Anda di halaman 1dari 11

LENTUR PADA BALOK “T” DAN BALOK DENGAN

TULANGAN TEKAN

Balok pinggir Balok interior


(Balok tepi)

Perilaku Balok “T”

bf bw

    

  


Zona tekan persegi Zona tekan persegi Zona tekan “T”
akibat momen positif akibat momen negatif akibat momen positif
(balok persegi) (balok persegi) (balok T)
Lebar Efektif Sayap
SNI Beton Pasal 10.10 mengatur berapa besarnya bagian pelat yang dapat
diambil sebagai bagian dari balok (atau lebih dikenal sebagai lebar efektif
pelat), yaitu :

1. Lebar efektif plat lantai ≤ (1/4) bentang balok.


2. Lebar efektif pelat yang diukur dari masing-masing tepi balok badan tidak
boleh melebihi nilai terkecil dari :
- 8 kali tebal pelat
- ½ jarak bersih antara badan-badan balok yang bersebelahan

Untuk balok dengan pelat hanya pada satu sisinya saja, lebar sayap efektif
diukur dari tepi badan balok tidak boleh melebihi :
- 1/12 panjang bentang balok
- 6 kali tebal pelat
- ½ jarak bersih antara badan-badan balok yang berdekatan
Analisis Balok
“T”
b

hf a
d
As = +
  
bw

Balok T Balok sayap Balok badan

Analisis dilakukan secara terpisah seperti berikut


:
 Balok Sayap
b
0.85 f’c
hf Cf
d (d – hf/2)
 Tf = Asffy
bw

Luas zona tekan   b  bw  h f

Gaya tekan C f  0,85 f 'c  b  bw  h f


Syarat keseimbangan : Cf = Tf
Dengan asumsi fs = fy, maka :
0,85 f 'c  b  bw  h f
Asf f y  0,85 f 'c  b  bw  hf Asf 
fy
Kuat lentur nominal Mnf :
 hf 
M nf  0,85 f 'c  b  bw  h f  d  
 2 
atau
 hf 
M nf  Asf f y  d  
 2

 Balok Badan
0.85 f’c
hf a Cw
(d – hf/2)
 Tw = Aswfy
bw

Luas tulangan tarik badan  Asw  As  Asf


Gaya tekan  C w  0,85 f ' c bw a
Syarat keseimbangan : Cw = Tw

Dengan asumsi fs = fy, maka :

Asw f y
Asw f y  0,85 f 'c bw a a
0,85 f 'c bw
Kuat lentur nominal Mnw :
 a
M nw  0,85 f 'c bw a  d  
 2
atau
 a
M nw  Asw f y  d  
 2

Momen pada balok " T"  Momen balok sayap  Momen balok badan
                          
Mn M nf M nw

  hf   a 
M n   Asf f y  d    Asw f y  d   
  2   2 
Pemeriksaan apakah fs = fy
a
Pemeriksaan ini dilakukan dengan membandingkan nilai  d  hasil perhitungan terhadap
a b
nilai  d  , yaitu :
 
ab  600   a   ab 
 1   Jika       maka f s  f y
d  600  f 
 y  d   d 

Batasan Tulangan Maksimum untuk Balok “T”


Untuk menjamin perilaku yang “ductile”, SNI Beton Pasal 12.3.3 mensyaratkan :
  0 , 75  b
Untuk balok “T” yang berperilaku seperti balok persegi, nilai b dihitung menggunakan
rumus yang diberikan sebelumnya. Jika zona tekan pada balok “T” berbentuk “T”, maka
perlu dihitung luas tulangan tarik yang berhubungan dengan keruntuhan balanced,
yaitu :
Cb
Asb  Cb  0,85 f 'c   b  bw  hf  bw ab 
fy

A s max  0 , 75 A sb
Tulangan Minimum untuk Balok “T”
SNI Beton Pasal 12.5. mensyaratkan batasan tulangan minimum untuk balok “T”, yaitu :

f 'c 1,4
As min  bw d dan As min  bw d
4 fy fy

Untuk balok “T” dengan bagian sayap tertarik :

f 'c
As min  bw d
2 fy
dan Ambil nilai terkecil
f 'c
As min  bf d
4 fy

dimana : bf = lebar bagian sayap penampang


Contoh Analisis Balok “T” dengan Sumbu Netral di Badan
Balok
500
f 'c  20 MPa
125
f y  400 MPa
610
700

Tulangan sengkang diameter 10 mm


  
   As = 3000 mm
2

250 Hitung kapasitas momen positif, jika balok tersebut


merupakan “T” yang terisolasi.

Jawab :

1. Hitung b
Untuk balok “T” yang terisolasi, SNI Beton Pasal 10.10.4 mensyaratkan :
- Tebal sayap ≥ ½ bw
- Lebar efektif sayap ≤ 4 bw
Penampang tersebut di atas memenuhi persyaratan SNI Beton Pasal 10.10.4.

 b  500 mm
2. Hitung d
Berdasarkan data penampang yang diberikan, d = 610 mm

3. Hitung a
Asumsikan zona tekan berbentuk persegi, sehingga :

As f y 3000 400
a   141 mm
0,85 f 'c b 0,85 20 500
Ternyata a  hf, sehingga asumsi d atas adalah tidak benar. Jadi analisis balok
tersebut harus dilakukan sebagai balok “T”.

4. Analisis balok sebagai balok “T”


Pisahkan penampang balok menjadi balok badan dan balok sayap, sebagai berikut :

(d – hf/2) = 547 + (d – a/2)


Asf Asw
 

Balok sayap Balok badan


(a). Balok Sayap
C f  0 ,85 f ' c  b  b w  h f
 0 ,85  20  500  250  125
 531 . 000 N
Dengan asumsi fs = fy, luas tulangan baja pada balok sayap adalah :
Asf f y  C f
Cf 531.000
Asf    1330 mm2
fy 400
Sehingga :
 hf   125 
M nf  Asf f y  d    531.000 610    290 kN  m
 2  2 
(b). Balok Badan
Luas tulangan baja pada balok badan adalah :
Asw  As  Asf  3000  1330  1670 mm 2
Dengan asumsi fs = fy, tinggi zona tekan pada balok badan adalah :
As f y 1670 400
a   157 mm
0,85 f 'c bw 0,85 20 250
Sehingga :
 a  157 
M nw  Asf f y  d    1670 400 610    35510 N  mm
6

 2  2 
M nw  355 kN  m

Kapasitas momen positif nominal penampang adalah :


M n  M nf  M nw  290  355  645 kN  m

5. Check apakah fs = fy

a 157
  0 , 257
d 610
 600 
ab
 1    0,85  600   0,510
d  600  f   600  400 
 y   

Karena 0,257  0,510, maka fs = fy

Anda mungkin juga menyukai