Anda di halaman 1dari 9

Nama Anggota:

CHAPTER 5
1. Fernando Faryan Lizar (201950168)
2. Viona Cornelia Adam (201950172)
3. Hayaatun Nufus (20950166)
4. Ellena Octviane (201950214)
5. Fingki Larassakti (201950459)

Activity Based Costing and Activity Based Management

Undercosting and Overcosting

Product Undercosting merupakan produk yang dilaporkan memiliki biaya rendah per
unitnya namun menghabiskan sumber daya per unit pada tingkat yang lebih tinggi.

Product Overcosting merupakan produk yang dilaporkan berbiaya tinggi per unitnya
namun menghabiskan/mengonsumsi sumber daya per unit pada tingkat yang lebih rendah.

Baik Undercosting atau overcosting memiliki dampak. Jika undercosted, perusahaan


dapat merugi sebab pendapatan yang dihasilkan lebih sedikit dengan biaya sumber daya nya.
Sementara untuk overcosted, dapat menyebabkan perusahaan kalah dari perusahaan pesaing
yang memproduksi/menjual produk serupa.

Untuk mengatasi terjadinya Overcosting/undercosting dapat dilakukan melalui Product


Cost Cross Subsidization ( Perusahaan yang merendah-rendahkan biaya suatu produk, setidaknya
akan melebih-lebihkan biaya pada produk lainnya atau sebaliknya). Secara umum Product Cost
Cross Subsidization akan merata-ratakan biaya keseluruhan, tanpa mengenali sumber daya yang
dihabiskan produk.

Guidelines for Refining a Costing System

Terdapat 3 panduan untuk memurnikan Sistem Penetapan biaya/ harga pokok

1. Pelacakan Direct Cost


Identifikasi sebanyak mungkin biaya langsung dengan cara yang layak secara ekonomi.
Pedoman ini bertujuan untuk mengurangi jumlah biaya yang diklasifikasikan sebagai indirect
cost.

2. Indirect Cost Pools

Perbanyak jumlah Indirect Cost Pool hingga setiap pool lebih homogen. Dalam suatu
indirect cost memiliki hubungan sebab dan akibat (atau manfaat yang diterima) yang sama atau
serupa dengan pendorong biaya tunggal (single cost driver) yang digunakan sebagai basis alokasi
biaya.

3. Cost allocation bases atau basis alokasi biaya

Manajer biasanya menggunakan Cost Driver (penyebab indirect cost) sebagai basis
alokasi biaya untuk setiap indirect cost pools yang homogen.

Compare Simple and Activity Based Costing

Hal yang membedakan Simple Costing dengan ABC adalah pengalokasian indirect cost.
Jika Simple costing, mengalokasikannya ke dalam satu indirect cost pool, sementara ABC
mengalokasikannya ke tiap tiap aktivitas (seperti set up machine dan lainnya)

Langkah-langkah dalam Simple Costing

1. Mengidentifikasi Cost Object

Yang menjadi objek biaya adalah produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan tersebut.

2. Mengidentifikasi Direct Cost

Yang termasuk ke dalam biaya langsung adalah tenaga kerja yang terlibat langsung dalam
produksi (Direct Labor) dan bahan baku utama produk atau Direct Material

3. Menyeleksi basis alokasi biaya yang akan digunakan untuk mengalokasikan indirect cost

Basis alokasi biaya dapat berupa jumlah jam tenaga kerja, jumlah jam kerja mesin, jumlah lampu
yang menyala, dan lainnya.
4. Mengidentifikasi biaya tidak langsung yang terkait dengan setiap basis alokasi biaya

Karena dalam simple costing kita menggunakan basis alokasi biaya tunggal, maka seluruh
budgeted indirect cost dimasukan ke dalam satu indirect cost pool

5. Menghitung rate per unit untuk setiap basis alokasi biaya

Budgeted total cost ∈indirect Costs pool


Budgeted Indirect Cost rate=
Budgeted total quantity of the cost allocation base

6. Menghitung indirect cost yang dialokasikan pada produk

Kita dapat menghitungya dengan mengalikan Budgeted Indirect cost rate dengan actual quantity
of the allocation base

7. Menghitung total biaya produk dengan menambahkan direct cost dan indirect cost yang
ditujukan pada produk.

Contoh Simple Costing: Halaman 176


Dalam ABC Costing, biaya tidak langsung dialokasi pada setiap aktivitas yang menjadi dasar
dari cost object. Contohnya seperti desain produk dan proses, set up machine, operasi mesin,
pemeliharaan mesin, distribusi, pengelolaan keseluruhan proses,dll. Rate atau activity rate juga
berbeda-beda tergantung dari cost driver.

Dapat disimpulkan bahwa ABC system lebih akurat dibandingkan simple costing karena
pengalokasian FOH pada setiap aktivitas dan cost driver masing-masing.

Langkah- Langkah Activity Based Costing

1. Menentukan Cost Objects

2. Menentukan Direct Cost

3. Menentukan basis alokasi biaya yang akan dialokasikan ke indirect cost

Perlu diingat bahwa dalam activity based costing, setiap aktivitas memiliki cost driver yang
berbeda atau basis alokasi biaya lebih dari satu.

.
Contohnya :

4. Mengidentifikasi biaya tidak langsung yang terkait dengan setiap basis alokasi biaya

5. Menghitung rate per unit untuk setiap basis alokasi biaya

Budgeted total cost ∈indirect Costs pool


Budgeted Indirect Cost rate=
Budgeted total quantity of the cost allocation base

6. Menghitung indirect cost yang dialokasikan pada produk

Kita dapat menghitungya dengan mengalikan Budgeted Indirect cost rate dengan actual quantity
of the allocation base

7. Menghitung total biaya produk dengan menambahkan direct cost dan indirect cost yang
ditujukan pada produk.
Contoh Activity Based Costing

Costs Hierarchy

1.Output Unit Level Costs

Biaya kegiatan yang dilakukan pada setiap unit produk atau layanan. Biaya operasi (seperti biaya
energi, depresiasi mesin, dan perbaikan) yang berkaitan dengan aktivitas menjalankan mesin
cetak otomatis termasuk Output unit level costs.

2.Batch Level Costs


Biaya kegiatan yang terkait dengan sekelompok unit produk atau layanan. Contohnya biaya
setup/pemasangan mesin.

3. Product Sustaining Costs

Biaya kegiatan yang dilakukan untuk mendukung produk atau layanan individual terlepas dari
jumlah unit atau batch di mana unit diproduksi. Contohnya adalah biaya. Seiring waktu, biaya
desain sangat tergantung pada waktu yang dihabiskan desainer untuk merancang dan
memodifikasi produk, cetakan, dan proses.

4. Facility Sustaining Costs

biaya kegiatan yang tidak dapat dilacak ke produk atau layanan individu tetapi yang mendukung
organisasi secara keseluruhan. Contohnya adalah biaya administrasi umum (termasuk
kompensasi manajemen puncak, sewa, dan keamanan bangunan)

Measure Cost Products using ABC Systems


Dari perhitungan di atas terlihat lebih terperinci dan akurat menggunakan ABC Systems, sebab
dalam sistem ABC, pengalokasian FOH pada setiap aktivitas dan cost driver yang berbeda-beda.
Dengan adanya sistem ABC, dapat lebih menyempurnakan biaya (menghindari terjadinya
undercosting/overcosting)

Benefits and Costs of Activity Based Costing Systems

Ada tanda-tanda kapan sistem ABC cenderung memberikan manfaat paling besar. Berikut adalah
beberapa tanda-tanda ini:

 Sejumlah besar biaya tidak langsung dialokasikan hanya dengan menggunakan satu atau
dua kelompok biaya.
 Semua atau sebagian besar biaya tidak langsung diidentifikasi sebagai output unit level
cost (beberapa biaya tidak langsung digambarkan sebagaiBatch level costs, product
sustaining costs, facility sustaining costs).
 Produk membuat permintaan beragam pada sumber daya karena perbedaan volume,
langkah proses, ukuran batch, atau kompleksitas.
 Produk-produk yang cocok untuk dibuat dan dijual perusahaan menunjukkan keuntungan
kecil; sedangkan produk yang tidak cocok untuk diproduksi dan dijual perusahaan
menunjukkan keuntungan besar.
 Staf operasi memiliki ketidaksetujuan yang substansial dengan biaya produksi dan
pemasaran produk dan jasa yang dilaporkan.

Ada beberapa hal yang perusahaan perlu pertimbangkan sebelum menerapkan sistem ABC
dimana Sistem ABC membutuhkan manajemen untuk memperkirakan biaya kumpulan aktivitas
dan untuk mengidentifikasi serta mengukur cost driver untuk kumpulan ini untuk berfungsi
sebagai basis alokasi biaya. Bahkan sistem ABC dasar membutuhkan banyak perhitungan untuk
menentukan biaya produk dan layanan. Pengukuran ini mahal.

Activity Based Management

Product Mix decision


Sistem ABC memberi informasi kepada manajer tentang biaya pembuatan dan penjualan
beragam produk. Dengan informasi ini, manajer dapat membuat keputusan penentuan harga dan
bauran produk.

Cost Reduction and Process Improvement Decision

Personil manufaktur dan distribusi menggunakan sistem ABC untuk fokus pada
bagaimana dan di mana mengurangi biaya. Manajer menetapkan target pengurangan biaya dalam
hal mengurangi biaya per unit dari basis alokasi biaya di berbagai bidang kegiatan

Design Decisions

Manajemen dapat mengevaluasi bagaimana desain produk dan proses saat ini
memengaruhi aktivitas dan biaya sebagai cara mengidentifikasi desain baru untuk mengurangi
biaya. Misalnya, keputusan desain yang mengurangi kompleksitas cetakan mengurangi biaya
desain, bahan, tenaga kerja, pengaturan mesin, operasi mesin, dan pembersihan dan
pemeliharaan cetakan

Planning and Managing Activities

Banyak perusahaan yang menerapkan sistem ABC untuk pertama kalinya menganalisis
biaya aktual untuk mengidentifikasi kumpulan biaya aktivitas dan tarif biaya aktivitas. Agar
bermanfaat untuk merencanakan, membuat keputusan, dan mengelola kegiatan, perusahaan
menghitung budgeted rate costs untuk setiap kegiatan dan menggunakannya untuk
membebankan biaya produk. Selain itu, Keputusan manajemen dalam menggunakan ABC dapat
terlihat dalam meningkatkan kualitas produk, evaluasi pemasok, mengelola profitabilitas
pelanggan, peningkatan efisiensi.

Anda mungkin juga menyukai