Anda di halaman 1dari 2

Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan , menurut bahasa Muhammdiyah dapat

diartikan pengikut nabi dan rasulullah nabi Muhammad SAW, secara bahasa dapat
dikatakan bahwa semua umat Islam adalah Muhammdiyah.
Menurut istilah, dapat diberi batasan pengertian bahwa Muhammadiyah adalah organisasi
islam yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlam dengan maksud agar umat islam di Indonesia
daam melaksanakan ajaran Islam sesuai dengan ditintunkan oleh Rasulullah Muhammad
SAW.
Dalam ADM Pasal (1), Muhammadiyah adalah gerakan Islam, da’wah amarmaruf nahi
mukar dan tasjid. Sedangkan dalam bab dan pasal yang sama ayat ditegaskan bahwa
Muhammadiyah berasal dari Muhammadiyah. Kalau pasal (1) dan (2) memperoleh
pengertian, Muhammdiyah adalah gerakan islam da’wah amar ma’ruf nahi munkar dan tasjid
bersumber pada Al –Quran dan As-Sunnag serta berasas islam.

Ki Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah adalah satu nama yang berhubungan erat. Antara
satu dan lainnya tidak dapat dipisahkan. Jika disebut nama KH Ahmad Dahlan kita akan
menyebut nama Muhammadiyah, kita teringat nama KH Ahmad Dahlam . sebab KH Ahmad
Dahlan adalah pendiri Muhammadiyah. Demikian pula, jika disebut Muhammadiyah, kita
teringat nama KH Ahmad Dahlan selain sebagai pendiri, juga sekaligus pendiri pertama
yang memimpin langsung Muhammadiyah sejak didirikan pada tahun 1912 sampai 1923.
Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijah 1330H atau yang
bertepatan pada tanggal 18 November 1912M di Yogyakarta untuk jangka waktu yang tidak
tebatas .

Organisasi Islam Muhammadiyah yang kini lebih dikenal dengan sebutan Persyarikatan
Muhammadiyah, didirikan oleh Muhammad Darwis-yang kemudian dikenal dengan nama
K.H. Ahmad Dahlan, di Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H atau 18
Nopember 1912. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang
Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan
jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya
untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur`an
dan Hadist. Pada masa kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan (1912-1922), daerah pengaruh
Muhammadiyah masih terbatas di karesidenan Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan
Pekajangan. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut
pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke
Sumatera Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo yang
relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh Sumatera Barat,
dan dari daerah inilah kemudian Muhammadiyah bergerak ke seluruh Sumatera, Sulawesi,
dan Kalimantan.Pada tahun 1938, Muhammadiyah telah tersebar keseluruh Indonesia.
KH A Dahlan memimpin Muhammadiyah dari tahun 1912 hingga tahun 1922 dimana saat itu
masih menggunakan sistem permusyawaratan rapat tahunan. Pada rapat tahun ke 11,
Pemimpin Muhammadiyah dipegang oleh KH Ibrahim yang kemudian memegang
Muhammadiyah hingga tahun 1934. Rapat Tahunan itu sendiri kemudian berubah menjadi
Konggres Tahunan pada tahun 1926 yang di kemudian hari berubah menjadi Muktamar tiga
tahunan dan seperti saat ini Menjadi Muktamar 5 tahunan.
Di samping itu, Muhammadiyah juga mendirikan organisasi untuk kaum perempuan dengan
Nama 'Aisyiyah yang disitulah Istri KH. A. Dahlan, yakani Nyi Walidah Ahmad Dahlan
berperan serta aktif dan sempat juga menjadi pemimpinnya.
Daftar Pimpinan Muhammadiyah Indonesia sejak berdirinya sampai sekarang, yang dapat
penulis susun adalah:
Ø KH Ahmad Dahlan 1912-1922
Ø KH Ibrahim 1923-1934
Ø KH Hisyam 1935-1936
Ø KH Mas Mansur 1937-1941
Ø Ki Bagus Handikusuma 1942- 1953
Ø Buya AR Sultan Mansur 1956
Ø HM Yunus Anis 1959
Ø KH Ahmad Badawi 1962-1965
Ø KH Faqih Usman 1968
Ø KH AR Fachruddin 1971-1985
Ø KH Azhar Basyi, M.A 1990
Ø Prof Dr. H. M. Amien Rais 1995
Ø Prof Dr. H.A Syafii Ma’arif 1998-2005
Ø Prof Dr. HM Din Syamsuddin 2005-2010
II.IV Visi Muhammadiyah
Muhammadiyah mempunyai visi sebagai berikut :
Ø Muhammadiyah gerakan Islam yang berlandaskan Al’ Quran dan As-Sunnag dengan
watak tasjid yang memiliki setiasa istigamah dan aktif dalam melaksanakan da’wah Islam
amar ma’ruf nahi munkar disegala bidang sehingga menjadi rahmat lilamin bagi umat
bangsa dan dunia.

DAFTAR PUSTAKA

http://hikmawahidin.blogspot.com/2018/12/makalah-asal-usul-muhammadiyah.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai