Anda di halaman 1dari 10

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi)

Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.9, No.2, Oktober 2014

PENGARUH JUMLAH PENDUDUK DAN PERTUMBUHAN EKONOMI


TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH ANTAR KABUPATEN/KOTA
DI PROVINSI RIAU

Oleh :

Nelva Siskawati

(Mahasiswa Program Magister Ilmu Ekonomi, FEB UNJA)

Abstract
The objective of this study is to analyze Total Population and
Economic Growth affect regional revenue between districts /
municipalities in the province of Riau. The analysis used in this study is
the analysis of growth, contribution analysis and econometric analysis
using panel data models.
The results showed that simultaneous Population and Economic
Growth significant effect on the original income between districts /
municipalities in the province of Riau.
Keywords :Local Revenue, Total Population, Economic Growth and
Panel Data.

Halaman 197
Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)

Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.9, No.2, Oktober 2014

I. PENDAHULUAN Pendapatan Asli Daerah yang sangat


minim dalam membelanjai kebutuhan
Pendapatan Asli Daerah adalah
anggaran daerahnya, yaitu di bawah 15
pendapatan yang diperoleh dari
% dari total anggaran secara
sumber-sumber pendapatan daerah dan
keseluruhan.
dikelola sendiri oleh Pemerintah
Daerah. Berdasarkan Undang-Undang Rendahnya penerimaan
nomor 32 tahun 2004 pasal 79 Pendapatan Asli Daerah di setiap
disebutkan bahwa Pendapatan Asli daerah, tentu akan berimplikasi pada
Daerah terdiri dari: (a) hasil pajak rendahnya pembiayaan (belanja daerah)
daerah, (b) hasil retribusi daerah, (c) melalui anggaran yang bersumber dari
hasil perusahaan milik daerah, dan hasil Pendapatan Asli Daerah. Fakta
pengelolaan milik daerah yang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
dipisahkan, (d) lain-lain pendapatan asli 2012 di 12 Kabupaten/Kota
daerah yang sah. Undang-Undang menunjukkan bahwa kekuatan
nomor 32 tahun 2004 menegaskan Pendapatan Asli Daerah untuk
kembali pelaksanaan otonomi dengan membiayai belanja daerah di lima
menitikberatkan daerah Kabupaten dan kabupaten yaitu Meranti, Rokan Hulu,
Kota untuk mempercepat terwujudnya Pelalawan, Kuansing dan Indragiri
kesejahteraan masyarakat melalui Hulu hanya 3% dari seluruh total
peningkatan pelayanan, pemberdayaan, belanja daerahnya. Kemudian
peran serta masyarakat dan peningkatan Bengkalis, Kampar dan Rokan Hilir
daya saing daerah, serta peningkatan kekuatan Pendapatan Asli Daerah untuk
efisiensi dan efektifitas membiayai belanja daerah berada pada
penyelenggaraan pemerintahan dengan 5-6%. Selanjutnya 9-15% kekuatan
memperhatikan prinsip demokrasi, Pendapatan Asli Daerahnya terdapat di
pemerataan, keadilan, kekhususan, Kabupaten Siak, Kota Dumai dan
potensi dan keanekaragaman daerah, Pekanbaru.
peluang dan tantangan persaingan
Pendapatan Asli Daerah sangat
global.(Citraumbara, 2004).
penting dalam pelaksanaan
Menurut Kuncoro (1995) dalam pembangunan karena dana ini adalah
penyelenggaraan otonomi daerah milik pemerintah daerah sendiri
dikhawatirkan banyak daerah sehingga pemerintah daerah
Kabupaten/Kota yang tidak mampu mempunyai wewenang penuh untuk
membiayai kebutuhan daerahnya. Hal mengelola dana tersebut. Di lain pihak
ini dapat dilihat dari kondisi keuangan pemerintah daerah juga mempunyai
daerah yang ada selama ini dimana tanggung jawab yang sangat besar
porsi antara Pendapatan Asli Daerah terhadap pengelolaan keuangan yang
dengan bantuan pusat sangat menjolok berasal dari Pendapatan Asli Daerah,
sekali bahwa lebih separuh dari jumlah karena dana itu berasal dari masyarakat
Kabupaten/Kota di Indonesia memiliki daerah setempat yang berhak untuk

Halaman 198
Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)

Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.9, No.2, Oktober 2014

mendapatkan kembali dana tersebut tiap tahunnya selalu akan


dalam bentuk pembangunan yang mengajukan rencana Anggaran
dilaksanakan di daerahnya. Belanja dan Pendapatan Daerah
Jumlah Penduduk dan Produk ke Pemerintah Pusat melalui
Domestik Regional Bruto juga di Kementerian Dalam Negeri.
indikasikan berpengaruh terhadap Selanjutnya Pemerintah Pusat
Pendapatan Asli Daerah, dalam hal ini yang kemudian menilai, merevisi,
bersumber dari pajak dan keuntungan dan mengesahkan anggaran
produk- produk yang dihasilkan dari tersebut. Dalam hal ini,
perusahaan milik daerah serta Pemerintah Daerah tidak memiliki
pegadaian. Oleh sebab itu Besar "otoritas" anggaran, terkecuali
kecilnya Pendapatan Asli Daerah "otoritas" pada sumber-sumber
sangat dipengaruhi oleh tinggi pendapatan asli daerah, yaitu;
rendahnya pertumbuhan ekonomi Pajak Daerah, Retribusi Daerah,
daerah yang secara tegas tercermin di dan hasil Perusahaan
dalam Produk Domestik Regional Daerah.Kebijakan pola hubungan
Bruto. keuangan tersebut pada akhirnya
dipandang sudah tidak
Tujuan dari penelitian ini adalah "representatif", terhadap adanya
untuk menganalisis Perkembangan kebutuhan dan aspirasi
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah masyarakat dalam mendukung
antar Kabupaten/Kota di Provinsi Riau
otonomi daerah.Karena
periode 2001-2011. Yang kedua untuk
masyarakat di daerah merasa
menganalisis Struktur Pendapatan Asli
diberlakukan secara 'tidak adil"
Daerah antar Kabupaten/Kota di
oleh Pemerintah
Provinsi Riau periode 2001-2011. Dan
Pusat.Ketidakadilan dalam
tujuan terakhir adalah untuk
pembagian sumber-sumber
menganalisis Pengaruh Jumlah
keuangan antara Pusat dan Daerah
penduduk dan Pertumbuhan Ekonomi
tersebut, menyebabkan terjadinya
terhadap Pendapatan Asli Daerah antar
peningkatan kesenjangan ekonomi
Kabupaten/Kota di Provinsi Riau
antar daerah, kurangnya
periode 2001-2011.
kemandirian daerah dan
II. TINJAUAN TEORI memunculkan ketidakpuasan
Kebijakan Keuangan Daerah masyarakat di daerah.
Sidik (2002) menyatakan, Struktur Pendapatan Asli
dalam rangka merumuskan DaerahPajak Daerah
kebijakan keuangan daerah, Menurut Davey (terjemahan
pemerintah daerah pada dasarnya Amarullah, 1988), memberikan
akan selalu tergantung dengan pengertian perpajakan daerah
Pemerintah Pusat. Daerah-daerah sebagai Pertama, Pajak yang
Halaman 199
Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)

Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.9, No.2, Oktober 2014

dipungut oleh Pemerintah Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan


dengan peraturan daerah itu sendiri Daerah yang dipisahkan
dalam hal ini bahwa seberapa besar Untuk mencukupi kebutuhan
pajak yang dipungut langsung dari pembiayaan rumah tangga daerah
masyarakat telah ditentukan and yang relatif cukup besar, maka
diatur dalam PERDA. Kedua, Pajak kepada daerah juga diberikan
yang dipungut berdasarkan sumber-sumber pendapatan berupa
peraturan nasional tetapi penetapan hasil pengelolaan kekayaan daerah
tarifnya olehPemerintah Daerah, yang dipisahkan sesuai dengan
Ketiga; Tarif yang ditetapkan dan Undang-Undang No.32 Tahun
dipungut oleh Pemerintah 2004. Pengelolaan kekayaan daerah
Daerah.dan Keempat; Pajak yang tersebut berasal dari perusahaan
dipungut dan diadministrasikan oleh daerah yang didirikan berdasarkan
Pemerintah Pusat tetapi hasil Undang-Undang yang modal
pengaturannya diberikan kepada seluruhnya atau sebagian
kepada Pemerintah Daerah, dan merupakan kekayaan daerah yang
dibagi hasilkan dengan atau dipisahkan.Perusahaan daerah dapat
dibebankan pungutan tambahan dibedakan dalam dua kategori yaitu
oleh Pemerintah Daerah. (a) Perusahaan asli daerah yaitu
perusahaan daerah yang didirikan
Retribusi Daerah oleh daerah itu sendiri dan (b)
Berdasarkan Undang-Undang Perusahaan daerah yang berasal dari
Nomor 34 Tahun 2000 yang pemerintah atasannya.Perusahaan
dimaksud dengan retribusi daerah daerah sebagaimana dimaksud, pada
adalah pungutan daerah sebagai dasarnya dibentuk dalam rangka
pembayaran atas jasa atau turut serta melaksanakan
pemberian izin tertentu yang khusus pembangunan, dengan
disediakan dan/atau diberikan oleh mengutamakan pembangunan
pemerintah daerah untuk daerah dengan memberikan jasa
kepentingan orang pribadi atau kepada masyarakat dan
badan.Selain itu Sutrisno (1984) memberikan dukungan bagi
mengemukakan bahwa retribusi ekonomi daerah.
daerah merupakan pungutan
daerah sebagai pembayaran
Lain-lain Pendapatan Asli
pemakaian atau karena memperoleh
Daerah yang Sah
jasa pekerjaan, usaha atau milik Berdasarkan UU No 32 Tahun
daerah baik langsung maupun tidak 2004 yang dimaksud dengan “Lain-
langsung. lain Pendapatan Asli Daerah yang
sah” antara lain penerimaan daerah
diluar pajak dan retribusi daerah

Halaman 200
Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)

Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.9, No.2, Oktober 2014

seperti jasa giro, hasil penjualan


asset daerah.Sumber Pendapatan
Asli Daerah yang sah adalah dari Pengaruh Jumlah Penduduk
dinas-dinas daerah serta terhadap Pendapatan Asli Daerah
pendapatan-pendapatan lainnya Smith Menjelaskan bahwa,
yang diperoleh secara sah oleh dengan didukung bukti empiris,
pemerintah daerah. Penerimaan pertumbuhan penduduk tinggi akan
lain-lain sebagai sumber dapat menaikkan output melalui
Pendapatan Asli Daerah dalam penambahan tingkat dan ekspansi
Anggaran Pendapatan Belanja pasar baik pasar dalam negeri
Daerah mencakup berbagai jenis maupun luar negeri. Penambahan
penerimaan dari hasil penjualan penduduk tinggi yang diiringi
alat-alat dan bahan sisa, penerimaan dengan perubahan teknologi akan
dari sewa, bunga pinjaman bank dan mendorong tabungan dan juga
giro, dan penerimaan denda yang penggunaan skala ekonomi di dalam
dipikul kontraktor. produksi. Penambahan penduduk
Pengaruh Produk Domestik merupakan satu hal yang
Regional Bruto Terhadap dibutuhkan dan bukan suatu
masalah, melainkan sebagai unsur
Pendapatan Asli Daerah
panting yang dapat memacu
Menurut ( Sukirno,2004) pembangunan dan pertumbuhan
Produk Domestik Regional Bruto ekonomi.Besarnya pendapatan
adalah merupakan nilai dari seluruh dapat mempengaruhi penduduk.Jika
barang dan jasa yang diproduksi jumlah penduduk meningkat maka
dalam waktu satu tahun di pendapatan yang dapat ditarik juga
suatu wilayah tertentu tanpa meningkat.
membedakan kepemilikan faktor
produksi, tapi lebih memerlukan
keberadaan faktor produksi yang III. METODOLOGI PENELITIAN
digunakan dalam proses produksi Jenis dan Sumber Data
itu, Produk Domestik Regional Jenis data yang digunakan dalam
Bruto merupakan salah satu penelitian ini adalah data sekunder.
pencerminan kemajuan ekonomi Data yang diperlukan dalam penelitian
suatu daerah. Kenaikan Produk ini meliputi: (a) Data Pendapatan Asli
Domestik Regional Bruto akan Daerah, (b) Data Jumlah Penduduk,
menyebabkan pendapatan daerah dan (c) Data Produk Domestik
dari sektor pajak dan retribusi Regional Bruto tanpa Migas dari 9
meningkat. Hal tersebut berdampak Kabupaten dan 2 Kota di Provinsi
pada peningkatan Pendapatan Asli Riau.
Daerah di daerah tersebut. Teknik Pengumpulan Data

Halaman 201
Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)

Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.9, No.2, Oktober 2014

Pengumpulan data akan t : Series Tahun 2001 - 2011


dilakukan dengan menghimpun X1 : Jumlah Penduduk
dokumen yang berkaitan dengan X2 : PDRB tanpa Migas
masalah penelitian dan berbagai Y : Pendapatan Asli Daerah
instiusi melalui data time series dan
IV. HASIL PENELITIAN DAN
data cross section. Pengumpulan
PEMBAHASAN
data sekunder diperoleh dari
berbagai sumber antara lain : Perkembangan Penerimaan
Kantor Dinas Pendapatan Daerah, Pendapatan Asli Daerah
Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota Provinsi Riau
Provinsi Riau, hasil-hasil penelitian
terdahulu, jurnal-jurnal ilmiah, Kabupaten Kampar pada tahun
literatur-literatur/buku-buku dan 2002 rata-rata pertumbuhan
laporan-laporan yang berkaitan Pendapatan Asli Daerah nya
dengan penulisan ini.Penelitian ini berkisar 142,32 % namun di tahun
menggunakan analisis deskriptif 2011 mengalami penurunan yang
dan analisis regresi data panel. pesat dengan rata-rata pertumbuhan
Pengolahan data menggunakan – 4,02 %, hal ini dikarenakan
aplikasi EViews 6.0. hampir separoh dari wajib pajak
tidak membayar pajak yang
Model Penelitian disebabkan sulitnya dalam proses
Secara matematis dalam penelitian pembayaran pajak dengan sistem
ini pengaruh Jumlah Penduduk dan yang berbelit-belit. Begitu pula
Pertumbuhan Ekonomi terhadap yang dialami Kabupaten Siak, rata-
Pendapatan Asli Daerah di rata pertumbuhan Pendapatan
Kabupaten/Kota Provinsi Riau dapat Aslinya menurun drastis dari tahun
digambarkan dalam fungsi sebagai 2002 sebesar 0,45 % menjadi -24,68
berikut : % di tahun 2011. Disamping itu
= + + + penurunan terjadi akibat tidak
dipungutnya retribusi peredaran
Keterangan : hasil hutan karena pembatalan
α : Intersep PERDA Kabupaten Siak No 36
, , : Parameter Pdrb Migas, tahun 2002 tentang peredaran hasil
Pdrb Non Migas, Jumlah hutan.
Penduduk

Struktur Pendapatan Asli Daerah


: Error Term Kabupaten/Kota Di Provinsi Riau
i : Urutan Kabupaten/Kota ( i = Dari struktur PAD Kabupaten/Kota
1,2,.......,11 ) yang dominan memberikan

Halaman 202
Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)

Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.9, No.2, Oktober 2014

kontribusi terhadap Pendapatan Asli kontribusi yang cukup tinggi.


daerah adalah Pajak Daerah dan Secara umum, peningkatan
Pendapatan Lain-Lain Yang Sah kontribusi Pendapatan Lain-Lain
untuk wilayah Kabupaten/Kota di Yang Sah diperoleh dari Dana Bagi
Provinsi Riau. Ada dua Hasil Pajak dari Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang memiliki pemerintah daerah lainnya, dana
kontribusi Pajak Daerah dan penyesuaian dan otonomi khusus,
Retribusi Daerah yang cukup tinggi bantuan keuangan dari Provinsi atau
terhadap Pendapatan Asli Daerah pemerintah daerah lainnya.
yaitu untuk Kota Pekanbaru tahun
2001 pajak daerah menyumbang Pengaruh Jumlah Penduduk dan
sebesar 111,07 % dan Retribusi Pertumbuhan Ekonomi Terhadap
Daerah sebesar 119,22 %, namun Pendapatan Asli Daerah Antar
mengalami penurunan di tahun Kabupaten/Kotadi Provinsi Riau
2011. Begitu pula dengan Uji F secara Simultan
Kabupaten Siak, pada tahun 2001
kontribusi Pajak Daerahnya Berdasarkan hasil estimasi dengan
mencapai 85,03 % dan mengalami Fixed Effect Model ( FEM ) maka
penurunan di tahun 2011 menjadi terlihat bahwa F-statistik (77.28) > F-
18,68 %, di tahun 2001 kontribusi tabel (3.49), maka H0 ditolak, artinya
Retribusi Daerahnya mencapai variabel bebas ( Jumlah Penduduk dan
1156,41 % menjadi 7,55 % di tahun Pertumbuhan Ekonomi ) secara
2011. simultan berpengaruh terhadap variabel
terikatnya ( Pendapatan Asli Daerah )
Kota Dumai tahun 2001 kontribusi pada tingkat kepercayaan 95%.
Pendapatan Lain-Lain Sah terhadap
Uji t secara parsial
Pendapatan Asli Daerah mencapai
114, 26 % dan mengalami Dari hasil estimasi dengan Fixed Effect
peningkatan di tahun 2011 menjadi Model ( FEM ) dapat dilihat bahwa
113.17 %. Sedangkan Kabupaten variabel Jumlah Penduduk tidak
Kampar dan Kabupaten Kuansing berpengaruh terhadap Pendapatan Asli
memiliki kontribusi Pendapatan Daerah antar Kabupaten/Kota di
Lain-Lain Sah yang cukup besar di Provinsi Riau. Sedangkan yang
tahun 2001 tetapi mengalami berpengaruh signifikan terhadap
penurunan di tahun 2011. Jika Pendapatan Asli Daerah antar
dilihat dari kontribusi Pendapatan Kabupaten/Kota di Provinsi Riau
Lain-Lain Yang Sah terhadap adalah variabel Pertumbuhan Ekonomi
Pendapatan Asli Daerah di tahun (Produk Domestik Regional Bruto non
2011, Kabupaten Bengkalis, Migas) dengan t-statistik 10,36> t-tabel
Kabupaten Rohul, Kabupaten Rohil 1,66 yang berarti H0 di tolak. Hal ini
dan Kabupaten Siak memiliki berarti semakin meningkat

Halaman 203
Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)

Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.9, No.2, Oktober 2014

Pertumbuhan Ekonomi maka peningkatan kontribusi adalah


Pendapatan Asli Daerah juga akan Pendapatan Lain-Lain Yang Sah,
mengalami peningkatan. Secara umum, peningkatan
kontribusi Pendapatan Lain-Lain
Uji Koefesien Determinasi ( Adjusted Yang Sah diperoleh dari Dana Bagi
R-Square ) Hasil Pajak dari Provinsi dan
Berdasarkan hasil pengolahan data pemerintah daerah lainnya, dana
dengan Fixed Effect Model ( FEM ) penyesuaian dan otonomi khusus,
Adjusted R-Square adalah sebesar bantuan keuangan dari Provinsi atau
0.8841. Hal ini terlihat bahwa 88.41 pemerintah daerah lainnya.
persen Pendapatan Asli Daerah antar 3. Dari hasil estimasi data panel
Kabupaten/Kota di Provinsi Riau dapat dengan Fixed Effect Model ( FEM )
dijelaskan oleh Jumlah Penduduk dan secara parsial Jumlah Penduduk
Pertumbuhan Ekonomi. Sedangkan tidak berpengaruh secara signifikan
11.59 persen Pendapatan Asli Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah
antar kabupaten/Kota di Provinsi Riau disebabkan karena ada beberapa
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak daerah yang memiliki laju
diteliti dalam penelitian ini. pertumbuhan penduduk yang rendah
selain itu seperti halnya Kabupaten
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Inhil dan Kabupaten Kampar terjadi
1. Perkembangan Pendapatan Asli penurunan pertumbuhan pada
Daerah antar kabupaten/Kota di komponen Pajak Daerah yang
Provinsi Riau secara keseluruhan disebabkan masih kurangnya
mengalami peningkatan, walaupun kesadaran para wajib pajak dan
ada beberapa daerah mengalami retribusi menunaikan kewajibannya.
penurunan di tahun-tahun tertentu. Namun hasil analisis secara simultan
2. Dilihat dari struktur Pendapatan Asli menunjukkan bahwa Variabel
Daerah untuk wilayah Jumlah Penduduk dan Pertumbuhan
Kabupaten/Kota di Provinsi Riau Ekonomi (Produk Domestik
yang lebih dominan memberikan Regional Bruto) berpengaruh
kontribusi terhadap Pendapatan Asli signifikan terhadap Pendapatan Asli
daerah adalah Pajak Daerah, Laba Daerah.
Badan Usaha Milik Daerah dan
Pendapatan Lain-Lain Yang Sah,
walaupun di tahun 2011 mengalami Saran
penurunan yang cukup tajam.
1. Melakukan pendataan yang lebih
Sedangkan Retribusi Daerah masih
intensif terhadap berbagai sektor-
menyumbang sedikit terhadap
sektor yang berpengaruh terhadap
pendapatan Asli Daerah. Namun
peningkatan Pendapatan Asli Daerah
yang cenderung mengalami
khususnya di sektor pariwisata

Halaman 204
Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)

Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.9, No.2, Oktober 2014

seperti misalnya pendataan terhadap Ari, B. 2003.Pengaruh Jumlah Penduduk,


restoran-restoran dan hotel-hotel PDRB dan Inflasi Terhadap
yang baru dibangun namun belum Penerimaan Pajak Bumi dan
dimasukkan sebagai wajib pajak. Bangunan Pada Kabupaten dan
Dengan demikian akan memperbaiki Kota Di PropinsiJawa Tengah,
tingkat pertumbuhan Produk Tesis Pasca Sarjana UNDIP, Tidak
Diterbitkan
Domestik Regional Bruto yang
diharapkan akan ikut mendorong Andriani, Evi dan Handayanti,
peningkatan Pendapatan Asli Daerah IS.’’pengaruh PDRB dan jumlah
di Kabupaten/Kota Provinsi Riau. penduduk terhadap PAD
kab.Merangin.’’jambi, jurnal ilmiah
2. Selain memaksimalkan penerimaan
universitas batanghari, 2008
pajak dan retribusi, pemerintah
setempat hendaknya juga Atmaja, AE dan Hendarto Drs. R.Mulyo
memangkas segala anggaran yang .2008. Analisis Faktor-Faktor Yang
dirasa tidak begitu perlu serta Mempengaruh Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Di Kota Semarang
menciptakan iklim investasi yang
nyaman, aman dan kondusif dengan Azis,1997. “ Pendapatan Asli
cara mempermudah perizinan bagi Daerah’’.Jakarta: Erlangga
investor yang ingin menanamkan Bambang J dan Junaidi. 2012.
modal di setiap Kabupaten/Kota di Ekonometrika Deret Waktu. Bogor :
Provinsi Riau. IPB Press
3. Variabel Produk Domestik Regional Bappenas. 2003. Peta Kemampuan
Bruto merupakan variabel yang Keuangan Propinsi Dalam Era
sangat berpengaruh terhadap Otonomi Daerah: Tinjauan Atas
Pendapatan Asli daerah, untuk Kinerja PAD dan Upaya yang
meningkatkan ekonomi masyarakat dilakukan Daerah. Direktorat
mungkin bisa menjadikan daerah- Pengembangan Otonomi Daerah.
daerah yang kaya akan sumber daya Berita Resmi Statistik Provinsi
alam sebagai daerah kawasan basis Riau No. 10/02/14/Th.XIII, 6
industri. Hal ini di karenakan Februari 2012
mayoritas pekerjaan masyarakat Brata, AG. 2004. Komposisi Penerimaan
adalah sebagai petani Sektor Publik Dan Pertumbuhan
Ekonomi Regional. Lembaga
Penelitian Universitas Atma Jaya
Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA Budi S P dan Fuji, R R. 2002 .
Adisasmita, R. 2010. “Pembiayaan “Analisis Pendapatan Asli Daerah
Pembangunan Daerah “,Graha (PAD) dan Faktor-faktor Yang
Ilmu,Yogyakarta, hal 69 – 109. Mempengaruhinya dalam upaya

Halaman 205
Halaman Tulisan Jurnal (Isi/Materi Jurnal)

Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.9, No.2, Oktober 2014

Pelaksanaan otonomi daerah Di Riau, F.2011.” Analisis Anggaran


kabupaten kediri”. Pendapatan Belanja
Daerah”.Pekanbaru: riauaksi.com
Datu, K, 2003. Analisis Kemampuan
Saragih dan Juli P. 2003.Desentralisasi
PAD Kabupaten/Kota di Propinsi
Fiskal dan Keuangan Daerah
Jawa Tengah, Tesis Pasca Sarjana
dalam Otonomi.Penerbit Ghalia
UNDIP, Tidak diterbitkan
Indonesia.
Datu, K. 2012 .“Analisis Faktor Yang
Sidik, M. 2002. Perimbangan
Mempengaruhi Pendapatan Asli
Keuangan Pusat Dan Daerah
Daerah (PAD)
Sebagai Pelaksanaan
Makassar”.Fakultasekonomi dan
Desentralisasi Fiskal (Antara
bisnis Universitas hasanuddin
Teori dan Aplikasinya di
Makassar
Indonesia). Jogyakarta.
Davey, perpajakan daerah .
Sukirno, 1978.
Terjemahan Amarullah.
ekonomi’’.Jakarta, Lembaga
Jakarta.1988
Penerbit Fakultas Ekonomi
Elita , 2007.” Penerimaan Penerimaan Universitas Indonesia, 1985
Pendapatan Asli Daerah”
Syahputra H. 2007. “Analisis
Rajawali
Determinan PAD Kota Tanjung
Gujarati, DN. “ Dasar – dasar Balai”, Fakultas Ekonomi,
Ekonometrika “, Salemba Empat, Universitas Sumatera Utara.
Jakarta, Buku 1 dan 2, edisi 5.
Tambunan, Tulus. 2006. Upaya-Upaya
Hidayat, A. 2009.“ Analisis Pengaruh
Meningkatkan Daya Saing
Pertumbuhan Ekonomi Terhadap
Daerah.www.kardin-
Posisi Pendapatan Asli Daerah (
indonesia.or.id
PAD ) Provinsi Sumatera Utara”,
Fakultas Ekonomi, Universitas Todaro, 1997.” Pertumbuhan
Sumatera Utara. ekonomi”. Jakarta
Koswara,1999: 23. komponen
Undang-undang No.32 tahun 2004,
pendapatan asli daerah .
“Undang-undang Otonomi
Yogyakarta.
Daerah”, Jakarta, Fokusmedia,
Kuncoro dalam Datu K,
2004
1995.”Otonomi daerah”. Jakarta:
fokusmedia Widjaja,2002. Pendapatan asli
Muhammad,F.2008. “ Akuntansi daerah .Jakarta: UI.
Keuangan Daerah “,Indeks,
Jakarta
NN, 2003, “ Pendapatan Asli Daerah”
Erlangga
Pratiwi, 2007.”Proposi pendapatan asli
daerah”. Rajawali

Halaman 206

Anda mungkin juga menyukai