Anda di halaman 1dari 11

JOURNAL ENGLISH

“The growh and performance of children aged 8 years”

DISUSUN OLEH :

MAHASISWA PRODI D IV SEMESTER II KELAS B

NAMA KELOMPOK VI :

1.EMI AYU

2. MERY ELPRIDO SARAGIH (P01031218085)

3. OWEN LORENZIUS SARAGIH(P01031218083)

4. SELIA MAHULAE (P01031218097)

5. YURI YOAN

6. WIDYA EKIVANY

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


PROGRAM DIPLOMA IV GIZI
The growh and performance of children aged 8 years

Abstract

Karya tulis ini merupakan kajian keilmuan teoritik dengan metode pengumpulan data dari
5 anak laki laki dan 5 anak perempuan sebagai problem solving terhadap suatu
permasalahan yaitu tumbuh kembang anak usia delapan tahun . Tujuan penulisan ini,
untuk mengetahui pengaruh makanan terhadap tumbuh kembang dan prestasi anak umur
delapan tahun. Hal tersebut dikarenakan makanan sangatlah mempengaruhi pertumbuhan
anak, baik pertumbuhan fisik, perkembangan emosional . Sehingga diperlukan pola
makan “mengonsumsi makanan bergizi seimbang” dalam kehidupan sehari hari. Oleh
karena itu pola makan haruslah disesuaikan dengan pertumbuhan fisik dan
perkembangan emosional anak. Bentuk pengaruh makanan disesuaikan dengan pola
konsumsi anak: makan bergizi seimbang dan teratur (70 %) makanan kurang bergizi dan
tidak teratur (30%). Sehingga penerapan pola konsumsi makanan bergizi seimbang
diharapkan mampu unutk meningkatkan tumbuh kembang dan prestasi anak usia 8
tahun.

Kata Kunci : pertumbuhan, perkembangan, anak usia 8 tahun

Pendahuluan

Usia delapan tahun masih disebut dengan usia anak anak yang ditandai dengan

adanya kesempatan baik bagi anak untuk bertumbuh dan berkembang. Anak usia

delapan tahun memiliki kemampuan belajar yang sanagat baik dikarenakan rasa ingin

tahu yang sangat tinggi.Perkembangan anak sifatnya holostik, yaitu dapat berkembang

optimal apabila sehat badannya, cukup gizinya dan didik secara baik dan benar. Anak

berkembang dari berbagai aspek yaitu berkembang fisiknya ,kemampuan motorik,

berkembang aspek sosial dan emosional.

Makanan juga sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Apabila seorang

anak memiliki gizi yang cukup maka pertumbuhannya anak lebih optimal dibandingkan

anak yang kekurangan gizi. Kekurangan gizi dapat dapat berdampak terhadap proses

pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak akan mengalami keterlambatan pada

perkembangan fungsi motorik seperti dapat mengurangi rasa ingin tahu serta dapat

menurunkan aktivitas dan kemampuan eksplorasi anak. Menurut UNICEF( 1998)

Kekurangan Gizi Pada anak dapat menyebabkan menurunnya perkembangan


fisik,kecerdasan, mental, kemampuan interaksi anak dengan lingkungan pengasuhnya.

Hal ini sesuai dengan pengumpulan data pada anak usia delapan tahun yang telah

dilaksanakan , bahwa anak dengan status gizi buruk cenderung lebih bnayak terhambat

perkembangan motoriknya (30%) dibandingkan anak yang berstatus gizi normal(70%).

Hasil penelitian dibidang psikologi, psiologi dan Gizi menyatakan bahwa

Separuh perkembangan kognitif berlangsung dalam waktu antara konsepsi hingga usia 4

tahun, dan 30% dalam usia 4 sampai 8 tahun. Pada periode tersebut anak memerlukan zat

giziyang memadai agar kapasitas otak yang terbentuk dapat maksimum. Menurut Genis

Ginanjar(2009) Pertumbuhan anak dipengaruhi oleh faktor makanan yang bergizi dan

genetik. Sampai Usia enam bulan seorang anak bisa tumbuh dengan mengandalkan ASI

dari Ibunya. Dan setelah berusia 6 bulan sampai 2 tahun anak dapat berkembang dengan

mengonsumsi makanan pendamping dan juga ASI. Setelah berusia 2 tahun, Makanan

adalah hal yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak .

Pertumbuhan anak anak di negara negara berkembang selalu tertinggal dibandingkan

dengan negara maju. Pada awalnya kita menduga “Faktor genetik” adalah penyebab

utamanya. Namun kajian tentang tumbuh kembang anak membuktikan bahwa pengaruh

makanan adalah sebanyak 60% terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, dan

hanya 40% yang mempengaruhi faktor genetik.

Anak yang kekurangan gizi bukan disebabkan oleh ketidak mampuan orang tua

untuk mendapatkan makanan yang bergizi tetapi banyak orang tua yang kurang peduli

terhadap tumbuh kembang anaknya. Gizi kurang biasanya ditandai dengan berat badan

kurang,lesu atau anemia. Kekurangan gizi pada anak disebabkan oleh karena anak tidak

memperoleh semua zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang cukup,

sehingga terjadi ketidak seimbangan antara konsumsi zat gizi dengan kebutuhan.

Demikian juga sebaliknya dalam masyarakat umum. Anak yang kegemukan dianggap

lucu,sehat dan membanggakan orang tuanya. Namun hal tersebut sangatlah tidak baik

karena obesitas pada anak dapat meningkatkan resiko timbulnya berbagai gangguan
kesehatan, seperti Diabetes Melitus (DM tipe 2), Hipertensi, penyakit jantung, gangguan

pernafasan, gangguan kesehatan jiwa, dan mempengaruhi hubungan sosial anak dengan

teman sebayanya yang kurang baik. Terjadinya masalah gizi buruk sangat kompleks

karena berkaitan dengan banyak faktor penyebab diantaranya yaitu, pengetahuan gizi

yang kurang, status sosial ekonomi keluarga termasuk kemiskinan, masalah budaya

dalam masyarakat dan kepercayaan yang ada di masyarakat tersebut, serta cara

pengolahan makanan yang dilakukan.

Status gizi umumnya digunakan dalam upaya meneliti apakah kondisi seorang anak
terpenuhi seluruh kecukupan gizinya, dengan cara menilai parameter keadaan fisik pada
setiap umurnya. Selain dari berat badan, tinggi badan, juga digunakan ukuran lingkar
kepala, serta lingkar lengan anak. Kemudian dari hasil status gizi itu baru dapat diambil
kesimpulan apakah perkembangan anak bisa normal, dibawah normal, atau diatas normal.
. Pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal dapat diperoleh dengan cara
menerapkan empat pilar gizi seimbang yaitu :
1. pola konsumsi makanan yang beragam dan bergizi seimbang
2. Membiasakan berprilaku hidup sehat
3. Melakukan aktivitas fisik atau olahraga dengan teratur
4. Mempertahankan dan memantau berat badan normal.

Gangguan pertumbuhan dan perkembangan seorang akan menyebabkan

berkurangnya potensi belajar dan menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit, dan

cenderung mudah menderita penyakit penyakit kronis dikemudian hari. Setelah dewasa

nantinya akan bertubuh pendek dan berat badan yang lebih ringan dan tingkat

produktivitas yang lebih rendah.

Perkembangan anak adalah perubahan psikofisik hasil proses pematangan fungsi

psikis dan fisik anak yang ditunjang oleh faktor lingkuangan dan proses belajar dalam

kurun waktu tertentu menuju kedewasaan. Perkembangan anak terdiri dari :

perkembangan motorik,bahasa, bicara, dan perkembangan sosial. Perkembangan gerakan

motorik terdiri dari perkembangan motorik kasar dan motorik halus. Perkembangan

motorik kasar berkaitan dengan gerakan yang dipengaruhi oleh keterampilan otot besar

seperti duduk, berdiri dan berjalan sedangkan kemampuan motorik halus berkaita dengan
gerakan yang dingaruhi oleh keterampilan syaraf syaraf halus . Kemampuan tersebut

berkembang sejalan dengan pertambahan usia dan kematangan saraf saraf serta otot otot

anak.

Karakteristik fisik seperti komposisi tubuh serta kemampuan fisik seperti

kekuatan, kecepatan, dan daya tahan dipengaruhi berbagai faktor salah satunya adalah

faktor keturunan. Orang yang lahir dari suku atau lingkungan yang berbeda akan

menampilkan karakteristik fisik yang berbeda pula. Perbedaan karakteristik dan

kemampuan fisik ini menjadi penting untuk diketahui dalam upaya pengembangan

prestasi. Karakteristik kemampuan fisik yang ditampilkan pada masa anak anak

merupakan modal dasar yang nantinya dapat dikembangkan dalam upaya pencapaian

prestasi yang gemilang.

Metod e

Penelitian ini merupakan penelitian perkembangan dengan menggunakan metode

pengumpulan data yang menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan anak usia

delapan tahun. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui

bagaimana pengaruh makanan terhadap pertumbuhan dan perkembangan, pengaruh

makanan terhadap meningkatnya prestasi yang diperoleh anak serta sikap anak dalam

setiap kegiatannya sehari hari. Data yang diperoleh bersumber dari hasil wawancara

terhadap 10 orang anak dan hasil wawancara dijadikan sebagai acuan untuk memperoleh

hasil penelitian yang dilakukan.


Hasil

Usia delapan tahun masih disebut dengan usia anak anak yang ditandai dengan

adanya kesempatan baik bagi anak untuk bertumbuh dan berkembang. Anak berkembang

dari berbagai aspek yaitu berkembang fisiknya ,kemampuan motorik, berkembang aspek

sosial dan emosional.

Status gizi seorang anak juga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan,

yaitu pada anak yang berstatus gizi baik cenderung lebih tinggi prestasi yang

diperolehnya dibandingkan dengan anak yang berstatus gizi kurang.

Gangguan pertumbuhan dan perkembangan seorang akan menyebabkan

berkurangnya potensi belajar dan menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit. Hal

hal yang dapat mempengaruhi terganggunya pertumbuhan anak adalah pengetahuan gizi

yang kurang, status sosial ekonomi keluarga termasuk kemiskinan, masalah budaya

dalam masyarakat dan kepercayaan yang ada di masyarakat tersebut, serta cara

pengolahan makanan yang dilakukan.dalam keluarga.

Berdasarkan analisis pada pengumpulan 12 data yang telah dilakuan , yaitu terdiri dari 6

data anak perempuan dan 6 data anak laki laki diperoleh beberapa hasil ,yaitu

1.Rata -rata tinggi anak :

perempuan : 133,2 cm

Laki – laki : 123,6 cm

2. Berat badan

Perempuan :28,4 kg

Laki – laki: 26,4kg

3. Prestasi anak
perempuan :80 %

Laki – laki :20%

4. Latar belakang ekonomi keluarga

Perempuan : #standart :20 %

#Menengah keatas :80%

Laki – laki : #standart :60%

#Menengah keatas :40 %

5. Anak Berprestasi yang berasal dari keluarga yang memiliki

a. Ekonomi menengah keatas

Perempuan : 60 %

Laki – laki : 0 %

b. Ekonomi standart

Perempuan : 20 %

Laki – laki : 20%

6. Anak yang Tidak berprestasi yang berasal dari keluarga yang memiliki

a. Ekonomi menengah ke atas

Perempuan 0%

Laki – laki : 40%

b. Ekonomi Standart

Perempuan 0%

Laki – laki : 20%

7. Anak yang berprestasi berdasarkan pola makan baik

Perempuan : 100%

Laki – laki : 40%

8. Anak yang tidak berprestasi berdasarkan pola makan baik

Perempuan : 0 %

Laki – laki : 60%


9. Anak yang berprestasi berdasarkan pola makan kurang baik

Perempuan: 0%

Laki – laki : 0%

10. Anak yang tidak berprestasi berdasarkan pola makan kurang baik

Perempuan : 0%

Laki – laki : 60%

Pembahasan

Usia delapan tahun adalah masa dimana anak akan mulai berkembang dengan

menunjukkan cara berfikir kritis yang lebih baik, perbaikan dalam metode pemecahan

masalah, dan semakin luasnya rentang bidang yang menjadi perhatiannya. Pertumbuhan

dan perkembangan anak juga sudah terlihat jelas, yaitu berdasarkan data yang diperoleh

tinggi badan rata rata anak perempuan adalah 133,2 cm, anak Laki – laki adalah 123,6

cm. Dan apabila dibandingkan dengan Angka kecukupan Gizi (AKG) 2013 pada

kelompok usia 7 sampai 9 tahun memiliki tinggi badan rata rata 130 cm. Pertumbuhan

anak juga dapat diperoleh berdasarkan indikator berat badan anak yaitu pada anak

perempuan adalah 28,4 Kg, pada anak Laki – laki 26,4 Kg. Jika dibandingkan dengan

AKG anak kelompok usia 7 sampai 9 tahun berat badannya adalah 27 Kg.

Anak juga sudah mulai aktif dalam bidang pembelajaran, yaitu dapat dilihat

berdasarkan data yang di peroleh telah 80 % anak yang telah berprestasi, dan hanya 20%

anak yang kurang prestasinya. Berdasarkan hasil pengumpulan data juga di peroleh

bahwa anak yang memiliki gizi seimbang dan pola makan yang teratur lebih memiliki

prestasi yang baik yaitu anak perempuan 100 %, Laki – laki 40% dibandingkan

dengan anak yang belum sepenuhnya tercukupi gizi nya yaitu perempuan 0 %, Laki –

laki 60%. Juga dapat diperoleh perbandingan anak yang berprestasi berdasarkan pola

konsumsi makanan yang kurang teratur dan kekurangan kecukupan gizi yaitu tidak ada,
dari hal ini dapat diperoleh bahwa pola konsumsi makanan dan kecukupan gizi sangatlah

berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak baik secara fisik dan

intelektual.

Dan Latar belakang ekonomi orang tua juga sangat mempengaruhi terhadap pola

konsumsi makanan yang bergizi seimbang pada seorang anak, berdasarkan data yang

diperoleh anak perempuan yang terlahir dikeluarga yang berlatarbelakangkan ekonomi

keluarga standart sebanyak 20%, berlatarbelakangkan ekonomi menengah ke atas

sebanyak 80%. Jumlah anak Laki – laki yang terlahir dikeluarga yang

berlatarbelakangkan ekonomi standart sebanyak 60%, dan yang berlatarbelakangkan

ekonomi keluarga menengah ke atas sebanyak 40%.

Pada umumnya anak yang terlahir di keluarga yang berekonomi tinggi anak meiliki

kecukupan nilai gizi yang baik pada anak perempuan sekitar 60%, dan pada anak laki laki

0%, dibandingkan dengan anak yang terlahir di keluarga berlatar belakang ekomomi

rendah anak perempuan dan Laki – laki masing masing 20%. Anak yang Tidak

berprestasi yang berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang ekonomi menengah

Keatas pada perempuan tidak ada, dan pada laki laki hanya 40%, bila dibandingkan

dengan anak yang berlatarbelakangkan keluarga yang memiliki ekonomi standart pada

perempuan juga tidak ada dan pada laki laki hanya 20%.
Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilaksanakan sehingga

dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

Usia delapan tahun masih disebut dengan usia anak anak yang ditandai dengan adanya

kesempatan baik bagi anak untuk bertumbuh dan berkembang. Anak berkembang dari

berbagai aspek yaitu berkembang fisiknya ,kemampuan motorik, berkembang aspek

sosial dan emosional. Anak rata rata telah memiliki tinggi badan yan g cukup yaitu

128,4 cm, dan berat badan 27,4 kg yang masih normal pada anak usia 8 tahun.

Status gizi seorang anak juga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan,

yaitu pada anak yang berstatus gizi baik cenderung lebih tinggi prestasi yang

diperolehnya dibandingkan dengan anak yang berstatus gizi kurang. Pertumbuhan dan

perkembangan anak yang optimal dapat diperoleh dengan cara menerapkan empat pilar

gizi seimbang .

Gangguan pertumbuhan dan perkembangan seorang akan menyebabkan

berkurangnya potensi belajar dan menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit. Hal

hal yang dapat mempengaruhi terganggunya pertumbuhan anak adalah pengetahuan gizi

yang kurang, status sosial ekonomi keluarga termasuk kemiskinan, masalah budaya

dalam masyarakat dan kepercayaan yang ada di masyarakat tersebut, serta cara

pengolahan makanan yang dilakukan.dalam keluarga. Latar belakang sosial ekonomi

kelurga sangat mempengaruhi tumbuh kembang dan prestasi anak. Keluarga yang telah

memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya memenuhi kecukupan gizi pada anak pada

umumnya anak akan bertumbuh dan berkembang dari berbagai aspek dan memperoleh

prestasi yang baik.


Daftar pustaka

Elham Cahyantoro.2017 Perkembangan Fisik Dan Motorik Pada Anak

http://mbenxcaem.blogspot.com/2017/09/perkembanganfisikdanmotorikpadaanak

Elizabeth Hurlock. (2017) Perkembangan Anak. Jilid 2. Terjemahan: Meitasari

Tjandrasa.Jakarta: Gramedia

Ginanjar, Genis, obesitas pada anak,

Bandung : Bentang Pustaka,2016

Gutama, Prosiding Inovasi Pangan Dan Gizi Untuk Optimalisasi Tumbuh Kembang

Anak

Bogor: Pusat Studi Kebijakan Pangan dan Gizi, 2014

Jalal, F . Tantangan Pembangunan Kesehatan dan Gizi Dalam Upaya peningkatan

Kualitas SDM.

Soetj ningsih. Tumbuh Kembang Anak, Buku kedokteran, jakarta,2014

Anda mungkin juga menyukai