Anda di halaman 1dari 24

MUHAMMAD RONI

F 221 14 051
Sistem Plumbing
Sistem plumbing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari bangunan gedung, oleh karena itu perencanaan sistem
plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan
tahapan-tahapan perencanaan gedung itu sendiri, dalam
rangka penyediaan air bersih baik dari kualitas dan kuantitas
serta kontinuitas maupun penyaluran air bekas pakai atau air
kotor dari peralatan saniter ke tempat yang ditentukan agar
tidak mencemari bagian-bagian lain dalam gedung atau
Sistem Air Bersih
Air bersih adalah air yang biasa dipergunakan untuk
keperluan rumah tangga yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan apabila diminum harus dimasak terlebih
dahulu. Air yang diolah untuk menjadi air bersih berasal dari
air permukaan, mata air, dan air tanah. Sistem penyedian air
bersih harus memenuhi beberapa persyarakat
utama.Persyarakat tersebut meliputi persyaratan kualitatif,
persyaratan kuantitatif dan persyaratan kontinuitas.
Sistem Air Kotor
Air kotor adalah air yang tidak hanya sadah, tetapi juga mengandung zat
padat atau cair hasil pembuangan limbah seperti sampah, bangkai, air
bekas mencuci, limbah rumah tangga, dll. Air kotor ini tidak dapat
digunakan secara langsung apalagi untuk dikonsumsi. Tetapi, bukan
berarti air kotor tidak dapat dimanfaatkan, air ini bisa digunakan setelah
mengalami pengolahan. Seperti di kota-kota besar di mana warga sulit
mendapat air. Maka dengan pengolahan air sungai akan diperoleh air
yang layak digunakan dan juga dikonsumsi.
Sistem pembuangan air kotor pada bangunan gedung ada 2 (dua) cara
yaitu :
Sistem individu (on site)
Sistem Tata Udara
Sistem Tata Udara adalah suatu sistem yang mengondisikan
lingkungan melalui pengendalian suhu, kelembaban nisbi, arah
pergerakan udara dan mutu udara – termasuk pengendalian
partikel dan pembuangan kontaminan yang ada di udara (seperti
‘vapors’ dan ‘fumes’).

Sistem Tata Udara (AHU/HVAC), biasanya terdiri dari :


Cooling coil atau evaporator
Sistem Sirkulasi Vertikal
Transportasi vertical, adalah moda transportasi digunakan
untuk mengangkut sesuatu benda dari bawah ke atas
ataupun sebaliknya. Ada berbagai macam tipe transportasi
vertikal di antaranya lift, travator, eskalator dan dumbwaiter.
Dari tipe pengangkut vertikal ini masingmasing mempunyai
fungsi angkut yang berbeda. Lift sering dijumpai di gedung
perkantoran, travalator lebih banyak di bandar udara,
sedangkan eskalator lebih banyak di pusat pertokoan besar
atau mall sedangkan dumbwaiter lebih banyak digunakan di
Sistem Plumbing
Jenis Plambing
Pipa yang digunakan pada bangunan PGM ditinjau dari jenis bahannya
ada dua, antara lain:
Pipa PVC
Pipa ini merupakan jenis pipa plastik yang tersedia dari diameter ½ inci
sampai 4 inci. Pada PGM, pipa PVC hanya digunakan untuk penyaluran
air buangan seperti, tinja, air hujan, dan air bekas pakai, dan lain-lain.
Pipa Besi Galvanis
Pipa ini merupakan pipa baja yang telah dilapisi dengan seng (Zn),
lapisan ini melindungi baja dari korosi. Pada PGM pipa besi galvanis
digunakan untuk penyaluran air bersih, dan air untuk
penanggulangan kebakaran (sprinkler) dengan diameter 6 inch.
Pada Palu Grand Mall terdapat berbagai warna pipa sesuai
kegunaannya masing-masing, antara lain :

Untuk pipa warna biru


digunakan sebagai distribusi
air bersih.

Sementara pipa berwarna


kuning digunakan sebagai
distribusi gas.
Pipa berwarna coklat digunakan
sebagai distribusi solar.

Dan untuk pipa berwarna merah


digunakan sebagai distribusi air
bekas atau pemadam.
Sistem Pemipaan pada Bangunan
Sistem Tangki Atap
Tahapan distribusi air bersih dengan sistem tangki atap adalah
sebagai berikut :
Pada sistem ini air yang berasal dari sumur suntik maupun PDAM
ditampung terlebih dahulu pada tangki yang terdapat pada
Basement.
Kemudian air yang telah ditampung tersebut di alirkan ke tangki di atap
bangunan dengan menggunakan pompa Booster.

Air yang dipompa dari bawah tadi


kemudian akan ditampung kembali pada
tangki penampungan yang berada di
puncak bangunan.
Sistem kerja pompa Hydrant
Untuk bagian Pompa Hydrant Palu Grand Mall memiliki sistematika
kerja pompa hydrant, terdapat beberapa pompa hydrant yang
digunakan. Pompa hydrant terdiri dari Jockey pump, Electric pump,
dan diesel pump. Ketiga pompa hydrant ini yang menjadikan
sistem fire hydrant dapat bekerja dengan baik dan bisa digunakan
untuk memadamkan kebakaran. Oleh karena itu harus di pastikan
ketiga pompa hydrant dapat bekerja dengan baik sehingga
sistematika kerja pompa hydrant dapat optimal kerjanya.
Jaringan Air Kotor
Jaringan air kotor
Menurut cara pembuangan air kotor, sistem pembuangan air kotor yang
digunakan adalah sistem pembuangan air campuran dimana segala
jenis air buangan berupa air hujan, air sabun, lemak dsb dikumpulkan
kedalam satu saluran lalu dialirkan ke luar bangunan melalui pipa
saluran yang terbuat dari PVC.
Perancangan Eskalator
Eskalator yang digunakan pada PGM adalah eskalator dengan teknologi
lama tanpa sensor (bukan inverter) dimana kecepatan eskalator pada
saat ada orang diatasnya dan pada saat eskalator tanpa muatan adalah
sama.Berbeda dengan eskalator yang terbaru saat ini dimana kecepatan
pada saat eskalator dengan muatan akan lebih cepat daripada eskalator
tanpa muatan diatasnya. Jumlah anak tangga tergantung panjang
eskalator. Untuk Mall Tatura memiliki panjang eskalator 5 meter dengan
kemiringan 35 derajat. Jumlah eskalator di dalam gedung ada 6
eskalator dan di Ramayana ada 4 eskalator. Kecepatan sekitar 3-5
meter/detik.
Perancangan Tangga Darurat/Kebakaran
Tangga darurat yang terdapat di PGM sesuai dengan standarisasi

Sistem AC Central
Sistem tata udara yang di terapkan pada PGM yaitu
sistem tata udara (AC) sentral, yang berarti bahwa
proses pendinginan udara terpusat pada satu lokasi
yang kemudian didistribusikan ke semua arah atau
lokasi. Sistem ini memiliki beberapa komponen utama
yaitu unit pendingin atau Chiller, Unit penanganan
udara atau Air Handling Unit (AHU), Cooling Tower,
system pemipaan, system saluran udara atau ducting
dan system control & kelistrikan.
Sistem Instalasi Listrik, Telepon, dan Tata Suara
Instalasi Listrik
Sistem instalasi listrik yang digunakan untuk menjalankan mesin – mesin
listrik termasuk motor – motor listrik, pompa air, dan lain – lain, berawal
dari alat pembangkit listrik yang telah disediakan (GENSET), yang
arusnya bertegangan tinggi. Selanjutnya, aliran listrik yang telah
melewati tegangan tinggi akan melalui proses penyesuaian terhadap
tegangan pada gardu induk PLN, Setelah itu, gardu lingkungan PLN
akan melakukan riset terhadap aliran yang kemudian dialirkan melalui
tegangan rendah, hingga akhirnya aliran listrik dengan tegangan yang
normal dapat di salurkan ke area yang membutuhkan suplai aliran listrik.
GENSET PANEL KONTROL GENSET Panel LVMDP

Genset pada PGM


terdapat dua genset
Panel ini Berfungsi mengatur arus listrik ke area yang
membutuhkan suplai aliran listrik. (PP.Lantai dasar,1,2,3, P.
Hydrant, P.Lift, Amazone, KFC, PP. Basement,P. Billboard, STP,
Food Court).
Jenis kabel yang digunakan pada Panel Kontrol dan Panel LVMDP
adalah Type NYY 4 x 70, 4 x 120 (SNI).
Panel  Sinkron
Jika sumber daya emergency lebih dari 1 genset (misal 2 genset),
maka perlu kedua genset itu perlu disinkronan supaya saling
memperkuat, dan tida saling memperlemah.
Synchrounizing adalah suatu proses penggabungan dua atau lebih
sumber  listrik untuk memperoleh suatu sumber listrik yang lebih
besar.
Telepon
Untuk sistem jaringan telekomunikasi pada Palu Grand Mall
menggunakan perangkat penguat sinyal dari luar bangunan
dengan menggunakan panel PTS yang diletakkan di roof top dan di
dalam bangunan.
System Pertanahan (Grounding system)
Elektroda pertanahan harus dimasukan ke dalam tanah secara
vertical, batang tembaga harus dilindungi terhadap korosi
dengan serbuk arang disekitar tembaga.Terminal pertanahan
(bak control)
Pekerjaan Bak Kontrol
Diantara penunjang dari sistem penangkal petir adalah bak kontrol
untuk melindungi perkabelan dan  sistem pertanahan.

Anda mungkin juga menyukai