Anda di halaman 1dari 2

Kehidupan aquatik dipengaruhi oleh :

1. Kedalaman Air
2. Temperatur Suhu Air
Menurut Laevastu dan Hela (1970), pengaruh suhu terhadap ikan adalah dalam proses
metabolisme, seperti pertumbuhan dan pengambilan makanan, aktivitas tubuh, seperti
kecepatan renang, serta dalam rangsangan syaraf. Pengaruh suhu air pada tingkah laku ikan
paling jelas terlihat selama pemijahan. Suhu air laut dapat mempercepat atau memperlambat
mulainya pemijahan pada beberapa jenis ikan. 
3. Nutrien
Di antara beberapa nutrien yang ada di air laut, yang paling penting untuk kebutuhan
biologis ikan adalah fosfat, nitrat, dan silikat karena komponen ini merupakan nutrien penting
yang diperlukan untuk pertumbuhan plankton di laut. Nutrien diperlukan oleh tumbuhan
untuk pembentukan molekul protein. Pada umumnya hewan mendapatkan protein secara
langsung atau tidak langsung dari tumbuhan. Permukaan laut mendapat pasokan nutrien-
nutrien tersebut terutama dari air pedalaman yang dibawa oleh air sungai, dan dari dasar
perairan yang dalam.
4. Tekanan Air / Upwelling
Upwelling adalah penaikan massa air laut dari suatu lapisan dalam ke lapisan
permukaan. Gerakan naik ini membawa serta air yang suhunya lebih dingin, salinitas tinggi,
dan zat-zat hara yang kaya ke permukaan (Nontji, 1993). Menurut Barnes (1988), proses
upwelling ini dapat terjadi dalam tiga bentuk. Pertama, pada waktu arus dalam (deep current)
bertemu dengan rintangan seperti mid-ocean ridge (suatu sistem ridge bagian tengah lautan)
di mana arus tersebut dibelokkan ke atas dan selanjutnya air mengalir deras ke permukaan.
Kedua, ketika dua massa air bergerak berdampingan, misalnya saat massa air yang di utara di
bawah pengaruh gaya coriolis dan massa air di selatan ekuator bergerak ke selatan di bawah
pengaruh gaya coriolis juga, keadaan tersebut akan menimbulkan “ruang kosong” pada
lapisan di bawahnya. Kedalaman di mana massa air itu naik tergantung pada jumlah massa air
permukaan yang bergerak ke sisi ruang kosong tersebut dengan kecepatan arusnya. 
5. Kadar PH / Salinitas lebih tepatnya
Salinitas didefinisikan sebagai jumlah berat garam yang terlarut dalam 1 liter air,
biasanya dinyatakan dalam satuan 0/00 (per mil, gram perliter). Di perairan samudera,
salinitas berkisar antara 340/00 – 350/00. Tidak semua organisme laut dapat hidup di air
dengan konsentrasi garam yang berbeda. Secara mendasar, ada 2 kelompok organisme laut,
yaitu organisme euryhaline, yang toleran terhadap perubahan salinitas, dan organisme
stenohaline, yang memerlukan konsentrasi garam yang konstan dan tidak berubah. Kelompok
pertama misalnya adalah ikan yang bermigrasi seperti salmon, eel, lain-lain yang beradaptasi
sekaligus terhadap air laut dan air tawar. Sedangkan kelompok kedua, seperti udang laut yang
tidak dapat bertahan hidup pada perubahan salinitas yang ekstrim. (Reddy, 1993).
6. Arus Air
Ikan bereaksi secara langsung terhadap perubahan lingkungan yang dipengaruhi oleh
arus dengan mengarahkan dirinya secara langsung pada arus. Arus tampak jelas dalam organ
mechanoreceptor yang terletak garis mendatar pada tubuh ikan. Mechanoreceptor adalah
reseptor yang ada pada organisme yang mampu memberikan informasi perubahan mekanis
dalam lingkungan seperti gerakan, tegangan atau tekanan. Biasanya gerakan ikan selalu
mengarah menuju arus. (Reddy, 1993).
7. Cahaya Sinar Matahari
Ikan bersifat fototaktik (responsif terhadap cahaya) baik secara positif maupun
negatif. Banyak ikan yang tertarik pada cahaya buatan pada malam hari, satu fakta yang
digunakan dalam penangkapan ikan. Pengaruh cahaya buatan pada ikan juga dipengaruhi oleh
faktor lingkungan lain dan pada beberapa spesies bervariasi terhadap waktu dalam sehari.
Secara umum, sebagian besar ikan pelagis naik ke permukaan sebelum matahari terbenam.
Setelah matahari terbenam, ikan-ikan ini menyebar pada kolom air, dan tenggelam ke lapisan
lebih dalam setelah matahari terbit. Ikan demersal biasanya menghabiskan waktu siang hari di
dasar selanjutnya naik dan menyebar pada kolom air pada malam hari.
8. Kadar O2 Terlarut
Oksigen sangat penting dalam proses respirasi, komponen ini tersedia dalam atmosfer
dalam jumlah besar dan dalam jumlah kecil dihasilkan oleh tumbuhan melalui fotosintesis.
Respirasi di perairan memerlukan oksigen dari dalam air dan menghilangkan limbah karbon
dioksida. Insang adalah tempat di mana pertukaran gas terjadi pada sebagian besar jenis ikan,
meskipun ada juga beberapa jenis ikan yang bernafas melalui kulit. Biasanya laju konsumsi
oksigen dapat digunakan untuk mengukur intensitas metabolismenya. Laju ini dipengaruhi
oleh ukuran ikan dan karakteristik air seperti suhu dan kandungan CO2. (Reddy, 1993).

Anda mungkin juga menyukai