Stress merupakan suatu kondisi normal dialami setiap manusia yang
mempengaruhi emosi, cara berpikir seseorang dalam lingkungannya, dan menyebabkan ketidakstabilan keseimbangan tubuh terganggu. Saat ini, stress tidak hanya melibatkan kaum tua, tetapi dialami juga pada kaum muda. Timbulnya stress berdampak buruk pada penurunan kondisi tubuh manusia. Reaksi tersebut diantaranya detak jantung meningkat dengan cepat dan pada telapak tangan juga akan mengalami keluarnya cairan keringat dalam jumlah yang lebih banyak dari kondisi normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem deteksi stress sebagai pemantau kondisi kesehatan manusia dengan mendeteksi jumlah detak jantung permenit dan konduktasi kulit pada telapak tangan. Sistem dibangun menggunakan Pulse sensor, GSR sensor, LCD 16x2, dan Arduino Nano. Dan alat ini di aplikasikan pada rompi dengan tujuan mempermudah dalam pengunaannya.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, teknologi merupakan sebuah metode
ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan, keseluruhan sarana ini berfungsi untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Kemajuan dibidang kesehatan diharapkan dapat membantu pekerjaan seorang dokter atau perawat untuk memantau kondisi pasiennya. Salah satunya adalah dalam menangani pasien koma. Bagi yang awam, koma itu sendiri adalah suatu kondisi hilang sadar dari seorang pasien. Pasien koma tidak dapat dibangunkan, tidak memberikan respon normal terhadap rasa sakit atau rangsangan cahaya. Seorang pasien yang sedang mengalami koma tidak dapat diprediksi kapan pasien tersebut akan sadar. Biasanya, dokter atau perawat akan melakukan beberapa jenis pemantauan diantara denyut jantung pasien, respon fenomena kulit pasien dan sebagainya. Termometer air raksa dan stetoskop merupakan alat yang biasa digunakan dokter. Alat-alat tersebut memang sudah lazim digunakan oleh tenaga medis. Akan tetapi, alat-alat tersebut secara terpisah dalam penggunaanya. Pada penelitian ini memiliki dua parameter yaitu pulse sensor untuk deteksi denyut jantung bagi seseorang yang stress mempunyai denyut jantung yang cenderung lebih lambat dibandingkan manusia normal, dibawah 60 kali permenit.
Pada penelitian perencanaan dan pembuatan alat pendeteksi detak jantung
berbasis komputer. Pada penelitian ini digunakan komputer sebagai pengendali pulse sensor untuk kemudian data pengukuran yang dihasilkan diolah dan ditampilkan pada monitor komputer. Penelitian yang dilakukan penulis, menggunakan mikrokontroler Arduino Nano sebagai pengendali dan pulse sensor sebagai pendeteksi jumlah denyut jantung dalam satu menit (BPM) kemudian ditampilkan pada LCD. Pada penelitian alat pendeteksi untuk mengukur tingkat stress pada manusia menggunakan Galvanic Skin Sensor berbasis Arduino UNO [4]. Penelitian ini menggunakan Arduino UNO sebagai pengendali serta sebuah GSR sensor. Data hasil dari GSR sensor kemudian diolah oleh mikrokontroler Arduino UNO dan diampilkan pada PC. Penelitian yang penulis lakukan menggunakan mikrokontroler Arduino Nano sebagai pengendali GSR sensor dan ditampilkan pada LCD. Dari masalah ini kemudian didapatkan gagasan untuk merancang dan menggabungkan alat pendeteksi denyut jantung dan tingkat stress dengan mikrokontroler berbasis Arduino Nano. Pada alat deteksi stress pada sistem pemantau kesehatan manusia, Arduino Nano berfungsi sebagai otak atau komponen utama yang berfungsi sebagai pengolah data dari semua masukan sensor. Selanjutnya data yang sudah diolah akan ditampilkan di LCD. Pengolahan data dari Arduino Nano membutuhkan source code yang harus dituliskan secara manual sesuai dengan jenis perangkat (sensor-sensor dan LCD) yang digunakan menggunakan bantuan software Arduino IDE.