BAB IV
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DAERAH
Real Estate sebesar 10,03 persen. Seluruh lapangan usaha ekonomi yang
lain pada tahun 2017 mencatat pertumbuhan yang positif, kecuali
lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas.
Kabupaten Tangerang memiliki daya tarik investasi yang cukup
tinggi, hal ini dapat dilihat dari sisi nilai penanaman modal yang semakin
meningkat dari tahun ke tahun dan jumlah investor baik PMDN dan PMA
yang terus mengalami peningkatan. Investasi di Kabupaten Tangerang
didominasi oleh sektor industri yang padat modal, akan tetapi dari tahun
ke tahun nilai tambah sektor industri menunjukkan penurunan. Hal ini
memperlihatkan pasar belum mendukung penuh pertumbuhan sektor
industri di Kabupaten Tangerang. Selain daripada itu pendapatan per
kapita penduduk yang bekerja di industri pengolahan dan jasa mampu
menghasilkan pendapatan per kapita lebih dari Rp 70 juta rupiah per
tahun, sementara mereka yang bekerja di sektor akomodasi dan konsumsi
sekitar Rp 4 juta per tahun, atau hampir 20 kali lebih rendah dari yang
dicapai penduduk sektor industri. Hal ini menyebabkan ketimpangan
pendapatan di Tangerang lebih tinggi dibandingkan Banten dan angka
nasional.
Tingkat ketimpangan pengeluaran/pendapatan pendudukan yang
diukur dengan Indeks Gini Ratio menunjukkan bahwa tingkat
kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tangerang masih terdapat
ketimpangan tahun 2016 menunjukkan angka 0,32 dan tahun 2017
sebesar 0,33. Ketimpangan yang tinggi bersumber dari dua aspek,
pertama tidak berkembangnya sektor pertanian. Dilihat dari jumlah
penduduk yang bekerja di sektor pertanian memang tidak banyak namun
nilai tambah sektor ini relatif kecil. Nilai tambah yang kecil bersumber dari
tidak berkembangnya sektor yang bersangkutan. Sebagai daerah yang
berkembang ke arah industri, permintaan lahan untuk industri cukup
tinggi, akibatnya lahan lahan pertanian beralih fungsi menjadi lahan
industri, sedangkan lahan pertanian bergeser ke tanah yang lebih
marginal. Sementara itu posisi Kabupaten Tangerang yang sebagai
penyangga ibukota menyebabkan Kabupaten Tangerang harus
menyiapkan kebutuhan diantaranya akomodasi dan perumahan.
Penyebab lain dari ketimpangan adalah produktivitas tenaga kerja
yang rendah dari sektor rumah makan, hotel dan restoran. Sektor ini
adalah sektor yang memiliki pendapatan per kapita paling rendah. Sektor
ini adalah sektor yang sangat padat tenaga kerja. Sektor ini melayani
-244-
hotel, rumah makan dan restoran dari segala segmen. Sebagai daerah
industri yang berkembang maka, dapat diduga segmen rendah
(penginapan dan rumah makan kecil) adalah yang terbanyak dari sektor
ini. Kebutuhan pekerja pabrik atas akomodasi dan konsumsi
mendominasi sektor ini. Maka tidak mengherankan jika produktivitas
sektor ini jauh lebih rendah dari rata-rata kabupaten.
Pembangunan koperasi dan usaha kecil menengah memiliki
potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Peranan
koperasi sebagai sokoguru perekonomian dan pengembangan usaha
mikro, kecil, dan menengah terbukti lebih mampu bertahan dalam
menghadapi krisis ekonomi. Permasalahan yang kemudian muncul dalam
sektor usaha kecil menengah dan koperasi adalah inovasi dan adopsi
teknologi, pengembangan disain produk, yang berdampak pada
diversifikasi produk masih rendah, keterbatasan jaringan pasar industri
kecil dan kemitraan, serta akses modal.
1
https://www.kabar-banten.com/2017-aduan-masyarakat-ke-ombudsman-meningkat/, diakses tanggal 12
desember 2018 jam 14.17
-251-
Labuan Bajo
Wakatobi
Borobudur
Bromo Tengger Semeru
4. Pembangunan Terminal 3 dan pengembangan Bandara Soekarno-Hatta
b) SPM Kesehatan
pelayanan kesehatan ibu hamil
pelayanan kesehatan ibu bersalin
pelayanan kesehatan bayi baru lahir
pelayanan kesehatan bayi baru lahir
pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
c) SPM Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari
penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik
d) SPM Perumahan Rakyat dan Kawasan permukiman
penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi
korban bencana kabupaten/kota
fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi
masyarakat yang terkena relokasi program Pemerintah
Daerah kabupaten/kota
e) SPM Ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarkat
pelayanan ketenteraman dan ketertiban umum
pelayanan informasi rawan bencana
pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaanterhadap bencana
pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana
pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban
f) SPM Sosial
rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitastelantar di
luar panti
rehabilitasi sosial dasar anak telantar di luar panti
rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar diluar panti
rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya gelandangan
dan pengemis di luar panti
perlindungan dan jaminan sosial pada saat dansetelah
tanggap darurat bencana bagi korbanbencana
kabupaten/kota
Pelaksanaan Pelayanan Dasar pada Urusan Pemerintahan
Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar berpedoman pada
standar pelayanan minimal (SPM) yang ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat. Berdasarkan pada pedoman SPM tersebut, Pemerintah
Kabupaten Tangerang akan menetapkan kebijakan Percepatan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal yang capaiannya disesuaikan
-259-
Tabel 4.5 Distribusi Kelas dan Luasan Daya Dukung Lingkungan Hidup
Berbasis Jasa Ekosistem Kabupaten Tangerang
Distribusi Kelas dan Luasan Daya Dukung Hidup Berbasis Jasa Ekosistem
Jenis Jasa
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Ekosistem
Ha % Ha % Ha % Ha % Ha %
Penyedia
237,62 0,2 14.100,45 11,8 24168,20 20,3 25606,8 21,5 54952,72 46,2
Pangan
Penyedia Air
5.719,24 4,8 6.642,13 5,58 22662,25 19,03 33996,16 28,55 50046,01 42,03
Bersih
Budaya
Fungsi
Tempat 46813,82
25.857,30 21,72 7.403,23 6,22 2074,91 1,74 39,32 36916,52 31,01
Tinggal dan
Ruang
Hidup
Pendukung
14.412,67 12,10 12.393,19 10,51 26355,34 22,14 55914,21 46,96 9990,37 8,39
Biodiversitas
Sumber: Analisis Data Primer, 2018
Tabel 4.6 Distribusi Kelas dan Luasan Daya Tampung Lingkungan Hidup
Berbasis Jasa Ekosistem Kabupaten Tangerang
Jenis Jasa Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Ekosistem Ha % Ha % Ha % Ha % Ha %
Pengaturan
13980,92 11,74 13413,05 11,27 60069,76 50,45 28742,88 24,14 2859,17 2,40
Iklim
Pengaturan
tata aliran
14273,76 11,99 23747,4 19,94 23654,64 19,87 37398,97 31,41 19991,01 16,79
air dan
banjir
Pencegahan
dan
144218,53 11,94 18488,23 15,53 14293,04 12 46847,21 39,35 25218,76 21,18
perlindungan
dari bencana
Pengolahan
dan pengurai 14116,68 11,86 18608,94 15,63 16184,65 13,59 64668,66 54,31 5486,85 4,61
limbah
Pemeliharaan
kualitas 26572,40 22,32 14519,59 12,19 52397,60 44,01 24164,98 20,30 1412,21 1,19
udara