Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

RANCANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Tentang :

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

Disusun Oleh :

Kelompok 5

RAHMAT ARRAHMAN : 1814040023


MAI OSTA RONA : 1814040027
SYIFA SYAKIRA : 1814040037

Dosen Pembimbing:

NITA PUTRI UTAMI, M. Pd.

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA - A


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
2020 M / 1442 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat beserta salam kita
curahkan kepada nabi Muhammad SAW, yang telah membawa manusia dari alam
kebodohan pada alam yang berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat
sekarang ini.

Harapan kami semoga makalah yang kami buat ini dapat menambah
pengetahuan dan pemahaman kita semua.

Selanjutnya tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen


pembimbing yang telah memberi arahan dalam pembuatan makalah ini, dan terima
kasih juga kami ucapkan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan
makalah ini.

Agam, 14 Oktober 2020

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar belakang ..................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2

A. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ............................................... 2

B. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ..................................................... 3

C. Komponen-Komponen Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ........................... 4

D. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penetapan Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) .................................................................................................. 5

E. Langkah-langkah dalam menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ..... 6

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 8

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 8

B. Saran ................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketuntasan belajar merupakan pencapaian taraf penguasaan minimal yang telah


ditetapkan guru dalam tujuan pembelajaran setiap satuan pelajaran.Tuntas tidak tuntasnya
suatu penilaian hasil belajar ditentukan oleh standar ukuran pencapaian nilai minimal
yang harus dicapai oleh seorang siswa.Ukuran pencapaian nilai minimal dikenal dengan
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

Namun, dalam kenyataannya tidak jarang ditemui KKM yang ditetapkan itu tidak
dapat dipenuhi karena penyusunan dan penerapannya kurang tepat dan kurang
berpedoman pada ketentuan yang ada. Dengan demikian proses serta hasil belajar dan
membelajarkan di sekolah tidak mencapai mutu seperti yang direncanakan. Oleh karena
itu, diperlukan panduan yang dapat memberikan informasi tentang penetapan kriteria
ketuntasan minimal yang dilakukan di satuan pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ?
2. Bagaimana Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ?
3. Bagaimana Komponen-Komponen Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ?
4. Bagaimana Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penetapan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) ?
5. Bagaimana Langkah-langkah dalam menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM)

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

2. Untuk mengetahui Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

3. Untuk mengetahui Komponen-Komponen Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

4. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penetapan Kriteria


Ketuntasan Minimal (KKM)

5. Untuk mengetahui Langkah-langkah dalam menetapkan Kriteria Ketuntasan


Minimal (KKM)

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


Istilah kriteria dalam penilaian sering juga didengar dengan kata tolak ukur atau
standar. Dari nama-nama tersebut dapat dipahami bahwa kriteria, tolak ukur, atau
standar adalah sesuatu yang digunakan sebagai patokan atau batas minimal untuk
sesuatu yang diukur. (Suharsimi Arikunto, 2010:30).

Menurut Imas Kurniasih dan Berlin Sani (2014 : 50) Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh
satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang akan
di capai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik. KKM adalah kriteria paling rendah
untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan.

Ketuntasan belajar merupakan taraf pencapaian atau penguasaan minimal yang


ditentukan oleh guru kepada para muridnya. Tingkat keberhasilan hasil belajar bisa diukur
dengan standar ukuran pencapaian minimal atau yang biasa kita sebut dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang wajib dipenuhi oleh para siswa.

Salah satu prinsip penilaian adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan
kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk
menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). (Sudrajat, 2008:3).

Menurut Prayitno (2013:533) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) merupakan acuan


untuk menetapkan seorang peserta didik atau siswa secara minimal memenuhi persyaratan
atas materi pelajaran tertentu.

Sedangkan menurut Kunandar (2013:83) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah


Kriteria Ketuntasan Belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan pada awal tahun
pembelajaran dengan memperhatikan: Intake (kemampuan rata-rata peserta didik).
Kompleksitas materi (mengidentifikasi indikator sebagai penanda tercapainya kompetensi
dasar, Kemampuan daya pendukung (berorientasi pada sarana dan prasarana pembelajaran
dan sumber belajar) yang dimiliki satuan pendidikan.

2
Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik, peserta didik, dan
orangtua peserta didik. Oleh karena itu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penilaian
di sekolah berhak untuk mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar
informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik dan orang tuannya. Kriteria
ketuntasan minimal harus dicantumkan dalam laporan hasil belajar (LBH) sebagai acuan
dalam menyikapi hasil belajar peserta didik (Depdiknas, 2008:3).

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan
peserta didik mencapai ketuntasan. KKM harus ditetapkan diawal tahun ajaran oleh satuan
pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau
beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan
pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.

Dari pejelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
adalah batas minimal untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dalam
pembelajaran.

B. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


Beberapa fungsi dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) dalam pembelajaran antara lain:

1. Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai kompetensi
dasar mata pelajaran yang diikuti. Setiap kompetensi dasar dapat diketahui
ketercapaiannya berdasarkan KKM yang ditetapkan. Pendidik harus memberikan respon
yang tepat terhadap pencapaian kompetensi dasar dalam bentuk pemberian layanan
remedial atau layanan pengayaan;
2. Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata
pelajaran. Setiap kompetensi dasar (KD) dan indikator ditetapkan KKM yang harus
dicapai dan dikuasai oleh peserta didik. Peserta didik diharapkan dapat mempersiapkan
diri dalam mengikuti penilaian agar mencapai nilai melebihi KKM. Apabila hal tersebut
tidak bisa dicapai, peserta didik harus mengetahui KD-KD yang belum tuntas dan perlu
perbaikan;
3. Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program
pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Evaluasi keterlaksanaan dan hasil program
kurikulum dapat dilihat dari keberhasilan pencapaian KKM sebagai tolok ukur. Oleh

3
karena itu hasil pencapaian KD berdasarkan KKM yang ditetapkan perlu dianalisis
untuk mendapatkan informasi tentang peta KD-KD tiap mata pelajaran yang mudah atau
sulit, dan cara perbaikan dalam proses pembelajaran maupun pemenuhan sarana-
prasarana belajar di sekolah;
4. Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan antara satuan
pendidikan dengan masyarakat. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan upaya yang
harus dilakukan bersama antara pendidik, peserta didik, pimpinan satuan pendidikan,
dan orang tua. Pendidik melakukan upaya pencapaian KKM dengan memaksimalkan
proses pembelajaran dan penilaian. Peserta didik melakukan upaya pencapaian KKM
dengan proaktif mengikuti kegiatan pembelajaran serta mengerjakan tugas-tugas yang
telah didesain pendidik. Orang tua dapat membantu dengan memberikan motivasi dan
dukungan penuh bagi putra-putrinya dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan
pimpinan satuan pendidikan berupaya memaksimalkan pemenuhan kebutuhan untuk
mendukung terlaksananya proses pembelajaran dan penilaian di sekolah;
5. Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran.
Satuan pendidikan harus berupaya semaksimal mungkin untuk melampaui KKM yang
ditetapkan. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan salah satu tolok ukur kinerja
satuan pendidikan dalam menyelenggarakan program pendidikan. Satuan pendidikan
dengan KKM yang tinggi dan dilaksanakan secara bertanggung jawab dapat menjadi
tolok ukur kualitas mutu pendidikan bagi masyarakat.

C. Komponen-Komponen Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


1. Identitas yang meliputi, satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas, dan semester
2. Kompetensi dasar : sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam
mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator
3. Indikator, penanda pencapaian kompetensi dasar secara spesifik yang dapat dijadikan
ukuran untuk mengetahui ketercapaian tujuan pemebelajaran
4. Kriteria pencapaian ketuntasan belajar siswa , yang meliputi
a) Kompleksitas : tingkat kesulitan materi pada tiap indikator
b) Daya dukung : tingkat ketersediaan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
sekolah dalam menunjang kegiatan belajar siswa
c) Intake : tingkat kemampuan rata rata siswa
5. KKM : jumlah dari setiap kriteria yang akan menjadi KKM mata pelajaran

4
D. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penetapan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM)
1. Kompleksitas
Kompleksitas merupakan tingkat kesulitan materi pada tiap indikator dan
kompetensi dasar. Semakin tinggi tingkat kompleksitas maka semakin kecil skor
yang dipakai. Rentang nilai yang digunakan misalnya: jika kompleksitas tinggi
rentang nilai yang digunakan (50 - 64), kompleksitas sedang (64 - 80), dan
kompleksitas rendah (81-100).
Karakteristik Mata Pelajaran (kompleksitas) adalah tingkat kesulitan dari
masing-masing mata pelajaran, yang dapat ditetapkan antara lain melalui experimen
guru mata pelajaran, melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
tingkat sekolah, dengan memperhatikan hasil analisis jumlah KD, kedalaman KD,
keluasan KD, perlu tidaknya pengetahuan prasyarat.
Menafsirkan Kriteria Menjadi Nilai:
Kompleks: Tinggi = 1 Sedang = 2 Rendah = 3
2. Daya Dukung
Faktor ini lebih ditujukan pada ketersedian sarana dan prasarana yang dimiliki
oleh sekolah dalam menunjang Kegiatan Belajar Siswa. Sekolah yang memiliki daya
dukung tinggi maka skor yang digunakan juga tinggi. Pada aspek daya dukung
rentang nilai yang digunakan sangat fleksibel sesuai dengan kondisi sekolah. Salah
satu contohnya: jika daya dukung tinggi maka rentang nilai yang digunakan (81-100),
daya dukung sedang (65-80),untukdayadukungrendah(50-64).
Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung) meliputi antara lain
(1) kompetensi pendidik (nilai UKG);
(2) jumlah peserta didik dalam satu kelas;
(3) predikat akreditasi sekolah; dan
(4) kelayakan sarana prasarana sekolah.

Menafsirkan Kriteria Menjadi Nilai:

Daya dukung: Tinggi = 3, Sedang = 2 ,Rendah = 1

3. Intake
Intake merupakan tingkat kemampuan rata-rata siswa. Intake bisa didasarkan
pada hasil / nilai penerimaan siswa baru dan nilai yang dicapai siswa pada kelas

5
sebelumnya Karakteristik Peserta Didik (intake) bagi peserta didik baru (kelasVII)
antara lain memperhatikan rata-rata nilai rapor SD, nilai ujian sekolah SD, nilai hasil
seleksi masuk peserta didik baru dijenjang SMP. Bagi peserta didik kelas VIII dan IX
antara lain memperhatikan rata-rata nilai rapor semester-semestersebelumnya.
Menafsirkan Kriteria Menjadi Nilai:
Intake: Tinggi = 1, Sedang = 2, Rendah = 3
(menentukan estimasi). Contoh rentang nilai yang bisa digunakan: jika intake
siswa tinggi maka rentang nilai yang digunakan (81-100), intake sedang (65-80),
untuk intake rendah (50-64).

E. Langkah-Langkah Dalam Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


1. Hitunglah jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap kelas.
2. Tentukan kekuatan / nilai untuk setiap aspek / komponen sesuai dengan kemampuan
masing-masing aspek.
a. Aspek kompleksitas. Semakin komplek (sukar) KD maka nilainya semakin
rendah, dan semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi.
b. Aspek sumber daya pendukung (sarana). Semakin tinggi sumber daya pendukung
maka nilainya semakin tinggi.
c. Aspek intake. Semakin tinggi kemampuan awal siswa (intake) maka nilainya
semakin tinggi pula.
3. Jumlah nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi tiga untuk menentukan KKM setiap
KD.
4. Jumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD untuk
menentukan KKM mata pelajaran
Contoh :

Jika pada tiap Indikator sudah diketahui kriteria pada tiap-tiap aspek , maka

nilainya dapat dihitung dengan cara :

Kriteria penetapan ketuntasan


Kompetensi Dasar dan Indikator KKM
Kompleksitas Daya dukung Intake
1.1 Memahami Konsep Integral Tak Tentu 74
1.1.1 Mampu mendefinisikan integral tentu
2 2 3 78
dan integral tak tentu

6
1.1.2 Menghitung nilai integral tentu dan
3 2 2 78
integral tak tentu
1.1.3 Mampu mendefinisikan
pengintegralan fungsi f(x) terhadap x 2 3 1 67
dalam bentuk

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini yaitu KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan.
KKM harus ditetapkan diawal tahun ajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil
musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang
memiliki karakteristik yang hampir sama. KKM berfungsi sebagai panduan, baik bagi tenaga
pendidik maupun peserta didik dalam melakukan proses kegiatan pembelajaran. Sasaran yang
akan dicapai adalah ketuntasan pembelajaran dengan tolak ukur KKM. Dalam KKM terdapat
faktor-faktor dalam penetapan KKM seperti kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa.

Rambu-rambu yang diperhatikan dalam merumuskan KKM yaitu : nilai KKm


dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat, nilai KKM maksimal adalah 100, nilai KKM
ditetapkan pada awal tahun pelajaran, penetapan KKM dilakukan oleh forum guru, penetapan
KKM dilakukan melalui analisis ketuntasan meinimum pada setiap kompetensi dasar,
penetapan nilai KKM dilakukan melalui analisis indikator pencapaian dan KD yang terkait,
nilai KKM setiap KD merupakan rata-rata nilai setiap indikator, setiap KD dan IP
dimungkinkan adanya perbedaan nilai KKM dan nilai KKM tersebut dicantumkan dalam
raport.

Beberapa yang menjadi pertimbangan dalam menentukan KKM adalah kompleksitas,


daya dukung, dan intake.Langkah-langkah menetapkan KKM yaitu Guru atau kelompok guru
menetapkan KKM mata pelajaran, hasil penetapan KKM disahkan oleh kepala sekolah, KKM
yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan kemudian KKM
dicantumkan dalam raport.

B. Saran

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kelompok kami maupun pembaca
dan dapat memperluas wawasan kita semua, Aamiin.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Tanpa Tahun. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

http://repository.iainpekalongan.ac.id/54/3/BAB%20II%2C%20skripsi.pdf

Arifin. 2011. Penetapan KKM.

http://skp.unair.ac.id/repository/Guru.Indonesia/PenetapanKKM_Arifin,S.Pd_10604.pdf

Imas Kurniasih dan Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan
Penerapan. Surabaya: Kata Pena.

Sudrajat. A. 2008. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

https://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2008/08/penetapan-kkm.pdf

Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin A.J. 2010. Evaluasi Program Pendidikan :
Pedoman Teoretis Praktis bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.

Anda mungkin juga menyukai