DOSEN PENGAJAR :
BERLIN SITANGGANG, SST, M.Kes
DISUSUN OLEH :
SELIA MAHULAE
P01031218097
DIV_5B
Penulis
Selia Mahulae
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki era globalisasi yang ditandai dengan adanya persaingan
pada berbagai aspek, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas tinggi agar mampu bersaing dengan negara lain. Kesehatan
dan gizi merupakan faktor penting karena secara langsung berpengaruh
terhadap kualitas SDM di suatu negara. Untuk itu diperlukan upaya
perbaikan gizi yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat
melalui upaya perbaikan gizi dalam keluarga maupun pelayanan gizi pada
individu yang karena suatu hal mereka harus tinggal di suatu institusi
kesehatan, diantaranya rumah sakit (Depkes RI, 2005).
Kerja merupakan kekhasan bagi manusia. Melalui kerja manusia
mengekspresikan dirinya, sehingga
melalui kerja orang bisa lebih dikenal siapa dia sebenarnya. Oleh karena
itu, kerja bagi kita bukan hanya sekedar untuk mendapat upah atau gaji,
jabatan atau kekuasaan, dan berbagai maksud-maksud lainnya. Dalam
dan melalui kerja manusia mengungkapkan dirinya lebih otentik sebagai
manusia yang disiplin, bertanggung jawab, jujur, tekun, pantang
menyerah, punya visi, dan sebagainya; atau sebaliknya, tidak disiplin,
tidak bisa dipercaya, tidak dapat diandalkan, tidak bertanggung jawab,
dan sebagainya. Dunia kerja merupakan sarana bagi perwujudan dan
sekaligus pelatihan diri untuk menjadi semakin baik. Dampak globalisasi
menuntut tenaga gizi yang handal dan profesional serta tanggap dalam
mengantisipasi perkembangan masalah gizi baik nasional maupun
internasional. Oleh karena itu diperlukan pengembangan sumberdaya
manusia sebagai ahli gizi professional di Indonesia yang
berkesinambungan dan mempunyai daya saing internasional. Kode etik
adalah aturan tertulis yang harus dipatuhi oleh profesi yang terkait.
Sedangkan ahli gizi adalah seseorang yang memiliki kehalian khusus
dalam bidang makanan yang dikaitkan dengan kesehatan. Oleh karena itu
kode etik ahli gizi adalah peraturan yang harus dilakukan ahli gizi dalam.
berinteraksi dengan orang lain baik itu klien maupun teman seprofesi.
Disetiap negara mempunyai kode etik ahli gizi yang berbeda-beda. Hal
tersebut mengacu pada keadaan negara tersebut dan tujuan dari ahli gizi
negara tersebut dalam menyelesaikan masalah gizinya. Sebagai calon
ahli gizi, seseorang perlu memahami kode etik ahli gizi dari Indonesia agar
bisa mulai membiasakan sikap ahli gizi pada dirinya. Kode etik dari negara
lain dapat dijadikan sebagai referensi agar bisa memajukan ahli gizi di
Indonesia. Dalam menerapkan kode etik, ahli gizi wajib melakukannya
sesuai kewajiban yang meliputi kewajiban umum, kewajiban terhadap
klien, kewajiban terhadap masyarakat, kewajiban terhadap teman
seprofesi dan mitra kerja serta kewajiban terhadap profesi dan diri sendiri.
Kode etik ahli gizi ini dibuat atas prinsip bahwa organisasi profesi
bertanggung jawab terhadap kiprah anggotanya dalam menjalankan
praktek profesinya. Kode etik ini berlaku setelah hari dari disahkannya
kode etik ini oleh sidang tertinggi profesi sesuai dengan ketentuan yang
tertuang dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga profesi gizi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu etika profesi?
2. Apa isi kode etik ahli gizi ?
3. Bagaimana kewajiban – kewajiban ahli gizi terhadap teman
sejawat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu etika profesi
2. Untuk mengetahui isi kode etik ahli gizi
3. Mengetahui kewajiban terhadap teman sejawat
Bab II
Pembahasan
A. Etika
Dalam pergaulan hidup bermasyrakat, bernegara hingga pergaulan
hidup tingkat internasional diperlukan suatu system yang mengatur
bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan
tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan
santun, tata karma, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan
tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar
mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan
kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan
sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan
dengan hak-hak asasi umumnya. Etika Berasal dari bahasa Yunani Ethos,
Yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran
bagi tingkah laku manusia yang baik. Etika berkaitan dengan konsep yang
dimiliki oleh individu atau masyarakat untuk menilai apakah tindakan-
tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar,
Menurut Martin [1993], etika didefinisikan sebagai "the discipline
which can act as the performance index or reference for our control
system". Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan self control",
karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk
kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri.
Etika dibedakan menjadi :
Etika umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana
manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil
keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar
yang menjdai pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak
ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum
dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas
mengenai pengertian umum dan teori-teori.
Etika khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar
dalam bidang kehidupan yang khusus.
Etika individual Etika individual menyangkut kewajiban dan sikap
manusia terhadap diri sendiri.
Etika social mengenai kewajiban sikap dan pola perilaku manusia
sebagai anggota masyarakat. Etika sosial menyangkut hubungan
manusia dengan manusia baik secara perseorangan dan langsung
atau bersama-sama dalam bentuk kelembagaan, sikap kritis
terhadap dunia dan ideologi, dan tanggung jawab manusia
terhadap lainnya.
B. Profesi
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal
yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh
pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja
tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari
pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi. Tetapi perlu
penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan,
dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek.
Kita tidak hanya mengenal istilah profesi untuk bidangbidang
pekerjaan seperti kedokteran, guru, militer, pengacara, dan
semacamnya, tetapi meluas sampai mencakup pula bidang seperti
manajer, wartawan, pelukis, penyanyi, artis, sekretaris dan
sebagainya. Sejalan dengan itu, menurut DE GEORGE, timbul
kebingungan mengenai pengertian profesi itu sendiri, sehubungan
dengan istilah profesi dan profesional. Kebingungan ini timbul
karena banyak orang yang profesional tidak atau belum tentu
termasuk dalam pengertian profesi.
Maka etika profesi itu adalah sikap hidup berupa keadilan untuk
dapat/bisa memberikan suatu pelayanan professional terhadap
masyarakat itudengan penuh ketertiban serta juga keahlian yakni
sebagai pelayanan dalam rangka melakukan tugas yang
merupakan kewajiban terhadap masyarakat.
Secara umum, pengertian etika profesi ini merupakan suatu sikap
etis yang dimiliki seorang profesional yakni sebagai bagian integral
dari sikap hidup dalam mengembang tugasnya dan juga
menerapkan norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus
(profesi) didalam kehidupan manusia.
Etika profesi ini berperan ialah sebagai sistem norma, nilai, serta
aturan profesional dengan secara tertulis yang dengan tegas
menyatakan apa yang benar/baik serta apa yang tidak benar/tidak
baik bagi seorang profesional.
C. Kode Etik
Ahli Gizi yang melaksanakan profesi gizi mengabdikan diri dalam
upaya memelihara dan memperbaiki keadaan gizi, kesehatan,
kecerdasan dan kesejahteraan rakyat melalui upaya perbaikan gizi,
pendidikan gizi, pengembangan ilmu dan teknologi gizi, serta ilmu-
ilmu terkait.
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
- Etika profesi itu adalah sikap hidup berupa keadilan untuk
dapat/bisa memberikan suatu pelayanan professional
terhadap masyarakat itudengan penuh ketertiban serta juga
keahlian yakni sebagai pelayanan dalam rangka melakukan
tugas yang merupakan kewajiban terhadap masyarakat.
- Etika profesi atau juga kode etik profesi ini sangat
berhubungan dengan bidang tertentu yang berhubungan
dengan masyarakat atau juga konsumen dengan secara
langsung. Konsep etika profesi itu harus disepakati bersama
oleh pihak yang berada di ruang lingkup kerja, contohnya
dokter, jurnalistik serta lain sebagainya.
- Kewajiban – kewajiban yang dilakukan ahli gizi terhadap
teman sejawat ada beberapa hal
- Kode Etik Dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda,
pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau
pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara
sebagai pedoman berperilaku. Dalam kaitannya dengan
profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturan
yang menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/20206397/Kode_Etik_Ahli_Gizi
https://pendidikan.co.id/etika-profesi/
http://arenganucifera.blogspot.com/2016/04/etika-profesi-gizi.html
https://www.academia.edu/20206397/Kode_Etik_Ahli_Gizi
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2018/09/Etika-Profesi_SC.pdf
SOAL
1. Berperan sebagai sistem norma, nilai, serta aturan profesional
dengan secara tertulis yang dengan tegas menyatakan apa yang
benar/baik serta apa yang tidak benar/tidak baik bagi seorang
profesional.
a. Kode Etik
b. Kewajiban
c. Etika Profesi
d. Keamanan
e. Etika
2. Etika dapat dibedakan menjadi 4 salah satu penjelasan dibawah ini
yang menjelaskan arti etika social
a. sikap hidup berupa keadilan untuk dapat/bisa memberikan
suatu pelayanan professional terhadap masyarakat itudengan
penuh ketertiban serta juga keahlian yakni sebagai pelayanan
dalam rangka melakukan tugas yang merupakan kewajiban
terhadap masyarakat
b. Mengenal dan memahami keterbatasannya sehingga dapat
bekerjasama dengan pihak lain atau membuat rujukan bila
diperlukan.
c. kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis,
bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika
dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjdai pegangan bagi
manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik
atau buruknya suatu tindakan
d. menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap diri sendiri.
e. menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik
secara perseorangan dan langsung atau bersama-sama
dalam bentuk kelembagaan, sikap kritis terhadap dunia dan
ideologi, dan tanggung jawab manusia terhadap lainnya.
10. Nilai professional dapat disebut juga dengan istilah asas etis. Asas
etis dikemukakan oleh :
a. Robert William
b. Aristoteles
c. Chung
d. William Morgan
e. WHO
14. Suatu konsep yang dimiliki oleh individu atau masyarakat untuk
menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu
salah atau benar pengertian dari….
a. Etika profesi
b. Etika sejawat
c. Etika
d. Etika klien
e. Etika pimpinan
15. Suatu penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang
kehidupan yang khusus disebut …
a. Etika kehidupan
b. Etika sejawat
c. Etika individual
d. Etika khusus
e. Etika umum
3
penuh ketertiban serta juga keahlian yakni sebagai pelayanan
dalam rangka melakukan tugas yang merupakan kewajiban
terhadap masyarakat
d. Suatu konsep yang dimiliki oleh individu atau masyarakat untuk
menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu
salah atau benar
e. Suatu konsep yang dimiliki oleh sesame untuk menilai apakah
tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar