Anda di halaman 1dari 4

2.

INTEGRASI TENTANG TEKNOLOGI


2.1. Pengaruh Industri Dan Besaran
Industri menghambat pilihan teknologi. Tetapi organisasi harus mencapai
suatu besaran tertentu sebelum kemajuan dapat diperoleh dari keuntungan
yang ditawarkan oleh teknologi yang lebih kompleks. Keputusan untuk
menerima sebuah teknologi yang kompleks kemungkinan tidak akan diambil
sampai organisasi tersebut mencapai besaran yang cukup untuk
menggunakan kesempatan yang diberikan oleh ekonomi skala (economic of
scale). Dengan demikian, besaran menentukan teknologi, atau bisa juga
sebaliknya.

2.2. Denominator yang Sama: Kerutinan


Woodward mengidentifikasi tiga jenis teknologi masing-masing mewakili
suatu tingkat kompleksitas teknologi yang semakin meningkat. Yang paling
ekstrem, teknologi unit berhubungan dengan aktivitas yang dibuat atas
pesanan atau yang tidak rutin; teknologi proses menjalankan aktivitas yang
diotomatisasi dan distandarisasi. Mass technology yang pada dasarnya rutin.
Perrow menyajikan dua jenis teknologi yang ekstrem, teknologi yang rutin
dan yang tidak rutin. Teknologi “antara” Perrow-engineering dan craft juga
berbeda dalam kerutinan, yang pertama lebih distandarisasi daripada yang
kedua.

2.3. Tingkat Unit Kerja Versus Tingkat Organisasi


Hampir semua organisasi besar dan juga yang sedang mempunyai teknologi
yang beraneka ragam membagi rata subunit tersebut untuk menghasilkan
suatu ukuran yang digabungkan atau secara sederhana mengidentifikasi
sebuah teknologi tertentu diantara yang banyak dan menamakannya
teknologi yang dominan akan menghasilkan kesalahan mengenai kenyataan
yang sebenarnya. Kita harus mengharapkan bahwa penelitian yang menilai
hubungan teknologi struktur pada tingkat analisis organisasi, dimana terdapat
sejumlah besar variasi teknologi diantara subunit akan menghasilkan ukuran
yang merupakan penjumlahan yang tidak mempunyai arti.

Penelitian teknologi telah dilakukan pada tingkat organisasi dan unit. Kedua
melihat teknologi sebagai cara yang digunakan untuk melaksanakan tugas,
tapi ada yang menganggap organisasi sebagai unit analisis dan yang lain
menganggap unit kerja sebagai unit utama. Analisis tingkat organisasi
dimulai dengan produk atau jasa utama yang ditawarkan, yang akan
memfokuskan kita kepada teknologi konversi yang dominan. Analisis pada
tingkat pekerjaan unit dimulai dengan tugas yang dilakukan oleh pegawai
individual yang mengakibatkan kita harus memperhatikan metode yang
digunakan untuk melaksanakan tugas.

2.4. Teknologi Manufaktur Versus Teknologi Jasa


Selain menyebabkan masalah karena mencampuradukkan kajian yang
menggunakan berbagai tingkat analisis, para peneliti juga bersalah karena
mencampurkan organisasi manufaktur dengan jasa. Ikhtisar dari penelitian
yang menilai hubungan antara teknologi dan struktur menujukkan bahwa
hampir 80 persen dari mereka yang melihat kepada hanya organisasi
manufaktur atau jasa mendukung hubungan tersebut. Tapi jika data dari
usaha manufaktur dan jasa dikombinasikan, hanya 14 persen mencapai hasil
yang mendukung. Hal ini secara tidak langsung menyatakan bahwa mungkin
terdapat perbedaan yang nyata antara teknologi yang mendominasi kedua
jenis organisasi tersebut. Dengan demikian penelitian yang
mengombinasikan organisasi manufaktur dan jasa lebih kecil
kemungkinannya menemukan adanya hubungan yang mencolok antara
teknologi dan struktur.

2.5. Teknologi dan Struktur


Ada beberapa penemuan yang penting:
1. Teknologi dan Kompleksitas
Meskipun kurang meyakinkan, bukti menujukkan bahwa teknologi rutin
positif berhubungan dengan kompleksitas yang rendah. Makin besar
rutinisasi, maka makin sedikit jumlah kelompok pemegang jabatan dan
makin sedikit pelatihan yang didapat para profesional. Dan sebaliknya
teknologi non-rutin kemungkinan membawa kompleksitas yang tinggi.
Sedangkan pekerjaan itu menjadi lebih canggih dan lebih disesuaikan
dengan keinginan, rentang kendali akan menyempit dan diferensiasi
vertikal meningkat.

2. Teknologi dan Formalisasi


Peninjauan kembali terhadap lima kajian mengenai teknologi
menemukan bahwa teknologi rutin secara positif berhubungan dengan
formalisasi. Walaupun hanya satu sampel korelasi yang secara statistik
dapat dikatakan signifikan, semua yang lain positif, yang mempunyai
satu diantara seribu kemungkinan akan terjadi karena kebetulan. Tetapi,
jika besaran dikontrol, maka hubungan tersebut akan hilang. Kerutinan
secara mencolok dihubungkan dengan keberadaan sebuah manual
peraturan, keberadaan uraian pekerjaan, dan tingkat sejauh mana raian
pekerjaan tersebut dispesifikasikan. Teknologi rutin mengizinkan
manajemen untuk menetapkan peraturan dan peraturan lain yang
diformalkan karena cara melakukan pekerjaan dipahami dengan baik dan
pekerjaan itu cukup berulang untuk membenarkan biaya yang
dibutuhkan untuk mengembangkan sistem yang diformalkan dengan
cara demikian. Teknologi non-rutin membutuhkan sistem kontrol yang
mengizinkan adanya keleluasaan dan fleksibilitas yang lebih tinggi.

Kajian-kajian tersebut secara tidak langsung mengatakan bahwa kita


harus berhati-hati dalam menggeneralisasi dampak teknologi terhadap
formalisasi. Hubungan tersebut berlaku bagi organisasi yang kecil serta
untuk aktivitas yang berada pada atau yang dekat dengan inti operasi.
Jika inti operasi menjadi lebih rutin, pekerjaan operasionalnya menjadi
lebih dapat diperkirakan. Dalam situasi demikian, formalisasi yang
tinggi merupakan alat koordinasi yang efisien.

3. Teknologi dan Sentralisasi


Hubungan teknologi-sentralisasi membuahkan hasil yang tidak
konsisten. Argumentasi yang logis yakni teknologi rutin akan
dihubungkan dengan struktur yang disentralisasi, yang akan lebih
banyak menyandarkan diri pada pengetahuan seorang spesialis dicirikan
oleh wewenang pengambilan keputusan yang didelegasikan.
Kesimpulan yang lebih umum yakni hubungan teknologi-sentralisasi
dilunakan oleh tingkat formalisasi. Baik peraturan formal maupun
pengambilan keputusan yang disenralisasi merupakan mekanisme
kontrol, dan manajemen dan mensubstitusikannya dengan yang lain.
Teknologi rutin harus dihbungkan dengan kontrol yang disentralisasi
jika terdapat peraturan yang minimum. Tetapi, jika formalisasinya
tinggi, tenologi rutin dapat diikuti. Dengan demikian, kita dapat
memperkirakan bahwa teknologi rutin akan mengakibatkan sentralisasi
tetapi hanya jika formalisasinya rendah.

Akhirnya, bukti menujukkan bahwa teknologi rutin secara positif


berhubungan dengan kompleksitas yang rendah dan formalisasi yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai