KEWIRAUSAHAAN
B. Tujuan Umum
Adapun Tujuan Umum Pembelajaran, antara Lain :
1. Memahami pengertian kewirausahaan (entrepreneurship)
2. Memahamipengertianwirausaha(entrepreneur)
3. Memahamiperbedaanwirausahadankewirausahaan4.Memahamiciri-ciriwirausahaan
C. Tujuan Khusus
Adapun Tujuan Khususm Pembelajaran, antara Lain :
1. Mahasiswa mampu memahami Kewirausahaan secara umum
2. Mahasiswa mampu memahami Usaha Bidang-bidang Teknik Sipil
3. Mahasiswa mampu memahami korelasi antara Wirausaha dan Usaha bidang teknik sipil
Bahan Kajian :
1. Pengantar Kewirausahaan
2. Mengubah Pola Pikir 12. Bidang Perdagangan Material
3. Pengertian Wirausaha dan Bangunan dan lainnya
Wiraswasta 13. Cara Memperoleh Modal
4. Etika Wirausaha 14. Strategi Penggunaan Modal
5. Sikap Dan Perilaku Serta Ciri Usaha
Wirausahawan Sukses
6. Cara Mendirikan Usaha
7. Proses pendirian Usaha dan
Jenis-Jenis Izin Usaha
8. Bidang Usaha Teknik Sipil
9. Bidang Kontraktor dan
Developer
10. Bidang Konsultan Teknik
11. Bidang Leasing Alat Berat
UNIT ~1
Pengentar Umum Kewirausahaan
A. Pendahuluan
Pada Unit 1, Dengan memahami mengenai perkembangan dan kondisi masyarakat
saat ini khususnya pada ratio antara lapangan kerja dan pencari kerja yang masuk pada
kategori senjang, maka secara umum, Mahasiswa diharapkan mampu merubah polapikir
dari mencari pekerjaan dan membuka lapangan kerja, baik pada bidang usaha secara
umum maupun khususnya pada bidang kegiatan usaha teknik sipil.. materi pada unit 1 ini
akan mengantar mahasiswa untuk memahami mengenai Kewirausahaan secara
umum,dan khususnya pada bidang teknik sipil. .
1. Latar Belakang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam sistem
ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. K3 tidak saja sangat penting dalam meningkatkan
jaminan sosial dan kesejahteraan para pekerjanya akan tetapi jauh dari itu K3 mempunyai dampak
positif atas keberlanjutan produktivitas kerja. Oleh sebab itu, isu K3 pada saat ini bukan sekedar
kewajiban yang harus diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi juga harus dipenuhi oleh sebuah
sistem pekerjaan. Dengan kata lain, pada saat ini K3 bukan semata sebagai kewajiban, akan tetapi
sudah menjadi kebutuhan bagi setiap pekerja dan bagi setiap bentuk kegiatan pekerjaan. Sebagai
gambaran bahwa demikian l
Suatu hasil penelitian yang dilakukan pada suatu lingkup kampus dari berbagai disiplin
ilmu yang coba dilakukan dengan memberikan lembaran kuisioner kepada masing-masing
disiplin ilmu dengan jumlah yang diambil sebagai populasi disesuaikan dengan jumlah
mahasiswa yang ada secara random. Dari hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa
ternyata mahasiswa pada umumnya memberikan jawaban secara dominan bahwa setelah
lulus dan meraih gelar S1 bercita-cita akan mencari atau melamar pekerjaan baik sebagai
PNS maupun swasta. Hasil ini memberikan indikasi bahwa mahasiswa kita sangat minim
yang berpikiran untuk menciptakan lapangan kerja atau dengan kata lain bertujuan untuk
menjadi karyawan dari suatu perusahaan.
Dan perlu diketahui bahwa salah satu masalah yang ada dinegara kita adalah banyaknya
jumlah pengangguran khususnya ditingkat starata satu, yang dikenal dengan
pengangguran intelektual. Sementara lapangan kerja sangat terbatas akibat minimnya
masyarakat khususnya dikalangan intelektual berkeinginan untuk membuka lapangan
usaha. Idealnya bahwa masyarakat intelektual setelah selesai S1, diharapkan berlomba
untuk membuka usaha atau lapangan kerja yang disesuaikan dengan bidan keahliannya
masing-masing, hal ini dikenal dengan istilah kewirausahaan atau Entrepreneurship.
Hal inilah yang melatar belakangi mengapa diera saat ini kurikulum kewirausahaan
diprogramkan bagi mahasiswa khususnya pada jurusan teknik sipil, yaitu untuk mencoba
membuka wawasan kewirausahaan bagi mahasiswa agar dapat berbuat atau berusaha
dalam bidang ilmunya dan bukan menjadi orang yang sangat menggantungkan harapan
pada lapangan kerja yang sangat terbatas dan memiliki sifat kompetitif yang tinggi untuk
dapat diterima.
Menjadi karyawan setelah sarjana merupakan hal yang praktis dikalangan para intelek
untuk membuktikan diri sebagai sarjana, hal ini tidak terlepas dengan budaya dan
anggapan bahwa menjadi orang gajian adalah suatu kebanggan bagi orang tua, hal ini
diperparah dengan sulitnya mendapatkan modal usaha serta minimnya pemahaman
terhadap kewirausahaan masalah ini terjadi hampir diseluruh belahan dunia, hal ini
karena perubahan pola pikir untuk menjadi wirausaha tidak dari awal tidak diajarkan dan
tidak pernah ada upaya merubah pola pikir mahasiswa tentang menjadi seorang
usahawan yang berhasil, data menunjukkan akhir tahun 2005, terdapat kurang lebih
12.000.000 pengangguran, 1.000.000 diantara nya adalah pengangguran intelek atau
berlatar belakang Sarjana.
Beberapa hal yang menjadi hambatan mengubah pola pikir mahasiswa menjadi
wirausaha, antara lain :
1. Adanya perasaan takut rugi dan keberanian mengambil keputusan yang semestinya
sudh layak diatas perhitungan
2. Minimnya pengalaman dalam melakukan dan memulai usaha
3. Mendapatkan modal kerja awal yang cukup bert
4. Perimbangan dari pihak keluarga dan teman cukup berpengaruh
5. Minimnya motivasi dan bakat usaha serta tidak memiliki kemampuan mengelola
usaha
Hasil penelitian yang ada, menunjukkan bahwa etnis Tionghoa memiliki bakat usaha yang
cukup tinggi dibanding dengan masyarakat kita, ada beberapa ungkapan dari hasil
penelitian bagi orang Tionghoa, yaitu
1. Orang Tionghoa memiliki karakter yang tidak mau diperintah oleh orang lain kecuali
dengan pihak tertentu.
2. Dari kecil orang Tionghoa mendapatkan kekerasan dalam penempaan menjadi
pengusaha
3. Untuk menjadi PNS cukup sulit khususnya di Negara kita
3. Keuntungan Wirausaha
Gambaran umum mempertimbangkan sejauhmana untung rugi dari wirausaha, maka kita
akan mengambil suatu contoh pendekatan, bahwa untuk menjadi pegawai negeri, maka
seorang harus : Memiliki Ijasah S1 dengan nilai IPK yang tinggi, dipastikan mendapat
persaingan yang cukup besar pada pelamar lainnya, mampu mengadakan pendekatan
atau supel dalam bergaul dan memiliki moral yang baik, bahkan saat ini menjadi PNS
harus menyiapkan dana sebagai jalan untuk mendapatkan kelulusan, hal ini merupakan
syarat atau hal yang diperlukan untuk dapat lolos seleksi, satu hal yang paling menjadikan
pegawai sebagai suatu daya tarik yang tinggi adalah bahwa ada jaminan dimasa tuanya.
Jika hal ini dibandingkan dengan membuka usaha sendiri dimana modal yang digunakan
setimpal dengan yang dibayarkan untuk menjdi pegawai, maka hal ini sudah mencukupi
untuk memulai usaha dan lambat atau cepat dipastikan usaha akan mengalami
perkembangan setelah dilakoni dan memiliki pengalaman berusaha.
Sementara syarat menjadi wirausaha relative lebih mudah, hal utama yang harus
dimiliki adalah kemauan kemudian kemampuan, ada empat keuntungan yang akan
diperoleh dari wirausaha, yaitu :
1. Harga diri dan harkat keberadaan, bahwa menjadi wirausaha akan mengangkat
harga diri, kharismatik dan disegani karena mampu mepekerjakan orang lain
dan menggaji orang lain serta memberikan kehidupan keluarga lain yang tidak
dimiliki bagi seorang pegawai
2. Tingkat penghasilan, seorang wirausaha dapat memperoleh tingkat penghasilan
yang cukup tinggi sesuai dengan kemampuan dalam mengembangkan
ushanya, dan otomatis karyawannya akan juga mendapatkan kesejahteraan
yang cepat meningkat, apalagi kalau istilahnya lagi booming pendapatan usaha
mengalir seperti air mengalir, dibanding dengan pegawai yang setiap empat
tahun baru naik pangkat jika konditenya baik dan selama itu akan mendapat gaji
yang konstan
3. Ide dan motivasi, Biasanya wirausaha memiliki ide yang cukup banyak untuk
menjalankan usahanya, telinga, mulut dan mata selalu member inspirasi untuk
menangkap peluang yang ada. Pengusaha juga memiliki motivasi yang tinggi
untuk maju disbanding dengan menjadi pegawai. Berpikir, melihat dan
mendengar sesuatu selalu menjadi ide untuk dijual, selalu ad aide untuk
menjadikan sesuatu menjadi uang. Contoh sampah sebagai suatu yang tidak
ada artinya karena ide dan motivasi bias menjadi uang, melihat suatu lokasi
strategis dipastikan ide untuk mendapatkan uang.
4. Masa depan, Pengusaha yang sukses relative jauh lebih baik disbanding
pegawai. Seorang wirausahawan tidak pernah pension dan usaha yang
dijalankan dapat diteruskan generasi selanjutnya. Estafet kepemimpinan dalam
keluarga yang silih berganti menunjukkan bahwa keberhasilan masa depan
wirausaha seperti tak pernah putus.
Terimakasih