Anda di halaman 1dari 8

KARYA ILMIAH PPKN

“Pelanggaran Hak Asasi Manusia”

Ditulis Oleh:
Rain Natasha / XII IPS 2 / 15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hak asasi manusia adalah sebuah konsep hukum dan normatif yang menyatakan bahwa manusia
memiliki hak yang melekat pada dirinya karena ia adalah seorang manusia. HAM sendiri bersifat
universal dimana HAM dapat berlaku kapanpun, di manapun, dan kepada siapapun. Sedangkan
pada era seperti sekarang ini yang serba online kebanyakan orang lupa bahwa kita masih
makhluk sosial. Ada yang melupakan tentang apa itu pelanggaran HAM, adapula yang takut
memberikan suaranya mengenai HAM.
Untuk arti dari pelanggaran HAM sendiri adalah segala perbuatan seseorang atau sekelompok
orang secara baik disengaja maupun tidak disengaja melawan hukum dan bermaksud
mengurangi, menghalangi, membatasi, atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau
kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang.
Dengan adanya seseorang yang merasa dirugikan disini, pelanggaran Hak Asasi Manusia
dianggap sangat mengkhawatirkan,

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu HAM?


2. Mengapa HAM sangat penting dan dilindungi?
3. Apa saja penyebab terjadinya pelanggaran HAM?
4. Apa saja instrumen hukum terhadap pelanggaran HAM?
5. Apa hukuman terhadap pelanggar HAM?
6. Upaya apa yang dilakukan agar pelanggaran HAM tidak terjadi?
7. Langkah apa yang harus dilakukan bila dirasa menjadi korban pelanggaran HAM?

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan yang ingin dicapai pada karya ilmiah ini adalah untuk memberikan lebih banyak
wawasan mengenai HAM agar orang lebih berhati-hati dan awas terhadap pelanggaran HAM,
karena pelanggaran HAM adalah sebuah tindakan criminal yang serius. Selain itu juga korban
yang merasakan pelanggaran HAM kiranya dapat mengetahui apa yang perlu dilakukan.
Manfaatnya agar pelanggaran HAM di Indonesia dapat berkurang setelah mengetahui lebih
dalam mengenai HAM itu sendiri.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hak Asasi Manusia


Hak asasi manusia adalah sebuah konsep hukum dan normatif yang menyatakan bahwa manusia
memiliki hak yang melekat pada dirinya karena ia adalah seorang manusia. Hak asasi manusia
berlaku kapanpun, di manapun, dan kepada siapapun, sehingga sifatnya universal. HAM pada
prinsipnya tidak dapat dicabut.
Secara konseptual, hak asasi manusia dapat dilandaskan pada keyakinan bahwa hak tersebut
"dianugerahkan secara alamiah" oleh alam semesta, Tuhan, atau nalar. Sementara itu, mereka
yang menolak penggunaan unsur alamiah meyakini bahwa hak asasi manusia merupakan
pengejawantahan nilai-nilai yang disepakati oleh masyarakat.
Hak asasi manusia biasanya dialamatkan kepada negara, atau dalam kata lain, negaralah yang
mengemban kewajiban untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia,
termasuk dengan mencegah dan menindaklanjuti pelanggaran yang dilakukan oleh swasta.
HAM dianggap sangat penting bagi seseorang karena, HAM hanya dimiliki seseorang itu saja,
yang artinya HAM bersifat pribadi dan harus dilindungi, selain itu ada beberapa sifat dari HAM.
Sifat dari HAM:
1. Bersifat Universal
HAM bersifat universal yang berarti dimiliki oleh setiap manusia tanpa terkecuali, tanpa
mempertimbangkan perbedaan suku, ras, agama, dan bangsanya.
2. Bersifat Hakiki
Bersifat hakiki artinya tiap manusia memilikinya sejak lahir. Hak asasi manusia dimiliki oleh
semua manusia sejak pertama kali dilahirkan ke muka bumi sebagai pemberian Tuhan Yang
Maha Esa.
3. Bersifat Utuh
Selanjutnya HAM juga bersifat utuh yang berarti tidak dapat dibagi-bagi.
4. Bersifat Tetap
HAM tidak dapat dicabut oleh pihak-pihak mana pun. Tiap manusia memiliki hak asasi sejak
lahir sampai ia meninggal dunia, tanpa dapat dihilangkan dan dicabut.
5. Bersifat Kodrati
Artinya, tiap manusia yang lahir otomatis memiliki HAM sebagai anugerah dari Tuhan,
sebagaimana kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan.
B. Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Ada beberapa faktor penyebab terjadinya seseorang melakukan pelanggaran terhadap HAM,
yaitu:
1. Faktor Internal
merupakan dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang asalnya dari dalam diri
sendiri. Seperti sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri, rendahnya kesadaran
HAM, dan sikap nggak toleran bisa menjadi beberapa faktor yang menyebabkan si pelanggar
melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain.
2. Faktor Eksternal
merupakan dorongan untuk melakukan pelanggaran HAM yang asalnya dari luar diri. Faktor-
faktor tersebut antara lain penyalahgunaan kekuasaan, ketidaktegasan aparat penegak hukum,
penyalahgunaan teknologi dan kesenjangan ekonomi yang tinggi (kemiskinan).

C. Instrumen Hukum
Instrument hukum di Indonesia:

UUD 1945 beserta amandemenya;

a) Tap MPR No. XVII/MPR/1998


b) UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
c) UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
d) UU No. 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis
e) UU No. 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial Peraturan perundang-
undangan nasional lainnya yang terkait.

Lembaga penegakkan HAM di Indonesia:

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)

dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomo 50 Tahun 1993. Komnas HAM dibentuk untuk
melaksanakan fungsi pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan dan mediasi.
Dalam pasal 75 UU tentang HAM, Komnas HAM memiliki tujuan untuk mengembangkan
kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, dan Piagam
PBB serta Deklarasi Universal HAM.

Pengadilan HAM

merupakan pengadilan khusus yang berada di lingkungan peradilan umum yang menanganu
kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat. Pengadilan HAM ditetapkan dengan UU Nomor 26
tahun 2000.

Lembaga Bantuan Hukum (LBH)

LBH merupakan organisasi independen yang memberi bantuan dan pelayanan hukum kepada
masyarakat. Biasanya LBH dibentuk oleh masyarakat.

D. Hukuman untuk Pelanggar HAM


Pengadilan HAM hanya dapat mengadili pelanggaran HAM yang berat sebagaimana diatur Pasal
1 angka 3 Undang-Undang No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia (“UU
Pengadilan HAM”) dan Pasal 104 ayat (1) UU HAM.
Menurut Pasal 7 UU Pengadilan HAM, yang termasuk sebagai pelanggaran HAM berat adalah
kejahatan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Merujuk pada Pasal 8 UU Pengadilan
HAM, kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok
etnis, kelompok agama.
Berdasarkan hukum pidana, Anda dapat menggunakan Pasal 335 ayat (1) ke- 1 Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana:
(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun atau denda paling banyak empat ribu
lima ratus rupiah: 1. barang siapa secara melawan hukum memaksa orang lain supaya
melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu, dengan memakai kekerasan, sesuatu
perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan, atau dengan memakai ancaman
kekerasan, sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan, baik terhadap
orang itu sendiri maupun orang lain; 2. barang siapa memaksa orang lain supaya melakukan,
tidak melakukan atau membiarkan sesuatu dengan ancaman pencemaran atau pencemaran
tertulis.
(2) Dalam hal sebagaimana dirumuskan dalam butir 2, kejahatan hanya dituntut atas pengaduan
orang yang terkena. Dalam hal ini, Anda dan pedagang yang lainnya harus dapat membuktikan
bahwa ada paksaan untuk tidak melakukan sesuatu (membuat perkumpulan) dengan
menggunakan kekerasan, sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan,
atau dengan memakai ancaman kekerasan, sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak
menyenangkan.
E. Upaya Agar Tidak Terjadi Pelanggaran HAM

1. Pemerintah dapat memberikan penyuluhan atau pendidikan kepada para masyarakat


mengenai HAM dan pelanggarannya,
2. Pemerintah dapat membuat iklan layanan masyarakat mengenai HAM.
3. Pendidikan karakter dan pelajaran mengenai HAM ditingkatkan kepada masyarakat,
terutama anak-anak yang masih bersekolah.
4. Memperketat pengawasan mengenai HAM dan mempertegas hukuman yang diberi agar
orang yang melanggar hukum jera dengan perbuatannya.

F. Langkah Yang Dilakukan Bila Menjadi Korban


Kebanyakan korban tidak berani untuk bicara atau speak up bila mereka terkena pelanggaran
HAM, dan hal itulah yang membuat sang pelaku merasa perbuatannya dianggap benar.
Karena itu, dibuatlah lembaga-lembaga hukum yang dapat membantu sang korban
dilindungi. Korban hanya perlu melapor tindakan yang diterima kepada lembaga-lembaga
tersebut.
Pengaduan ke Komnas HAM yang diatur sesuai dengan UU no.39 / 1999 tentang Hak Asasi
Manusia, setiap perbuatan pelanggaran HAM, dapat diadukan ke Komnas HAM. Adapun
yang berhak menyampaikan pengaduan / laporan mengenai siapa yang dapat mewakilkan
dalam pengaduan pasal 90 UU No 39 Tahun 1999.
Kita juga perlu mengetahui tindakan apa yang sudah dianggap sebagai pelanggaran HAM
(mempelajari mengenai HAM), agar saat pelanggaran itu terjadi pada kita, kita dapat
melindungi diri sendiri dengan mengadu kepada yang bersangkutan.
Namun, jika Anda tidak ingin menempuh jalur pidana, Anda dapat melakukan mediasi
melalui Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (“Komnas HAM”). UU HAM telah menujuk
Komnas HAM sebagai lembaga mandiri untuk melaksanakan pengkajian, penelitian,
penyuluhan, pemantauan, dan mediasi hak asasi manusia.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

HAM adalah sebuah konsep hukum dan normatif yang menyatakan bahwa manusia memiliki hak
yang melekat pada dirinya sejak lahir karena ia adalah seorang manusia. HAM bersifat individu
dan pribadi pada tiap orangnya, sehingga tiap orang perlu melindungi HAMnya masing-masing.
Pelanggaran HAM sering terjadi, baik mulai dari yang ringan sampai pelanggaran berat. Karena
itu, masyarakat juga perlu mengetahui apa itu HAM dan mengapa pelanggarannya dianggap
sebagai kriminalitas, agar para masyarakat yang terkena dampaknya dapat melindungi haknya.

Pemerintah juga perlu lebih waspada terhadap pelanggaran HAM, dan kiranya dapat mengurangi
angka pelanggaran HAM di masyarakat dengan berbagai upaya.

B. Saran

Saya menyarankan untuk masyarakat lebih peka terhadap HAM, dan mempelajari sedikit banyak
tentang HAM, agar kita dapat mengetahui apa yang sudah dianggap sebagai pelanggaran HAM
dan dapat mencari perlindungan pada badan hukum. Dengan mempelajari mengenai HAM juga
dapat mencegah terjadinya pelanggaran terhadap HAM, karena setiap pelanggaran yang
dilakukan pasti ada konsekuensinya.

Saya harap dengan karya ilmiah yang saya buat ini, masyarakat akan lebih mengenal apa itu
HAM dan pelanggarannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.merdeka.com/pendidikan/ternyata-faktor-ini-yang-menyebabkan-terjadinya-
pelanggaran-ham.html#:~:text=Ada%20beberapa%20faktor%20yang%20dapat
%20menjadikan%20terjadinya%20pelanggaran%20HAM.&text=Sikap%20egois%20atau
%20terlalu%20mementingkan,pelanggaran%20HAM%20terhadap%20orang%20lain.
https://nasional.kompas.com/read/2016/12/08/07215201/hukum-hukuman-dan-perlindungan-
ham?page=all
https://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia#Ciri-ciri
https://www.merdeka.com/jatim/berikut-jenis-pelanggaran-ham-serta-pengertian-dan-
contohnya-wajib-tahu-kln.html
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/12/100000169/ham-instrumen-lembaga-dan-
penggolongan-ham?page=all
https://guruppkn.com/upaya-pencegahan-pelanggaran-ham
https://www.gurupendidikan.co.id/sejarah-ham/

Anda mungkin juga menyukai