Oleh :
Ita Syarifatul Aini
NIM 15.152011
1
SKRIPSI
Makassar, 23Juli2019
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
KETUA
STIKPER Gunung Sari
1
PENGESAHAN PENGUJI
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TERHADAP
PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT
DI IGD RS. LABUANG BAJI
MAKASSAR
Disusunoleh :
Ita Syarifatul Aini
NIM :15.152011
Telah Diperiksa dan Disetujui Pada Ujian Seminar Skripsi dan dinyatakan telah
Memenuhi syarat Pada tanggal 23 Juli 2019
Menyetujui
Tim Penguji :
Mengetahui,
KETUA
STIKPER Gunung Sari
ABSTRAK
ABSTRACT
Nim : 15152011
MAKASSAR” adalah karya saya sendiri yang belum pernah diajukan untuk
pengetahuan saya tidak terdapat atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebut dalam
daftar pustaka.
Sebagai civitas akademis Stikper Gunung Sari Makassar, saya bertanda tangan
dibawah ini :
Nim : 15152011
Dibuat di : makassar
Yang Menyatakan
A. Data Pribadi
Nama : Ita Syarifatul Aini
Tanggal Kelahiran : 11 Oktober 1996
Kode Pos :
Nomor Telepon : 085298602421
Email : Itasyarifatulainistikperguns11@gmail.com
Jenis Kelamin : Perempuan
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam
B. Data Orang Tua
Nama Ayah : M. Saleh
Pekerjaan : Petani
Nama Ibu : Siti Sakinah
Pekerjaan : Urt
C. Riwayat Pendidikan
1. SDN IMPRES KARUMBU
2. MTSn KARUMBU
3. SMA N 1 LANGGUDU
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
skripsi ini dengan baik. Esensi dari penulisan Proposal ini adalah untuk memenuhi
penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan dari berbagai
maupun tidak langsung telah membantu penulis, oleh karena itu penulis
yang telah berpartispasi dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai. Selain itu
2. Bapak Dr. Pius Nalang, M.Kes. Ketua Sekolah TinggiI lmu Keperawatan
Sari Makassar.
9. Bapak dan Ibu dosen beserta para staf sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan
10. Teristimewa untuk Ayah andadan Ibunda tercinta yang selama ini tiada henti
member kudukungan dengan segenap jiwa dan raganya, baik materi maupun
Asiah, Rosmala, Suriyati yang selama ini selalu memberikan dukungan serta
skripsi ini.
Akhir penulis sangat mengharapkan do’a agar skripsi ini dapat bermanfaat
bagi kita semua, dalam hal menambah wawasan dan pengetahuan kita yang
ItaSyarifatulAini
DAFTAR ISI
Halaman Judul...................................................................................................... i
Abstrak ................................................................................................................ vi
Daftar Singkatan.................................................................................................. xv
G. Analisa Data............................................................................ 51
H. EtikaPenelitian ........................................................................ 52
B. Pembahasan ................................................................................. 60
A. Kesimpulan ................................................................................. 68
B. Saran ............................................................................................ 69
Gambar
3. Surat Rekomendasi
7. Master Tabel
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan Kepanjangan
CO² Karbondioksida
O² Oksigen
RN Registered Nurse
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
lebih lanjut (UU RI nomor 44 tentang Rumah sakit, 2009). ( Journal Wahyu
Budiaji : 2016 : 3 )
perhatian penting di negara - negara seluruh dunia. Hasil studi dari National
Health Service di Inggris, Australia, Amerika dan Kanada bahwa pelayanan
pada tahun 2011 - 2012 dari 98,80% menjadi 100% dengan berbagai banyak
keadaan gawat darurat adalah suatu kondisi dimana berdasarkan respon dari
dalam kondisi yang baik dan tidak dalam kondisi mengancam jiwa.
yang bila segera tidak ditolong akan mengalami cacat, kehilangan organ
dapat terjadi kapan saja,dimana saja serta menimpa siapa saja. Karakteristik
Martanti, 2014 : 16 )
dunia yaitu 500 gunung api yang tersebar di Indonesia dan 129 diantaranya
merupakan gunung api aktif, sekitar 70 dari gunung aktif tersebut sering
indeks rasio bencana letusan gunung api di Indonesia maka Badan Nasional
letusan gunung api dalam 5 tahun sejak tahun 2011 diarahkan pada wilayah
rawan bencana gunung api. (BNPB 2011 dalam journal Indrawati, 2015 :
147 ).
Darurat). ( Rankin et All 2013 dalam journal Joice Mermy Laoh, 2014: 44 )
Akhir - akhir ini berbagai bencana seperti belum bisa lepas dari
Negara kita mulai dari kebakaran pabrik petrokimia, banjir, tanah longsor,
gempa bumi dan stunami, letusan gunung berapi, bahkan yang lebih up to
date adalah terjadinya gempa dan stunami di Palu dan Donggala Sulawesi
Tengah, hal yang menggambarkan bahwa masih rentannya masyarakat
menjadi korban bencana. Bencana yang pernah kita kenal ada dua macam
bencana yang hanya terjadi pada satu atau beberapa orang saja atau sering
dan seringnya kita sebagai tenaga kesehatan tidak cukup siap untuk
pelajari. Kita tentu masih ingat tentang Gawat darurat, bahkan kata-kata itu
sudah kata-kata setiap hari yang sering kita ucapkan walaupun belum tentu
nafas, henti jantung, tidak sadarkan diri, kecelakaan, dan korban bencana.
komprehensif diberikan kepada pasien dengan injuri akut atau sakit yang
menggunakan fasilitas dan peralatan yang tersedia pada saat itu dan tempat
terdapat berbagai organ dan semua itu terbentuk dari sel-sel, sel tersebut
akan tetap hidup bila pasokan oksigen tidak berhenti, dan kematian tubuh
itu akan timbul jika sel tidak bisa mendapatkan pasokan oksigen. Kematian
ada dua macam yaitu mati klinis dan mati biologis, mati klinis adalah
apabila seseorang penderita henti nafas dan henti jantung, waktunya 6-8
mati biologis adalah mulai terjadinya kerusakan sel-sel otak dan waktunya
Krisanty : 2011 )
yang datang ke UGD ( Unit Gawat Darurat ) maka lokasi yang ideal untuk
triage adalah ruangan terdekat dengan pintu masuk pasien. Ruangan triage
yang memadai karena harus trampil dalam pengkajian serta harus mampu
keluarga pasien. ( Elliott et al, 2007 dalam journal Anggar Pariyatan K.A.P :
2016 : 2 )
circulation sesuai dengan sarana, sumberdaya manusia dan apa yang terjadi
dan kemampuan membuat keputusan klinis secara cepat dan tepat agar
Baji Makassar pada Tahun 2019 sebanyak 274 orang, dari jenis pendidikan
Darurat) hasil asesmentnya kompoten sesuai hasil ujian yang terdiri dari 3
tahap yaitu ujian tulis, wawancara, dan skill. Hasil asesment wawancara
kompotennya 80 %.
Makassar “.
B. Rumusan Masalah
Makassar.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Makassar.
2. Tujuan Khusus
Baji Makassar
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bagi perawat yang sebagai bahan bacaan dan
juga sebagai bahan acuan bagi perawat yang ingin mengetahui lebih
E. Penelitian Sejenis
Tabel 1.1
Penelitian Sejenis
No Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
1 Hubungan Penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan Persamaan : Pada
pengetahuan merupakan bahwa tingkat pengetahuan samasama metode
perawat instalasi penelitian Survey secara kognitif perawat di IRD meneliti penelitian
gawat darurat analitik dengan RSUD Majene tentang tentang tingkat dan variabel
(IRD) dengan pendekatan cross kesiapsiagaan menghadapi pengetahuan dan pengetahuan
kesiapan sectional bencana lebih banyak pada keterampilan dan
menghadapi kategori kurang. Hal ini petugas. keterampilan
bencana di RSUD disebabkan karena baru 55.6%
Majene yang pernah mengikuti
( Indrawati1, pelatihan tentang kesiapsiagaan
Wardina Sari2 ) menghadapi bencana,
2. Gambaran Penelitian ini Dari hasil penelitian yang telah Persamaan : Pada
pengetahuan menggunakan dilakukan di IGDM BLU samasama metode
perawat pelaksana metode deskriptif RSUP Prof. Dr . R.D Kandou meneliti penelitian
dalam penanganan Manado menggambarkan tentang tingkat dan variabel
pasien gawat responden pada penelitian pengetahuan dan pengetahuan
darurat di ruangan umur responden dengan keterampilan dan
igdm blu rsup. frekwensi terbanyak berumur petugas. keterampilan
Prof. Dr. R. D 26-30 tahun dengan jumlah 12
kandou manado responden (39,0%). Jenis
( Joice Mermy kelamin responden dengan
Laoh dan Konny frekwensi terbanyak
Rako ) perempuan dengan jumlah 16
responden (52%). Bila ditinjau
dari tingkat pengetahuan
responden dalam penanganan
pasien gawat darurat dalam
kategori baik sebanyak 9
responden (29%), cukup yakni
sebanyak 19 responden
(61,3%), dan kurang sebanyak
3 responden (9,7%).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
lainnya.
kematian yaitu :
2011:1-2 )
dkk, 2009;11-13 )
1) Menyelamatkan kehidupan
3) Meningkatkan oemulihan
b. Tindakan prioritas penolong
kehidupan
mengancam kehidupan
c. Mengontrol Area
d. Sikap Penolong
1. Jangan panik
2. Bersikap tenang
memadai
4. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penanganan
b) Perdarahan
c) Syok
ditelungkupkan.
(Musliha 2010: 2 )
moderete dan emergent. Warna hijau yaitu korban gawat tetapi tidak
Budiaji, 2016 : 4 )
kuning termasuk prioritas tinggi yaitu korban gawat dan darurat yang
detik dan niali GCS kurang dari 13 merupakan kriteria pasien label
gawat darurat kita harus dapat mengatur alur pasien yang baik,
2. Urgen ( Kuning/P 2 )
2) Breathing
3) Circulation
2011;21-22 )
4) Disability ( ketidakmampuan )
A: Alert ( Waspada )
5) Exposure ( Paparan )
Krisanty,2011;24,25)
1. Pengertian
Seyosari : 2013 )
atau kegiatan olah pikir manusia, dan iya bukanlah sekedar produk
Seyosari : 2013 )
keperawatan.
2. Tingkat pengetahuan
a. Tahu ( Know )
dan sebagainya.
b. Memahami ( komprehention )
c. Aplikasi ( Aplication )
d. Analisis ( Analisys )
e. Sintesis ( Syntesis )
f. Evaluasi ( evaluation )
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk
objek.
1. Pengertian Perawat
pada orang lain berdasarkan ilmu dan kiat yang dimilikinya dalam
2013. H.19 )
2. Peran Perawat
c. Educator ( pendidik )
d. Colaborator ( Kolaborasi )
kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi, dan lain-
yang diperlukan.
e. Coordinator ( Kordinator )
keperawatan.
g. Consultan ( Konsultan )
Perawat berperan sebagai tempat konsultan dengan
pelayanan keperawatan
3. Fungsi Perawat
kesehatan tahun 1989 fungsi perawat terdiri dari hal-hal berikut ini.
KDM.
pihak lain atau tim kesehatan yang lain. ( Serri Hutahacan 2010,
34-35 )
4. Kewajiban Perawat
rumah sakit
lebih baik.
kesehatan.
2010, 168-169 )
5. Hak Pearwat
latar profesinya.
terhadap pelayanannya.
f. Diperlukan adil dan jujur oleh rumah sakit maupun klien dan
keluarganya.
sakit
1. Tingkat Pendidikan
jasmani ( kesehatan fisik ) dan ruhani ( pikir, rasa, karsa, karya, cipta,
2017,h.38 )
(Ma’rifin,1999).
kesehatan.
2. Pemahaman
a. Pengertian
Ichsan, 2012: 18 )
Sanjaya, 2011;81 )
b. Tingkat pemahaman
1) Tingkat Rendah
2) Tingkat Menengah
Pemahaman yang memiliki penafsiran, yakni
peristiwa.
3) Tingkat Tinggi
3. Pengalaman Kerja
a. Pengertian
2011;14 )
atau pekerjaan.
1. Kerangka Konsep
Gambar 2.1
Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
Tingkat Pendidikan
Penanganan
Pasien Gawat
Pemahaman
Darurat
Penanganan
Pengalaman Kerja
Keterangan
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
2. Definisi Operasional
Tabel 2.1
Definisi Operasional
3. Hipotesis
a. Hipotesis Alternatif ( Ha )
Baji Makassar
Baji Makassar
Baji Makassar
b. Hipotesis Nol ( Ho )
1) Tidak Ada hubungan antara tingkat pendidikan perawat
Baji Makassar
METODE PENELITIAN
1. Populasi
orang.
3. Sampling
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
D. Instrumen Penelitian
responden.
1. Wawancara
2. Kuesioner
3. Observasi
4. Dokumentasi
1. Data Primer
2. Data Sekunder
adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh
Makassar.
F. Cara Pengambilan Data
berikut :
1. Editing
2. Coding
3. Tabulasi Data
kedalam suatu table menurut sifat-sifat yang dimiliki yang mana yang
G. Analisa Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
H. Etika Penelitian
ditulis kode.
3. Confidentiality ( Kerahasiaan )
karena itu hanya kelompok data tertentu saja yang diperoleh sebagai
hasil penelitian.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Gambar Umum Lokasi Penlitian
2. Karakteristik Responden
a. Umur
Tabel 4.1
Distribusi responden berdasarkan Umur di ruangan
IGD RSUD Labuang Baji Makassar
19,4 % ).
b. Pendidikan
Tabel 4.2
Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan
di ruanganIGD RSUD Labuang Baji Makassar
c. Lama Kerja
Tabel 4.3
Distribusi responden berdasarjan Lama Kerja diruangan
IGD RSUD Labuang Baji Makassar
responden dengan lama kerja dari 21-30 Tahun sebanyak 1 ( 3,2 %).
3. Hasil Analisis Univariat
a. Tingkat Pendidikan
Tabel 4.4
Distribusi frekuensi berdasarkan Tingkat Pendidikan diruangan
IGD RSUD Labuang Baji Makassar
b. Pemahaman
Tabel 4.5
Distribusi responden berdasarkan Pemahaman di ruangan
IGD RSUD Labuang Baji Makassar
( 54.8 % ).
c. Pengalaman Kerja
Tabel 4.6
Distribusi frekuensi berdasarkan Pengalaman Kerja di ruangan
IGD RSUD Labuang Baji Makassar
(54,8 % ).
Tabel 4.7
Distribusi frekuensi berdasarkan Penanganan Pasien Gawat
Darurat di ruangan IGD RSUD Labuang Baji Makassar
(61,3 % ).
4. Analisis Bivariat
a. Tingkat Pendidikan
Tabel 4.8
Distribusi Tingkat Pendidikan terhadap Penanganan Pasien
Gawat Darurat di ruangan IGD RSUD Labuang Baji
Makassar
Baik Kurang N %
Baik
N % N %
Tinggi 10 32.3% 3 9.7% 13 41.9% 0.000 0.05
Rendah 2 6.5% 16 51.6% 18 58.1%
Total 12 38.7% 19 61.3% 31 100 %
Sumber : Data Primer 2019
b. Pemahaman
Tabel 4.9
Distribusi Pemahaman terhadap Penanganan Pasien Gawat
Darurat di ruangan IGD RSUD Labuang Baji Makassar
Baik Kurang N %
Baik
N % N %
10 32.3% 4 12.9% 14 45.2%
Baik .001 0,05
2 6.5% 15 48.4% 17 54.8%
Kurang Baik
Total 12 38.7% 19 61.3% 31 100%
Sumber : Data Primer 2019
c. Pengalaman Kerja
Tabel 4.10
Distribusi Pengalaman Kerja terhadap penanganan Pasien
Gawat Darurat di ruangan IGD RSUD Labuang Baji
Makassar
1. Tingkat Pendidikan
didapatkan hasil nilai p=0,000 yang berarti lebih kecil dari α=0,05 maka
2. Pemahaman
didapatkan hasil nilai p= 0.001 yang berarti lebih kecil dari α=0,05 maka
Makassar.
pasien yang masuk rumah sakit. Dalam hal ini seseorang perawat mampu
disituasi atau dunia orang lain. Mengalami kembali situasi yang dijumpai
3. Pengalaman Kerja
didapatkan hasil nilai p= 0.000 yang berarti lebih kecil dari α= 0,05 maka
Baji Makassar.
pekerjaannya yang dapat diukur dari masa kerja dan dari tingkat
A. Kesimpulan
bahwa :
nilai p=0.000
berikut :
1. Bagi Responden
2016
Dalami Ernawati, 2010. Etika keperawatan, Jakarta : CV. Trans Info Media
Offset
Islamiah, 2012. Upaya pengembangan kinerja perawat. Stikper
Krisanty, Paula, dkk. 2011. Asuhan keperawatan gawat darurat. DKI Jakarta :
Penanganan Pasien Gawat Darurat Di Ruangan Igdm Blu Rsup. Prof. Dr.
Ruzz Media
Wawan, A & Dewi, M. 2011, Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Kepada Yth,
DenganHormat,
Nim : 15152011
Makasssar ”.
menjadi responden dalam penelitian ini. Segala hal yang bersifat rahasia akan
saya rahasiakan dan saya gunakan hanya untuk kepentingan penelitian ini.
mohonmenandatanganilembarpersetujuandanmengisikuisioner yang
diucapkanbanyakterimakasih.
Peneliti
sayabersediauntukberpartisipasisebagairespondendalampenelitian tentang “
Nim : 15152011
Sayamengertibahwapenelitianinitidakakanberakibatnegativepadasaya,
denganinisayamenyatakansecarasukarelabersediamenjadirespondendalampenelitia
nini.
Responden
(............................................)
Lampiran III
KUESIONER PENELITIAN
A. Petunjuk
2. Teliti sekali lagi agar tidak ada pernyataan yang terlewatkan / jawaban
yang salah.
1. Inisial responden :
2. Umur :
3. Pendidikan terakhir :
4. Lama kerja :
5. Jenis Kelamin :
C. Pertanyaan Kuesioner
a. Pemahaman
No Pertanyaan Jawaban
Benar Salah
1. Prinsip utama penanggulangan/ penanganan korban gawat darurat
adalah pertolongan pertama
2. Yang menjadi perioritas utama dalam penanganan gawat darurat
adalah yang terancam nyawanya
3. Salah satu tujuan dari pertolongan pertama adalah mencegah
kesakitan makin parah
4. Warna merah menunjukan perioritas tertinggi yaitu korban yang
mengancam jiwa jika tidak segera mendapatkan pertolongan pertama
5. Warna kuning menunjukan perioritas tinggi yaitu moderate dan
emergent
6. Korban dengan luka ringan biasanya ditandai dengan warna label
hijau
7. Warna hijau yaitu korban gawat tetapi tidak darurat
8. Setelah jalan nafas aman, maka briathing menjadi perioritas
berikutnya dalam primary survey
9. Penderita/ korban dengan kategori triage merah yang memerlukan
tindakan medis lebih lanjut
10. penderita dengan kategori triage kuning ditangani setelah pasien
dengan kategoritriage merah selesai ditangani
11. Penderita dengan kategori triage hijau dapat dipindahkan kerawat
jalan
12. Penderita gategori triage hitam dapat langsung dipindahkan ke kamar
jenazah
13. Penderita/ korban kategori triage dapat langsung diberikan diberikan
pengobatan diruangan tindakan IGD
14. Skor terendah adalah 3 yang mengidentifikasi tidak responsifnya
klien secara total
15. Glosgow coma scale ( GCS ) normal adalah 15
16. Jika didapatkan kurang dari 2 detik dilanjutkan dengan pemeriksaan
mental status
b. Pengalaman Kerja
Master Tabel
1. 1 – 10 tahun 1. Rendah
2. 11 – 20 tahun 2. Tinggi
Resources Processor
00:00:00.000
Time
Notes
Output Created 18-Aug-2019 13:39:37
Comments
Input Data C:\Users\12 April 2012\Documents\SKRIPSI\spss
ita fix 1.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working
31
Data File
Missing Value Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Handling Cases Used Statistics are based on all cases with valid data.
Syntax FREQUENCIES VARIABLES=umr pendidikan lk
tp pm pk ppg
/NTILES=4
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE
MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE
SUM
/FORMAT=DVALUE
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor
00:00:00.000
Time
Elapsed Time 00:00:00.000
Warnings
A sort keyword (DVALUE, AFREQ or DFREQ) has been used in conjunction with subcommands
HISTOGRAM, NTILES or PERCENTILES. The sort keyword will be ignored.
Frequency Table
Statistics
penanganan
lama tingkat pengalaman pasien gawat
umur Pendidikan kerja pendidikan pemahaman kerja darurat
NValid 31 31 31 31 31 31 31
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Mean 1.77 1.42 1.61 1.42 1.45 1.45 1.39
Median 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Mode 1 1 2 1 1 1 1
Std.
.762 .502 .558 .502 .506 .506 .495
Deviation
Variance .581 .252 .312 .252 .256 .256 .245
Range 2 1 2 1 1 1 1
Minimum 1 1 1 1 1 1 1
Maximum 3 2 3 2 2 2 2
Sum 55 44 50 44 45 45 43
P25 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
e50 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 1.00
r
c75
e
n
t 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
i
l
e
s
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 20-30 tahun 13 41.9 41.9 41.9
31-40 tahun 12 38.7 38.7 80.6
41-50 tahun 6 19.4 19.4 100.0
Total 31 100.0 100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid d3 18 58.1 58.1 58.1
s1+ns 13 41.9 41.9 100.0
Total 31 100.0 100.0
lama kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1-10 tahun 13 41.9 41.9 41.9
11-20 tahun 17 54.8 54.8 96.8
21-30 tahun 1 3.2 3.2 100.0
Total 31 100.0 100.0
tingkat pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid rendah 18 58.1 58.1 58.1
tinggi 13 41.9 41.9 100.0
Total 31 100.0 100.0
Pemahaman
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid kurang baik 17 54.8 54.8 54.8
Baik 14 45.2 45.2 100.0
Total 31 100.0 100.0
pengalaman kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid kurang baik 17 54.8 54.8 54.8
Baik 14 45.2 45.2 100.0
Total 31 100.0 100.0
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig.
Value Df sided) sided) (1-sided)
Pearson Chi-
17.098a 1 .000
Square
Continuity
14.171 1 .000
Correctionb
Likelihood Ratio 19.226 1 .000
Fisher's Exact
.000 .000
Test
Linear-by-Linear
16.546 1 .000
Association
N of Valid
31
Casesb
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,42.
b. Computed only for a 2x2
table
Symmetric Measures
Asymp. Std.
Value Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Nominal Phi .743 .000
by
Cramer's V .743 .000
Nominal
Interval Pearson's R
by .743 .118 5.972 .000c
Interval
Ordinal Spearman
by Correlation .743 .118 5.972 .000c
Ordinal
N of Valid Cases 31
a. Not assuming the null
hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null
hypothesis.
c. Based on normal approximation.
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for pengalaman
58.667 5.377 640.146
kerja (kurang baik / baik)
For cohort penanganan pasien
4.392 1.600 12.060
gawat darurat = kurang baik
For cohort penanganan pasien
.075 .011 .511
gawat darurat = baik
N of Valid Cases 31
pemahaman * penanganan pasien gawat darurat
Crosstab
penanganan pasien gawat darurat
kurang baik baik Total
p Baik Count 4 10 14
e
% within
m 28.6% 71.4% 100.0%
pemahaman
a
h % within
a penanganan
21.1% 83.3% 45.2%
m pasien gawat
a darurat
n % of Total 12.9% 32.3% 45.2%
kurang baik Count 15 2 17
% within
88.2% 11.8% 100.0%
pemahaman
% within
penanganan
78.9% 16.7% 54.8%
pasien gawat
darurat
% of Total 48.4% 6.5% 54.8%
Total Count 19 12 31
% within
61.3% 38.7% 100.0%
pemahaman
% within
penanganan
100.0% 100.0% 100.0%
pasien gawat
darurat
% of Total 61.3% 38.7% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig.
Value Df sided) sided) (1-sided)
Pearson Chi-
11.519a 1 .001
Square
Continuity
9.142 1 .002
Correctionb
Likelihood Ratio 12.314 1 .000
Fisher's Exact
.001 .001
Test
Linear-by-Linear
11.148 1 .001
Association
N of Valid
31
Casesb
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,42.
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig.
Value Df sided) sided) (1-sided)
Pearson Chi-
11.519a 1 .001
Square
Continuity
9.142 1 .002
Correctionb
Likelihood Ratio 12.314 1 .000
Fisher's Exact
.001 .001
Test
Linear-by-Linear
11.148 1 .001
Association
N of Valid
31
Casesb
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,42.
b. Computed only for a 2x2
table
Symmetric Measures
Asymp. Std.
Value Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Nominal Phi .610 .001
by
Cramer's V .610 .001
Nominal
Interval Pearson's R
by .610 .142 4.141 .000c
Interval
Ordinal Spearman
by Correlation .610 .142 4.141 .000c
Ordinal
N of Valid Cases 31
a. Not assuming the null
hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null
hypothesis.
c. Based on normal approximation.
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for pemahaman
18.750 2.871 122.452
(kurang baik / baik)
For cohort penanganan pasien
3.088 1.325 7.198
gawat darurat = kurang baik
For cohort penanganan pasien
.165 .043 .631
gawat darurat = baik
N of Valid Cases 31
Tingkat Pendidikan * Penanganan Pasien Gawat Darurat
Crosstab
penanganan pasien gawat darurat
kurang baik baik Total
tingkat Tinggi Count 3 10 13
pendidikan % within tingkat pendidikan 23.1% 76.9% 100.0%
% within penanganan pasien
15.8% 83.3% 41.9%
gawat darurat
% of Total 9.7% 32.3% 41.9%
rendah Count 16 2 18
% within tingkat pendidikan 88.9% 11.1% 100.0%
% within penanganan pasien
84.2% 16.7% 58.1%
gawat darurat
% of Total 51.6% 6.5% 58.1%
Total Count 19 12 31
% within tingkat pendidikan 61.3% 38.7% 100.0%
% within penanganan pasien
100.0% 100.0% 100.0%
gawat darurat
% of Total 61.3% 38.7% 100.0%
Chi-Square Tests
Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value Df Asymp. Sig. (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-
13.780a 1 .000
Square
Continuity
11.146 1 .001
Correctionb
Likelihood Ratio 14.778 1 .000
Fisher's Exact
.000 .000
Test
Linear-by-Linear
13.336 1 .000
Association
N of Valid
31
Casesb
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,03.
b. Computed only for a 2x2
table
Symmetric Measures
Asymp. Std. Approx.
Value Errora Approx. Tb Sig.
Nominal Phi .667 .000
by
Cramer's V .667 .000
Nominal
Interval Pearson's R
by .667 .136 4.817 .000c
Interval
Ordinal Spearman
by Correlation .667 .136 4.817 .000c
Ordinal
N of Valid Cases 31
a. Not assuming the null
hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null
hypothesis.
c. Based on normal approximation.
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for tingkat
26.667 3.772 188.536
pendidikan (rendah / tinggi)
For cohort penanganan pasien
3.852 1.409 10.531
gawat darurat = kurang baik
For cohort penanganan pasien
.144 .038 .552
gawat darurat = baik
N of Valid Cases 31