Anda di halaman 1dari 5

Fungsi Organ Corti

Organ Corti, yang diperlihatkan pada Gambar 1 dan 2, adalah organ reseptor yang
membangkitkan impuls saraf sebagai respons terhadap getaran membran basilar. Perhatikan
bahwa organ Corti terletak pada permukaan serat basilar dan membran basilar. Reseptor
sensorik yang sebenarnya di dalam organ Corti adalah dua tipe sel saraf yang khusus, yang
disebut sel rambut-baris tunggal sel rambut interna (atau "dalam"), berjumlah sekitar 3.500
dengan diameter yang berukuran sekitar 12 gm, dan tiga sampai empat baris sel rambut
eksterna (atau "luar"), berjumlah sekitar 12.000, dan mempunyai diameter hanya sekitar 8
gm. Bagian dasar dan samping sel rambut bersinaps dengan jaringan ujung nervus koklearis.
Sekitar 90 sampai 95 persen ujung ini berakhir di sel-sel rambut dalam, yang memperkuat
peran khusus sel ini dalam mendeteksi bunyi. Serat saraf yang dirangsang oleh sel rambut
menuju ganglion spiralis Corti, yang terletak di modiolus (pusat) koklea. Sel neuron ganglion
spiralis mengirimkan akson seluruhnya sekitar 30.000-ke nervus koklearis kemudian ke
sistem saraf pusat di tingkat medula spinalis bagian atas.

Gambar 1 ,Potongan metalui satu lingkaran koklea.


Gambar 2 ,Organ Corti, terutama memperlihatkan rambut dan membran tektorial menekan
rambut yang menonjol.

Hall JE, Guyton AC. Guyton and Hall textbook of medical physiology. 12 ed. Philadelphia:
Elsevier; 2011.

Penurunan pendengaran pada orang tua bergantung pada banyak faktor dan karena
konvergensi dari banyak faktor resiko itu sendiri. Pada orang tua dengan presbikusis
ditemukan lebih sulit untuk membedakan kata-kata dibandingkan dengan orang yang lebih
muda dengan pengujian rata-rata nada murni, hal ini menunjukkan terlibatnya kerusakan
saraf selain dari end organ dysfunction

Proses patologi sentral yang menyebabkan presbikusis adalah memanjangnya synaptic time
pada auditory pathway, memanjangnya waktu pemrosesan informasi, dan berkurangnya
jumlah sel saraf pada korteks pendengaran. Pada study morphology pasien presbikusis
menunjukkan penurunan inner and outer hair cells dan supporting cells, dengan penurunan
terbesar berada pada dasar belokan pada cochlea dan penurunan outer hair cells lebih banyak
dibandingkan inner hair cells, namun penurunan ini tidak berhubungan langsung dengan
fungsi pendengaran. Akan tetapi, degradasi sel-sel spiral ganglion, sarafsaraf kedelapan, dan
saraf-saraf pada cochlear nuclei yang terjadi pada presbikusis telah terbukti berhubungan
dengan penurunan fungsi pendengaran .
Beberapa study menyatakan perubahan aktivitas brainstem terkait proses penuaan memberi
kesan terjadi peningkatan aktivitas superior olivary complex, lateral lemniscus, atau inferior
colliculus, maka penurunan fungsi pendengaran terbentuk dari kumpulan faktor yang
memperburuk keseluruhan jalur pendengaran . Penyebab pasti dari presbikusis masih bersifat
dugaan karena sulitnya memisahkan kontribusi bermacam-macam faktor penyebab seperti
diet, nutrisi, metabolisme, arteriosclerosis, pajanan ototoxic, dan trauma yang disebabkan
suara. Banyak yang percaya bahwa faktor genetik sendiri menyebabkan proses degenerasi
fungsi pendengaran tak terelakkan. Penyebab dari penurunan fungsi pendengaran termungkin
adalah pajanan suara sepanjang usia dan penuaan terkait genetic .

Lalwani, A.K., 2008. Disoreders of Smell, Taste and Hearing Dalam: Harrison’s Principle of
Internal Medicine. 17 ed. US: Mc Graw Hill: 199-204.

Ada dua jenis penurunan pendengaran yaitu konduktif dan sensorineural. Kelainan pada jenis
konduktif bila adanya halangan rambatan gelombang suara dari telinga luar sampai dasar dari
stapes, sedangkan kelainan pada jenis sensorineural bila adanya gangguan pada cochlea
(sensori) atau pada cochlear nerve (neural).1

1. Jenis Konduktif

Ada lima kemungkinan pada kejadian tuli tipe konduktif, yaitu : sumbatan pada saluran
telinga luar, perforasi gendang telinga, terputusnya ossicular chain, fixation of the ossicular
chain, Eustachian tube inadequacy. Sumbatan telinga luar paling sering disebabkan karena
penimbunan wax, namun dapat juga disebabkan oleh peradangan pada kulit saluran telinga
luar atau akumulasi debris dan discharge pada meatus.Penyebab lain yang jarang adalah
atresia (congenital) atau penyumbatan oleh benda asing.

Robeknya tympanic membrane menurunkan permukaan area pada gendang telinga sehingga
menggangu transmisi suara, dapat disebabkan karena gelombang suara tinggi secara tiba-tiba.
Infeksi kronis dapat menyebabkan dislokasi dari ossicular chain khususnya pada bagian
incus. Dislokasi ossicular chain dapat juga disebabkan karena luka kepala tertutup dengan
atau tanpa skull fracture. Fixation of the ossicular chain merupakan gambaran khas pada
otosclerosis, dimana dasar dari stapes tidak dapat bergerak pada oval window. Perlekatan
bagian selain stapes dari ossicular chain tidak pernah terjadi. Terjadinya defek pada fungsi
eustachius tube sangat sering terjadi pada anak-anak dan biasanya diikuti dengan
penumpukan cairan pekat atau efusi pada telinga tengah.
Gambar Kejadian-Kejadian Tuli Tipe Konduktif 2

2. Jenis Sensorineural

Ada tiga gejala tuli sensorineural yang dapat dikenali, yaitu : bilateral progressive loss,
unilateral progressive sensorineural loss, sudden sensorineural loss. Pada bilateral progressive
loss terjadi degradasi cochlea yang terkait usia, biasanya pada kasus presbycusis, dapat juga
disebabkan karena obat ototoxic atau paparan suara berlebih dalam jangka panjang. Contoh
obat ototoxic seperti antibiotik golongan aminoglycoside. Pasien berusia tua dan gangguan
fungsi ginjal lebih rentan terjadi bilateral progressive loss.

Paparan suara berlebih dalam jangka panjang dapat merusak sel rambut pada organ corti,
biasanya terjadi pada pekerja industri, penembak, pemakaian alat elektronik. Derajat
keparahan tergantung pada intensitas suara, durasi terpapar suara, ketahanan individual.
Unilateral progressive sensorineural loss selalu mengacu kepada Meniére’s disease
(endolymphatic hydrops), atau acoustic neuroma. Sudden sensorineural deafness lebih sering
terjadi secara unilateral, dapat disebabkan karena trauma kepala atau telinga, infeksi viral
(mumps, measles, varicella zoster) atau gangguan peredaran koklea secara tiba-tiba. Sudden
sensorineural deafness juga dapat mengacu pada acoustic neuroma atau barotrauma.
1. Ludman, E. J., Simon, G. E., Tutty, S., & Von Korff, M. (2007). A randomized trial
of telephone psychotherapy and pharmacotherapy for depression: Continuation and
durability of effects. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 75(2), 257–266
2. Tortora GJ, Derrickson B. PRINCIPLES OF ANATOMY AND PHYSIOLOGY. 12
ed. United States of America: John Wiley & Sons, Inc.; 2009.

Anda mungkin juga menyukai