Anda di halaman 1dari 23

HISTOLOGI ORGAN PADA SISTEM DIGESTI,

SIRKULASI DAN EKSRESI

Dosen Pengajar : Risa Wahyuningsih, S.ST., M.Si

Disusun oleh :
Nama : Nelza Medyasva Wintyaswan
NIM : P07134218147

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN JURUSAN ANALIS
KESEHATAN
PRODI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
PROGRAM SARJANA TERAPAN
2020

i
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis menguncapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang


Maha Esa atas kasih karunia dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “HISTOLOGI ORGAN PADA SISTEM DIGESTI,
SIRKULASI DAN EKSRESI”. Meskipun banyak kesulitan dalam membuat makalah
ini, namun berkat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini tentu dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dari pihak
lain juga. Untuk itu, penulisa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ibu Risa Wahyuningsih, S.ST., M.Si selaku pengampu mata kuliah
Sitohistologi atas saran dan bimbingannya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak. Selain itu, penulis
berharap agar pembaca tidak sungkan memberi masukan berupa kritik dan saran yang
membangun, karena penulis sadari bahwa makalah ini masih belum sempurna.

Martapura, Maret 2021

Penulis

ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................3
2.1 Sistem Digesti..........................................................................................................3
2.1.1 Mulut (rongga mulut).......................................................................................3
2.1.2 Faring (Pharynx)...............................................................................................5
2.1.3 Esofagus (kerongkongan).................................................................................6
2.1.4 Gastrium (lambung)..........................................................................................7
2.1.5 Intestinum tenue (usus halus)..........................................................................8
2.1.6 Intestinum crassum (usus besar)......................................................................9
2.1.7 Rektum dan Anus..........................................................................................10
2.2 Sistem Sirkulasi......................................................................................................11
2.2.1 Peredaran Darah (Kardiovaskuler).................................................................11
2.2.2 Limfa..............................................................................................................12
2.3 Sekresi....................................................................................................................13
2.3.1 Ginjal..............................................................................................................13
2.3.2 Paru – Paru.....................................................................................................14
2.3.3 Hati.................................................................................................................15
2.3.4 Kulit...............................................................................................................16
BAB III..................................................................................................................................18
PENUTUP.............................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................19

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan secara detail

menggunakan mikroskop pada sediaan jaringan yang dipotong tipis, salah satu

dari cabang-cabang biologi. Histologi dapat juga disebut sebagai ilmu anatomi

mikroskopis. Histologi amat berguna dalam mempelajari fungsi fisiologi sel-sel

dalam tubuh, baik manusia, hewan, serta tumbuhan, dan dalam bentuk

histopatologi ia berguna dalam penegakan diagnosis penyakit yang melibatkan

perubahan fungsi fisiologi dan deformasi organ.

Tubuh manusia terdiri atas sejumlah daging dan tulang. Sebagaimana

diketahui, daging adalah kumpulan serabut-serabut otot, yang merupakan salah

satu material paling rentan di alam. Tubuh kita tersusun atas beberapa

sistem,yaitu sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem peredaran darah,

sistem ekskresi, sistem indra, sistem reproduksi, dan sistem koordinasi.

Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai histologi

organ sistem digesti, sistem sirkulasi, dan sistem ekskresi

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja organ dan jaringan pada sistem digesti?

2. Apa saja organ dan jaringan pada sistem sirkulasi?

3. Apa saja organ dan jaringan pada sistem ekskresi?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui organ dan jaringan pada sistem digesti.

2. Mengetahui organ dan jaringan pada sistem sirkulasi.

3. Mengetahui organ dan jaringan pada sistem ekskresi.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Digesti


Digesti (pencernaan) adalah proses pemecahan zat-zat makanan
sehingga dapat diabsorpsi oleh saluran pencernaan. Proses digesti meliputi:
(1) pengambilan makanan (prehensi) ), (2) memamah (mastikasi), (3)
penelanan (deglutisi), (4) pencernaan (digesti), dan (5) pengeluaran sisa-sisa
pencernaan (egesti). Berdasarkan proses pencernaannya dapat dibedakan
menjadi digesti makanan secara mekanis, enzimatis, dan mikrobiotis.

Hasil akhir proses pencernaan adalah terbentuknya molekul-molekul


atau partikel-partikel makanan yakni: glukosa, asam lemak, dan asam amino
yang siap diserap (absorpsi) oleh mukosa saluran pencernaan. Selanjutnya,
partikel-partikel makanan tersebut dibawa melalui sistem sirkulasi
(tranportasi) untuk diedarkan dan digunakan oleh sel-sel tubuh sebagai
bahan untuk proses metabolisme (assimilasi) sebagai sumber tenaga (energi),
zat pembangun (struktural), dan molekul-molekul fungsional (hormon,
enzim) dan keperluan tubuh lainnya.

Sistem Digesti

Pada manusia saluran digesti tersusun atas :

2.1.1 Mulut (rongga mulut)


Di rongga mulut terdapat gigi (gerigi) yang berfungsi untuk
menyobek, mengunyah zat-zat makanan secara mekanis sehingga
menjadi zat-zat yang lebih kecil dan memudahkan bekerjanya enzim

3
pencernaan. Di rongga mulut terdapat bibir, lidah dan palatum (langit-
langit) untuk membantu penguyahan zat makanan, dan penelanan zat
makanan. Di rongga mulut terdapat muara kelenjar air liur (saliva)
yang mengandung enzim ptyalin (amilase). Rongga mulut (pipi)
dibatasi oleh epitel gepeng berlapis tanpa tanduk. Atap mulut tersusun
atas palatum keras (durum) dan lunak (molle), keduanya diliputi oleh
epitel gepeng berlapis. Uvula palatina merupakan tonjolan konis yang
menuju ke bawah dari batas tengah palatum lunak.
Jenis jaringan :
- Jaringan epitel berlapis tanduk pada bibir
- Jaringan ikat pada lidah
- Jaringan epitel silindris pada lidah pada papilla
- Jaringan syaraf pada lidah sebagai indera perasa
- Jaringan epitel silindris pada faring
- Jaringan ikat pada mukosa faring

Jaringan Epitel pipih tanpa lapis pada rongga mulut (Victor P.


Eroschenko, 2002)

4
Epitel Squamosa Berlapis
1. Stratum basale
2. Stratum spinosum
3. Stratum granulosum
4. Stratum corneum

Jaringan ikat : Lamina propia

Jaringan Ikat Lamina propia


(Wikipedia)

2.1.2 Faring (Pharynx)


Merupakan persilangan antara saluran makanan dan saluran udara.
Epiglotis berperan sebagai pengatur (klep) kedua saluran tersebut.
Pada saat menelan makanan saluran udara ditutup oleh epiglotis dan
sebaliknya jika sedang menghirup nafas. Ia membentuk hubungan
antara daerah hidung dan larynx. Pharynx dibatasi oleh epitel berlapis
gepeng jenis mukosa, kecuali pada daerah-daerah bagian pernapasan
yang tidak mengalami abrasi. Pada daerah-daerah yang terakhir ini,
epitelnya toraks bertingkat bersilia dan bersel goblet. Pharynx
mempunyai tonsila yang merupakan sistem pertahanan tubuh.
Jenis jaringan : Jaringan epitel silindris berlapis banyak dan
jaringan ikat

5
Jaringan epitel silindris berlapis banyak dan jaringan ikat pada
tenggorokan (www.histology.leeds.ac.uk)

Jaringan Epitel berlapis dan jaringan ikat pada tenggorokan


(Gl Sequence – Histology, Pharynx, Esophagus and Stomach)

2.1.3 Esofagus (kerongkongan)


Sebagai saluran panjang berotot (muskuler) yang menghubungkan
rongga mulut dengan lambung. Pada batas antara esophagus dengan
lambung terdapat sphincter esophagus yang berfungsi mengatur agar
makanan yang sudah masuk ke dalam lambung tidak kembali ke
esophagus. Oesofagus diselaputi oleh epitel berlapis gepeng tanpa
tanduk. Pada lapisan submukosa terdapat kelompokan kelenjar-
kelenjar oesofagea yang mensekresikan mukus. Pada bagian ujung

6
distal oesofagus, lapisan otot hanya terdiri sel-sel otot polos, pada
bagian tengah, campuran sel-sel otot lurik dan polos, dan pada ujung
proksimal, hanya sel-sel otot lurik.
Jenis jaringan : Jaringan epitel berlapis gepeng tanpa tanduk,
jaringan ikat (Lamina propria) dan jaringan otot polos pada ujung
distal esophagus.

Lamina propria

Muscularis
mucosae

Submucosal
seromucous gland

Jaringan epitel dan jaringan ikat (Lamina propria)


(Gl Sequence – Histology, Pharynx, Esophagus and Stomach)

2.1.4 Gastrium (lambung)


Di lambung, makanan ditampung, disimpan, dan dicampur dengan
asam lambung, lendir dan pepsin. Mukosa lambung banyak
mengandung kelenjar pencernaan. Kelenjar pada bagian pilorika dan
kardiaka menghasilkan lendir. Kelenjar pada fundus terdapat sel
parietal (oxyntic cell) menghasilkan HCl, dan chief cell menghasilkan
pepsinogen. Proses digesti di lambung meliputi:
1) Pencernaan pada lambung sebatas pada protein, sangat
sedikit lemak, dan karbohidrat. Absorpsi zat-zat tertentu
seperti; alkohol, obat-obatan.
2) Makanan setelah melewati lambung menjadi dalam bentuk
bubur makanan (chyme). Dengan mekanisme dorongan dari
otot lambung chyme menuju ke usus dua belas jari
(duodenum).

Jenis jaringan : Jaringan epitel silindris berlapis banyak dan


jaringan otot polos

7
Jaringan epitel silindris berlapis banyak pada lambung dan jaringan
ikat Lamina Propria
(Indiana University School of Medicine A215 Virtual Microscopy
2008)

2.1.5 Intestinum tenue (usus halus)


Usus halus dibedakan menjadi 3 bagian : duodenum, jejunum dan
ileum.
1) Duodenum
Pada duodenum terdapat muara dari duktus koledokus
dan duktus pankreatikus. Cairan empedu dari kantung empedu
dikeluarkan lewat duktus koledokus. Cairan pankreas lewat
duktus pankreatikus. Cairan pankreas mengandung enzim
lipase, amylase, trypsinogen dan chemotrypsinogen. Lipase
untuk memecah lemak (setelah diemulsifikasikan oleh empedu)
menjadi asam lemak dan gliserol. Amylase untuk memecah
amilum menjadi sakarida sederhana.
2) Jejunum
Jejunum merupakan tempat absorpsi zat-zat makanan.
Proses penyerapan (absorpsi) zat-zat makanan meliputi; difusi,
osmosis, dan transpor aktif.
1) Monosakrida dan asam amino melalui mekanisme difusi
fasilitasi.
2) Asam lemak melalui mekanisme difusi biasa.
3) Vitamin melalui mekanisme difusi biasa.

8
4) Air melalui mekanisme difusi dan osmose.
5) Elektrolit dan mineral melalui mekanisme difusi, dan
transport aktif.
3) Ileum
Absorpsi melalui villi usus.

Jenis jaringan : Jaringan epitel silindris berlapis banyak (vili)


dan sel epitel toraks (absorptif).

Jaringan epitel silindris berlapis banyak (vili)


(ShizraImtiaz/histology-of-small-intestine-71023638)

2.1.6 Intestinum crassum (usus besar)


Usus besar terdiri atas caecum dan colon. Caecum berupa
kantung-kantung dengan pita (taenia) dan haustra. Colon dapat
dibedakan menjadi colon ascenden (naik), transversal (mendatar),
descenden (turun). Usus besar merupakan tempat untuk absorpsi air
dan mineral yang tidak terserap di usus halus. Pencernaan secara
mikrobiotis oleh bakteri komensal (E. coli), menghasilkan gas, dan
sintesis vit. K.
Ada 3 bagian usus besar, yaitu :
1) Tunica Mucosa : Epitel selapis silindris, mikrovili pendek, sel
goblet
2) Tunica Submucosa : Jaringan ikat padat irregular, saraf, nodulus
lymphaticus

9
3) Glands Intestinalis : Epitel selapis silindris, mikrovili pendek

Jenis jaringan : Jaringan epitel silindris berlapis banyak

Jaringan epitel silindris berlapis banyak pada usus besar


(NKU Northern Kentucky University)

2.1.7 Rektum dan Anus


Rektum merupakan kantung yang berfungsi menampung feses.
Setelah penuh terjadi perangsangan karena ekstensi (peregangan)
dinding rektum sehingga timbul keinginan untuk berak (defikasi).
Anus merupakan katup muskuler (spinchter ani) berfungsi
mengatur pengeluaran tinja. Kelainan saluran pencernaan:
1. Mencret (Diare), karena adanya rangsangan yang berlebihan
sehingga motilitas usus meningkat.
2. Konstipasi, karrena defekasi yang tidak teratur dan sulit

Jenis jaringan : Jaringan epitel silindris berlapis banyak

Jaringan epitel silindris berlapis banyak pada anus


(Rectum and Anal Canal (Continued): Histology of the
Anal Canal)

10
2.2 Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi yang berfungsi untuk
mengangkut berbagai zat di dalam tubuh. Sistem sirkulasi pada manusia
dibagi menjadi dua, yaitu sistem peredaran darah (Kardiovaskuler) dan
sistem limfa.
2.2.1 Peredaran Darah (Kardiovaskuler)
1) Jantung
Jantung merupakan organ peredaran darah yang berbentuk
seperti kerucut tumpul dan ujung bawahnya agar miring ke
bagian kiri. Jantung terletak di antara paru-paru dan di atas
diafrgma di dalam rongga dada. Ukuran jantung hampir sama
dengan kepalan tangan orang dewasa dengan berat 220-260 gram
(untuk orang dewasa).
Jenis jaringan : Jaringan otot jantung

Jaringan otot jantung


(Cardiovascular System - Heart Histology)

2) Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan saluran tertutup yang bercabang-
cabang. Fungsi pembuluh darah adalah mengalirkan darah keluar
jantung lalu kembali lagi ke jantung. Terdapat tiga pembuluh
darah utama, yaitu artieri, vena, dan kapiler.
Jenis jaringan : Jaringan otot polos

11
Jaringan otot polos pada pembuluh darah
(Blood Vessels — Wall Structure of Arteries and Veins)
3) Kapiler
Pembuluh kapiler memegang peranan penting dalam proses
pertukaran zat di dalam darah.
Jenis jaringan : Jaringan kardiovaskuler

2.2.2 Limfa
Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang
berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam
tubuh. Limfa (bukan limpa) berasal dari plasma darah yang keluar
dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya.
Limfa atau getah bening adalah cairan jernih kekuning-
kuningan yang berisi sel-sel darah putih, keping darah, dan

12
fibrinogen. Kandungan fibrinogen pada limfa menyebabkan limfa
mampu membeku. Cairan getah bening tidak selalu berada di dalam
pembuluh limfa, oleh karena itu disebut sebagai peredaran
terbuka. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa melalui
proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam
sistem sirkulasi.
Aliran cairan limfa tidak dipompa oleh jantung seperti pada
peredaran darah, tetapi mengalir karena desakan otot-otot rangka di
sekitar pembuluh limfa.
Jenis jaringan : Jaringan limfatik

Jaringan Limfatik

2.3 Sekresi
2.3.1 Ginjal
Ginjal merupakan organ utama dari sistem ekskresi manusia.
Organ ini terletak di kedua sisi tulang belakang, tepatnya di rongga
perut bagian belakang. Ginjal memiliki bentuk menyerupai kacang
merah dan berwarna merah kecokelatan.
Manusia memiliki sepasang ginjal yang berada di sisi kanan dan
kiri tubuh. Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah dibandingkan
ginjal kiri karena berdekatan dengan hati. Setiap ginjal berukuran

13
sekitar 10–12 cm atau kira-kira seukuran kepalan tangan orang
dewasa.
Ginjal berfungsi untuk menyaring zat sisa dari makanan, obat-
obatan, atau racun yang terdapat di darah. Selain itu, ginjal juga
berperan mengendalikan keseimbangan cairan dan kadar elektrolit
dalam tubuh. Jika tubuh Anda kelebihan garam atau mineral, ginjal
pun akan membuangnya.
Zat sisa yang terkumpul, kemudian akan diubah menjadi urine.
Urine akan mengalir dari ginjal ke kandung kemih melalui saluran
yang disebut ureter. Urine tersebut berisi zat sisa dari ginjal yang
akan terbuang saat Anda buang air kecil.
Jenis jaringan : Jaringan epitel kubus

Jaringan Epitel Kubus pada Ginjal


(American Urological Association)

2.3.2 Paru – Paru


Paru-paru merupakan organ utama dalam sistem pernapasan
manusia. Melalui proses pernapasan, paru-paru bertugas untuk
memindahkan oksigen yang diperoleh dari udara ke dalam darah.
Darah yang telah mengandung oksigen tersebut akan disalurkan ke
seluruh jaringan dan organ tubuh agar dapat berfungsi dengan baik.
Setelah memperoleh oksigen, setiap sel tubuh akan
menghasilkan karbon dioksida sebagai zat sisa metabolismenya.
Karbon dioksida merupakan zat beracun yang bisa berbahaya bagi
kesehatan apabila menumpuk di dalam darah.

14
(histologydrawings.blogspot.com)
Jenis jaringan :
Bronchiole : Jaringan epitel bersilia
Alveoli : Jaringan epitel squamous
Pleura : Jaringan epitel squamous berlapis
Tulang rawan: Jaringan ikat
Otot polos : Jaringan otot

2.3.3 Hati
Hati adalah organ yang berukuran besar dengan berat sekitar 1
kilogram. Organ yang sangat penting bagi metabolisme dan sistem
kekebalan tubuh ini terletak di bagian kanan atas dalam rongga perut,
tepat di bawah diafragma.
Salah satu zat beracun yang dibuang dan diolah oleh hati adalah
amonia, yaitu zat sisa dari hasil penguraian protein. Jika dibiarkan
menumpuk dalam tubuh, amonia dapat menyebabkan berbagai
gangguan kesehatan, termasuk gangguan pernapasan dan masalah
pada ginjal.
Di dalam tubuh, hati berfungsi untuk mengolah amonia menjadi
urea. Setelah itu, urea yang diolah di hati akan dibuang melalui
sistem ekskresi pada ginjal lewat urine. Selain amonia, zat lain yang
dibuang atau diekskresi oleh hati adalah zat beracun dalam darah,
misalnya akibat konsumsi alkohol atau obat-obatan.

15
Organ hati juga berfungsi untuk membuang sel darah merah
yang sudah rusak dan kelebihan bilirubin yang dapat menyebabkan
sakit kuning atau jaundice.
Jenis jaringan :

(Kenhub.com)

Jaringan epitel berupa epitel silindris, jaringan ikat berupa jaringan


ikat retikuler darah, limfa. Jaringan otot berupa otot lurik. Dan
terdapat jaringan syaraf berupa jaringan simpatik dan parasimpatik.

2.3.4 Kulit
Kulit manusia memiliki sekitar 3–4 juta kelenjar keringat.
Kelenjar ini tersebar di seluruh bagian tubuh, namun paling banyak
terdapat di telapak tangan, kaki, wajah, dan ketiak.
Kelenjar keringat terbagi menjadi 2 jenis, yaitu kelenjar ekrin
dan kelenjar apokrin. Kelenjar ekrin terhubung langsung dengan
permukaan kulit dan menghasilkan keringat yang tidak berbau dan
encer. Sementara itu, kelenjar apokrin menghasilkan keringat yang
mengandung lemak dan pekat, serta terdapat di folikel rambut, seperti
ketiak dan kulit kepala.
Pada dasarnya, keringat yang dihasilkan kelenjar-kelenjar
tersebut berfungsi untuk mengendalikan suhu tubuh dan melumasi
kulit serta rambut. Namun, sebagai bagian dari sistem ekskresi,
kelenjar keringat juga berperan membuang racun dari dalam tubuh
melalui keringat yang dihasilkannya.
Ada beberapa jenis racun yang dibuang melalui kelenjar keringat
di kulit, antara lain zat logam, bisphenol A, polychlorinated

16
biphenyls, urea, phthalate, dan bikarbonat. Tak hanya racun, kelenjar
keringat di kulit juga berfungsi untuk membunuh dan membuang
bakteri.

Jenis jaringan :

(The Human Protein Atlas)

Ada beberapa jenis jaringan terutama jaringan jenis epitel, yaitu


epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk. Kelenjar kulit
merupakan kelenjar epithelial.
Dan ada beberapa jenis jaringan ikat di serat-serat kolagen dan
elastin, dan sel lemak pada dermis. Ada juga jaringan otot yang
sering ditemukan di dermis biasanya jaringan otot polos dibagian otot
penegak rambut sedangkan jaringan otot bercorak terdapat pada otot
– otot ekspresi wajah.
Jaringan saraf juga termasuk dan sering ditemukan di kulit berupa
ujung saraf bebas dan berbagai badan akhir saraf.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada sistem digesti terdapat organ mulut, gigi, esofagus, lambung, usus
halus, usus halus, usus besar, rectum-anus, hati, dan pankreas. Dan terdapat
jaringan epitel berlapis pipih, jaringan tulang, jaringan ikat, jaringan epitel
silindris, jaringan saraf, jaringan ikat padat, jaringan otot polos, jaringan epitel
selapis silindris, jaringan epitel berlapis gepeng, jaringan otot lurik, jaringan
epitel kuboid,
Pada sistem sirkulasi terdapat organ pembuluh darah arteri, vena,
kapiler, dan jantung. Dan terdapat jaringan ikat longgar, jaringan otot polos,
jaringan ikat fibroelastic tipis, jaringan ikat longgar tebal, jaringan ikat, jaringan
darah, jaringan otot, jaringan ikat padat irregular, jaringan epitel squamous
simplex.
Pada sistem ekskresi terdapat organ ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.
Dan terdapat jaringan epitel selapis kubus, jaringan epitel kelenjar sekresi
hormon, jaringan ikat, jaringan otot polos, jaringan saraf sensoris motoris,
jaringan epitel berlapis gepeng, jaringan epitel skuamosa sederhana, jaringan
epitel pipih selapis, jaringan epitel bersilia, jaringan epitel silindris, jaringan saraf
simpatik parasimpatik

18
DAFTAR PUSTAKA

Hill, Dr Mark. 2018. UNSW Embryology. ISBN: 978 0 7334 2609 4 –


UNSW CRICOS Provider Code No. 00098G
Indiana University School of Medicine. 2008. Anatomy A215 Virtual
Microscopy
Lecturi. 2020. Blood Vessels – Wall Structure of Arteries and Veins
Michigan Histology and Virtual. Microscopy Learning Resources
Netter Images.Rectum and Anal Canal (Continued) : Histology of the Anal
Canal: Variant Image ID : 74448
Nizamani, Shizra. 2017. Histology of Small Intestine

19

Anda mungkin juga menyukai