Disusun oleh :
Nama : Nelza Medyasva Wintyaswan
NIM : P07134218147
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................3
2.1 Sistem Digesti..........................................................................................................3
2.1.1 Mulut (rongga mulut).......................................................................................3
2.1.2 Faring (Pharynx)...............................................................................................5
2.1.3 Esofagus (kerongkongan).................................................................................6
2.1.4 Gastrium (lambung)..........................................................................................7
2.1.5 Intestinum tenue (usus halus)..........................................................................8
2.1.6 Intestinum crassum (usus besar)......................................................................9
2.1.7 Rektum dan Anus..........................................................................................10
2.2 Sistem Sirkulasi......................................................................................................11
2.2.1 Peredaran Darah (Kardiovaskuler).................................................................11
2.2.2 Limfa..............................................................................................................12
2.3 Sekresi....................................................................................................................13
2.3.1 Ginjal..............................................................................................................13
2.3.2 Paru – Paru.....................................................................................................14
2.3.3 Hati.................................................................................................................15
2.3.4 Kulit...............................................................................................................16
BAB III..................................................................................................................................18
PENUTUP.............................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................19
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
menggunakan mikroskop pada sediaan jaringan yang dipotong tipis, salah satu
dari cabang-cabang biologi. Histologi dapat juga disebut sebagai ilmu anatomi
dalam tubuh, baik manusia, hewan, serta tumbuhan, dan dalam bentuk
satu material paling rentan di alam. Tubuh kita tersusun atas beberapa
Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai histologi
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja organ dan jaringan pada sistem digesti?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui organ dan jaringan pada sistem digesti.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Digesti
3
pencernaan. Di rongga mulut terdapat bibir, lidah dan palatum (langit-
langit) untuk membantu penguyahan zat makanan, dan penelanan zat
makanan. Di rongga mulut terdapat muara kelenjar air liur (saliva)
yang mengandung enzim ptyalin (amilase). Rongga mulut (pipi)
dibatasi oleh epitel gepeng berlapis tanpa tanduk. Atap mulut tersusun
atas palatum keras (durum) dan lunak (molle), keduanya diliputi oleh
epitel gepeng berlapis. Uvula palatina merupakan tonjolan konis yang
menuju ke bawah dari batas tengah palatum lunak.
Jenis jaringan :
- Jaringan epitel berlapis tanduk pada bibir
- Jaringan ikat pada lidah
- Jaringan epitel silindris pada lidah pada papilla
- Jaringan syaraf pada lidah sebagai indera perasa
- Jaringan epitel silindris pada faring
- Jaringan ikat pada mukosa faring
4
Epitel Squamosa Berlapis
1. Stratum basale
2. Stratum spinosum
3. Stratum granulosum
4. Stratum corneum
5
Jaringan epitel silindris berlapis banyak dan jaringan ikat pada
tenggorokan (www.histology.leeds.ac.uk)
6
distal oesofagus, lapisan otot hanya terdiri sel-sel otot polos, pada
bagian tengah, campuran sel-sel otot lurik dan polos, dan pada ujung
proksimal, hanya sel-sel otot lurik.
Jenis jaringan : Jaringan epitel berlapis gepeng tanpa tanduk,
jaringan ikat (Lamina propria) dan jaringan otot polos pada ujung
distal esophagus.
Lamina propria
Muscularis
mucosae
Submucosal
seromucous gland
7
Jaringan epitel silindris berlapis banyak pada lambung dan jaringan
ikat Lamina Propria
(Indiana University School of Medicine A215 Virtual Microscopy
2008)
8
4) Air melalui mekanisme difusi dan osmose.
5) Elektrolit dan mineral melalui mekanisme difusi, dan
transport aktif.
3) Ileum
Absorpsi melalui villi usus.
9
3) Glands Intestinalis : Epitel selapis silindris, mikrovili pendek
10
2.2 Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi yang berfungsi untuk
mengangkut berbagai zat di dalam tubuh. Sistem sirkulasi pada manusia
dibagi menjadi dua, yaitu sistem peredaran darah (Kardiovaskuler) dan
sistem limfa.
2.2.1 Peredaran Darah (Kardiovaskuler)
1) Jantung
Jantung merupakan organ peredaran darah yang berbentuk
seperti kerucut tumpul dan ujung bawahnya agar miring ke
bagian kiri. Jantung terletak di antara paru-paru dan di atas
diafrgma di dalam rongga dada. Ukuran jantung hampir sama
dengan kepalan tangan orang dewasa dengan berat 220-260 gram
(untuk orang dewasa).
Jenis jaringan : Jaringan otot jantung
2) Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan saluran tertutup yang bercabang-
cabang. Fungsi pembuluh darah adalah mengalirkan darah keluar
jantung lalu kembali lagi ke jantung. Terdapat tiga pembuluh
darah utama, yaitu artieri, vena, dan kapiler.
Jenis jaringan : Jaringan otot polos
11
Jaringan otot polos pada pembuluh darah
(Blood Vessels — Wall Structure of Arteries and Veins)
3) Kapiler
Pembuluh kapiler memegang peranan penting dalam proses
pertukaran zat di dalam darah.
Jenis jaringan : Jaringan kardiovaskuler
2.2.2 Limfa
Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang
berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam
tubuh. Limfa (bukan limpa) berasal dari plasma darah yang keluar
dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya.
Limfa atau getah bening adalah cairan jernih kekuning-
kuningan yang berisi sel-sel darah putih, keping darah, dan
12
fibrinogen. Kandungan fibrinogen pada limfa menyebabkan limfa
mampu membeku. Cairan getah bening tidak selalu berada di dalam
pembuluh limfa, oleh karena itu disebut sebagai peredaran
terbuka. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa melalui
proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam
sistem sirkulasi.
Aliran cairan limfa tidak dipompa oleh jantung seperti pada
peredaran darah, tetapi mengalir karena desakan otot-otot rangka di
sekitar pembuluh limfa.
Jenis jaringan : Jaringan limfatik
Jaringan Limfatik
2.3 Sekresi
2.3.1 Ginjal
Ginjal merupakan organ utama dari sistem ekskresi manusia.
Organ ini terletak di kedua sisi tulang belakang, tepatnya di rongga
perut bagian belakang. Ginjal memiliki bentuk menyerupai kacang
merah dan berwarna merah kecokelatan.
Manusia memiliki sepasang ginjal yang berada di sisi kanan dan
kiri tubuh. Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah dibandingkan
ginjal kiri karena berdekatan dengan hati. Setiap ginjal berukuran
13
sekitar 10–12 cm atau kira-kira seukuran kepalan tangan orang
dewasa.
Ginjal berfungsi untuk menyaring zat sisa dari makanan, obat-
obatan, atau racun yang terdapat di darah. Selain itu, ginjal juga
berperan mengendalikan keseimbangan cairan dan kadar elektrolit
dalam tubuh. Jika tubuh Anda kelebihan garam atau mineral, ginjal
pun akan membuangnya.
Zat sisa yang terkumpul, kemudian akan diubah menjadi urine.
Urine akan mengalir dari ginjal ke kandung kemih melalui saluran
yang disebut ureter. Urine tersebut berisi zat sisa dari ginjal yang
akan terbuang saat Anda buang air kecil.
Jenis jaringan : Jaringan epitel kubus
14
(histologydrawings.blogspot.com)
Jenis jaringan :
Bronchiole : Jaringan epitel bersilia
Alveoli : Jaringan epitel squamous
Pleura : Jaringan epitel squamous berlapis
Tulang rawan: Jaringan ikat
Otot polos : Jaringan otot
2.3.3 Hati
Hati adalah organ yang berukuran besar dengan berat sekitar 1
kilogram. Organ yang sangat penting bagi metabolisme dan sistem
kekebalan tubuh ini terletak di bagian kanan atas dalam rongga perut,
tepat di bawah diafragma.
Salah satu zat beracun yang dibuang dan diolah oleh hati adalah
amonia, yaitu zat sisa dari hasil penguraian protein. Jika dibiarkan
menumpuk dalam tubuh, amonia dapat menyebabkan berbagai
gangguan kesehatan, termasuk gangguan pernapasan dan masalah
pada ginjal.
Di dalam tubuh, hati berfungsi untuk mengolah amonia menjadi
urea. Setelah itu, urea yang diolah di hati akan dibuang melalui
sistem ekskresi pada ginjal lewat urine. Selain amonia, zat lain yang
dibuang atau diekskresi oleh hati adalah zat beracun dalam darah,
misalnya akibat konsumsi alkohol atau obat-obatan.
15
Organ hati juga berfungsi untuk membuang sel darah merah
yang sudah rusak dan kelebihan bilirubin yang dapat menyebabkan
sakit kuning atau jaundice.
Jenis jaringan :
(Kenhub.com)
2.3.4 Kulit
Kulit manusia memiliki sekitar 3–4 juta kelenjar keringat.
Kelenjar ini tersebar di seluruh bagian tubuh, namun paling banyak
terdapat di telapak tangan, kaki, wajah, dan ketiak.
Kelenjar keringat terbagi menjadi 2 jenis, yaitu kelenjar ekrin
dan kelenjar apokrin. Kelenjar ekrin terhubung langsung dengan
permukaan kulit dan menghasilkan keringat yang tidak berbau dan
encer. Sementara itu, kelenjar apokrin menghasilkan keringat yang
mengandung lemak dan pekat, serta terdapat di folikel rambut, seperti
ketiak dan kulit kepala.
Pada dasarnya, keringat yang dihasilkan kelenjar-kelenjar
tersebut berfungsi untuk mengendalikan suhu tubuh dan melumasi
kulit serta rambut. Namun, sebagai bagian dari sistem ekskresi,
kelenjar keringat juga berperan membuang racun dari dalam tubuh
melalui keringat yang dihasilkannya.
Ada beberapa jenis racun yang dibuang melalui kelenjar keringat
di kulit, antara lain zat logam, bisphenol A, polychlorinated
16
biphenyls, urea, phthalate, dan bikarbonat. Tak hanya racun, kelenjar
keringat di kulit juga berfungsi untuk membunuh dan membuang
bakteri.
Jenis jaringan :
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada sistem digesti terdapat organ mulut, gigi, esofagus, lambung, usus
halus, usus halus, usus besar, rectum-anus, hati, dan pankreas. Dan terdapat
jaringan epitel berlapis pipih, jaringan tulang, jaringan ikat, jaringan epitel
silindris, jaringan saraf, jaringan ikat padat, jaringan otot polos, jaringan epitel
selapis silindris, jaringan epitel berlapis gepeng, jaringan otot lurik, jaringan
epitel kuboid,
Pada sistem sirkulasi terdapat organ pembuluh darah arteri, vena,
kapiler, dan jantung. Dan terdapat jaringan ikat longgar, jaringan otot polos,
jaringan ikat fibroelastic tipis, jaringan ikat longgar tebal, jaringan ikat, jaringan
darah, jaringan otot, jaringan ikat padat irregular, jaringan epitel squamous
simplex.
Pada sistem ekskresi terdapat organ ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.
Dan terdapat jaringan epitel selapis kubus, jaringan epitel kelenjar sekresi
hormon, jaringan ikat, jaringan otot polos, jaringan saraf sensoris motoris,
jaringan epitel berlapis gepeng, jaringan epitel skuamosa sederhana, jaringan
epitel pipih selapis, jaringan epitel bersilia, jaringan epitel silindris, jaringan saraf
simpatik parasimpatik
18
DAFTAR PUSTAKA
19