Anda di halaman 1dari 4

Kasus-kasus di Drama “Dr.

Jhon” :

1. Kasus euthanasia
2. Kasus mengambil alih pasien dari dokter lain
3. Kasus melakukan praktik medis tanpa lisensi
4. Kasus pemeriksaan ulang dengan paksaan
5. Kasus DNR ( menolak tindakan medis )

Pembahasan

1. Euthanasia ( eu : baik, Thanatos : mati)

Kematian tanpa penderitaan.

Bahasan : pada saat itu pasien telah menderita kanker yang bahkan pasien tidak bisa
bergerak dengan leluasa sampai diberi morfin (sejenis narkotika) untuk meringankan
sakit, sehingga Dr.Jhon memberikan dosis obat melebihi takaran.

Sisi Hukum : Pasal 28 A UUD 1945 “setiap orang berhak untuk hidup serta
mempertahankan hidup dan kehidupannya”.

Negara Indonesia tidak memperbolehkan euthanasia ini berdasarkan UUD yang


berlaku dan akan mendapatkan sanksi bila melanggarnya. Namun, ada beberapa
negara yang masih memperbolehkan, biasanya dilakukan di negara komunis.

Sisi Pasien : mengalami kesakitan, tidak ada perkembangan yang signifikan, kanker
sudah stadium akhir, hidupya vegetative (bergantung pada ventilator), kemungkinan
sembuhnya sedikit bahkan bisa dikatakan nihil.

Sisi Kemanusiaan : sangat berempati dengan pasien.

Sisi Kesehatan : jika mendapatkan pasien seperti itu harus berkomunikasi dengan baik
dengan pihak keluarga. Kita harus menjelaskan tentang kondisi pasien.

Prinsip Etik : martabat HAM, keuntungan dan kerugian,

 Martabat dan HAM : pasien yang memutuskan apakah selanjutnya tetap


melanjutkan pemeriksaan atau tidak. Kecuali untuk pasien-pasien yang tidak
bisa memutuskan kondisinya : pasien koma, pasien lanjut usia, pasien ODGJ,
pasien emergency dll. Untuk pasien emergency : selamatkan nyawa untuk
selanjutnya mencari keluarga pasien.
 Keuntungan dan Kerugian : memikirkan keuntungan bila obat diteruskan dan
kerugian bila obat dihentikan oleh pasien atau sebaliknya.
 Menandatangani persetujuan tindakan medis.

Nb :

Untuk urusan Kesehatan tidak diperbolehkan untuk suntik mati.

Wali adalah seseorang yang disahkan secara hukum. Di Indonesia misalkan ada
seseorang yang hidup sendiri maka bisa dialihkan kepada pemimpin di lingkungan
rumahnya.

2. Kasus mengambil alih pasien dari dokter lain

Pasien menolak Tindakan medis. Awalnya ditangani oleh Dr.Mata, akhirnya


dinyatakan boleh pulang. Namun, Dr.Jhon menemui adanya penyakit lain pada pasien
sehingga mengambil alih pasien tersebut.

- Kurangnya komunikasi antar tenaga medis.

Sisi etika : solidaritas dan kerjasama, pluralism dan budaya

Sisi pasien : pasien mempunyai hak untuk memutuskan perawatan medisnya. Sebagai
dokter harus bertindak sesuai dengan pilihan pasien.

3. Praktik medis tanpa lisensi

Sisi etika :

1. Martabat manusia dan hak manusia karena manusia berhak menentukan dengan
siapa dia mempercayakan dirinya untuk pengobatan
2. Solidaritas dan kerja sama karena jika kerjasama kurang terbentuk maka tenaga
medis dengan mudah mempunyai diagnosa yang salah, namun jika antar tenaga
medis mempunyai rasa solidaritas dan kerjasama yang tinggi maka tidak ada kasus
seperti ini
3. Saling berbagi manfaat, jika terdapat pasien maka dengan segera untuk menangani
tidak peduli latar belakang dari pasien tersebut, dan memperhatikan dengan benar
pasien yang dihadapi
Sisi pasien :

1. Menurut saya, pasien dalam kondisi darurat hanya memerlukan pertolongan,


mereka datang dengan harapan besar dokter dapat menolongnya. Namun jika
dokter tidak dapat menolong namun orang lain bisa menolong mungkin itu
menjadi alternatif.

4. Pemeriksaan ulang dengan paksaan

1. Saling berbagi manfaat, jika hal tersebut memang diperlukan untuk ketahanan
hidup pasien maka hal tersebut diperbolehkan namun dengan cara yang sedikit
lebih halus.
2. Keuntungan dan kerugian, jika dirasa hal yang dilakukan lebih banyak
manfaatnya maka diperbolehkan, seperti mungkin dengan sedikit tekanan maka
keluarga dengan cepat mengambil keputusan, karena 1 detik sangat berharga
didalam dunia medis.

Sisi pasien :

Menurut saya, sebaiknya dokter memberikan sedikit pemahaman terhadap


pasien karena pasien datang kerumah sakit dalam keadaan sedih, jika malah
mendapat perlakuan yang tidak baik malah membuat keributan yang
mengganggu pasien lain dan menghambat proses penanganan.

5. Kasus DNR

Sisi etika

1. Martabat dan hak asasi manusia, setiap manusia berhak menentukan


kehidupannya namun dokter juga mempunyai logika, jika seorang pasien
menyerah maka tugas dokter memberinya semangat jika penyakit yang
dideritanya dapat disembuhkan
2. Tanggung jawab sosial dan kesehatan, karena dokter adalah tenaga medis maka
sebaiknya dokter mengetahui dengan cermat sesuatu yang diderita pasien,
dokter tidak salah diagnosa yang mengakibatkan memperburuk kondisi pasien

Sisi pasien :
Pasien mungkin merasa jengkel dengan dokter yang terlalu mengatur hidupnya,
namun disisi lain pasien mengalami ketakutan jika hidup lebih lama dengan
penyakit yang dideritanya maka dapat merugikan banyak pihak, sehiingga
pasien membutuhkan support dari orang terdekat dan dokter yang
menanganinya, karena dukungan mental penting.

Anda mungkin juga menyukai