DISUSUN OLEH :
NAMA KELOMPOK VI :
1.EMI AYU
5. YURI YOAN
6. WIDYA EKIVANY
Abstract
Karya tulis ini merupakan kajian keilmuan teoritik dengan metode pengumpulan data dari
5 anak laki laki dan 5 anak perempuan sebagai problem solving terhadap suatu
permasalahan yaitu tumbuh kembang anak usia delapan tahun . Tujuan penulisan ini,
untuk mengetahui pengaruh makanan terhadap tumbuh kembang dan prestasi anak umur
delapan tahun. Hal tersebut dikarenakan makanan sangatlah mempengaruhi pertumbuhan
anak, baik pertumbuhan fisik, perkembangan emosional . Sehingga diperlukan pola
makan “mengonsumsi makanan bergizi seimbang” dalam kehidupan sehari hari. Oleh
karena itu pola makan haruslah disesuaikan dengan pertumbuhan fisik dan
perkembangan emosional anak. Bentuk pengaruh makanan disesuaikan dengan pola
konsumsi anak: makan bergizi seimbang dan teratur (70 %) makanan kurang bergizi dan
tidak teratur (30%). Sehingga penerapan pola konsumsi makanan bergizi seimbang
diharapkan mampu unutk meningkatkan tumbuh kembang dan prestasi anak usia 8
tahun.
Pendahuluan
Usia delapan tahun masih disebut dengan usia anak anak yang ditandai dengan
adanya kesempatan baik bagi anak untuk bertumbuh dan berkembang. Anak usia
delapan tahun memiliki kemampuan belajar yang sanagat baik dikarenakan rasa ingin
tahu yang sangat tinggi.Perkembangan anak sifatnya holostik, yaitu dapat berkembang
optimal apabila sehat badannya, cukup gizinya dan didik secara baik dan benar. Anak
anak memiliki gizi yang cukup maka pertumbuhannya anak lebih optimal dibandingkan
anak yang kekurangan gizi. Kekurangan gizi dapat dapat berdampak terhadap proses
perkembangan fungsi motorik seperti dapat mengurangi rasa ingin tahu serta dapat
Hal ini sesuai dengan pengumpulan data pada anak usia delapan tahun yang telah
dilaksanakan , bahwa anak dengan status gizi buruk cenderung lebih bnayak terhambat
Separuh perkembangan kognitif berlangsung dalam waktu antara konsepsi hingga usia 4
tahun, dan 30% dalam usia 4 sampai 8 tahun. Pada periode tersebut anak memerlukan zat
giziyang memadai agar kapasitas otak yang terbentuk dapat maksimum. Menurut Genis
Ginanjar(2009) Pertumbuhan anak dipengaruhi oleh faktor makanan yang bergizi dan
genetik. Sampai Usia enam bulan seorang anak bisa tumbuh dengan mengandalkan ASI
dari Ibunya. Dan setelah berusia 6 bulan sampai 2 tahun anak dapat berkembang dengan
mengonsumsi makanan pendamping dan juga ASI. Setelah berusia 2 tahun, Makanan
dengan negara maju. Pada awalnya kita menduga “Faktor genetik” adalah penyebab
utamanya. Namun kajian tentang tumbuh kembang anak membuktikan bahwa pengaruh
makanan adalah sebanyak 60% terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, dan
Anak yang kekurangan gizi bukan disebabkan oleh ketidak mampuan orang tua
untuk mendapatkan makanan yang bergizi tetapi banyak orang tua yang kurang peduli
terhadap tumbuh kembang anaknya. Gizi kurang biasanya ditandai dengan berat badan
kurang,lesu atau anemia. Kekurangan gizi pada anak disebabkan oleh karena anak tidak
memperoleh semua zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang cukup,
sehingga terjadi ketidak seimbangan antara konsumsi zat gizi dengan kebutuhan.
Demikian juga sebaliknya dalam masyarakat umum. Anak yang kegemukan dianggap
lucu,sehat dan membanggakan orang tuanya. Namun hal tersebut sangatlah tidak baik
karena obesitas pada anak dapat meningkatkan resiko timbulnya berbagai gangguan
kesehatan, seperti Diabetes Melitus (DM tipe 2), Hipertensi, penyakit jantung, gangguan
pernafasan, gangguan kesehatan jiwa, dan mempengaruhi hubungan sosial anak dengan
teman sebayanya yang kurang baik. Terjadinya masalah gizi buruk sangat kompleks
karena berkaitan dengan banyak faktor penyebab diantaranya yaitu, pengetahuan gizi
yang kurang, status sosial ekonomi keluarga termasuk kemiskinan, masalah budaya
dalam masyarakat dan kepercayaan yang ada di masyarakat tersebut, serta cara
Status gizi umumnya digunakan dalam upaya meneliti apakah kondisi seorang anak
terpenuhi seluruh kecukupan gizinya, dengan cara menilai parameter keadaan fisik pada
setiap umurnya. Selain dari berat badan, tinggi badan, juga digunakan ukuran lingkar
kepala, serta lingkar lengan anak. Kemudian dari hasil status gizi itu baru dapat diambil
kesimpulan apakah perkembangan anak bisa normal, dibawah normal, atau diatas normal.
. Pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal dapat diperoleh dengan cara
menerapkan empat pilar gizi seimbang yaitu :
1. pola konsumsi makanan yang beragam dan bergizi seimbang
2. Membiasakan berprilaku hidup sehat
3. Melakukan aktivitas fisik atau olahraga dengan teratur
4. Mempertahankan dan memantau berat badan normal.
berkurangnya potensi belajar dan menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit, dan
cenderung mudah menderita penyakit penyakit kronis dikemudian hari. Setelah dewasa
nantinya akan bertubuh pendek dan berat badan yang lebih ringan dan tingkat
psikis dan fisik anak yang ditunjang oleh faktor lingkuangan dan proses belajar dalam
motorik terdiri dari perkembangan motorik kasar dan motorik halus. Perkembangan
motorik kasar berkaitan dengan gerakan yang dipengaruhi oleh keterampilan otot besar
seperti duduk, berdiri dan berjalan sedangkan kemampuan motorik halus berkaita dengan
gerakan yang dingaruhi oleh keterampilan syaraf syaraf halus . Kemampuan tersebut
berkembang sejalan dengan pertambahan usia dan kematangan saraf saraf serta otot otot
anak.
kekuatan, kecepatan, dan daya tahan dipengaruhi berbagai faktor salah satunya adalah
faktor keturunan. Orang yang lahir dari suku atau lingkungan yang berbeda akan
kemampuan fisik ini menjadi penting untuk diketahui dalam upaya pengembangan
prestasi. Karakteristik kemampuan fisik yang ditampilkan pada masa anak anak
merupakan modal dasar yang nantinya dapat dikembangkan dalam upaya pencapaian
Metod e
makanan terhadap meningkatnya prestasi yang diperoleh anak serta sikap anak dalam
setiap kegiatannya sehari hari. Data yang diperoleh bersumber dari hasil wawancara
terhadap 10 orang anak dan hasil wawancara dijadikan sebagai acuan untuk memperoleh
Usia delapan tahun masih disebut dengan usia anak anak yang ditandai dengan
adanya kesempatan baik bagi anak untuk bertumbuh dan berkembang. Anak berkembang
dari berbagai aspek yaitu berkembang fisiknya ,kemampuan motorik, berkembang aspek
Status gizi seorang anak juga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan,
yaitu pada anak yang berstatus gizi baik cenderung lebih tinggi prestasi yang
berkurangnya potensi belajar dan menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit. Hal
hal yang dapat mempengaruhi terganggunya pertumbuhan anak adalah pengetahuan gizi
yang kurang, status sosial ekonomi keluarga termasuk kemiskinan, masalah budaya
dalam masyarakat dan kepercayaan yang ada di masyarakat tersebut, serta cara
Berdasarkan analisis pada pengumpulan 12 data yang telah dilakuan , yaitu terdiri dari 6
data anak perempuan dan 6 data anak laki laki diperoleh beberapa hasil ,yaitu
perempuan : 133,2 cm
2. Berat badan
Perempuan :28,4 kg
3. Prestasi anak
perempuan :80 %
Perempuan : 60 %
Laki – laki : 0 %
b. Ekonomi standart
Perempuan : 20 %
6. Anak yang Tidak berprestasi yang berasal dari keluarga yang memiliki
Perempuan 0%
b. Ekonomi Standart
Perempuan 0%
Perempuan : 100%
Perempuan : 0 %
Perempuan: 0%
Laki – laki : 0%
10. Anak yang tidak berprestasi berdasarkan pola makan kurang baik
Perempuan : 0%
Pembahasan
Usia delapan tahun adalah masa dimana anak akan mulai berkembang dengan
menunjukkan cara berfikir kritis yang lebih baik, perbaikan dalam metode pemecahan
masalah, dan semakin luasnya rentang bidang yang menjadi perhatiannya. Pertumbuhan
dan perkembangan anak juga sudah terlihat jelas, yaitu berdasarkan data yang diperoleh
tinggi badan rata rata anak perempuan adalah 133,2 cm, anak Laki – laki adalah 123,6
cm. Dan apabila dibandingkan dengan Angka kecukupan Gizi (AKG) 2013 pada
kelompok usia 7 sampai 9 tahun memiliki tinggi badan rata rata 130 cm. Pertumbuhan
anak juga dapat diperoleh berdasarkan indikator berat badan anak yaitu pada anak
perempuan adalah 28,4 Kg, pada anak Laki – laki 26,4 Kg. Jika dibandingkan dengan
AKG anak kelompok usia 7 sampai 9 tahun berat badannya adalah 27 Kg.
Anak juga sudah mulai aktif dalam bidang pembelajaran, yaitu dapat dilihat
berdasarkan data yang di peroleh telah 80 % anak yang telah berprestasi, dan hanya 20%
anak yang kurang prestasinya. Berdasarkan hasil pengumpulan data juga di peroleh
bahwa anak yang memiliki gizi seimbang dan pola makan yang teratur lebih memiliki
prestasi yang baik yaitu anak perempuan 100 %, Laki – laki 40% dibandingkan
dengan anak yang belum sepenuhnya tercukupi gizi nya yaitu perempuan 0 %, Laki –
laki 60%. Juga dapat diperoleh perbandingan anak yang berprestasi berdasarkan pola
konsumsi makanan yang kurang teratur dan kekurangan kecukupan gizi yaitu tidak ada,
dari hal ini dapat diperoleh bahwa pola konsumsi makanan dan kecukupan gizi sangatlah
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak baik secara fisik dan
intelektual.
Dan Latar belakang ekonomi orang tua juga sangat mempengaruhi terhadap pola
konsumsi makanan yang bergizi seimbang pada seorang anak, berdasarkan data yang
sebanyak 80%. Jumlah anak Laki – laki yang terlahir dikeluarga yang
Pada umumnya anak yang terlahir di keluarga yang berekonomi tinggi anak meiliki
kecukupan nilai gizi yang baik pada anak perempuan sekitar 60%, dan pada anak laki laki
0%, dibandingkan dengan anak yang terlahir di keluarga berlatar belakang ekomomi
rendah anak perempuan dan Laki – laki masing masing 20%. Anak yang Tidak
berprestasi yang berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang ekonomi menengah
Keatas pada perempuan tidak ada, dan pada laki laki hanya 40%, bila dibandingkan
dengan anak yang berlatarbelakangkan keluarga yang memiliki ekonomi standart pada
perempuan juga tidak ada dan pada laki laki hanya 20%.
Kesimpulan
Usia delapan tahun masih disebut dengan usia anak anak yang ditandai dengan adanya
kesempatan baik bagi anak untuk bertumbuh dan berkembang. Anak berkembang dari
sosial dan emosional. Anak rata rata telah memiliki tinggi badan yan g cukup yaitu
128,4 cm, dan berat badan 27,4 kg yang masih normal pada anak usia 8 tahun.
Status gizi seorang anak juga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan,
yaitu pada anak yang berstatus gizi baik cenderung lebih tinggi prestasi yang
diperolehnya dibandingkan dengan anak yang berstatus gizi kurang. Pertumbuhan dan
perkembangan anak yang optimal dapat diperoleh dengan cara menerapkan empat pilar
gizi seimbang .
berkurangnya potensi belajar dan menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit. Hal
hal yang dapat mempengaruhi terganggunya pertumbuhan anak adalah pengetahuan gizi
yang kurang, status sosial ekonomi keluarga termasuk kemiskinan, masalah budaya
dalam masyarakat dan kepercayaan yang ada di masyarakat tersebut, serta cara
kelurga sangat mempengaruhi tumbuh kembang dan prestasi anak. Keluarga yang telah
memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya memenuhi kecukupan gizi pada anak pada
umumnya anak akan bertumbuh dan berkembang dari berbagai aspek dan memperoleh
http://mbenxcaem.blogspot.com/2017/09/perkembanganfisikdanmotorikpadaanak
Tjandrasa.Jakarta: Gramedia
Gutama, Prosiding Inovasi Pangan Dan Gizi Untuk Optimalisasi Tumbuh Kembang
Anak
Kualitas SDM.