NIM: 175070200111016
Setiap upaya percobaan bunuh diri selalu diawali dengan adanya motivasi untuk bunuh diri dengan
berbagai alasan, berniat melaksanakan bunuh diri, mengembangkan gagasan sampai akhirnya melakukan
bunuh diri. Oleh karena itu, adanya percobaan bunuh diri merupakan masalah keperawatan yang harus
mendapatkan perhatian serius.
b. Faktor Perilaku
2. Petunjuk gejala
a. Keputusasaan.
b. Celaan terhadap diri sendiri, perasaan gagal, dan tidak berharga.
c. Alam perasaan depresi.
d. Agitasi dan gelisah.
e. Insomnia yang menetap.
f. Penurunan berat badan.
g. Berbicara lamban, keletihan, menarik diri dari lingkungan sosial.
3. Penyakit psikiatrik
a. Upaya bunuh diri sebelumnya.
b. Kelainan afektif.
c. Alkoholisme dan atau penyalahgunaan obat.
d. Kelainan tindakan dan depresi pada remaja.
e. Demensia dini dan status kekacauan mental pada lansia.
f. Kombinasi dari kondisi di atas.
4. Riwayat psikososial
a. Baru berpisah, bercerai, atau kehilangan.
b. Hidup sendiri.
c. Tidak bekerja, perubahan, atau kehilangan pekerjaan yang baru dialami.
d. Stres kehidupan ganda (pindah, kehilangan, putus hubungan yang berarti, masalah sekolah,
ancaman terhadap krisis disiplin).
e. Penyakit medis kronis.
f. Minum yang berlebihan dan penyalahgunaan zat.
5. Faktor-faktor kepribadian
a. Impulsif, agresif, rasa bermusuhan.
b. Kekakuan kognitif dan negatif.
c. Keputusasaan.
d. Harga diri rendah.
e. Batasan atau gangguan kepribadian antisosial.
6. Riwayat keluarga
a. Riwayat keluarga berperilaku bunuh diri.
b. Riwayat keluarga gangguan afektif, alkoholisme, atau keduanya.
1.5 DIAGNOSIS
Pohon Masalah
Risiko bunuh diri
Gangguan konsep diri: harga diri rendah
Etiologi:
1. Stress tinggi
2. Mekanisme koping tidak adekuat
3. Adanya gangguan psikologis: bipolar, depresi, rasa tidak berdaya, psikosis
4. Usia, pada masa
5. Merasa terisolir, marasa terkucilkan
6. Marah
7. Putus asa
8. Gender: Wanita
Predisposisi
Diagnosa psikoatri, sifat kepribadian, lingkungan psikososial
Tanda gejala
1. Mood atau perasaan merasa putus harapan, tidak berdaya merasa sedih membenci diri sendiri
2. Perilaku: Perubahan pada penampilan fisik, hilangnya fungsi: gangguan tidur
3.
4.
5.
Faktor Risiko
Tindakan penatalaksanaan SP RBD DAN HDR (APABILA RBD DITIMBULKAN DARI HDR)
KAJI RESPON RBD (kaji persepsi kematian, persepsi kegagalan- bagaimana ekspresinya)
Asuhan keperawatan
1. Pengkajian: identitas, alasan masuk, factor predisposisi, pemeriksaan fisik, psikososial, status
mental/penampilan, [erspsi sensori dan proses berpikir, tingkat kesadaran dan memori
2. Diagnosis: Risiko bunuh diri, harga diri rendah, gangguan konsep diri, koping individu dan
keluarga tidak efektif
Rencana Intervensi
Terapi individu
Terapi Keluarga
Terapi Modalitas
Implementasi
Pasien (sp1-sp5)
Evaluasi
Menilai kemampuan perawat dan pasien
2. Aripiprazole adalah obat jenis antipsikotik yang digunakan untuk meredakan gejala
skizofrenia.
Skizofrenia postif: apabila aktivitas harian meningkat Obat ini juga diberikan untuk
mengatasi gejala episode mania pada gangguan bipolar. Pada episode mania, penderita
terlihat sangat enerjik, bersemangat, dan bicara dengan cepat. Aripiprazole bekerja dengan
cara menyeimbangkan kerja senyawa kimia di dalam otak yang menjadi pemicu gangguan
suasana hati. Aripiprazole tersedia dalam bentuk tablet dan suntik.
3.
NEUROTRANSMITTER
SEROTONIN BERLEBIHAN – GEJALA NEGATIF: DEPRESI, TIDAK MAU MANDI,
TIDAK MAU BERAKTIVITAS (HIPOAKTIVITAS)
DOPAMIN BERLEBIHAN – GEJALA POSITIF AKTIVITAS BERLEBIHAN
(HIPERAKTIVITAS)
FUNGSI
DOPAMIN: MERANGSANG KERJA SARAF PARASIMPATIS
EFEK PRAMIDAL: PEMBULUH DARAH MENINGKAT- VASOKONTRIKSI- TD
MENURUN, MENGHENTIKAN GEJALA
RBD:
ANTIPSIKOTIK
GOLONGAN 1: TIPIKAL (haloperidol (KAKU BADAN, HIPERSALIVASI), cefrotiazin,
CPZ (BAWAAN NGANTUK DAN TIDUR))
- SANGAT RESPONSIF TERHADAP NEUROTRANSMITTER DOPAMIN
- MENGHAMBAT RESEPTOR DOPAMIN- KERJA DOPAMIN MENURUN- LEBIH
TENANG
- EFEK PIRAMIDAL: PENINGKATAN TTV, RR, HR, TD, dan KAKU OTOT
1. Teman sendiri berisiko bunuh diri – dikaji sesuai dengan sp 1-4, dikasih motivasi untuk
bertahan
2. Kriteria membedakan RPK dan RBD
DILIHAT DARI NIAT DAN TANDA GEJALA
RPK: marah, mabuk tidak ada niat bunuh diri
RBD: ada niat/ide untuk bunuh diri
Angka kematian bunuh diri terbanyak pada laki-laki krn sekali mencoba bunuh diri,
langsung mati dan risiko bunuh diri terjadi pada wanita karena factor psikologis (stress)
tp ketika sudah mencoba wanita gagal untuk bunuh diri sehingga menyebabkan wanita
akan terus mencoba untuk bunuh diri.
Pencegahan:
1. Atasi ide bunuh diri, bilang ke teman atau orang yang bisa membantu
2. Penatalaksanaan:
SP1: Amankan barang yang menurutnya berbahaya,
Daftar Pustaka:
Ah. Yusuf, Rizky Fitryasari PK, Hanik Endang Nihayati. 2015. Buku Ajar Keperawatan
Kesehatan Jiwa. Jakarta: Penerbit Salemba Medika
Rekawati, Ettty; Tinneke A Tololiu, Budi Anna Keliat. 2012. PENGARUH LATIHAN COPING
WITH STRESS TERHADAP RISIKO BUNUH DIRI PADA REMAJA DI SMP KASIH KOTA
DEPOK TAHUN 2010. Manado; JUIPERDO, VOL 1 NO. 1 Maret 2012
file:///C:/Users/param/Downloads/133-Article%20Text-247-1-10-20180322.pdf diakses pada
tanggal 10 Februari 2020
Departemen Kesehatan RI. Gangguan Suasana Perasaan (Mood [Afektif]). Dalam Pedoman
Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa. Edisi pertama. Jakarta. 1993. p. 137-67
Shain BN, et al. Suicide and Suicide Attempts in Adolescents. Pediatrics. 2007;120:669-76.
Sadock BJ, Sadock VA. Emergency Psychiatric Medicine. In: Kaplan & Sadock’s Synopsis of
Psychiatry. 10th ed. Philadelphia. 2007. p. 897-907.