Anda di halaman 1dari 11

STRUKTUR BETON BERTULANG I

5. LENTUR PADA BALOK PENAMPANG TAK PERSEGI


Dosen: TITIK PENTA ARTININGSIH
TATAP MUKA-14

5. LENTUR PADA BALOK PENAMPANG TAK PERSEGI

5.1. Balok-T dan Balok-L


Pada praktek di lapangan, pengecoran balok dan pelat dilakukan bersamaan sehingga
menghasilkan pengecoran yang monolit antara balok dan pelat, dan mengakibatkan pelat
ikut serta membantu balok menerima beban. Kerjasama balok dan pelat tersebut
membentuk balok-T, dimana pelat sebagai sayap (flange atau flens) dan balok sebagai
badan (web).
5.1.1. Lebar efektif sayap (be)
Pada saat menahan beban, tidak semua bagian pelat berdeformasi bersama balok. Semakin
jauh posisi pelat dari sumbu balok, semakin kecil kontribusi pelat.
Menurut SNI, lebar efektif pelat (be) sebagai bagian dari balok adalah:

be be

hf
h

bw bw

Gambar 5.2. Lebar efektif balok-T dan balo-L


 Balok-T:
1
be ≤ L1
4
be ≤2 x 8 h f +bw
1
be ≤ L +L +b
2 ( 2 nki 2nka w )
diambil yang terkecil
 Balok-L:
1
be ≤ L +b
12 1 w
be ≤6 h f +bw
1
be ≤ L2 +b w
2
 Balok-T tunggal:
1
h f ≥ bw
2
be ≤4 bw

Balok-T pada saat menahan beban akan berperilaku:


 Akibat beban momen negatif, balok berperilaku sebagai balok persegi (gbr. a)
 Akibat beban momen positif,
o seperti balok persegi, bila a <hf (gbr. b)
o sebagai balok-T bila a >hf (gbr. c)

Titik Penta/Struktur Beton Bertulang I/Lentur pada Balok Penampang Tak Persegi - 2
a
a

Gambar 5.3. Perilaku balok-T menerima beban


5.1.2. Analisis Balok-T
Pada analisis balok-T, terdapat dua kemungkinan yang terjadi, yaitu:
 Pada umumnya garis netral terletak pada sayap, sehingga zona tekan balok-T
berbentuk persegi pada sayap karena tinggi a<hf. Pada kasus seperti ini, balok-T
dianalisis sebagai balok persegi tetapi dengan lebar balok dianggap sebesar be. Balok
pada kondisi ini disebut balok-T palsu
 Pada kasus dimana garis netral terletak pada badan balok, sehingga zona tekan
berbentuk T karena a > hf. Pada kasus seperti ini analisis dilakukan dengan
memperhitungkan secara terpisah kontribusi sayap dan badan penampang dalam
menahan momen. Balok pada kondisi ini disebut balok-T murni

be
hf
a C
d
z =
As
As T
bw

hf Cf
a Cw
z1 + z2
As1 As2
As
Tf Tw
bagian sayap bagian badan

Gambar 5.4. Diagram tegangan dan beban balok-T murni

 Bagian sayap/flens/flange:
C f =0 , 85 f c ' ( b e−b w ) hf
T f = A sf f y

Titik Penta/Struktur Beton Bertulang I/Lentur pada Balok Penampang Tak Persegi - 3
Σ H =0 A sf f y =0 , 85 f c ' ( b e−b w ) hf
, atau
0 ,85 f c ' ( be −bw ) h f
A sf =
fy
hf hf
M nf = A sf f y d − ( ) 2
=0 ,85 f c ' ( be −bw ) h f d− ( ) 2

 Bagian badan/web:
C w =0,85 f c ' bw a
T w =A sw f y , sedangkan A sw = A s − A sf
Σ H =0 A sw f y =0 ,85 f c ' bw a , atau
( A s − A sf ) f y
a=
0 , 85 f c ' bw
a a
( )
M nw= A sw f y d− =0 , 85 f c ' b w a d −
2 2 ( )
Momen pada balok-T murni:
hf
M n =M nf + M nw = A sf f y d− ( ) 2 ( a2 )
+ ( A s − A sf ) f y d−

5.1.3. Pemeriksaan asumsi tulangan leleh, dan syarat batas tulangan


ab 600
 Jika
a ab

d d , dimana d
=β1
(
600+f y ) , maka
f s =f y
As
ρ=
 Syarat batas tulangan, bw d
 Batas maksimum
ρ≤0,75 ρ balans atau A s maks ≤0,75 A s balans
0 , 85 β1 f c ' 600
ρb =
 untuk balok-T palsu, nilai fy 600+f y
Cb
A sb =
 untuk balok-T murni, nilai f y , dimana C b=0 ,85 f c ' [ ( b e−b w ) hf +b w a b ]
 Batas minimum

A s min =
√fc' b d
1,4
bw d
w
4f y dan tidak boleh kurang dari f y

 untuk balok-T statis tertentu dengan bagian sayap tertarik (pada balok
kantilever):

Titik Penta/Struktur Beton Bertulang I/Lentur pada Balok Penampang Tak Persegi - 4
A s min =
√fc' b d
√f c ' b d
w f
2f y
dan tidak boleh kurang dari 4 f y
Untuk menganalisis balok-T dapat dilakukan mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Hal-hal yang diketahui, adalah dimensi penampang balok (bw, hf, h, atau d), panjang
bentang (L), penulangan (As), mutu beton (fc’), dan mutu tulangan baja (fy)

2. Tentukan yang akan dihitung, misalnya kekuatan nominal penampang balok Mnk

3. Hitung momen nominal dan momen ultimit desain berdasarkan beban luar dan bentuk
struktur (analisis struktur)

4. Kontrol syarat lebar efektif sayap, be


1
be ≤ L1
5. 4
6.
be ≤2 x 8 h f +bw
1
be ≤ L + L +b
2 ( 2 ki 2ka ) w
dan diambil yang terkecil

As
ρ=
5. Hitung rasio penulangan yang tersedia, bw d

6. Bandingkan rasio penulangan yang tersedia terhadap rasio penulangan minimum yang
√fc' 1,4
ρmin = ρmin =
disyaratkan, yaitu 4 f y dan tidak boleh lebih kecil dari f y atau

A s min=
√fc' b 1,4
w d≥ b d
4f y fy w .

Bila rasio tulangan yang tersedia lebih besar dari rasio tulangan minimum, maka
perhitungan dapat dilanjutkan. Tetapi bila terjadi sebaliknya, maka penampang
tersebut tidak memenuhi persyaratan. Oleh karena itu rasio tulangan sebaiknya
diperbesar, dengan menggunakan As minimum yang dihasilkan

7. Bila syarat tulangan minimum terpenuhi, maka kontrol persyaratan tulangan terhadap
rasio tulangan maksimum yang diijinkan, yaitu dengan menghitung terlebih dahulu
0 , 85 f c ' β 1 600
ρb∗¿
nilai rasio tulangan untuk balok persegi kondisi seimbang fy 600+f y dan

Titik Penta/Struktur Beton Bertulang I/Lentur pada Balok Penampang Tak Persegi - 5
A sf 0 , 85 f c ' h f ( be −bw )
ρf = =
rasio tulangan pada flens bw d f y bw d , kemudian dihitung rasio
bw
ρb = ρ ∗+ ρ f )
tulangan balok-T keadaan seimbang be ( b .

Bila ternyata rasio tulangan yang tersedia lebih besar dari rasio tulangan maksimum
ρmaks =0 ,75 ρ b , maka penampang balok mengalami keruntuhan getas, atau
penampang over-reinforced. Oleh karena itu sebaiknya penampang balok diperbesar,
atau jumlah tulangan diperkecil. Tetapi bila sebaliknya yang terjadi, maka perhitungan
dilanjutkan.

As f y
a=
8. Hitung tinggi blok tegangan ekivalen 0 , 85 f c ' b e dan momen nominal M
nk

a. Bila a<hf, balok tergolong balok-T palsu, kemudian dihitung


M nk = A s f y ( d−0,5 a )

b. Bila a>hf, balok tergolong balok-T murni, maka hitung:


0 ,85 f c ' ( be −bw ) h f
A sf =
fy
( A s − A sf ) f y
a=
0 , 85 f c ' bw
hf
kemudian dihitung
M nk =M nf +M nw = A sf f y d− ( ) 2 ( a2 )
+ ( A s − A sf ) f y d−

9. Bandingkan Mnk terhadap Mnd. Bila Mnk>Mnd, artinya penampang kuat menerima beban
yang direncanakan. Tetapi bila Mnk<Mnd, maka penampang perlu didesain ulang

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada diagram alir yang digambarkan berikut:

Titik Penta/Struktur Beton Bertulang I/Lentur pada Balok Penampang Tak Persegi - 6
Contoh 5.1:
Balok-pelat beton dengan potongan penampang seperti gambar. Panjang balok 10 meter,
jarak antar balok as ke as 2 meter. Dimensi penampang lebar balok 40 cm, tinggi efektif
balok 80 cm, dan tebal pelat 14 cm. Beton yang digunakan bermutu 25 MPa, diberi
tulangan tarik BJTD-24 sebanyak 6D29 dan sengkang diameter 10 mm.
be

hf = 140 d = 800
As
As
bw = 400
2.00 2.00
Penyelesaian:
1. Diketahui:
Luas tulangan 6D29, As = 3963 mm2
Mutu beton fc’ = 25MPa< 30 MPa, sehingga 1 = 0,85
Mutu baja BJTD24, fy = 240 MPa
Tinggi efektif penampang d = 800 mm

2. Lebar efektif sayap, be


1 1
be ≤ L1= x 10000=2500 mm
4 4
be ≤2 x 8 h f +bw =16 x 140+400=2640 mm
1
be ≤ L +L +b =2000 mm
2 ( 2 nki 2nka ) w
dan diambil yang terkecil, yaitu 2000 mm

3. Momen nominal kapasitas penampang:


As f y 3963 x 240
a= = =22, 38 mm
0 , 85 f c ' b e 0 ,85 x 25 x 2000 , a<hf, tergolong balok-T palsu
Asumsi perhitungan sebagai balok persegi dengan be = 2000 mm
M nk = A y f y ( d−0,5 a ) = 3963 x 240 x (800 – 0,5 x 22,38) x 10-6 = 750,25 kNm

4. Momen batas penampang Muk = Mn = 0,8 x 750,25 = 600,20 kNm

Titik Penta/Struktur Beton Bertulang I/Lentur pada Balok Penampang Tak Persegi - 7
5. Kontrol luas tulangan:
 Luas tulangan aktual As = 3963 mm2

A s min =
√fc' b d=
√25 x 400 x 800
w
 Luas tulangan minimum 4f y 4 x 240 = 1660,67 mm2
1,4 1,4
A s min = b w d= x 400 x 800=
fy 240 1860,67 mm2
didapat smin = 1861 mm2
 Luas tulangan maksimum:
0 , 85 f c ' β 1 600
ρb∗¿ =
Rasio tulangan seimbang balok persegi fy 600+f y 0,0538
Rasio tulangan flens
A sf 0 , 85 f c ' h f ( be −bw ) 0 , 85 x 25 x 140 ( 2000−400 )
ρf = = = =0 , 0620
bw d f y bw d 240 x 400 x 800
b 400
ρb = w ( ρb∗+ ρ f ) = ( 0 , 0538+0 , 0620 )
Rasio tulangan seimbang b e 2000 = 0,0232

Luas tulangan maksimum


A s maks =0,75 ρ b b w d = 5568 mm2

Diperoleh
A s min < A s < A s maks , artinya penampang under-reinforced, sesuai asumsi

Contoh 5.2:
Balok-pelat beton dengan potongan penampang seperti gambar. Panjang balok dari muka
antar kolom adalah 5,4 m. Jarak antar balok (as ke as) pada sisi kiri adalah 3,0 m sedangkan
pada sisi kanan adalah 3,6 meter. Dimensi penampang lebar balok 30 cm, tinggi balok 50
cm, dan tebal pelat 12,5 cm. Beton yang digunakan bermutu 20 MPa, mutu baja tulangan
tarik 267 MPa. Tulangan tarik di lapangan tersusun dalam 2 baris yaitu baris bawah 4D19
dan baris atas 2D19, sedangkan di tumpuan terdiri dari 8D19. Sengkang yang digunakan
diameter 10 mm.

3.00 3.60

2.70 3.30
300 300 300

hf = 125 mm
Penyelesaian:
 LAPANGAN
Luas tulangan 6D19, As = 1701 mm2
Mutu beton fc’ = 20 MPa< 30 MPa, sehingga 1 = 0,85 d
Mutu baja, fy = 267 MPa

Titik Penta/Struktur Beton Bertulang I/Lentur pada Balok Penampang Tak Persegi - 8
300
Lebar efektif sayap, be
1 1
be ≤ L1= x 5400=1350 mm
4 4
be ≤2 x 8 h f +bw =16 x 125+300=2300 mm
1 1
be ≤ ( L2 nki +L2nka ) +b w =300+ ( 2700+3300 ) =3300 mm
2 2
dan diambil yang terkecil, yaitu 1350 mm

Tinggi efektif balok, d


As y dari sisi bawah Asy
baris bawah 4D19 = 1134 mm2 40 + 10 + 9,5 = 59,5 mm 67473
baris atas 40 + 10 + 19 + 25 + 9,5 = 103,5
2D19 = 567 mm2 58684,5
mm
 As = 1701 mm2 126157,5

ȳ=
∑ A s y =126157 ,5
∑ A s 1701 = 74,17 mm dari sisi bawah
d=h− ȳ=500−74 ,17=425 ,83 mm

Tinggi blok tegangan tekan:


As f y 1701 x 267
a= = =19, 79 mm
0 , 85 f c ' b e 0 ,85 x 20 x 1350 , a<hf, tergolong balok-T palsu
Asumsi perhitungan sebagai balok persegi dengan be = 1350 mm

Momen nominal kapasitas penampang:


M nk = A y f y ( d−0,5 a ) = 1701 x 267 x (425,83 – 0,5 x 19,79)
= 188 903 951 Nmm = 188,90 kNm

Momen batas/desain penampang Muk = Mn = 0,8 x 188,90 = 151,12 kNm

Kontrol luas tulangan:


 Luas tulangan aktual As = 1701 mm2

A s min =
√fc' b d=
√20 x 300 x 425 , 83
w
 Luas tulangan minimum 4f y 4 x 267 = 534,84 mm2
1,4 1,4
A s min = b w d = x300 x 425 ,83=
fy 267 669,83 mm2
didapatsmin = 670 mm2
0 , 85 f c ' β 1 600
ρb∗¿ =
 Rasio tulangan seimbang balok persegi f y 600+f y 0,0375

Titik Penta/Struktur Beton Bertulang I/Lentur pada Balok Penampang Tak Persegi - 9
0 , 85 f c ' h f ( be −b w ) 0 , 85 x 20 x 125 ( 1350−300 )
ρf = =
Rasio tulangan flens f y b w d 267 x 300 x 425 , 83 = 0,0654
bw 300
ρb = ( ρb∗+ ρ f ) = ( 0 , 0375+0 , 0654 )
Rasio tulangan seimbang be 1350 = 0,0229

 Luas tulangan maksimum


A s maks =0,75 ρ b b w d = 2194 mm2

Diperoleh
A s min < A s < A s maks , artinya penampang under-reinforced, sesuai asumsi

Kontrol asumsi tulangan leleh:


a 19 ,79
= =
 d 425 ,83 0,0465
ab 600 600
=β1 =0 , 85 =
 d 600+ f y 600+267 0,5882

a ab
<
Diperoleh d d , atau fs>fy, artinya keruntuhan tarik

 TUMPUAN
Luas tulangan 8D19, As’ = 2268 mm2
hf 125
d=h− =500− =
Tinggi efektif balok, 2 2 437,5 mm d
As f y 2268 x 267
a= =
Tinggi blok tegangan tekan, 0 ,85 f c ' b 0 ,85 x 20 x 300
a = 118,74 mm 300

Kontrol luas tulangan:


 Luas tulangan aktual As’ = 2268 mm2

A s min =
√fc' b d=
√ 20 x 300 x 437 , 5=
w
 Luas tulangan minimum 2f y 2 x 267 1099,2 mm2

A s min =
√fc' b d= √ 20 x 1350 x 437 , 5=
f
4f y 4 x 267 2473,2
2
mm
didapat smin = 1099 mm2<As’
Kontrol asumsi tulangan leleh:
a 118 ,74
= =
 d 437 ,5 0,2714

Titik Penta/Struktur Beton Bertulang I/Lentur pada Balok Penampang Tak Persegi - 10
ab 600 600
=β1 =0 , 85 =
 d 600+ f y 600+267 0,5882

a ab
<
Diperoleh d d , atau fs>fy, artinya keruntuhan tarik

Momen nominal kapasitas penampang:


M nk = A y f y ( d−0,5 a ) = 2268 x 267 x (437,5 – 0,5 x 118,74)
= 228 978 890 Nmm = 228,98 kNm

Titik Penta/Struktur Beton Bertulang I/Lentur pada Balok Penampang Tak Persegi - 11

Anda mungkin juga menyukai