Oleh:
NAMA : MELATI IBRAHIM, Amd.Gizi
NDH : 24
1
2019
LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
Kendari, 20 Desember
2019
Coach Penguji
MENGETAHUI,
KEPALA BPSDM PROVINSI SULTRA
2
NIP. 19620407 198103 2 002
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI
Kendari, 23 Desember
2019
Menyetujui,
Coach, Mentor,
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan Laporan Hasil Pelaksanaan
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara yang berjudul
“OPTIMALISASI PENYULUHAN GIZI DI POSYANDU MELALUI TAHAP
PELAKSANAAN KEGIATAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA UPTD
PUSKESMAS BINONGKO”
Sebagai syarat Latsar CPNS Golongan II Angkatan III Lingkup Pemerintah
Kabupaten Wakatobi Tahun 2019 dapat dirampungkan tepat pada waktunya
Namun di atas semua itu, penulis menyadari sebagai hal yang manusiawi
bila mana dalam penyusunan laporan hasil pelaksanaan aktualisasiinimasih
banyak terdapat kekeliruan maupun kesalahan yang sumbernya dari
keterbatasan penulis baik dari aspek pengetahuan, tenaga maupun materi.
Oleh karena itu, saran dankritik yang konstruktif sangat diharapkan dari semua
pihak terkait, demi kesempurnaan laporan hasil pelaksanaan aktualisasi ini
ketahapan pelaksanaan selanjutnya.
Tak lupa ucapan terimakasih penulis yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Allah SWT yang telah menciptakan dan memberi karunia samudera nikmat
sehingga penulis dapat menyelesaikan hasil laporan pelaksanaan aktualisasi
ini;
2. Baginda Rasulullah SAW atas tuntunan jalan penerangnya hingga akhir
zaman;
3. Ibu Dr. Hj. NurEndang Abbas, SE.,M.Si. selaku Kepala BPSDM Provinsi
Sulawesi Tenggara;
4. Ibu Kepala Puskesmas Fitrianti, AMK, selaku mentor yang banyak berbagi
ilmu dan pengalaman dalam penyusunan laporan pelaksanaan aktualisasi
ini;
5. Bapak Nasrudin, SP., MP.sebagai coach, yang telah meluangkan waktu,
tenaga dan pikiran serta motivasi dalam setiap proses coaching;
4
6. Segenap panitia penyelenggara, instruktur dan pemateri yang telah
memfasilitasi kami dalam penyelenggaraan Latihan Dasar CPNS ini;
7. Teman-teman peserta Latihan Dasar CPNS yang senantiasa berbagi ilmu
juga pengalaman serta seluruh pihak terkait yang turut memberi sumbangsih
dalam proses penyelesaian laporan ini;
8. Ibu, Bapak, dan seluruh keluarga serta kerabat atas dorongan, semangat,
inspirasi dan do’anya yang tak pernah putus.
Penulis,
5
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Aparatul Sipil Negara yang disingkat ASN adalah profesi Pegawai
Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Hal
ini sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara. Dalam Undang-undang tersebut disebutkan bahwa dalam rangka
pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara sebagai mana
tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara repoblik Indonesia Tahun
1945, perlu dibanguan ASN yang memiliki integritas, professional, netral dan
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan
nepotisme serta mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Repoblik Indonesia Tahun 1945.
Menurut UU No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan adalah
setiap orang yang mengabdikan diri di bidang kesehatan dan memiliki
pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan jenis
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UU RI NO 36:2009).
Kesehatan sebagai hak asasi manusia harus diwujudkan dalam bentuk
pemberian berbagai pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat
melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang menyeluruh oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat secara terarah, terpadu
dan berkesinambungan, adil dan merata, serta aman, berkualitas, dan
terjangkau oleh masyarakat (UU RI NO 36:2014).
Pelayanan kesehatan diperlukan sebagai salah satu sarana dalam
meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan berperan
6
penting untuk menyediakan tempat atau sebagai sarana yang dapat
mempermudah proses pemeriksaan atau pengobatan bagi masyarakat.
Dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat untuk mencapai hidup sehat,
pemerintah menyediakan pelayanan terhadap masyarakat agar
mempermudah dalam melakukan pengecekan kesehatan atau dalam
merubah pola hidup sehat masyarakat. Masyarakat berhak menerima dan
mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik dan memuaskan.
Puskesmas merupakan penanggung jawab penyelenggara upaya
kesehatan tingkat pertama yang mencakup pelayanan gizi, baik pelayanan
gizi di dalam gedung maupun diluar gedung. Pelayanan gizi di dalam
gedung umumnya bersifat individual, dapat berupa pelayanan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Sedangkan pelayanan gizi diluar gedung
umumnya pelayanan gizi pada kelompok dan masyarakat dalam promotif
dan prefentif dalam hal ini diantaranya pelayanan gizi di posyandu ( Pos
Pelayanan Terpadu).
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat
dapat sekaligus memperoleh pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan
kesehatan antara lain : gizi, imunisasi, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan
penanggulangan diare. Definisi lain Posyandu adalah salahsatu bentuk
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan
Angka Kematian Ibu dan Bayi.
Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh kader,
tim penggerak PKK desa/kelurahan seta petugas kesehatan dari
puskesmas, dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem lima meja.
Meja I ( pendaftaran), meja II (Penimbangan), meja III (pengisian KMS),
meja IV (Penyuluhan) sedangkan meja V merupakan meja pelayanan
paramedis (juru imunisasi), bidan desa dan perawat
7
Kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Binongko ini, ternyat
a masih kurang optimal dalam kegiatan tahapan di posyandu sehingga men
yebabkan kurangnya pemahaman masyarakat tentang kesehatan. Hal ini ter
lihat berdasarkan pengamatan penulis di posyandu, dimana peserta hanya
melakukan penimbangan, pengukuran dan pemberian PMT.
b. Tujuan
8
Tujuan yang ingin dicapai pada perancangan aktualisasi adalah :
1. Teraktualisasinya nilai-nilai \ dasar (ANEKA) serta peran ASN dalam
pelaksanaan tugas pokok penulis sebagai Nutrisionis Terampil di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Binongko .
2. Mengoptimalkan kembali kegiatan posyandu khususnya di dimeja IV
dengan memberikan penyuluhan kepada peserta dengan menggunakan
leaflet sebagaimedia informasi masyarakat
3. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan baru bagi peserta penyuluhan
sehingga tercapainya kegiatan penyuluhan
c. Manfaat
1. Manfaat bagi peserta penyuluhan adalah dengan adanya penyuluhan
dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang kesehatan.
2. Manfaat bagi organisasi kesehatan adalah meningkatnya pencapaian
program pelayanan kesehatan terutama dalam bidang kesehatan gizi
3. Manfaat bagi penulis adalah dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai
aneka yang dapat menularkan energi positif di lingkungan sekitar
khususnya dalam lingkup wilayah kerja.
d. Ruang Lingkup
Melakukan kegiatan penyuluhan gizi di ruang lingkup wilayah
kerja UPTD Puskesmas Binongko di meja 4 penyuluhan dalah kegiatan
posyandu dengan memberikan penyuluhan berupa informasi, arahan
atau saran serta solusi dari permasalahan kesehatan masyarakat,
9
1. Waktu
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi lapangan (off class) ini
dilaksanakan berdasarkan kalender Latihan Dasar CPNS Golongan II
lingkup Pemerintah Kabupaten Wakatobi yaitu dimulai tanggal 18
November– 24 Desember 2019.
2. Tempat
Lokasi pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini bertempat di wilayah
UPTD Puskesmas Binongko sebagai satuan unit kerja dari Dinas
Kesehatan Pemerintah Kabupaten Wakatobi.
BAB II
10
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN
KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA
1. Kedudukan Organisasi
11
b. Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan yang bertanggung jawab
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan
kabupaten/kota, dan;
c. Dalam sistem pemerintah daerah memiliki jalur koordinasi
horizontal dengan pelayanan kesehatan primer lainnya.
12
3. Sarana Kesehatan
Sarana kesahatan yang ada di UPTD Puskesmas
Binongkoadalah sebagai berikut:
Table 2.1: Jumlah dan Jenis Sarana Kesehatan tahun 2018
13
4. Struktur Organisas
PELAYAN GIZI
ANDI MARYAM , S.Gz MELATI I, A.Md.Gizi
9
7. Cakupan Kegiatan Program Gizi
Tabel 2.3 Tabel Cakupan Kegiatan Program Gizi
Pencapaian Pelayanan Pencapaian
Sasaran
No Kunjungan Target Target
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Cakupan 384 100% 251 276 250 294 28 263 34 389 307 314 289 297 76,6%
D/S 8 9
2 Cakupan 60 100% 60 59 60 67 63 49 64 79 65 53 42 48 85%
Bayi 0-11
3 Cakupan 384 100% 139 161 137 171 16 159 22 246 178 180 178 179 74,5%
Balita 2 2
10
Berdasarkan KEMENPAN Nomor 23 Tahun 2001 tentang
11
11)Menyalurkan bahan, materipangan, peralatan, dan sarana
sesuai permintaan unit atau wilayah kerja secara
harian/mingguan
12)Memeriksa ruang penyimpanan makanan, secara harian
(setiap 10 harian)
13)Melakukan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah
kerja secara bulanan bagi anak balita
14)Melakukan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah
kerja secara 4 bulanan bagi anak sekolah SD
15)Melakukan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah
kerja sesuai kebutuhan
16)Melakukan pengukuran LILA di unit atau wilayah kerja
17)Melakukan pengukuran IMT pada orang dewasa di unit
wilayah kerja sesuai kebutuhan
18)Melakukan anamneses diet klien (food frekwensi rata-rata
contoh hindangan)
19)Melakukan recall makanan 24 jam lewat bagi klien
20)Melakukan perhitungan kandungan gizi makanan klien
21)Mencatat dan melaporkan anamneses diet
22)Menyediakan makanan tambahan untuk balita atau
penyuluhan gizi
23)Menyediakan kapsul vitamin A, kapsul yodium, preparat dan
obat gizi
24)Melakukan pencacatan haran, penyediaan makanan biasa
25)Melakukan pencacatan haran, penyediaan makanan diet
sederhana
26)Memantau diet klien selama dirawat
27)Memantau kegiatan pengukuran BB, TB, umur di tingkat desa
meliputi sasaran, status gizi dan SKDN (jumlah balita yang
ada/terdaftar, jumlah balita yang memiliki kartu menuju sehat,
12
jumlah balita yang ditimbang, jumlah bayi yang naik
timbangannya) secara bulanan pada posyandu.
28)Memantau kegiatan PMT balita, anak sekolah dan bumil
meliputi sasaran, status gizi dan SKDN terhadap
macam/jumlah PMT.
13
3 Etika Publik Jujur dalam memberikan informasi, Terbuka, Tulus,
Ramah dan Sopan, Bias menjaga informasi yang
bersifat rahasia, Bersikap
hormat, Tidak diskriminatif dalam pelayanan
4 Komitmen Mutu Efektifitas, Efisiensi, Inovatif, Mutu, Adaptif,
Responsive, Perbaikan berkelanjutan,
5 Anti Korupsi Jujur, Peduli, Mandiri, Disiplin, Tanggungjawab,
Kerja Keras, Sederhana, Berani, Adil
14
4) Tanggung Jawab: kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di
sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban;
5) Keadilan: kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang;
6) Kepercayaan: Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan
akuntabilitas;.
7) Keseimbangan: Untuk mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas;
8) Kejelasan: Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab
harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang
menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan, dan
9) Konsistensi: adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
b. Jenis-jenis Akuntabilitas
c. Tingkatan Akuntabilitas
15
1. Akuntabilitas Personal;
2. Akuntabilitas Individu;
3. Akuntabilitas Kelompok;
4. Akuntabilitas Organisasi, dan
5. Akuntabilitas Stakeholder
d. Aspek Akuntabilitas
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa
dan negara sendiri; sifat nasional; kesadaran keanggotaan dalam suatu
bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai,
mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran,
16
dan kekuatan bangsa itu; semangat kebangsaan (Kamus Besar Bahasa
Indonesia).
Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri dan pandangan tentang rasa cinta terhadap bangsa dan
negara.Dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap PNS memiliki
orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan
negara.Nasionalisme merupakan pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila.PNS dapat mempelajari bagaimana aktualisasi
sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan
nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab;
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbedabeda
terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan
Yang Maha Esa;
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing,
dan
17
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa kepada orang lain.
18
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan social;
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal
Ika, dan
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
19
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan;
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesame;
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;
4) Menghormati hak orang lain;
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri;
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain;
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan
dan gaya hidup mewah;
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.;
9) Suka bekerja keras.;
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama, dan
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.
3. Etika Publik
20
3) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
1. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang
lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja
pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
21
dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu
terhadap produk/ jasa berupa ukran baik/ buruk.Bidang apapun yang
menjadi tanggungjawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan
secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.
22
kredibilitas institusi. Orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasa
melakukan pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan
sehingga pelanggan menjadi puas dalam pelayanan.
23
2. Anti Korupsi
Dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbulkan kerugian
keuangan negara namun dapat menimbulkan kerusakan
kehidupan yang tidak hanya bersifat jangka pendek tetapi dapat
pula bersifat jangka panjang .Membahas fenomena dampak
korupsi sampai pada kerusakan kehidupan dan dikaitkan dengan
tanggungjawab manusia sebagai yang diberi amanah untuk
mengelolanya
dapat menjadi sarana untuk memicu kesadaran diri para PNS
untuk anti korupsi. Kesadaran diri anti korupsi yang dibangun
melalui pendekatan spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan
keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan selalu
ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus
dipertanggungjawabkan, dapat menjadi benteng kuat untuk anti
korupsi. Tanggung jawab spiritual yang baik pasti akan
menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk memiliki visi dan
misi yang baik, hingga selalu memiliki semangat untuk
melakukan proses atau usaha terbaik dan mendapatkan hasil
terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan juga secara publik.
Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah
internalisasi integritas pada diri sendiri dan hidup atau bekerja
dalam lingkungan yang menjalankan sistem integritas dengan
baik. Identifikasi nilai dasar anti korupsi memberikan nilai-nilai
dasar anti korupsi yang prioritas dan memiliki signifikan yang tinggi
bagi Anda, dengan jumlah nilai yang semakin sedikit maka
proses internalisasinya lebih mudah karena Anda dapat
memfokuskan sumberdaya waktu dan energi yang Anda dimiliki.
Penyelarasan nilai anti korupsi dengan nilai-nilai organisasi
merupakan kontribusi Anda untuk dapat mengetahui “apakah nilai-
nilai organisasi yang akan menjadi tempat Anda bekerja, telah
24
selaras dan menampung secara maksimal nilai-nilai dasar anti
korupsi?”.
Keselarasan tersebut akan mengurangi dilema etik dan
menjadi payung bagi kontribusi Anda dalam membangun sistem
integritas .Penanaman nilai integritas dapat dilakukan dengan
pendekatan beragam cara, diantaranya melalui Kesediaan,
Identifikasi dan Internalisasi. Tingkat permanensi penanaman
ataupun perubahan sikap dan perilaku melalui pendekatan
internalisasi akan lebih permanen dibandingkan dengan identifikasi
dan kesediaan .Nilai, keyakinan, kebiasaan, dan konsep diri
manusia terdapat pada area bawah sadar. Untuk melakukan
penanaman atau perubahan nilai, keyakinan, kebiasaan dan konsep
diri, perlu dilakukan dengan pendekatan atau teknik khusus yang
cocok untuk bawah sadar. Teknik-teknik khusus untuk bawah
sadar dapat dilakukan apabila kemampuan Anchoring, Utilisasi,
Rileksasi, Amplifiying, Modality,Asosiasi dan Sugesti dikuasai
dengan baik, kemampuan tersebut disingkat menjadi AURA MAS.!
Tunas Integritas adalah individu yang terpilih untuk memastikan
lebih banyak lagi personil organisasi yang memiliki integritas tinggi
serta berkiprah nyata dalam membangun sistem integritas di
organisasinya .
3. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman. Berdasarkan jenisnya,
Pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
25
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai
ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah
serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan
dan partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka
Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut: Pelaksana kebijakan
public, Pelayan publik, serta Perekat dan pemersatu bangsa
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan
hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban
sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. ASN sebagai profesi
berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan
kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan
kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU
ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan
birokrasi pemerintah.
Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan
memberikan ruang bagi tranparansi, akuntabilitas, obyektivitas
dan juga keadilan. Beberapa langkah nyata dapat dilakukan
untuk menerpakan sistem ini baik dari sisi perencanaan
kebutuhan yang berupa transparansi dan jangkauan
penginformasian kepuasan masyarakat maupun jaminan
obyektifitasnya dalam pelaksanaa seleksi. Sehingga instansi
pemerintah mendapatkan pegawai yang tepat dan berintegritas
untuk mencapai visi dan misinya Pasca recruitment, dalam
organisasi berbagai sistem pengelolaan pegawai harus
mencerminkan prinsip merit yang sesungguhnya dimana semua
prosesnya didasarkan pada prinsip-prinsip yang obyektif dan adil
bagi pegawai. Jaminan sistem merit pada semua aspek
26
pengelolaan pegawai akan menciptakan lingkungan yang kondusif
untuk pembelajaran dan kinerja. Pegawai diberikan penghargaan
dan pengakuan atas kinerjanya yang tinggi, disisi lain bad
performers mengetahui dimana kelemahan dan juga diberikan
bantuan dari organisasi untuk meningkatkan kinerja.
Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan
Manajemen PPPK. Manajemen PNS meliputi penyusunan dan
penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan,
pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian
kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin,
pemberhentian, jaminan pensisun dan hari tua, dan perlindungan
Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan; pengadaan;
penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan; pengembangan
kompetensi; pemberian penghargaan; disiplin; pemutusan
hubungan perjanjian kerja; dan perlindungan. Pengisian jabatan
pimpinan tinggi utama dan madya pada kementerian,
kesekretariatan lembaga negara, lembaga nonstruktural, dan
Instansi Daerah dilakukan secara terbuka dan kompetitif di
kalangan PNS dengan memperhatikan syarat kompetensi,
kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak
jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pejabat
Pembina Kepegawaian dilarang mengganti Pejabat Pimpinan
Tinggi selama 2 (dua) tahun terhitung sejak pelantikan Pejabat
Pimpinan Tinggi, kecuali Pejabat Pimpinan Tinggi tersebut
melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan dan tidak
lagi memenuhi syarat jabatan yang ditentukan. Penggantian
pejabat pimpinan tinggi utama dan madya sebelum 2 (dua) tahun
dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan Presiden. Jabatan
Pimpinan Tinggi hanya dapat diduduki paling lama 5 (lima) tahun.
Dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi, Pejabat Pembina
27
Kepegawaian memberikan laporan proses pelaksanaannya
kepada KASN. KASN melakukan pengawasan pengisian Jabatan
Pimpinan Tinggi baik berdasarkan laporan yang disampaikan
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian maupun atas inisiatif sendiri.
Pegawai ASN dapat menjadi pejabat Negara. Pegawai ASN dari
PNS yang diangkat menjadi Pejabat Negara diberhentikan
sementara dari jabatannya dan tidak kehilangan status sebagai
PNS.
28
sektor lain, atau masing-masing sektor tumbuh namun tidak
berjalan beriringan, melainkan justru kontraproduktif atau „saling
membunuh‟. Masing-masing sektor menganggap bahwa
sektornya lebih penting dari yang lainnya. Ketiga, khususnya
dalam konteks Indonesia, keberagaman latar belakang nilai,
budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya
mendrong adanya potensi disintegrasi bangsa.
Pemerintah sebagai institusi formal berkewajiban untuk
mendorong tumbuhnya nilainilai perekat kebangsaan yang akan
menjamin bersatunya elemen-elemen kebangsaan ini dalam satu
frame NKRI.
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat
dilakukan, baik dari sisi penataan institusi formal maupun informal.
1. Penguatan koordinasi antar lembaga, penguatan koordinasi
dapat dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang
dikoordinasikan masih terjangkau dan manageable. Dalam
prakteknya, span of control atau rentang kendali yang rasional
akan sangat terbatas. Salah satu alternatifnya adalah
mengurangi jumlah lembaga yang ada sampai mendekati jumlah
yang ideal untuk sebuah koordinasi. Dengan jumlah lembaga
yang rasional, maka koordinasi dapat dilakukan lebih mudah;
2. Membentuk lembaga koordinasi khusus, pembentukan lembaga
terpisah dan permanen yang bertugas dalam
mengkoordinasikan sektor atau kementerian adalah salah
satu cara melakukan WoG. Lembaga koordinasi ini biasanya
diberikan status kelembagaan setingkat lebih tinggi, atau
setidaknya setara dengan kelembagaan yang
dikoordinasikannya;
3. Membentuk gugus tugas yang merupakan bentuk
pelembagaan koordinasi yang dilakukan di luar struktur
formal, yang sidatnya tidak permanen. Pembentukan gugus
29
tugas biasanya menjadi salah satu cara agar sumber daya yang
terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari
lingkungan formalnya untuk berkonsentrasi dalam proses
koordinasi tadi,dan
4. Koalisi sosial, ini merupakan bentuk informal dari penyatuan
koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk
pelembagaan khusus dalam koordinasi ini. Di Australia dalam
masa pemerintahan Howard melakukan hal ini dengan
mendorong inisiatif koalisi sosial antar aktor pemerintah,
bisnis dan kelompok masyarakat. Koalisi sosial ini
mendorong adanya penyamaan nilai dan persepsi tentang suatu
hal, sehingga pada akhirnya akan terjadi koordinasi alamiah.
Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG di
tataran praktek antara lain adalah: kapasitas SDM dan institusi, nilai
dan budaya organisasi, serta kepemimpinan.
Praktek WoG dalam pelayanan publik dlakukan dengan
menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan
publik. enis pelayanan publik yang dikenal yang dapat didekati
oleh pendekatan WoG adalah Pelayanan yang Bersifat
Adminisitratif, Pelayanan Jasa, Pelayanan Barang, Pelayanan
Regulatif,
Adapun berdasarkan polanya, pelayanan publik dapat
dibedakan juga dalam 5 (lima) macam pola pelayanan yang
masing-masing diuaraikan sebagaimana berikut ini:
Pola Pelayanan Teknis Fungsional
Pola Pelayanan Satu Atap
Pola Pelayanan Satu Pintu
Pola Pelayan Terpusat
Pola Pelayanan Elektronik
Asas-Asas terkait dengan Implementasi WoG :
30
a. Asas Kepastian Hukum
b. Asas Kepentingan Umum;
c. Asas Akuntabilitas;
d. Asas Proporsionalitas;
e. Asas Profesionalitas;
f. Asas Keterbukaan;
g. Asas Efisiensi; dan
h. Asas Efektifitas
5. Pelayanan Publik
Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Tiga unsur penting
dalam pelayanan publik, yaitu pertama, organisasi penyelenggara
pelayanan publik, kedua, penerima layanan (pelanggan) yaitu orang,
masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan ketiga, kepuasan
yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Barang/jasa public adalah barang/jasa yang memiliki rivalry (rivalitas)
dan excludability (ekskludabilitas) yang rendah. Barang/jasa publik yang
murni yang memiliki ciri-ciri: tidak dapat diproduksi oleh sektor swasta
karena adanya free rider problem, non-rivalry, dan non-excludable, serta
cara mengkonsumsinya dapat dilakukan secara kolektif. Perkembangan
paradigma pelayanan: Old Public Administration (OPA), New Public
Management (NPM) dan seterusnya menjadi New Public Service (NPS).
Definisi pelayanan publik dalam UU No. 25 Tahun 2009 sangat
sempit, karena ruang lingkup pelayanan yang disebut sebagai
pelayanan publik sangat terbatas, dan bentuk kegiatan pelayanan
31
public sebagaimana diatur dalam pasal 5 ayat 3 dan 4 juga sangat
sempit karena pelayanan kebutuhan barang publik bagi masyarakat
hanya diartikan sebagai pengadaan barang/jasa di instansi pemerintah.
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah: Partisipatif, Transparan, Responsif, Non
Diskriminatif, Mudah dan Murah, Efektif dan Efisien, Aksesibel,
Akuntabel, dan Berkeadilan.
Etika dan etiket mengatur perilaku manusia secara normatif,
artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian
menyatakan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Etiket
pelayanan yang perlu diperhatikan oleh ASN terhadap pengguna jasa
pada umumnya adalah sebagai berikut: Sikap/ perilaku, Ekspresi wajah,
Penampilan, Cara berpakaian, Cara berbicara, Cara mendengarkan, Cara
bertanya. Beberapa etiket dasar yang seharusnya dilakukan oleh ASN
antara lain: Politeness, Respectful, Attentive, Cooperatif, Tolerance,
Informality, Self Control.
Beberapa manfaat dari etiket antara lain: Communicative,
Attractive, Respectable, dan Self Confidence. Beberapa praktik etiket
dalam pelayanan: Etiket dalam menyampaikan salam, Etiket dalam
berjabat tangan, Etiket dalam menerima tamu, Etiket dalam
bertamu/menerima tamu, dan Etiket dalam menangani keluhan
pelanggan.
32
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
33
penyuluhan dan penyuluhan mampu pengetahuan
edukasi tentang menerapkan gizi Ibu tentang
penerapan gizi penerapan gizi seimbang untuk gizi seimbang
seimbang seimbang pada memenuhi
masyarakat kebutuhan
asupan gizi balita
3. Melakukan Remaja putri Diharapkan Kurangnya
penyuluhan ke belum remaja putri pengetahuan
tentang manfaat memahami dapat memahami remaja putri
TTD di sekolah manfaat dan manfaat TTD tentang
sekolah kegunaan TTD sehinga mereka manfaat TTD
mau (Tablet
mengkonsumsi Tambah
TTD (Tablet Darah)
Tambah Darah)
setiap bulan.
34
Tabel 3.2 Bobot Penetapan Kriteria Isu APKL
Bobot Keterangan
5 Sangat Kuat Pengaruhnya
4 Kuat Pengaruhnya
3 Sedang Pengaruhnya
2 Kurang Pengaruhnya
1 Sangat Kurang Pengaruhnya
c. Penetapan Isu
Dari hasil identifikasi tiga isu, penulis mengambil satu isu yang layak
diangkat dan dijadikan rancangan aktualisasi. Isu yang paling layak dan
penting untuk diangkat yaitu : Kurang optimalnya penyuluhan gizi dalam
tahap pelaksanaan kegiatan posyandu
35
Dampak yang mungkin terjadi apabila isu “Kurangnya penyuluhan
gizi dalam tahap pelaksanaan kegiatan posyandu” ini tidak dituntaskan
melalui solusi pemecahan isu, antara lain :
1. Tidak tercapainya tujuan pelaksanaan kegiatan posyandu
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan terutama di
bidang gizi
posyandu
program gizi
36
3.4. Deskripsi Kegiatan
Tabel 3.4.1. Deskripsi Kegiatan
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi-Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Konsultasi kepada Kepala Konsultasi dengan atasan Tersedianya izin dari Saya bertanggung jawab Menjamin Tenaga Loyalitas
Puskesmas tentang dengan membawa laporan atasan untuk melapor dengan atasan Kesehatan Dasar
Dan Responsif
program kegiatan yang rancangan aktualisasi melaksanakan dengan membawa laporan Yang Merata Dan
akan dilaksanakan kegiatan aktualisasi aktualisasi(Akuntabilitas) Berkualitas
Saya melapor dan membawa
laporan aktualisasi pada
pimpinan dengan penuh
semangat (Nasionalisme)
Saya melapor kepada atasan
dengan sopan santun (Etika
Publik)
Saya menyiapkan laporan
aktualisasi dengan teliti dan
cermat Komitmen Mutu)
Saya akan melakukan
konsultasi kepada pimpinan
dengan membawa laporan
aktualisasi dengan mandiri
(Anti Korupsi)
Menyampaikan maksud Tersampaikan Saya bertanggung jawab
dan tujuan maksud dan tujuan menyampaikan maksud dan
kegiatan aktualisasi tujuan kegiatan aktualisasi
(Akuntabilitas)
Saya akan menyampaikan
maksud dan tujuan dengan
Bahasa indonesia yang baik
dan benar pada pimpinan
(Nasionalisme)
Saya akan menjelaskan
37
maksud dan tujuan kegiatan
aktualisasi dengan sopan
santun pada atasan (Etika
Publik)
Saya akan menjelaskan
maksud dan tujuan kegiatan
aktualisa dengan efektif dan
efisien pada atasan
(Komitmen Mutu)
Saya akan menjelaskan
maksud dan tujuan kegiatan
aktualisasi pada atasan dengan
jujur (Anti Korupsi)
Atasan memberikan arahan Adanya kejelasan Saya akan bertanggung jawab
arahan yang di mencatat hasil arahan dalam
berikan oleh atasan konsultasi kegiatan aktualisasi
(Akuntabilitas)
38
penanggungjawab gizi program gizi dengan Penanggungjawab Yang Merata Dan
program gizi program gizi (Akuntabilitas) Berkualitas
Saya akan menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik
dan benar dengan
penanggungjawab program gizi
(Nasionalisme)
Saya akan berbicara dengan
sopan santun kepada
penanggungjawab program
(Etika Publik)
Saya akan menjelaskan
dengan efektif dan efisien
dalam koordinasi langsung
pada rekan kerja
penanggungjawab program
gizi (Komitmen Mutu)
Saya akan koordinasi langsung
kepada penanggungjawab
program gizi tentang kegiatan
aktualisasi dengan mandiri
(Anti Korupsi)
Menyampaikan maksud Tersampainya maksud Saya akan bertanggung jawab
dan tujuan dan tujuan kegiatan dalam menyampaikan maksud
dan tujuan kegiatan aktualisasi
(Akuntabilitas)
Saya telah menyampaikan
maksud dan tujuan dengan
Bahasa indonesia yang baik
dan benar (Nasionalisme)
Saya akan berbicara dengan
sopan santun kepada
penanggungjawab program
dalam menjelaskan maksud
dan tujuan kegiatan aktualisasi
(Etika Publik)
Saya telah menjelaskan
maksud dan tujuan kegiatan
aktualisasi dengan efektif dan
39
efisien kepada rekan kerja
penanggungjawab program
gizi(Komitmen Mutu)
Saya telah menjelaskan
maksud dan tujuan kegiatan
aktualisasi kepada rekan kerja
penanggungjawab program
gizi dengan mandiri (Anti
Korupsi)
Penanggungjawab program Adanya persetujuan Saya akan bertanggung jawab
gizi memberikan arahan dan arahan dari mencatat arahan dari
penanggungjawab penanggungjawab program
program gizi tentang gizi tentang kegiatan
materi yang akan aktualisasi (Akuntabilitas)
dibawakan Saya akan mencatat arahan
dari penanggungjawab
program gizi sehingga
mencapai Kesepakatan
bersama (Nasionalisme)
Saya akan mencatat arahan
dari penanggungjawab
program gizi dengan teliti dan
Cermat (Komitmen Mutu)
saya akan mencatat arahan
dari penanggungjawab
program gizi dengan penuh
kepedulian.(Anti Korupsi)
3. Merancang pelaksanaan Membuat materi Adanya materi yang Saya akan bertanggung jawab Menjamin Tenaga Kreatif, Efektif dan
kegiatan penyuluhan penyuluhan berupa lefleat telah dibuat berupa dan kejelasan membuat leaflet Kesehatan Dasar
Efisien
leaflet (Akuntabilitas) Yang Merata Dan
Saya akan menggunakan Berkualitas
bahasa Indonesia yang baik
dan benar dalam membuat
leaflet (Nasionalisme)
Saya akan membuat leaflet
dengan tulus (Etika Publik)
Saya takan menyusun leaflet
secara teliti, cermat
(Komitmen Mutu)
40
Saya akan membuat leaflet
secara jujur (Anti Korupsi)
41
penyuluhan sesuai
Kesepakatan bersama (
Nasionalisme)
Saya akan menyediakan
tempat penyuluhan dengan
rapi (Etika Publik)
Saya akan menyediakan
tempat dan menyusunan kursi
agar penyuluhan dalam
tahapan kegiatan posyandu
dapat berlangsung secara
efektif dan efisien (Komitmen)
Saya akan menyediakan
tempat penyuluhan dengan
kerja keras dan sederhana
(Anti Korupsi)
Mencetak design leaflet, Tercetaknya design Saya akan bertanggung jawab
kuesioner, daftar hadir leaflet, kuesioner, mencetak design leaflet,
penyuluhan daftar hadir kuesioner, daftar hadir
penyuluhan penyuluhan (Akuntabilitas)
saya akan bekerja keras dalam
mencetak leaflet, kuesioner,
daftar hadir penyuluhan
(Nasionalisme)
Saya akan mencetak leaflet,
kuesioner, daftar hadir
penyuluhan dengan rapi (Etika
Publik)
Saya akan mencetak leaflet,
kuesioner, daftar hadir
penyuluhan dengan cermat
dan teliti (Komitmen Mutu)
Saya mencetak leaflet,
kuesioner, daftar hadir
penyuluhan dengan mandiri
(Anti Korupsi)
4. Melakukan Menunjukkan rancangan Adanya persetujuan Saya akan bertanggung jawab Menjamin Tenaga Loyalitas,
konsultasikepada leaflet yang telah dibuat terhadap rancangan dalam menunjukkan Kesehatan Dasar
Responsif
penanggungjawab leaflet yang rancangan leaflet pada Yang Merata Dan
42
program gizi ditunjukkan penanggungjawab program Berkualitas
gizi (akuntabilitas)
Saya akan menjelaskan
rancangan leaflet kepada
penanggungjawab program
dengan bahasa Indonesia
yang baik dan benar
(Nasionalisme)
43
rancangan kuesioner kepada
penanggung jawab program
dengan bahasa yang sopan
dan santun (Etika Publik)
Saya akan menjelaskan
rancangan kuesioner dengan
efektif dan efisien pada rekan
kerja penanggungjawab
program gizi (Komitmen
Mutu)
Saya akan mandiri dalam
menjelaskan rancangan
kuesioner kepada rekan kerja
penanggungjawab program
gizi (Anti Korupsi)
Menunjukkan rancangan Adanya persetujuan Saya akan bertanggung jawab
daftar hadir peserta terhadap rancangan dalam menunjukkan
penyuluhan yang telah daftar hadir peserta rancangan daftar hadir pada
dibuat penyuluhan penanggungjawab program
gizi (Akuntabilitas)
44
program gizi (Komitmen
Mutu)
45
Saya akan berbicara dengan
sopan santun kepada kader
dalam menjelaskan maksud
dan tujuan kegiatan aktualisasi
(Etika Publik)
46
penyuluhan di posyandu penyuluhan (Akuntabilitas) Terhadap dan Efisien
Saya akan bersemangat
Pelayanan
menyediakan dan menyusun
materi dan kuesioner Kesehatan Dasar
(Nasionalisme)
Saya akan menyediakan
materi, kuesioner dan daftar
hadir penyuluhan dengan rapi
(Etika Publik)
Saya akan menyediakan
materi, kuesioner dan daftar
hadir penyuluhan dengan teliti
dan cermat (Komitmen Mutu)
Saya akan menyediakan
materi, kuesioner dan daftar
hadir penyuluhan dengan
mandiri (Anti Korupsi)
memberikan kuesioner pre Terlaksananya Saya kan bertanggung jawab
test kepada peserta pemberian kuesioner dalam memberikan kuesioner
kepada peserta pada peserta posyandu
penyuluhan dan (Akuntabilitas)
mengisi kuesioner pre Saya akan menggunakan
test sebelum bahasa Indonesia yang baik
melakukan dan benar dalam pemberian
penyuluhan dan penjelasan kepada peserta
tentang kuesioner yang akan
diisi (Nasionalisme)
Saya akan memberikan dan
menjelaskan kepada peserta
dengan bahasa yang sopan
santun (Etika Publik)
Saya akan menjelaskan secara
efektif dan efisien dalam
pemberian dan penjelasan
kepada peserta tentang
kuesioner yang akan diisi
(Komitmen Mutu)
Saya akan jujur dalam
pemberikan dan penjelaskan
47
kepada peserta tentang
kuesioner yang akan diisi (Anti
Korupsi)
Memberikan konseling/ Terlaksananya Saya akan bertanggung jawab
penyuluhan kepada penyuluhan kepada dalam memberikan
masyarakat masyarakat penyuluhan pada peserta
posyandu (Akuntabilitas)
Saya akan melakukan
penyuluhan kepada peserta
posyandu menggunakan
bahasa indonesia yang baik
dan benar (Nasionalisme)
Saya akan melakukan
penyuluhan kepada peserta
posyandu menggunakan
bahasa yang sopan santun
(Etika Pablik)
Saya akan melakukan
penyuluhan kepada peserta
posyandu secara efektif dan
efisien (Komitmen Mutu)
Saya akan melakukan
penyuluhan kepada peserta
posyandu dengan jujur (Anti
Korupsi)
Memberikan leaflet kepada Terlaksananya Saya akan bertanggung jawab
masyarakat pemberian leaflet dalam memberikan leaflet
kepada peserta posyandu
(Akuntabilitas)
Saya akan memberikan leaflet
kepada peserta posyandu
tanpa membeda-bedakan
peserta (Nasionalisme)
48
kepada peserta posyandu
dengan teliti sehingga
pembagian leaflet merata
(Komitmen Mutu)
Saya akan memberikan leaflet
kepada peserta posyandu
dengan mandiri (Anti Korupsi)
7. Evaluasi Menyediakan lembar Tersedianya lembar Saya akan bertanggung jawab Meningkatkan Loyalitas,
kuesioner post test kuesioner post test dalam menyediakan dan Upaya Responsif,
menyusun lembar kuesioner Pemberdayaan Optimal, Efektif
(Akuntabilitas) Masyarakat Di dan Efisien
Saya akan bersemangat dalam Bidang Kesehatan.
menyediakan dan menyusun
lembar kuesioner
(Nasionalisme)
Saya akan menyediakan dan
menyusun lembar kuesioner
dengan rapi (Etika Publik)
Saya akan menyediakan
lembar kuesioner dengan
cermat (Komitmen Mutu)
Saya akan menyediakan
lembar kuesioner dengan
mandiri (Anti Korupsi)
Memberikan Lembar Terlaksananya Saya akan bertanggung jawab
kuesioner kepada Peserta pemberian kuesioner dalam memberikan kuesioner
kepada peserta pada peserta posyandu
penyuluhan (Akuntabilitas)
Saya akan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik
dan benar dalam pemberian
dan penjelasan kepada peserta
tentang kuesioner yang akan
diisi (Nasionalisme)
Saya akan memberikan dan
menjelaskan kepada peserta
dengan bahasa yang sopan
santun (Etika Publik)
Saya akan menjelaskan secara
49
efektif dan efisien dalam
pemberian dan penjelasan
kepada peserta tentang
kuesioner yang akan diisi
(Komitmen Mutu)
Saya akan jujur dalam
pemberikan dan penjelaskan
kepada peserta tentang
kuesioner yang akan diisi (Anti
Korupsi)
Melakukan penilaian Terlaksananya Saya akan bertanggungjawab
terhadap peserta penilaian terhadap dalam memberikan penilaian
penyuluhan tingkat pengetahuan terhadap peserta penyuluhan
peserta dalam hasil yang sesuai dengan jawaban
penyuluhan kuesioner peserta
(Akuntabilitas)
50
f. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Seluruh rangkaian kegiatan aktualisasi (habituasi) ini dijadwalkan selama 30 hari sesuai dengan kalender akademik “ off class” dari panitia
Pelatihan Dasar CPNS Angkatan III Lingkup Pemerintah Wakatobi bekerja sama dengan BPSDM Prov. Sulawesi Tenggara.
51
g. Perkiraan Masalah dalam Pelaksanaan dan Alternatif Solusi
Dalam melaksanakan aktualisasi di tempat kerja kemungkinan ada halhal
yang menjadi kendala bagi peserta. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka
diperlukan strategi untuk menghadapi kendala tersebut agar tidak
menimbulkan ketidak efisienan waktu pelaksanaan yang terbatas. Alternatif
solusi dalam menghadapi perkiraan masalah dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Alternatif Solusi Dalam Menghadapi Perkiraan Masalah
N
Kegiatan Perkiraan Masalah Alternatif Solusi
o
1, Konsultasi ke Pimpinan (kepala Mencari jaringan dan
pemimpim puskesmas) tidak ada komunikasi lewat HP tanpa
ditempat dan jaringan tidak menganggu jam pelayanan
ada
2. Melakukan koordinasi Penanggungjawab program Mencari jaringan dan
bersama rekan kerja gizi tidak ada ditempat dan komunikasi lewat HP tanpa
penanggungjawab jaringan tidak ada menganggu jam pelayanan
program gizi
3. Menyusun rancangan Sulitnya membuat materi Mencari jaringan internet yang
kegiatan penyuluhan apabila jaringan stabil
internet kurang stabil
4 Melakukan konsultasi Sulitnya bertemu dengan Menghubungi dan
kepada penanggungjawab program berkomunikasi melalui HP
penanggungjawab tanpa mengganggu jam
program gizi pelayanan
5 Koordinasi dengan Sulitnya bertemu langsung Menghubungi kader terlebih
kader dengan kader dahulu melalui HP sebelum
bertemu
6 Pelaksanaan kegiatan Masih ada peserta Melakukan pengecekan
penyuluhan posyandu yang belum ikut kembali kepada peserta
penyuluhan posyandu yang belum ikut
penyuluhan
7 Evaluasi Adanya kegiatan yang Melakukan pengecekan
belum terlaksana kembali
67
No Uraian Kebutuhan Volume Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp
1 Kertas A4 1 Rim 45.000 45.000
2 Tinta Printer Warna 1 Botol 75.000 75.000
3 Tinta Printer Hitam 1 Botol 75.000 75.000
4 Biaya Tak Terduga 150.000
BAB IV
68
Tahapan Kegiatan Posyandudi Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Kecamatan Binongko
Implementasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam
bentuk Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi (ANEKA) pada UPTD Puskesmas Binongko ini memiliki
tujuan yaitu, peserta mampu menerapkan nilai - nilai ANEKA yang telah
dipelajari selama Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dan
mampu menganalisis dampak penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam
setiap kegiatan yang telah dirancang. Dengan penyelesaian kegiatan
rancangan aktualisasi yang dilakukan maka diharapkan peserta dapat
mengerti dan dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar, peran dan
kedudukan ASN dalam setiap kegiatan dan keputusan yang akan
diambil tidak hanya untuk rancangan “Optimalisasi Penyuluhan Gizi Di
Posyandu Melalui Tahap Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Binongko” tetapi dalam bertindak kedepannya
sebagai Aparatur Sipil Negara.
Kegiatan aktualisasi nilai dasar, peran dan kedudukan ASN
dilaksanakan selama 22 hari kerja, dimulai sejak 20 November 2019
sampai dengan 11 Desember 2019. Pelaksanaan aktualisasi diawali
dengan konsultasi dan memohon izin untuk melakukan kegiatan
aktualisasi yang sudah diagendakan kepadaibu Fitrianti,AMK. Selaku
Kepala UPTD Puskesmas Binongko. Pada pertemuan ini juga
disampaikan 7 kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan pada
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Binongko.
Waktu
No Kegiatan Pelaksa- Output Nilai-Nilai Dasar Evidence Ket.
naan
69
Puskesmas) Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi
2 Melakukan 20 Terlaksananya Akuntabilitas, Foto, Video Terealisasi
koordinasi November Koordinasi kepada Nasionalisme, dan
bersama rekan 2019 Penanggungjawab Etikapublik, Dokumen
kerja Program gizi Komitmen Mutu,
penanggungjaw dan Anti Korupsi
ab program gizi
3 Menyusun 21-29 Terlaksananya Akuntabilitas, Foto, Video Terealisasi
rancangan November penyusunan Nasionalisme, dan
kegiatan 2019 rancangan Etikapublik, Dokumen
kegiatan Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi
4 Melakukan 30 Terlaksananya Akuntabilitas, Foto, Video Terealisasi
konsultasi November konsultasi dengan Nasionalisme, dan
kepada 2019 Penanggungjawab Etikapublik, Dokumen
penanggungjaw program gizi Komitmen Mutu,
ab program gizi tentang rancangan dan Anti Korupsi
Leaflet, Kuesioner,
daftar hadir
penyuluhan
5 Koordinasi 01 - 03 Terlaksananya Akuntabilitas, Foto, Video Terealisasi
dengan kader November Koordinasi Nasionalisme, dan
2019 langsung kepada Etikapublik, Dokumen
semua kader Komitmen Mutu,
bagian penyuluhan dan Anti Korupsi
dan konseling
6 Pelaksanaan 04 - 07 Terlaksananya Akuntabilitas, Foto, Video Terealisasi
kegiatan November kegiatan Nasionalisme, dan
penyuluhan 2019 penyuluhan Etikapublik, Dokumen
Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi
7 Evaluasi 04 - 11 Terlaksananya Akuntabilitas, Foto, Video Terealisasi
November kegiatan Nasionalisme, dan
2019 penyuluhan Etikapublik, Dokumen
Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi
70
maksud dan tujuan dan tujuan pada saat sesuai rancangan
pada saat konsultasi konsultasi
dengan atasan
3. Atasan memberikan Adanya kejelasan Terlaksananya
arahan tentang arahan yang diberikan sesuai rancangan
kegiatan yang akan oleh atasan
dilaksanakan
2 Melakukan 1. Koordinasi kepada Adanya dukungan dari Terlaksananya
koordinasi bersama penanggungjawab penanggungjawab sesuai rancangan
rekan kerja program gizi program
penanggungjawab 2. Menyampaikan Tersampainya maksud Terlaksananya
program gizi maksud dan tujuan dan tujuan pelaksanaan sesuai rancangan
kegiatan aktualisasi
3. Penanggungjawab Adanya persetujuan Terlaksananya
program gizi dan arahan dari sesuai rancangan
memberikan arahan penanggungjawaban
program gizi tentang
materi penyuluhan
yang akan dibawakan
3 Merancang 1. Membuat materi Tersedianya materi Terlaksananya
pelaksanaan penyuluhan berupa yang telah dibuat sesuai rancangan
kegiatan leaflet berupa leaflet
penyuluhan 2. Membuat kuesioner Tersedianya kuesioner Terlaksananya
penyuluhan yang telah dibuat sesuai rancangan
masing-masing 10
(sepuluh) pertanyaan
3. Membuat daftar Tersedianya daftar Terlaksananya
hadir penyuluhan hadir penyuluhan yang sesuai rancangan
telah dibuat
4. Menentukan Adanya tempat/lokasi Terlaksananya
tempat/lokasi penyuluhan yang sudah sesuai rancangan
penyuluhan ditetapkan
5. Mencetak design tercetaknya design Terlaksananya
leaflet, kuesioner, leaflet, kuesioner, sesuai rancangan
daftar hadir daftar hadir penyuluhan
penyuluhan
4 Melakukan a. Menunjukkan Adanya persetujuan Terlaksananya
konsultasi kepada rancangan leaflet terhadap rancangan sesuai rancangan
penanggungjawab yang telah dibuat leaflet yang ditunjukkan
program gizi b. Menunjukkan Adanya persetujuan Terlaksananya
rancangan kuesioner terhadap rancangan sesuai rancangan
yang telah dibuat kuesioner
c. Menunjukkan Adanya persetujuan Terlaksananya
rancangan daftar terhadap rancangan sesuai rancangan
hadir peserta yang daftar hadir peserta
telah dibuat penyuluhan
5 Koordinasi dengan a. Koordinasi langsung Terlaksananya Terlaksananya
kader kepada semua pertemuan dan sesuai rancangan
kader bagian koordinasi langsung
penyuluhan dengan kader
/konseling
b. Menyampaikan Tersampainya maksud Terlaksananya
maksud dan tujuan dan tujuan kegiatan sesuai rancangan
yang akan dilaksankan
c. Memberikan leaflet Diterimanya leaflet Terlaksananya
sebagai media sebagai media sesuai rancangan
penyuluhan dalam penyuluhan saat
pelaksanaan pelaksanaan kegiatan
71
kegiatan posyandu posyandu
6 Pelaksanaan a. Menyediakan materi, Tersedianya materi Terlaksananya
kegiatan di kuesioner, daftar penyuluhan berupa sesuai rancangan
posyandu hadir penyuluhan di leaflet
posyandu
b. Memberikan Terlaksananya
kuesioner pre test pemberian kuesioner
pada peserta pre test pada peserta
penyuluhan di
posyandu
c. Memberikan Terlaksanannya Terlaksananya
konseling/ kegiatan konseling/ sesuai rancangan
penyuluhan kepada penyuluhan kepada
peserta peserta
d. Memberikan leflet Terlaksannya Terlaksananya
kepada peserta pemberian leaflet sesuai rancangan
penyuluhan
7 Evaluasi a. Menyediakan lembar Tersedianya lembar Terlaksananya
kuesioner post test kuesioner post test sesuai rancangan
72
Capaian Kegiatan : Telah Tersedia konsep yang terkait dengan rencana kegiatan yang
akan dilaksanakan.
Deskripsi Keterkaitan : Saya bertanggung jawab melapor dengan atasan
Substansi Mata dengan membawa laporan aktualisasi
Pelatihan Akuntabilitas
Dokumentasi :
Kegiatan Tahap 1
Tahap Kegiatan 2 : Menyampaikan maksud dan tujuan saat konsultasi dengan atasan
Waktu Pelaksanaan : 20 November 2019
Output : Tersampaikan maksud dan tujuan saat konsultasi dengan atasan
Capaian Kegiatan : Telah Tersampaikan maksud dan tujuan pada saat konsultasi.
Deskripsi Keterkaitan : Akuntabilitas Saya bertanggung jawab menyampaikan maksud
Substansi Mata dan tujuan kegiatan aktualisasi
Pelatihan
Nasionalisme Saya telah menyampaikan maksud dan tujuan
dengan Bahasa indonesia yang baik dan benar
pada pimpinan
Etika Publik Saya telah menjelaskan maksud dan tujuan
kegiatan aktualisasi dengan sopan santun pada
atasan
73
Anti Korupsi Saya telah menjelaskan maksud dan tujuan
kegiatan aktualisasi pada atasan dengan jujur
Dokumentasi :
Kegiatan Tahap 2
74
Dokumentasi :
Kegiatan Tahap 3
Kontribusi terhadap Dengan terlaksananya kegiatan ini, maka dapat mewujudkan misi
Visi Misi Organisasi organisasi yaitu
75
Capaian Kegiatan : Telah Adanya dukungan dari penanggungjawab program gizi
Deskripsi Keterkaitan : Akuntabilitas Saya bertanggung jawab dalam koordinasi
Substansi Mata langsung dengan Penanggungjawab program gizi
Pelatihan
Dokumentasi :
Kegiatan Tahap 1
Tahap Kegiatan 2 : Menyampaikan Maksud Dan Tujuan Pada Saat Konsultasi Dengan
Penanggungjawab Program Gizi
Waktu Pelaksanaan : 20 November 2019
Output : Tersampaikan maksud dan tujuan pada saat koordinasi
Capaian Kegiatan : Telah Tersampaikan maksud dan tujuan pada saat koordianasi
kepada penanggungjawab program gizi
Deskripsi Keterkaitan : Akuntabilitas Saya bertanggung jawab dalam menyampaikan
Substansi Mata maksud dan tujuan kegiatan aktualisasi
Pelatihan
Nasionalisme Saya telah menyampaikan maksud dan tujuan
dengan Bahasa indonesia yang baik dan benar
Etika Publik Saya berbicara dengan sopan santun kepada
penanggungjawab program dalam menjelaskan
maksud dan tujuan kegiatan aktualisasi
76
Dokumentasi :
Kegiatan Tahap 2
Kegiatan Tahap 3
77
Gambar 4.6 Adanya Arahan Dari Penanggungjawab Program Gizi
Dokumentasi :
78
Kegiatan Tahap 1
Kegiatan Tahap 2
79
Gambar 4.8 Membuat Kuesioner penyuluhan
Dokumentasi :
Kegiatan Tahap 3
80
Tahap Kegiatan 4 : Menentukan tempat/lokasi penyuluhan
Waktu Pelaksanaan :
28 November 2019
81
Dokumentasi
Kegiatan Tahap 4 :
82
Dokumentasi :
Kegiatan Tahap 5
Kontribusi terhadap Dengan terlaksananya kegiatan ini, maka dapat mewujudkan misi
Visi Misi Organisasi organisasi yaitu
83
Tahap Kegiatan 1 : Menunjukkan Rancangan Leaflet Yang Telah Dibuat
Waktu Pelaksanaan :
30 November 2019
Kegiatan Tahap 1
84
Deskripsi Keterkaitan : Akuntabilitas Saya bertanggung jawab dalam menunjukkan
Substansi Mata rancangan kuesioner pada penanggungjawab
Pelatihan program gizi
Kegiatan Tahap 2
85
Komitmen Mutu Saya telah menjelaskan rancangan daftar hadir
dengan efektif dan efisien pada rekan kerja
penanggungjawab program gizi
Kegiatan Tahap 3
Kontribusi terhadap Dengan terlaksananya kegiatan ini, maka dapat mewujudkan misi
Visi Misi Organisasi organisasi yaitu
Tahap Kegiatan 1 : Koordinasi Langsung Kepada Semua Kader Bagian Penyuluhan Dan
Konseling
Waktu Pelaksanaan :
1-3 Desember 2019
86
Pelatihan Nasionalisme Saya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar sehingga menciptakan kerjasama
antara saya dan kader
Kegiatan Tahap 1
Kader Palahidu
Kader Rukuwa
Kader Kampo-Kampo
87
Etika Publik Saya berbicara dengan sopan santun kepada
kader dalam menjelaskan maksud dan tujuan
kegiatan aktualisasi
Dokumentasi :
Kegiatan Tahap 2
Kader Palahidu
Kader Rukuwa
Kader Kampo-Kampo
88
Etika Publik Saya telah memberikan leaflet kepada kader
dengan sopan santun
Kegiatan Tahap 3
Kader Palahidu
Kader Rukuwa
Kader Kampo-Kampo
89
Tahap Kegiatan 1 : Menyediakan Materi, Kuesioner (pre test dan post test), Daftar Hadir
Penyuluhan Di Posyandu
Waktu Pelaksanaan :
4-7 Desember 2019
Kegiatan Tahap 1
90
Nasionalisme Saya telah menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar dalam pemberian dan
penjelasan kepada peserta tentang kuesioner
yang akan diisi
Etika Publik Saya telah memberikan dan menjelaskan
kepada peserta dengan bahasa yang sopan
santun
Komitmen Mutu Saya telah menjelaskan secara efektif dan
efisien dalam pemberian dan penjelasan kepada
peserta tentang kuesioner yang akan diisi
Anti Korupsi Saya jujur dalam pemberikan dan penjelaskan
kepada peserta tentang kuesioner yang akan
diisi
Dokumentasi :
Kegiatan Tahap 3
91
Deskripsi Keterkaitan : Akuntabilitas Saya bertanggung jawab dalam memberikan
Substansi Mata penyuluhan pada peserta posyandu
Pelatihan
Nasionalisme Saya telah melakukan penyuluhan kepada peserta
posyandu menggunakan bahasa indonesia yang
baik dan benar
Etika Publik Saya telah melakukan penyuluhan kepada peserta
posyandu menggunakan bahasa yang sopan
santun
Dokumentasi :
Kegiatan Tahap 4
92
Tahap Kegiatan 5 : Memberikan Leaflet Kepada Masyarakat
Waktu Pelaksanaan :
4-7 Desember 2019
Dokumentasi :
Kegiatan Tahap 5
93
Gambar 4.21. Memberikan Leaflet Kepada Peserta Posyandu
Kontribusi terhadap Dengan terlaksananya kegiatan ini, maka dapat mewujudkan misi
Visi Misi Organisasi organisasi yaitu :
94
Dokumentasi :
Kegiatan Tahap 1
Dokumentasi :
Kegiatan Tahap 2
95
Gambar 4.23. Memberikan Kuesioner Kepada Peserta
Kegiatan Tahap 3
96
Gambar 4.24. Penilaian Hasil Kuesioner
97
b. Pelaksanaan Monitoring dan Coaching
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar,
peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Optimalisasi
Penyuluhan Gizi Di Posyandu Melalui Tahapan Kegiatan Posyandu Di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Binongko tidak terlepas dari pelaksanaan mentoring dan
coaching. Suksesnya pelaksanaan kegiatan aktualisasi selama off campus
didukung oleh peran serta Ibu Fitrianti, AMK selaku mentor yang meluangkan
waktu untung berkonsultasi, memberi masukan dan memantaujalannya setiap
tahapan kegiatan yang dilakukan. Selama off campus peserta melakukan 4
(empat) kali proses konsultasi, diskusi dan asistensi tahapan kegiatan serta
laporan yang akan disusun. Dalam hal ini peserta memperoleh arahan agar
meminimalisir adanya permasalahan yang kiranya dapat terjadi dalam proses
pelaksanaan dan proses penyusunan maupun solusi terhadap permasalahan
yang dihadapi dalam proses tahapan.
Dalam masa off campus peserta tidak hanya melakukan asistensi dan
diskusi dengan mentor tetapi untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam
pelaksanaan dan penyusunan hasil kegiatan aktualisasi, peserta melakukan
kegiatan tanya jawab melalui pesan di grub Whatsapp dengan bapak
NASRUDIN, SP., MP selaku coach. Selamaoff campus peserta Melakukan
proses tanya jawab dan asistensi tahapan kegiatan yang akan dilakukan serta
terkait sistematika penyusunan laporan yang akan dibuat di dalam grub
Whatsaap sehingga ketercapaian tujuan yang diharapkan mampu terwujud dan
terselesaikan tepat waktu. Peserta juga melakukan coaching dengan metode
bertatap muka selama proses on campus yaitu 2 kali di jam pelajaran saat
peserta masuk kembali ke dalam asrama untuk persiapan ujian evaluasi. Proses
ini diharapkan dapat lebih memantapkan hasil realisasi kegiatan aktualisasi yang
telah disusun sehingga siap untuk diseminarkan.
98
Penyuluhan Gizi Di Posyandu Melalui Tahapan Kegiatan Posyandu Di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Binongko yang terealisasi 100% dari seluruh kegiatan
rancangan aktualisasi maka tujuan pada Bab I berhasil dicapai. Hal ini dapat
dilihat dari terlaksananya tiap tahapan kegiatan yang telah disusun dan minimnya
masalah yang terjadi serta mampu terselesaikannya isu yang diturunkan dalam
beberapa permasalahan yang mendasari kemudian dijawab lewat solusi kegiatan
kreatif sesuai dengan tupoksi penulis.
Penerapan kegiatan penyuluhan di posyandu merupakan suatu penerapan
yang wajib dilakukan setiap kegiatan posyandu sesuai dengan alur kegiatan
posyandu khususnya bagian penyuluhan bisa terlaksana secara efektif sesuai
dengan proses pelayanan yang ada dalam posyandu.
99
BAB V
PENUTUP
a. KESIMPULAN
Implementasi aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar profesi ASN
(akuntabilitas, Nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti korupsi )
penerapannya pada kegiatan yang peserta buat yakni optimalisasi
pemanfaatan posyandu melalui penyuluhan gizi pada wilayah kerja UPTD
Puskesmas Kecamatan Binongko, dalam proses habituasi dapat terpenuhi
apabila dilakukan secara bersinergi oleh semua pihak yang memiliki fungsi,
tugas dan tanggung jawab dalam kegiatan dan pemanfaatan posyandu
dengan benar
100
b. SARAN
Implementasi aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar profesi ASN
(akuntabilitas, Nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti korupsi ) serta
nilai-nilai kedudukan dan peran ASN (manajemen ASN, Pelayanan publik dan
whole of Gofernment) senantiasa di tingkatkan sehingga dapat mewujudkan
pelayanan publik secara professional yang dapat memberikan kepuasan
terhadap masyarakat dalam memperoleh layanan.
DAFTAR PUSTAKA
101
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2017. Komitmen Mutu: Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/05/29/oqpvbx423-
sebanyak-2432-puskesmas-beri-kemudahan-lansia, Diakses tanggal 10 Oktober
2019
102