Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Goval Mahendra

NIM : 18063055

MATKUL : Evaluasi Pengajaran

RESUME

Asesmen Portofolio

1. Pengertian Asesmen Portofolio


Berbicara tentang evaluasi yang berkaitan dengan asesmen portofolio, dapat
disimpulkan bahwa asesmen portofolio merupakan suatu usaha untuk memperoleh
informasi secara bertahap tentang proses. Dalam konteks penilaian, asesmen portofolio
diartikan sebagai upaya untuk menghimpun kumpulan data sebuah karya atau dokumen
peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisir yang diambil selama proses
pembelajran.
Menurut Collins (dalam Collete & Chiapetta, 1994) adalah, suatu tempat yang
berisi sekumpulan bukti dari keterampilan, pengetahuan, minat dan kecenderungan
seseorang. Bahan yang terdapat dalam portofolio digunakan untuk membuat keputusan
tentang kualitas kinerja individu yang mengembangkan portofolio itu.

2. Manfaat Portofolio
a. Manfaat portofolio sebagai penilaian karya siswa :
 Hasil proyek, penyelidikan, atau praktik siswa yang disajikan secara tertulis
atau dengan penjelasan tertulis.
 Gambar atau laporan hasil pengamatan siswa, dalam rangka melaksanakan
tugas untuk mata pelajaran yang bersangkutan.
 Analisis situasi yang berkaitan atau relevan dengan mata pelajaran yang
bersangkutan.
 Deskripsi dan diagram pemecahan suatu masalah dalam mata pelajaran yang
bersangkutan.
 Laporan hasil penyelidikan tentang hubungan antara konsep-konsep dalam
mata pelajaran atau antar mata pelajaran.
 Penyelesaian soal-soal terbuka.
 Hasil tugas pekerjaan rumah yang khas, misalnya dengan cara yang berbeda
dengan cara yang diajarkan di sekolah, atau dengan cara yang berbeda dari
cara pilihan teman-teman sekelasnya.
 Laporan kerja kelompok.
 Hasil kerja siswa yang diperoleh dengan menggunakan alat rekam vidio, alat
rekam audio dan computer.
 Fotokopi surat piagam atau tanda penghargaan yang pernah diterima oleh
siswa yang bersangkutan.

b. Manfaat portofolio bagi seorang guru :


 Mendorong pembelajaran mandiri
 Memperjelas pandangan mengenai apa yang dipelajari
 Membantu mempelajari pembelajaran
 Mendemonstrasikan kemajuan berdasarkan keluaran yang diidentifikasikan
 Membuat interseksi antara instruksi dan penilaian
 Memberikan jalan kepada siswa untuk menilai diri mereka sebagai pemelajar
 Memberikan kemungkinan untuk pengembangan dukungan ‘peer’
 Mengetahui bagaiman Portofolio dapat memperbaiki proses persiapan
 Aspek yang diukur dalam asesmen portofolio adalah tiga ranah perkembangan
psikologi anak yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

3. Isi Portofolio
Asemen portofolio mengandung 3 elemen penting untuk dapat dikatakan sebagai
sebuah portofolio, yaitu :
a. Sampel karya siswa
Sampel karya siswa menunjukkan perkembangan belajarnya dari waktu ke waktu.
Sampel tersebut dapat berupa tulisan/karangan, audio atau video, laporan, problem
matematika, maupun eksperimen. Isi dari sampel tersebut disusun secara sistematis
tergantung pada tujuan pembelajaran, preferensi guru, maupun preferensi siswa.
Asesmen portoflolio menilai proses maupun hasil. Oleh karena itu proses dan
hasil sama pentingnya. Meskipun asesmen ini bersifat berkelanjutan, yang berarti
proses mendapatkan porsi penilaian yang besar (bandingkan dengan asesmen
konvensisonal yang hanyha menilai hasil belajar) tetapi kualitas hasil sangat penting.
Dan memang, penilaian proses yang dilakukan tersebut sesungguhnya memberi
kesempatan. Portofolio bersifat individual, dalam arti, dapat memenuhi tujuan kelas
maupun tujuan siswa. Oleh karena itu tidak mungkin ada dua portofolio yang sama
persis.

b. Evaluasi diri
Evaluasi diri merupakan analisis terhadap sikap dan proses belajar siswa, dimana
informasi tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan perkembangan dan proses
belajar yang berkelanjutan.
Dalam asesmen portofolio, evaluasi diri merupakan komponen yang sangat
penting. O’Malley (1994) mengatakan bahwa ‘self-assessment is the key to portfolio’.
Hal ini disebabkan karena melalui evaluasi diri siswa dapat membangun
pengetahuannya serta merencanakan dan memantau perkembangannya apakah rute
yang ditempuhnya telah sesuai. Melalui evaluasi diri siswa dapat melihat kelebihan
maupun kekurangannya, untuk selanjutnya kekurangan ini menjadi tujuan perbaikan
(improvement goal). Dengan demikian siswa lebih bertanggung jawab terhadap
proses belajarnya dan pencapaian tujuan belajarnya.

c. Kriteria penilaian yang jelas dan terbuka


Bila pada jenis-jenis asesmen konvensional kriteria penilaian menjadi ‘rahasia’
guru atau pun tester, dalam asesmen portofolio justru harus disosialisasikan kepada
siswa secara jelas. Kriteria tersebut dalam hal ini mencakup prosedur dan standar
penilaian. Para ahli menganjurkan bahwa sistem dan standar asesmen tersebut
ditetapkan bersama-sama dengan siswa, atau paling tidak diumumkan secara jelas.
Adanya kriteria penilaian terkait dengan tujuan pembelajaran.
Asesmen portofolio bersifat komprehensif dimana berbagai karya siswa yang
mencerminkan kinerja belajarnya dapat ditelusuri disana. Berbagai strategi asesmen
dapat masuk kedalam porofolio siswa, seperti asesmen kinerja, esai, projek, maupun
hasii tes objektif (bila masih dilakukan). Dengan kata lain, asesmen portofolio dapat
merupakan kumpulan (koleksi) kinerja siswa dari berbagai cara pengumpulan data
tentang prestasi belajar siswa. Namun, cara-cara asesmen tersebut dapat pula
dilakukan secara sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan.

4. Keuntungan Portofolio
Penggunaan portofolio akan menjadikan asesmen merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari pembelajaran, hal ini berimplikasi bahwa prosedur asesmen tidak hanya
melalui pengukuran dan penguatan terhadap hasil pembelajaran tetapi juga mengarah
pada penguatan pengembangan dan keuntungan lainnya seperti :
a. Sumbangan portofolio terhadap asesmen
Sumbangan ini meliputi asesmen terhadap hasil pembelajaran, penyediaan bukti-
bukti kinerja, penggambaran bukti-bukti yang dikumpulkan dalam jangka waktu
tertentu, kemajuan siswa sebagai hasil belajar, serta asesmen formatif dan sumatif.

b. Berfokus pada atribut kepribadian siswa


Manfaat dalam area ini misalnya menyediakan bukti-bukti personal dan
profesional dalam pembelajaran siswa, menyediakan umpan balik terhadap nilai-nilai,
perasaan, dan cara untuk penanganan sejumlah pengalaman yang signifikan terhadap
kepribadiannya.

c. Menguatkan hubungan antara guru dan siswa


Memungkinkan adanya dialog antar siswa dan dengan guru, mengingatkan siswa
bahwa pembelajaran adalah proses dua arah, cerminan kerja siswa dan guru,
meningkatkan harapan guru terhadap kemampuan berpikir dan pemecahan masalah
siswanya.
d. Merangsang penggunaan strategi-strategi reflektif
Memfasilitasi penggunaan pengalaman masa lalu untuk pembelajaran dan
mengenali kemajuan, merangsang penggunaan keterampilan reflektif, menggunakan
strategi-strategi analisis dalam proses metakognitif, dan memungkinkan guru untuk
memisahkan kualitas bukti dari kemampuan siswa dalam merefleksikan bukti
tersebut.

e. Meluaskan pemahaman terhadap kompetensi profesional


Persepsi siwa dan interpretasinya terhadap pengalamannya akan menumbuhkan
pemahaman siswa terhadap pertumbuhan profesional. Oleh karena itu, portofolio
sangat bernilai untuk siswa.

Anda mungkin juga menyukai