelitian Piaget (1952), anak selalu
menunjukkan egosentrik seperti anak akan memilih sesuatu atau ukuran yang
besar walaupun isi sedikit. Masa ini sifat pikiran bersifat transduktif menganggap
semuanya sama, seperti seorang pria di keluarga adalah ayah, maka semua pria
adalah ayah, pikiran kedua adalah animisme selalu memperhatikan adanya benda
mati, seperti apabila anak terbentur benda mati maka anak akan memulainya
kearah benda tersebut
periode ini dibagi dalam 2 tahap ,
a. tahap fungsi simbolik
pada masa ini kemampuan berpikir dikuasai oleh kemampuan berpikir
simbolik dan kemampuan mempresentasikan dunia sekitarnya secara mental.
Egosentrisme : ketidakmampuan seseorang untuk membedakan antara
pandangan sendiri dengan pandangan orang lain.
Animisme : pada masa ini anak percaya bahwa benda yang bukan tergolong
makhluk hidup mempunyai sifat seperti makhluk hidup yang dapat berbuat.
Dolgin dan behrend 1984 dan bullock 1985 : anak yang masih menggunakan
animisme adalah anak yang pengetahuannya dan pengertiannya belum lengkap
belum mempunyai konsep yang umum tentang dunia.
b. tahap berpikir intuitif pada anak usia 4 s/d 7 tahun.
Berpikir intuitif : mengetahui tanpa menggunakan pikiran yang
rasional.selama rentang waktu ini anak masih berpikir primitif dan selalu ingin
mengetahui jawaban berbagai pertanyaan atau dapat dikatakan sebagai cara
berpikir pralogis ($ara berpikir yang masih jauh jika dibandingkan dengan standar
berpikir orang dewasa).
piaget : menyebut sebagai periode intuitif karena, pada satu pihak anak yakin
akan pengetahuan dan pengertiannya tetapi dilain pihak ia sendiri tidak tahu
mengapaia menjawab demikian.
Beberapa aspek lain dalam perkembangan kognitif anak usia prasekolaha.
a. Perhatian
b. Ingatan

Anda mungkin juga menyukai