Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS BALOK T

BERDASARKAN SNI 2847 : 2013


be

hf

Ln/2 bw Ln/2
BALOK T

Balok T adalah balok yang pengecorannya dilaksanakan


bersamaan dengan pengecoran pelat lantai atau sering disebut
(monolit). Sehingga plat beton diperhitungkan sebagai sayap dari
balok, dengan lebar sayap tertentu.
bw + 2(ln/2)
be bw + 2(8hf)
l/4

hf

HAL YANG
PERLU
DIANALISIS Ln/2 bw Ln/2
PADA BALOK T Dimana :
Ln = jarak bersih anatar dua badan balok yang berdekatan bw = lebar balok hf = tebal pelat
l = Panjang bentang balok be = lebar efektif

Untuk balok T, lebar total sayap tekan (be), dibatasi sebesar seperempat
bentang balok, dan lebar sayap dari masing-masing sisi badan balok dibatasi
sebesar :
• 8 kali tebal pelat sayap
• Setengah jarak bersih ke badan balok terdekat
Prosedur Analisis kuat momen nominal Balok T
:
dibagi menjadi 2 kategori :

1 Kategori 1

Tinggi efektif blok tegangan Whitney (a) tebal sayap tekan hf.

2 Kategori 2

Tinggi efektif blok tegangan Whitney (a) tebal sayap tekan hf.
Prosedur Analisis kuat momen nominal Balok T
:
dibagi menjadi 2 kategori :

1 Kategori 1 2 Kategori 2
Prosedur Kategori 1 :

Periksa apakah
1 Asumsikan 4
Jika tidak maka masuk ke dalam kategori 2

2 Asumsikan
5 Periksa kembali apakah

3 Hitung nilai
6 Hitung Mn =
Prosedur Kategori 2 :

Analisis balok T akan masuk sebagai kategori 2 apabila syarat dalam langkah keempat dalam
kategori 1 tidak terpenuhi. Sehingga guna keperluan analisis maka penampang balok T dapat
dipisahkan menjadi 2 seperti gambar pada slide 5.

Gaya tekan yang bekerja Gaya tekan yang bekerja


1 pada sisi sayap tekan 2 pada bagian badan
Prosedur Kategori 2 :

3 Gunakan rumus 4 Momen nominal 5 Periksa


kesetimbangan gaya untuk Mn =
mencari a (jika belum diket)
T=
sehingga
CONTOH

Hitunglah kuat momen rencana dan


As min, untuk penampang balok T
di samping. Asumsikan bahwa mutu
beton dan tulangan baja adalah f’c =
25 MPa dan fy = 400 MPa.
PENYELESAIAN

1. Menghitung lebar efektif, be


Asumsikan balok tersebut merupakan balok T tunggal, berdasarkan SNI 2847:2013 pasal 8.12.4
disyaratkan bahwa ketebalan sayap tidak kurang dari setengah lebar badan balok dan lebar efektif
sayap tidak lebih dari empat kali lebar badan balok.
Maka terpenuhi hf = 125 mm ½ bw = ½ x 250 mm = 125 mm
Dan be = 400 mm < 4bw = 4 x 250 = 1000 mm.
Sehingga be = 400 mm

2. Menghitung nilai a
Asumsikan a < hf (balok T kategori pertama).
138,560 mm > hf = 125 mm

Dalam gambar soal ditunjukkan bahwa tinggi blok tegangan tekan beton melebihi bagian sayap balok.
Dengan demikian balok T ini masuk dalam kategori kedua, sehingga untuk keperluan analisis
selanjutnya balook dipisah menjadi dua bagian, yaitu balok A dan balok B seperti ditunjukkan pada
soal.
PENYELESAIAN

3. Analisis Mn untuk balok T dengan a > hf

T=
sehingga
dari nilai a yang diperoleh, maka dapat dihitung besarnya gaya tekan pada balok B
25 250 146,756 = 779641,25 N

4. Periksa regangan pada tulangan Tarik


Nilai c = regangan pada tulangan baja :

Karena rengangan pada tulangan baja melebihi tegangan luluhnya, maka tulangan baja Tarik
dipastikan sudah luluh pula. Karena jarak ke tulangan terik terluar (dt) lebih daripada (d), maka dapat
dipastikan , atau dapat disimpulkan sehingga penampang merupakan penampang terkendali Tarik,
dan nilai
PENYELESAIAN

5. Menghitung kuat momen rencana

Mn =

Mn = 0,9 () = 572865460,3 N. mm = 572,865 kN.m

6. Periksa apakah

(OK!)

Anda mungkin juga menyukai