Anda di halaman 1dari 33

Syurya Hidayat Titto Rohendra

QUANTITATIVE
METHODS FOR
BUSINESS

Slides Prepared by Titto Rohendra


Rohendra,, SE. M.Si

© 2011 Universitas Widyatama Bandung Slide 1


Session 4
Penetapan Lokasi dan Tata Letaknya

I Teori Lokasi
I Keputusan Tata Letak
I Tipe – tipe tata letak
I Pendekatan Pemilihan Tempat:
Tempat:
1. Pendekatan biaya angkut
2. Pendekatan koordinat
3. Pendekatan breaking point
4. Pendekatan keuntungan

Slide 2
TEORI LOKASI
• Ilmu yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi
• Ilmu Yang Menyelidiki Alokasi Geografis Dari Sumber-sumber yang
Langka Serta Hubungannya dengan /atau Pengaruhnya Terhadap Lokasi
Berbagai Macam Kegiatan Lainnya
LOKASI  RUANG : PERMUKAAN BUMI, BAIK YANG ADA DIATASNYA MAUPUN YANG ADA
DIBAWAHNYA SEPANJANG MANUSIA BISA MENJANGKAUNYA

STUDI RUANG
ANALISIS ATAS DAMPAK / KETERAITAN ANTAR KEGIATAN DISUATU LOKASI DENGAN
BERBAGAI KEGIATAN LAIN PADA LOKASI LAIN

STUDI LOKASI
MELIHAT KEDEKATAN ATAU JAUHNYA SUTAU KEGIATAN DENGAN KEGIATAN LAIN DAN APA DAMPAKNYA ATAS KEGIATAN
MASING-MASING KARENA LOKASI BERDEKATAN TERSEBUT

JARAK
• WAKTU
•BIAYA
INTENSITAS MOBILITAS
•TENAGA
•INFORMASI

Slide 3
1.TEORI LOKASI VON THUNEN
Menganalisis tentang perbedaan lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar perbedaan sawah
tanah

ASUMSI:
1. Wilayah analisis bersifat terisolir sehingga tidak terdapat pengaruh pasar dari kota lain.
2. Tipe pemukiman adalah padat di pusat wilayah (pusat pasar) dan makin kurang padat apabila
menjauh dari pusat wilayah.
3. Seluruh wilayah model memiliki iklim, tanah dan topografi yang seragam.
4. Fasilitas pengangkutan adalah primitif dan relatif seragam, ongkos ditentukan oleh berat barang
yang dibawa.
5. Kecuali perbedaan berat jarak ke pasar, semua faktor alamiah yang mempengaruhi penggunaan
tanah adalah seragam dan konstan.

SEWA TANAH

PUSAT
PASAR JARAK KE PASAR

GRAFIS : PERBEDAAN SEWA TANAH SESUAI PERBEDAAN JARAK KE PASAR


Slide 4
Kemampuan sewa tanah

Garis- A

Garis- B

Jarak dari pasar


PASAR

GRAFIS : PERMINTAAN ATAS TANAH UNTUK KEGIATAN YANG BERBEDA

• Kegiatan a yang tercermin pada kurva permintaan atas tanah


menunjukkan kemampuan yang lebih tinggi membayar sewa
dibandingkan dengan kegiatan b
• Sampai pada titik t, lebih menunjukan kegiatan a lebih unggul.
Setelah titik t, kegiatan b yang unggul

Slide 5
POLA PENGGUNAAN TANAH

KETERANGAN :
P = PASAR 7 6 5 4 3 2 1 P
1. PUSAT INDUSTRI
2. PERTANIAN INTENSIF
3. WILAYAH KOTA
4. PERTANIAN EKSTENSIF
5. PETERNAKAN
6. PEMBUANGAN SAMPAH
GAMBAR : DIAGRAM LINEAR VON THUNEN

a) Sewa tanah dapat mempengaruhi jenis kegiatan berlokasi


b) Sewa tanah semakin tinggi dipusat kota dan akan semakin menurun
bila semakin jauh dari pusat kota
c) Harga tanah adalah semakin tinggi pada jalan-jalan utama

Slide 6
2. TEORI LOKASI WEBER
• Penelitian lokasi industri didasarkan atas prinsip minimalisasi
biaya
• Lokasi setiap industri tergantung pada biaya total transportasi dan
tenaga kerja dimana penjumlahan keduanya harus minimum
KEUNTUNGAN MAKSIMUM = TR – TC
ASUMSI :
• Wilayah analisis terisolasi, iklim homogen, konsumen terkonsentrasi dan kondisi pasar
adalah persaingan sempurna
• SDA Tersedia Dimana-mana (Ubiquitous) Dalam Jumlah Memadai
• Material lainnya (bhn bakar, tambang) tersedia secara sporadis dan hanya terjangkau pada
beberapa tempat terbatas.
• TK tidak UBIQUITOUS (tidak menyebar secara merata) TP berkelompok pada beberapa
lokasi dengan mobilitas terbatas

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOKASI :


1. BIAYA TRANSPORTASI (JARAK DAN BERAT LOKASIONAL)
Berat Lokasional : Berat Total Semua Barang Input Yang Harus Diangkut Ketempat
Produksi Untuk Menghasilkan Satu Satuan Output Ditambah Berat Output Yang Akan
Dibawa Ke Pasar
Berat total : terdiri dari satu-satuan produk akhir ditambah semua berat input yang harus
diangkut ke lokasi pabrik yang diperlukan untuk menghasilkan satu satuan output.
2. UPAH TENAGA KERJA
3. AGLOMERASI
Slide 7
AD 1. BIAYA TRANSPORTASI

DIMANA :
T = LOKASI OPTIMUM X
M1 - M2 = SUMBER BAHAN BAKU P
P = PASAR
XYZ = BOBOT INPUT DAN OUTPUT
abc = JARAK LOKASI INPUT DAN OUTPUT
a

Penentuan lokasi optimum (dekat lokasi bahan baku


atau pasar ) dengan menggunakan indeks material : T

M1 M2
Bobot bahan baku lokal
IM = Y
Z
Bobot produk akhir

•Bila IM > 1: perusahaan berlokasi dekat bahan baku


•Bila IM < 1: perusahaan berlokasi dekat pasar

Slide 8
AD. 2 BIAYA TENAGA KERJA
Lokasi industri  penghematan biaya tenaga kerja/unit produksi lebih besar dari pada
tambahan biaya transportasi/unit produksi karena berpindahnya lokasi industri ke dekat
sumber tenaga kerja
BIAYA MINIMUM
• •
• •
• •
3 2 1 •T
• •

L

T = LOKASI BIAYA TRANSPORTASI TERRENDAH


L = LOKASI BIAYA TK TERRENDAH

Slide 9
Keterangan
• Titik-2 di luar t memiliki tingkat biaya transportasi yang sama
penyimpangannya dari titik t
• Bila titik-2 tsb dihubungkan satu sama lain  close curve  isodapan
• Isodopan : kurva yang menggambarkan berbagai lokasi industri yang
memberikan tingkat biaya transportasi yang sama
• Perbedaan isodopan satu dengan lainnya menunjukkan pertambahan biaya
akibat pertambahan jarak dari titik t dengan tingkat pertambahan yang sama
pada masing-masing isodapan
• Pada gbr terlihat, diluar titik t terdapat isodapan 1,2 dan 3. titik l adalah lokasi
pasar tk di dalam isodapan 2
• Perusahaan akan pindah lokasi ke l atau tetap di lokasi titik t, tergantung pd
berapa besar perbedaan biaya yang dihemat dari upah buruh yang rendah bila
pindah ke lokasi l dibandingkan dengan biaya transportasi yang harus
dikeluarkan karena kepindahan tsb

Slide 10
AD. 3 AGLOMERASI
Tempat kecenderungan berkumpulnya beberapa pelaku ekonmi pada suatu lokasi
karena ada upaya saling memanfaatkan dari fasilitas yang tersedia

Lokasi industri : tambahan biaya transportasi akan diimbangi oleh penghematan


diluar biaya transoprtasi (non transportasi: fasilitas pendukung)
T1 T2 T3 = Masing-2 Lokasi Industri Yang Memiliki Biaya Transportasi Minimum

• isodapan kritis : selisih biaya dari


salah satu kurva isodapan dari titik t
adalah sama dengan keuntungan •T1 •T2
non transportasi yang dapat
diperoleh pada suatu tempat
alternatif A
• titik a mrp isodapan kritis untuk
masing-masing industri, krn titik a
mrp pusat perpotongan maka akan •T3
terjadi aglomerasi pada titik a

Slide 11
KEPUTUSAN TATA LETAK

I Tata letak merupakan satu keputusan penting yang


menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka
panjang.. Tata letak memiliki banyak dampak strategis
panjang
karena tata letak menentukan daya saing perusahaan
dalam kapasitas,
kapasitas, proses
proses,, fleksibilitas,
fleksibilitas, dan biaya,
biaya, serta
kualitas lingkungan kerja
kerja,, kontak pelanggan
pelanggan,, dan citra
perusahaan..
perusahaan
I Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi
mencapai sebuah strategi yang menunjang diferensiasi,
diferensiasi,
biaya rendah
rendah,, atau respon cepat.
cepat. Tujuan strategi tata
letak adalah untuk membangun tata letak yang
ekonomis yang memenuhi kebutuhan persaingan
perusahaan..
perusahaan

Slide 12
Dalam semua kasus,
kasus, desain tata letak harus
mempertimbangkan bagaimana untuk dapat mencapai
mencapai::

1. Utilisasi ruang,
ruang, peralatan
peralatan,, dan orang yang lebih tinggi
tinggi..
2. Aliran informasi,
informasi, barang,
barang, atau orang yang lebih baik
baik..
3. Moral karyawan yang lebih baikbaik,, juga kondisi
lingkungan kerja yang lebih aman
aman..
4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik baik..
5. Fleksibilitas (bagaimanapun kondisi tata letak yang
ada sekarang,
sekarang, tata letak tersebut akan perlu diubah
diubah).
).
Semakin lama, desain tata letak perlu dipandang sebagai sesuatu yang dinamis
dinamis.. Hal ini
berarti mempertimbangakan peralatan yang kecilkecil,, mudah dipindahkan,
dipindahkan, dan
fleksibel.. Rak pajangan di toko harus dapat dipindahkan
fleksibel dipindahkan,, meja kantor dan partisi
yang modular, dan rak di gudang dibuat di pabrik (tinggal pasang
pasang).
). Agar dapat
mengatasi perubahan model produk secara cepat dan mudah,mudah, dan masih dalam
tingkat produksi yang memadai
memadai,, manajer operasi harus memberikan fleksibilitas
dalam desain tata letak
letak.. Untuk mendapatkan fleksibilitas dalam tata letak
letak,, para
manajer melatih pekerja mereka saling bersilang
bersilang,, merawat peralatan,
peralatan, menjaga
investasi tetap rendah
rendah,, menempatkan sel kerja secara berdekatan,
berdekatan, dan
menggunakan peralatan yang kecil dan mudah dipindahkan.
dipindahkan.
Slide 13
TIPE--TIPE TATA LETAK
TIPE

1. Tata letak dengan posisi tetap – memenuhi persyaratan tata letak


untuk proyek yang besar dan memakan tempat seperti proses
pembuatan kapal laut dan gedung.
gedung.
2. Tata letak yang berorientasi pada proses – berhubungan dengan
produksi dengan volume rendah,
rendah, dan bervariasi tinggi (juga
disebut sebagai “job shop”, atau produksi terputus).
terputus).
3. Tata letak kantor – menempatkan para pekerja
pekerja,, peralatan mereka
mereka,,
dan ruangan
ruangan/ /kantor yang melancarkan aliran informasi
informasi..
4. Tata letak ritel – menempatkan rak-
rak-rak dan memberikan
tanggapan atas perilaku pelanggan
pelanggan..
5. Tata letak gudang – melihat kelebihan dan kekurangan antara
ruangan dan sistem penanganan bahan bahan..
6. Tata letak yang berorientasi pada produk – mencari utilisasi
karyawan dan mesin yang paling baik dalam produksi yang
kontinu atau berulang
berulang..

Slide 14
Beberapa hal berikut yang perlu diperhatikan
diperhatikan::

1. bahan.. Manajer harus memutuskan peralatan yang akan


Peralatan penanganan bahan
digunakan meliputi conveyors
conveyors,, cranes
cranes,, juga lorry otomatis untuk mengirim dan
menyimpan bahan.
bahan.
2. ruang. Desain tata letak dan penyediaan ruangan
Kapasitas dan persyaratan luas ruang.
hanya dapat dilakukan saat persyaratan jumlah pekerja, pekerja, mesin dan peralatan
diketahui.. Manajemen juga harus mempertimbangkan kelonggaran yang
diketahui
diisyaratkan sebagai keamanan yg mengatasi beberapa masalah masalah..
3. estetika. Pemikiran mengenai tata letak sering membutuhkan
Lingkungan hidup dan estetika.
keputusan mengenai jendela
jendela,, tanaman,
tanaman, dan tinggi partisi untuk memfasilitasi aliran
udara,, mengurangi kebisingan
udara kebisingan,, menyediakan keleluasaan pribadi pribadi,, dan sebagainya
sebagainya..
4. informasi. Komunikasi sangat penting bagi setiap perusahaan dan harus
Aliran informasi.
dapat difasilitasi oleh tata letak
letak.. Permasalahan ini mungkin membutuhkan
keputusan tentang jarak
jarak,, juga keputusan akankan dibuat kantor pada ruangan
terbuka menggunakan pembatas setengah badan atau kantor yang memberi
keleluasaan pribadi
pribadi..
5. berbeda. Terdapat banyak pertimbangan
Biaya perpindahan antar wilayah kerja yang berbeda.
unik yang berkaitan dengan pemindahan bahan atau kepentingan beberapa
wilayah tertentu untuk didekatkan satu sama lain. Sebagai contoh contoh,, memindahkan
leburan baja akan lebih sulit dibandingkan dengan memindahkan baja dalam
keadaan dingin
dingin..

Slide 15
Tata letak proses produksi berulang dan
berorientasi pada produk
Asumsi yang digunakan adalah
adalah::
1. volume yang ada mencukupi untuk utilisasi peralatan
yang tinggi
tinggi..
2. permintaan produk cukup stabil untuk memberikan
kepastian akan penanaman modal yang besar untuk
peralatan khusus
khusus..
3. produk distandarisasi atau mendekati sebuah fase
dalam siklus hidupnya,
hidupnya, yang memberikan penilaian
adanya penanaman modal pada peralatan khusus
khusus..
4. pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dan
mempunyai kualitas yang seragam (cukup
terstandarisasi)) untuk memastikan bahwa mereka
terstandarisasi
dapat dikerjakan dengan peralatan khusus tersebut.
tersebut.

Slide 16
Tujuan utama tata letak yang berorientasi pada
produk adalah
adalah::
1. Rendahnya biaya variabel per unit yang
biasanya dikaitkan dengan produk yang
terstandarisasi dan bervolume tinggi.
tinggi.
2. Biaya penanganan bahan yang rendah
3. Mengurangi persediaan barang setengah jadi
4. Proses pelatihan dan pengawasan yang lebih
mudah
5. Hasil keluaran produksi yang lebih cepat
cepat..

Slide 17
Kelemahan tata letak yang berorientasi pada
produk adalah
adalah::
1. Dibutuhkan volume yang tinggi
tinggi,, karena modal
yang diperlukan untuk menjalankan proses
cukup besar
besar..
2. Adanya pekerjaan yang harus berhenti pada
setiap titik mengakibatkan seluruh operasi
pada lini yang sama juga terganggu
terganggu..
3. Fleksibilitas yang ada kurang saat menangani
beragam produk atau tingkat produksi yang
berbeda..
berbeda

Slide 18
Program komputer

Beberapa program komputer tersedia untuk mengatasi


penugasan stasiun kerja pada lini perakitan dengan
jumlah aktivitas jumlah individu sebesar 100 (atau
(atau
lebih).
lebih). Dua program computer COMSOAL (Computer
Method for Sequencing Operations for Assembly Lines) dan
ASYBL (General Electric’s Assembly Configuration
Program) digunakan secara luas pada masalah yang
besar untuk mengevaluasi kombisansi stasiun kerja
yang mungkin yang berjumlah ribuan atau bahkan
jutaan yang lebih efisien dari pada dikerjakan dengan
perhitungan tangan
tangan..

Slide 19
Ada 4 Pendekatan pemilihan tempat

1. Pendekatan biaya angkut


2. Pendekatan koordinat
3. Pendekatan breaking point
4. Pendekatan keuntungan

Slide 20
Pendekatan biaya angkut

Pendekatan segitiga Menghitung r ?

Konsumen
2 2
r = X +Y
r?
Y
20 Km
r = 152 + 202 = 25

Pasar 1 X Pasar 2

15 Km

Slide 21
Pendekatan biaya angkut

Pendekatan segitiga Menghitung yang lebih


efisien::
efisien
K minta 50 ton 1. P1 = P2→P1→K
P2→P1→K
(30 x 15)+(50 x 20) = 1.450
2. P2 = P1→P2→K
P1→P2→K
25 Km
Y (20 x 15)+(50 x 25) = 1.550
20 Km 3. K = P1 →K→ P2→K
(20 x 20)+(30 x 25) = 1.150
Alternatif ke 3 yang dapat dipilih
P2
P1 X
Kirim 20 ton Kirim 30 ton
15 Km

Slide 22
Pendekatan Koordinat

Dimisalkan mencari letak yang strategis untuk menetapkan


tempat usaha
usaha..
Lokasi mana yang dapat dipilih ?

Slide 23
Pendekatan Koordinat

Letaknya yang strategis di Koordinat CxCy

Slide 24
Pendekatan Koordinat dengan Grafik

Lokasi

45
40 B
35 ? E
30 M ?
CxCy
25 ?
Y

20 ?
15 A ?
D
10 C
5
0
0 20 40 60
X

Slide 25
Menghitung jarak setiap titik ke M
I Distance Between 2 point with ℓ
l= (C x − X ) + (C y − Y )
2 2

Jarak C ke M lebih pendek


yaitu 10,15268

Slide 26
Jarak ke titik M

Lokasi

45
40 B
35 19,79 E
M
30 15,72
30,74 ; 23,37
25 21,01
Y

20 19,55
10,15
15 A D
10 C
5
0
0 20 40 60
X

Slide 27
Pendekatan Breaking Point

Mencari titik pengaruh yang terkecil dan mengupayakan apa yang


harus diperbuat bagi titik pengaruh terbesar.
Dis tan ce _ Between _ A & B
BP =
Population _ of _ Town _ A
1+
Population _ of _ Town _ B

Slide 28
Titik Pengaruhnya (Breaking Point)
Point)

Lokasi

45
40 B
35 9,19 E
30 7,30
M
25 11,09
Y

20 10,76
5,04
15 A D
10 C
5
0
0 20 40 60
X

Slide 29
Pendekatan Keuntungan
Perusahaan Anda tengah merencanakan membangun sebuah Pabrik yang
akan memproduksi produk baru berupa roti roti..
Ada berbagai tempat potensial telah diteliti & disimpulkan bahwa Sukabumi
& Cianjur merupakan 2 lokasi yang paling menarik
menarik..
Biaya tetap meliputi Bangunan
Bangunan,, Peralatan dan Hutang untuk Sukabumi Rp
275 juta dan Cianjur Rp 225 juta
juta.. Sedangkan biaya variabel yang meliputi
upah tenaga kerja
kerja,, bahan baku dan transportasi untuk Sukabumi Rp
16.000 dan Cianjur Rp 18.000 per unit. Dengan harga jual per unit di
Sukabumi Rp 35.000 dan Cianjur Rp 34.000. pertanyaannya
pertanyaannya::
1. Jika perusahaan ingin mengantisipasi penjualan sebanyak 15.000 unit,
menurut Anda Lokasi mana yang dapat dipilih ?
2. Jika departemen pemasaran memproyeksikan probabilitas penjualan per
tahun yaitu
yaitu::

Slide 30
Jawaban

Biaya Total = Biaya tetap + Biaya total Variabel


Penghasilan = Harga per unit x unit terjual
Pendapatan = Penghasilan – Biaya Total
Jawaban ke 1:
Biaya di Sukabumi = Rp 275 juta + (16000 x 15000) = Rp 515 juta
Penghasilan di Sukabumi = 35000 x 15000 = Rp 525 juta
Pendapatan = Rp 525 juta – Rp 515 juta = Rp 10 juta
Biaya di Cianjur = Rp 225 juta + (18000 x 15000) = Rp 495 juta
Penghasilan di Cianjur = 34000 x 15000 = Rp 510 juta
Pendapatan = Rp 510 juta – Rp 495 juta = Rp 15 juta
Maka dipilih kota Cianjur
Cianjur,, karena memiliki pendapatan terbesar
terbesar..

Slide 31
Jawaban

Jawaban ke 2, dengan unit dari hasil perkalian probabilitas


dengan volume penjualannya.

Sukabumi = (35.000 x 15.800) – {275 juta + (16.000 x 15.800)} = Rp


Rp.. 25.200.000,
25.200.000,--

Cianjur = (34.000 x 15.800) – {225 juta + (18.000 x 15.800)} = Rp


Rp.. 27.800.000
27.800.000,,-

Maka yang dipilih kota Cianjur karena memiliki pendapatan terbesar


terbesar..

Slide 32
The End of Session 4

Slide 33

Anda mungkin juga menyukai