Anda di halaman 1dari 9

MEMAHAMI KONSEP TEKNIK KONSELING PENDEKATAN

PSIKOANALISIS
(Tugas Ini Guna Memenuhi Mata KuliahTeknik-Teknik Konseling)
Dosen Pengampu : Mega Aria Monica, M.Pd

Di susun oleh

Novia Anggraini : 1811080407

PRODI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2020 M/1442 H

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah “Teknik-Teknik Konseling”. Kemudian shalawat beserta
salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
memberikan pedoman hidup yakni Al-Quran dan sunnah untuk keselamatan umat
islam.
Makalah ini merupakan tugas mata kuliah studi Islam di program studi
Bimbingan Konseling Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
Mega Aria Monica, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Teknik-Teknik
Konseling dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta
arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-
kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang kontrusif dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, November 2020

Penulis

ii
2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Pendekatan Teknik Psikoanalisis 2
B. Sistem Pertahanan Diri Manusia 3
C. Id, Ego dan Superego 3
BAB III PENUTUP 5
Kesimpulan 5
DAFTAR PUSTAKA 6

iii
3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konselor merupakan pihak yang membantu konseli dalam proses
konseling. Sebagai pihak yang paling memahami dasar dan teknik
konseling secara luas, konselor dalam menjalankan perannya bertindak
sebagai fasilitator bagi konseli. Setiap konselor pada masing-masing
pendekatkan teknik konseling yang digunakannya memiliki karakteristik
dan peran yang berbeda-beda.
Pendekatan konseling (counseling approach) disebut juga teori
konseling, merupakan dasar bagi suatu praktek konseling. Pendekatan itu
dirasakan penting karena jika dapat dipahami berbagai pendekatan atau
teori-teori konseling, akan memudahkan dan menentukan arah proses
konseling.
Konseling memiliki berbagai macam pendekatan yang dapat
membantu konselor dalam proses konseling. Dalam makalah ini akan
membahas lebih dalam teknik konseling pendekatan psikoanalisis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan teknik psikoanalisis?
2. Bagaimana sistem pertahanan diri manusia?
3. Apa yang dimaksud dengan id, ego dan superego?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pendekatan teknik psikoanalisis
2. Untuk mengetahui sistem pertahanan diri manusia
3. Untuk mengetahui id, ego dan superego

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendekatan Teknik Psikoanalisis


Langkah pertama yang signifikan dan menjangkau jauh menuju
egoinvolving modern Teknik psikoanalitik meninggalkan penggunaan
trans hipnotis (Freud, 1910). Langkah ini sangat menentukan; klasik
analisis belum kembali ke penggunaan penuh pengaruh hipnosis, terutama
karena "hasil berubah-ubah dan tidak bertahan lama" (Freud, 1917b,
hal.292). Seperti yang kita ketahui, berbarengan dengan dan berkontribusi
perkembangan ini adalah penemuan pasien sadar, kerja sama sukarela
dapat diminta untuk diatasi represi. Meski perwujudan awal dari kerjasama
ini pada dasarnya adalah upaya pasien untuk berasosiasi bebas, itu segera
menjadi penting secara teknis untuk menarik perhatian pasien terhadap
adanya perlawanan untuk melakukannya. Masa transisi singkat terjadi,
selama penumpangan tangan tambahan adalah bagian dari metode
persuasif; Namun demikian, trennya itu pasti untuk membuat lebih banyak
penggunaan relatif aspek otonom dari jiwa pasien, pada dasarnya
menghindari melewati komponen penting dari ego. 1
Psikoanalisis Freud merupakan pendekatan psikoanalisis yang
bermula dari konsep psikologi. Teori ini terkait dengan metode psikoterapi
untuk penyembuhan penyakit mental dan syaraf, kemudian berkembang
menjadi teori kepribadian. Psikoanalisis adalah sebuah teori psikologi
yang banyak membicarakan masalah kesadaran, mimpi, kecemasan,
neurotik, emosi motivasi, dan juga kepribadian. Freud mengemukakan
bahwa kesadaran terdiri atas dua alam, yaitu alam sadar dan alam bawah
sadar. Freud membagi struktur kepribadian manusia, yaitu id, ego, dan
supergo.2

1
Paul Gray, “Developmental Lag” in the Evolution of Thechnique for Psychoanalysis of Neurotic
Conflict, Journal of the American Psycoanalytic Association,hlm.4
2
Eben Reinhardt Marbun, Analisis Id, Ego dan Superego dan Identitas Disosiatif Toko Dafychi
Guanni dalam Novel EL Karya Luluk HF, Jurnal Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro,hlm.7

2
Pendekatan psikoanalisis menganggap bahwa tingkah laku
abnormal di sebabkan oleh faktor-faktor intropsikis (konflik tidak sadar,
represi, kecemasan) yang menggangu penyesuaian diri. Menurut Freud,
esensi pribadi seseorang bukan terletak pada apa yang ia tampilkan secara
sadar, melainkan apa yang tersembunyi dalam ketidaksadarannya. Freud
beranggapan bahwa gangguan jiwa pada orang dewasa, pada umumnya
berasal dari pengalaman pada masa kanak-kanak.3 Dari penjelasan tersebut
dapat ditarik kesimpulan terapi psikoanalisis (psychonalysis teraphy)
adalah teknik atau metode pengobatan yang dilakukan oleh terapis dengan
cara menggali permasalahan dan pengalaman yang direpresnya selama
masa kecil serta memunculkan dorongan-dorongan yang tidak disadarinya
selama ini.4
B. Sistem Pertahanan Diri Manusia
Mekanisme pertahanan diri merupakan jalan pintas individu mengatasi
kecemasannya. Dalam psikoanalisis klasik ada dua faktor yang
menyebabkan perilaku abnormal, yaitu:
1) Dinamika yang tidak efektif antara id, super ego dan ego. Dinamika
yang tidak efektif ini ditandai oleh ketidak mampuan ego
mengendalikan keinginan-keinginan dan tuntutan moral.

2) Diperoleh melalui proses belajar sejak kecil. Sepanjang hidup individu


pada dasarnya terjadi proses dinamika id, super ego dan ego. Dalam
pandangan Freud, pengalaman masa kanak-kanak sangat
mempengaruhi pola kehidupan hingga dewasa. Jika individu dapat
menyalurkan.5
C. Id, Ego dan Superego
Aspek-aspek yang menjadi perhatiaanya adalah id, ego, dan
superego, sebagai berikut:

3
Mohamad Surya, Teori-Teori Konseling, (Bandung: Bani Quraisy, 2003,.hlm.32
4
Anggit Fajar Nugroho, Teori-Teori Bimbingan Konseling dalam Pendidikan, Jurnal Tawadhu,
2018,hlm.5
5
Ibid,hlm.8-9

3
1. Id merupakan sistem kepribadiaan yang paling dasar yang
didalamnya terdapat naluri-naluri bawaan. Freud berpendapat
bahwa psinsip kerja id adalah prinsip kesenangan. Id selalu
mencari kesenangan dan menghindari rasa sakit atau
ketidaknyamanan. Tempatnya ada pada alam bawah sadar dan
secara langsung berpengaruh terhadap perilaku seseorang tanpa
disadari.
2. Ego, ego memiliki kontak dengan dunia eksternal dari kenyataan.
Ego adalah eksekutif dari kepribadian yang memerintah,
mengendalikan dan mengatur. Tugas utama ego adalah
menjembatani naluri-naluri dengan lingkungan sekitar. Ego
mengendalikan kesadaran dan melaksanakan sensor. Dengan diatur
oleh asa kenyataan, ego berlaku realistis dan berpikir logis serta
merumuskan rencana-rencana tindakan pemuasan kebutuhan.
3. Superego adalah suatu sistem kepribadian yang mengandung nilai-
nilai dan aturan-aturan yang digunakan untuk menilai suatu hal
yang menunjukan pada suatu kebenaran dan kesalahan (baik
buruk). Dengan kata lain, super ego adalah hati nurani. Peranan
super ego adalah sebagai sumber motivasi utama dan juga sebagai
penyebab timbulnya pertentangan-pertentangan didalam diri.6
Ketiga sistem ini mempunyai fungsi, sifat, prinsip kerja dan
dinamika sendiri-sendiri. Walaupun demikian ketiganya mempunyai
hubungan yang sangat erat dan sulit untuk memisahkannya satu persatu,
karena tingkah laku seseorang merupakan hasil pengaruh dari sistem aspek
tersebut.

6
Sofyan S. Willis, Konseling Keluarga, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 96.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Terapi Psikoanalisis adalah teknik atau metode pengobatan yang dilakukan
oleh terapis dengan cara menggali permasalahan dan pengalaman yang
direpresnya selama masa kecil serta memunculkan dorongan-dorongan
yang tidak disadarinya selama ini. Teori kepribadian menurut Freud,
menyangkut tiga hal yaitu: struktur, dinamika, dan perkembangan
kepribadian. Proses konseling dipusatkan pada usaha menghayati kembali
pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak. Pengalaman masa lampau
ditata, didiskusikan, dianalisa dan ditafsirkan dengan tujuan untuk
merekonstruksi kepribadian. Terdapat aspek-aspek dalam teori Freud yaitu
Id, Ego dan Superego.

5
DAFTAR PUSTAKA

Marbun Reinhardt Ebben, Analisis Id, Ego dan Superego dan Identitas
Disosiatif Toko Dafychi Guanni dalam Novel EL Karya Luluk HF, Jurnal Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
Surya Mohamad, Teori-Teori Konseling, Bandung: Bani Quraisy, 2003
Nugroho Fajar Anggit , Teori-Teori Bimbingan Konseling dalam
Pendidikan, Jurnal Tawadhu, 2018
S Willis, Sofyan, Konseling Keluarga, Bandung: Alfabeta, 2011.
Bertens, K. 2016. Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Gray Paul, “Developmental Lag” in the Evolution of Thechnique for
Psychoanalysis of Neurotic Conflict, Journal of the American Psycoanalytic
Association
Clarkson Petruska, Researching the “therapeutic relationship” in
psycoanalyss, counseling psychology and psycotherapy qualitative inquiry

Anda mungkin juga menyukai