Phase Diagram Diagram Fasa
Phase Diagram Diagram Fasa
a. Pengertian
Diagram fasa tunggal memiliki komposisi yang sama dengan paduan, misalnya
timbale dan timah. Diagram fasa biner misalnya paduan kuningan ( Cu-Zn), (Cu-Ni)
dll. Diagram fasa terner misalnya paduan stainless steel (Fe-Cr-Ni) dll. Diagram
pendinginan merupakan diagram yang memetakan kondisi struktur mikro apa yang
anda akan dapatkan melalui dua variabel utama yaitu ( Temperatur dan waktu)
disebut juga diagram TTT atau juga dua variabel utama yaitu (temperatur dan cooling
rater) disebut juga diagram CCT. Diagram ini berguna untuk mendapatkan sifat
mekanik tertentu dan mikrostruktur tertentu, Fasa bainit misalnya pada baja hanya
terdapat pada diagram TTT bukan diagram isothermal Fe-Fe3C. Kegunaan Diagram
Fasa adalah dapat memberikan informasi tentang struktur dan komposisi fase-fase
dalam kesetimbangan. Diagram fasa digunakan oleh ahli geologi, ahli kimia,
ceramists, metallurgists dan ilmuwan lain untuk mengatur dan meringkas
eksperimental dan data pengamatan serta dapat digunakan untuk membuat prediksi
tentang proses-proses yang melibatkan reaksi kimia antara fase.
a. Pengertian
Bagian sesuatu yang menjadi pusat perhatian dan dipelajari disebut sebagai
sistem. Suatu sistem heterogen terdiri dari berbagai bagian yang homogen yang saling
bersentuhan dengan batas yang jelas. Bagian homogen ini disebut sebagai fasa dapat
dipisahkan secara mekanik. Tekanan dan temperatur menentukan keadaan suatu
materi kesetimbangan fasa dari materi yang sama. Kesetimbangan fasa dari suatu
sistem harus memenuhi syarat berikut :
1. Sistem mempunyai lebih dari satu fasa meskipun materinya sama
2. Terjadi perpindahan reversibel spesi kimia dari satu fasa ke fasa lain
3. Seluruh bagian sistem mempunyai tekanan dan temperatur sama
Kesetimbangan fasa dikelompokan menurut jumlah komponen penyusunnya yaitu
sistem satu komponen, dua komponen dan tiga komponen Pemahaman mengenai
perilaku fasa berkembang dengan adanya aturan fasa Gibbs. Sedangkan persamaan
Clausius dan persamaan Clausius Clayperon menghubungkan perubahan tekanan
kesetimbangan dan perubahan suhu pada sistem satu komponen. Adanya
penyimpangan dari sistem dua komponen cair- cair ideal konsep sifat koligatif larutan
dapat dijelaskan.
a) Fasa
Sering istilah fasa diidentikkan dengan wujud atau keadaan suatu materi,
misalnya es berwujud padat, air berwujud cair atau uap air yang berwujud gas.
Konsep ini tidak benar karena sistem padatan dan sistem cairan dapat terdiri dari
beberapa fasa. Sedangkan gas cenderung bercampur sempurna sehingga dalam sistem
gas hanya terdapat satu fasa. Fasa dapat didefinisikan sebagai setiap bagian sistem
yang :
a. homogen dan dipisahkan oleh batas yang jelas
b. sifat fisik dan sifat kimia berbeda dari bagian sistem lain
c. dapat dipisahkan secara mekanik dari bagian lain sistem itu
Contoh :
1) sistem satu fasa : Dua cairan yang bercampur homogen
2) sistem 2 fasa : cairan polar (misal air) dan non polar (misal :minyak) sistem
belerang padat (monoklin dan rombik)
3) sistem 3 fasa : es, uap air dan air
b) Komponen (C)
Jumlah komponen suatu sistem dinyatakan sebagai jumlah minimum spesi
kimia yang membentuk sistem tersebut yang dapat menentukan susunan setiap sistem
fasa sistem.
Contoh.
a. Jumlah komponen C = 1
b. jumlah komponen C = 3 untuk perbandingan mol dan
c. jumlah komponen C = 2 bila perbandingan mol
Aturan fasa, pertama kali dicetuskan oleh J. Willard Gibbs pada tahun 1876, terkait
kondisi fisik campuran dengan jumlah konstituen dalam sistem dan kondisinya.
Gibbs pula yang pertama kali menggunakan istilah “Phase” untuk setiap wilayah
homogen dalam suatu sistem. Ketika tekanan dan temperatur adalah variabel tetap,
aturan tersebut dapat ditulis sebagai:
dimana f adalah jumlah variabel bebas (disebut derajat kebebasan), c adalah jumlah
komponen, dan p adalah jumlah fase stabil dalam sistem. Aturan fase Gibbs berlaku
untuk semua materi (padat, cair, dan gas), tetapi ketika efek dari tekanan konstan,
aturan tersebut tereduksi menjadi:
Jumlah komponen dapat lebih kecil daripada macam zat “n” yang berada dalam
sistem, karena mungkin saja terdapat hubungan antara konsentrasi kesetimbangan
berbagai zat dalam sistem hingga untuk melukiskan sistem secara lengkap tidak perlu
dinyatakan sebanyak “n” kali. Terdapat dua macam hubungan antara konsentrasi
komponen-komponen yaitu kesetimbangan kimia dan keadaan awal. Bagi tiap
kesetimbangan kimia jumlah konsentrasi yang bebas berkurang sebuah. Sebagai
contoh, bila kalsium oksida padat, kalsium karbonat padat, dan gas karbon dioksida
berada dalam kesetimbangan, jumlah komponen berkurang dengan satu oleh adanya
kesetimbangan kimia. Jumlah derajat kebebasan atau varian v suatu sistem ialah
bilangan terkecil yang menunjukkan jumlah variable bebas (tekanan, suhu,
konsentrasi berbagai fasa) yang harus diberi harga untuk melukiskan keadaan sistem.
Diagram fase dengan lebih dari dua dimensi dapat dibuat yang menunjukkan
efek lebih dari dua variabel pada fase suatu zat. Diagram fasa dapat menggunakan
variabel lain di samping atau sebagai pengganti dari suhu, tekanan dan komposisi,
misalnya kekuatan listrik yang diterapkan atau medan magnet dan mereka juga dapat
melibatkan bahan-bahan yang mengambil lebih dari sekadar tiga negara dari materi.
Satu jenis plot diagram fase temperaturterhadap konsentrasi relatif dari dua zat dalam
biner campuran yang disebut diagram fase biner, seperti yang ditunjukkan di bawah
ini :
• Titik Peritektik adalah : Titik pelelehan diatas suhu peritektik (Tp) dan
pendinginan melalui Tp.
• Titik Eutektik adalah : Titik leleh komposisi hanya pada suhu (suhu
eutektik/Te) atau perpotongan antara kurva likuidus dan garis solidus.
• Garis Solidus adalah : Garis yang menunjukkan temperatur terendah dimana
logam dalam keadaan cair atau temperatur dimana awal terjadinya pembekuan
dari kondisi cair akibat proses pendinginan.
• Garis Liquidus : Garis antara fasa cairan dan fasa transisi padat-cair ( α dan
L) dimana paduan berubah menjadi liquid/cair. Garis yang menunjukkan
temperatur tertinggi suatu logam dalam keadaan padat atau temperatur
terendah dimana masih terdapat fasa cair.
• Level Rule : perhitungan yang digunakan untuk menghitung besarnya
presentasi suatu fasa pada bagian dua fasa pada diagram biner
Eutektik biner diagram fase menjelaskan perilaku kimia dua tidak bercampur
(unmixable) kristal dari yang benar-benar bercampur (mixable) meleleh, seperti
olivin dan pyroxene, atau pyroxene dan Ca plagioclase. Tipe lain dari diagram fasa
biner adalah diagram titik didih campuran dari dua komponen, yaitu senyawa kimia.
Selama dua khusus volatile komponen pada tekanan tertentu seperti tekanan atmosfer,
diagram titik didih menunjukkan apa uap (gas) komposisi berada dalam
kesetimbangan dengan komposisi cairan yang diberikan tergantung pada suhu. Dalam
biner khas titik didih diagram suhu diplot pada sumbu vertikal dan campuran
komposisi pada sumbu horizontal.
Reaksi Eutektik dapat disebut juga dengan Reaksi Invarian. Reaksi ini
memiliki jumlah fasa maksimum adalah tiga, dimana terdapat secara bersamaan
dalam kondisi kesetimbangan pada sistem biner yang melibatkan larutan cairan.
Reaksi Invarian Kedua disebut dengan Peritektik. Bentuk Generik dari Reaksi
Peritektik adalah :
Arah panah pada persamaan di atas menyatakan bahwa terdapat 2 proses yang dapat
digunakan, yaitu pendinginan dan pemanasan. Reaksi Invarian Ketiga adalah Reaksi
Eutektoid. Reaksi ini melibatkan larutan padat. Bentuk generik dari Reaksi Eutektoid
adalah sebagai berikut :
Dua fasa yang terdiri dari padat dan cair secara kolektif terkondensasi dikenal
sebagai fase terkondensasi. Analisis kesetimbangan antara fase terkondensasi
biasanya mengabaikan fase gas. Kombinasi fase terkondensasi termasuk cair-padat
dan padat-padat. Banyak kristalografi bentuk padatan masing-masing dianggap
sebagai tahap yang berbeda, jadi kesetimbangan ini menunjukkan cukup beragam.
Subjek ini dikenal sebagai representasi diagram fase biner. Pada masing-masing
contoh di atas, tujuannya adalah untuk menentukan konsentrasi. komponen A dan B
dalam dua fase bersamaan. Dalam fase kental kesetimbangan, identifikasi stabil fase I
dan II juga merupakan objektif.
Komposisi kimia dua fasa terletak di dua ujung isoterm, atau garis hubung
yang melalui daerah dua fasa. Sebagai gambaran, ambillah solder 80 Pb-20 Sn pada
150 derajat. Dengan bantuan isoterm lainnya, kita dapat menentukan komposisi kimia
dua fasa dari sebarang paduan Pb-Sn pada sebarang suhu terkait.