PROPOSAL PENELITIAN
DISUSUN OLEH:
NAMA :RIYANDHANA
NPM : 207121103
KELAS : C
I. PENDAHULUAN
efisien, efektif, dan akuntabel. hal ini secara langsung menuntut Aparat
Kualitas Hasil Audit yang baik dapat memberikan jawaban memadai bagi
dan efektif.
Perangkat Daerah. Oleh sebab itu, sebenarnya dengan Hasil Pengawasan yang
dayanya yang paling berharga yaitu Sumber Daya Manusia secara tepat dan
pada akhirnya dapat meningkatkan Kualitas Hasil Audit. Oleh sebab itu sejak
program pengembangan Kompetensi SDM. Hal ini terlihat dari Jumlah Pegawai
bertambahnya Jumlah Auditor, hal ini tidak serta merta membuat Kualitas Hasil
Audit yang dilakukan Inspektorat Kabupaten Rokan Hilir menjadi semakin baik.
Terdapat faktor lain yang perlu dipenuhi oleh Auditor untuk meningkatkan
dan Winarna (2010) menyatakan bahwa auditor ketika mengaudit harus memiliki
keahlian yang meliputi dua unsur yaitu pengetahuan dan pengalaman1. Begitu
1
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit Internal (Studi Persepsi Aparat
Intern Pemerintah Kota Surakarta Dan Kabupaten Boyolali), Parasayu,Annisa dan Abdul Rohman,
Diponegoro Journal Of Accounting, Semarang, 2014.
pula disampaikan oleh Marganingsih dan Sri Martani (2009) bahwa seorang
adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hilir, hal ini tidak jarang
cerminan sikap dari seorang auditor untuk tidak memilih pihak siapapun dalam
dibawah pengaruh atau tekanan pihak tertentu dalam mengambil keputusan dan
independensi Auditor ialah suatu sikap yang tidak berpihak kepada kepentingan
tertentu dalam melaksanakan audit dan hasil audit tersebut tidak dapat
yaitu kebebasan dari kondisi yang mengancam kemampuan aktivitas audit intern
2
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit Internal (Studi Persepsi Aparat
Intern Pemerintah Kota Surakarta Dan Kabupaten Boyolali), Parasayu,Annisa dan Abdul Rohman,
Diponegoro Journal Of Accounting, Semarang, 2014.
3
Halim, Abdul. Auditing (dasar-dasar Audit Laporan Keuangan), STIM YKPN, Yogyakarta, 2008.
4
Agoes, Soekrisno ; Ardana, I Cenik. Etika Bisnis dan Profesi, Salemba Empat, Jakarta, 2009.
Begitu juga dengan Faktor Integritas. Dengan penugasan audit pada area-
area yang berisiko tinggi, Auditor seringkali diuji integritasnya untuk membuat
kesimpulan berbeda dengan apa yang ditemui di lapangan. bukan hanya soal
tawaran uang, melainkan juga ada tekanan dari pihak-pihak yang berpengaruh
bagi kelanjutan karier auditor atau pimpinan auditor itu sendiri. Dan kondisi ini
kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak
dapat menerima kecurangan prinsip. Dengan integritas yang tinggi, maka auditor
Integritas tidak hanya menyatakan kejujuran, namun juga hubungan wajar dan
sifat yang melekat pada diri individu berupa kejujuran di mana sifat tersebut
penting untuk melihat apakah Auditor Inspektorat Kabupaten Rokan Hilir dapat
I. 2 Identifikasi Masalah
5
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit Internal (Studi Persepsi Aparat
Intern Pemerintah Kota Surakarta Dan Kabupaten Boyolali), Parasayu,Annisa dan Abdul Rohman,
Diponegoro Journal Of Accounting, Semarang, 2014.
6
Pusdiklatwas-BPKP. Kode Etik dan Standar Audit Intern, 2014.
1. Bagaimana pengaruh Kompetensi Auditor terhadap Kualitas Hasil Audit
I. 3 Batasan Masalah
ini dapat lebih terfokus dan tujuan penelitian dapat tercapai. Ruang lingkupnya
I. 4.1 Tujuan
Secara etimologi, Audit berasal dari bahasa latin dengan kata “auderee”
yang diikuti dengan respon yang terprogram. Dengan demikian agar kegiatan
4) Harus direspon.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Audit adalah suatu kegiatan
menyerap, mengolah, dan merespon data yang dilakukan oleh pihak yang dapat
ditindaklanjuti7.
untuk secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, laporan
keuangan yang disusun oleh manajemen dan catatan akuntansi dan bukti
keuangan. Senada dengan sukrisno agus, Arens dan Loebbecke (2003) dalam
dan evaluasi bukti informasi yang dapat diukur pada suatu entitas ekonomi yang
7
Nurwanto, Rahmadi; Budiarso, Adi; Ramadhana, Fajar. Audit sektor publik. 2010.
8
informasi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus dilakukan
yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif atas
tingkat kesesuaian antara laporan dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta
sistematik.9
meyakinkan derajat kesesuaian antara asersi ini dengan kriteria yang ditetapkan
8
Mulyadi, Auditing, Salemba Empat, Jakarta, 2002.
9
Pusdiklatwas-BPKP. Audit Intern, 2014.
Sawyer (2005:10)10 mengemukakan definisi audit internal yang
menggambarkan lingkup audit internal modern yang luas dan tak terbatas
sebagai berikut: audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan
objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang
apakah prosedur serta kebijakan yang sudah disusun dan ditetapkan oleh
10
Sawyer. Sawyer’s Internal Auditing, Salemba Empat, Jakarta, 2005.
11
Mulyadi, Auditing, Salemba Empat, Jakarta, 2002.
berupa asistensi, sosialisasi dan konsultansi terhadap penyelenggaraan tugas
bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah
II.1.3 Kompetensi
merupakan kapasitas yang ada pada seseorang yang bisa membuat orang
tersebut mampu memenuhi apa yang disyaratkan oleh pekerjaan dalam suatu
diharapkan13.
dilakukan14.
(knowledge), dan perilaku (attitude) yang dapat diamati dan diterapkan secara
12
Pusdiklatwas-BPKP. Audit Intern, 2014.
13
P Hutapea, MBA Nurianna Thoha. Kompetensi Plus, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008
14
Roe,Robert A. Trust Within Teams : The Relation with performance effectiveness, European
journal of work and organizational psychology Vol.10, 2001.
15
Ruky, Ahmad S. Sumber Daya Manusia Berkualitas Mengubah Visi Menjadi Realitas, PT
Gramedia Pustaka Utama, 2003.
kritis untuk suksesnya sebuah organisasi dan prestasi kerja serta kontribusi
tugas dalam suatu pekerjaan, dimana kemampuan ini ditentukan oleh dua faktor
berupa pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang relevan dengan tugas dan
II.1.4 Independensi
cerminan sikap dari seorang auditor untuk tidak memilih pihak siapapun dalam
dibawah pengaruh atau tekanan pihak tertentu dalam mengambil keputusan dan
16
Robbins , Stephen P. Perilaku Organisasi, Jilid 1 & 2, Alih Bahasa :Hadyana Pujaatmaka, Indeks
Kelompok Gramedia, Jakarta, 2007.
17
Mangkunegara, Anwar Prabu. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Refika Aditama,
Bandung, 2007.
18
Halim, Abdul. Auditing (dasar-dasar Audit Laporan Keuangan), Unit Penerbit dan percetakan
STIM YKPN, Yogyakarta, 2008.
19
Agoes, Sukrisno;Aardana, I. Cenik. Etika bisnis dan profesi: tantangan membangun manusia
seutuhnya, Penerbit salemba, Jakarta, 2009.
tindakan. Berdasarkan definisi para pakar tersebut, dapat disimpulkan bahwa
independensi Auditor ialah suatu sikap yang tidak berpihak kepada kepentingan
tertentu dalam melaksanakan audit dan hasil audit tersebut tidak dapat
berarti akuntan publik tidak mudah dipengaruhi akuntan publik tidak dibenarkan
hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan namun juga kepada kreditur
dan pihak lain yang meletakkan kepercayaan atas pekerjaan akuntan publik (SA
Seksi220, PSA No.4). Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati (2013:58)20
BPKP 2014 : 38)21 yaitu kebebasan dari kondisi yang mengancam kemampuan
aktivitas audit intern untuk melaksanakan tanggung jawab audit intern secara
objektif.
II.1.5 Integritas
Integritas itu sendiri berasal dari kata Latin “integer”, yang berarti:
a) Sikap yang teguh mempertahankan prinsip, tidak mau korupsi, dan menjadi
20 Rahayu, Siti Kurnia ; Suhayati, Ely. Auditing : Konsep Dasar dan Pedoman Pemerikasaan Akuntan
Publik, Penerbit Graha Ilmu , Yogyakarta, 2013.
21Pusiklatwas-BPKP. Kode Etik Standar Audit Intern, 2014.
b) Mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga
kejujuran.22
Seseorang yang memiliki integritas pribadi akan tampil penuh percaya diri,
anggun, tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang sifatnya hanya untuk
integritas sebagai reputasi dapat dipercaya dan jujur dari seseorang untuk
Integritas tidak hanya menyatakan kejujuran, namun juga hubungan wajar dan
sifat yang melekat pada diri individu berupa kejujuran di mana sifat tersebut
22
Website : https://kkp.go.id/brsdm/bdasukamandi/artikel/19129-makna-sebuah-integritas
23
Hosmer, Larue Tone. Trust: The connecting link between organizational theory and
philosophical ethics, Academy of management Review, 1995.
24
Pusdiklatwas-BPKP. Kode Etik dan Standar Audit Intern, 2014.
25
Simanjuntak, P. Pengaruh Time Budget Pressure dan Resiko Kesalahan terhadap Penurunan
Kualitas Audit, Tesis, Universitas Diponegoro Semarang, 2008.
Mathius Tandiontong (2015:72)26 menyebutkan bahwa dalam literatur
praktis, kualitas audit adalah seberapa sesuai audit dengan standar pengauditan
dan terdapat 4 (empat) kelompok yang memberikan definisi kualitas audit yaitu:
2) Lee, Liu, dan Wang (1999) mengemukakan kualitas audit ialah probabilitas
bahwa auditor tidak akan melaporkan laporan audit dengan opini wajar
material.
3) Titman dan Trueman (1986), Beaty (1986), Krinsky dan Rotenberg (1989),
dan Davidson dan Neu (1993) menyebutkan bahwa kualitas audit diukur
audit ditentukan dari kemampuan audit untuk mengurangi noise dan bias
Audit ialah tingkat kesesuaian antara Audit Internal dan Standar Audit Internal
26
Tandiontong, Mathius. Kualitas Audit dan Pengukurannya, Alfabeta, Bandung, 2015.
27
Tandiontong, Mathius. Kualitas Audit dan Pengukurannya, Alfabeta, Bandung, 2015.
yang ditetapkan oleh Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia yang dapat
Tabel 2.1.
Daftar Penelitian Terdahulu
1 2 3 4
1. Harvita Yulian Pengaruh pengalaman Obyektifitas, integritas dan
Ayuningtyas (2012). kerja, independensi, kompetensi berpengaruh
obyektifitas, integritas siginifikan terhadap kualitas
dan kompetensi terhadap hasil pemeriksaan,
kualitas hasil audit (studi sedangkan variabel
kasus pada auditor pengalaman kerja dan
inspektorat independensi tidak memiliki
kota/kabupaten di jawa pengaruh yang signifikan
tengah). terhadap kualitas hasil
audit.
2. Annisa Parasayu dan Analisis Faktor-faktor 1. Independensi tidak
Abdul Rohman yang mempengaruhi berpengaruh secara
(2014). Kualitas Hasil Audit signifikan terhadap
Internal (Studi persepsi kualitas hasil audit
aparat intern Pemerintah internal;
Kota Surakarta dan 2. Obyektivitas berpengaruh
Kabupaten Boyolali) secara
signifikan terhadap
kualitas hasil audit
internal;
3. Pengetahuan tidak
berpengaruh secara
signifikan terhadap
kualitas hasil audit
internal;
4. Pengalaman kerja
berpengaruh secara
signifikan terhadap
kualitas hasil audit
internal;
5. Integritas berpengaruh
secara signifikan
terhadap kualitas hasil
audit internal;
6. Etika audit berpengaruh
secara signifikan
terhadap kualitas hasil
audit internal.
3. Andy Dwi Cahyono, Pengaruh Kompetensi, 1. Kompetensi auditor
Andy Fefta Wijaya, Independensi, berpengaruh secara
Tjahjanulin Domai Obyektivitas, positif terhadap kualitas
(2015). Kompleksitas Tugas, dan hasil pemeriksaan;
Integritas Auditor 2. Independensi auditor
Terhadap Kualitas Hasil berpengaruh secara
Audit. positif terhadap kualitas
hasil pemeriksaan;
3. Obyektivitas auditor
berpengaruh secara
positif terhadap kualitas
hasil pemeriksaan;
4. Kompleksitas tugas
auditor berpengaruh
secara negatif terhadap
kualitas hasil
pemeriksaan;
5. Integritas auditor
berpengaruh secara
positif terhadap kualitas
hasil pemeriksaan;
6. Kompetensi,
Independensi,
Obyektivitas,
Kompleksitas tugas, dan
Integritas auditor secara
bersama-sama
berpengaruh secara
positif terhadap kualitas
hasil pemeriksaan.
4. Agytri Wardhatul Pengaruh Kompetensi 1. kompetensi berpengaruh
Khurun In dan Nur dan Independensi positif terhadap kualitas
Fadjrih Asyik (2019). Terhadap Kualitas Audit audit;
Dengan Etika Auditor 2. independensi
Sebagai Variabel berpengaruh positif
Pemoderasi terhadap kualitas audit;
3. kompetensi berpengaruh
negatif terhadap kualitas
audit dengan etika
auditor sebagai variabel
pemoderasi;
4. independensi
berpengaruh negatif
terhadap kualitas audit
dengan etika auditor
sebagai variabel
pemoderasi.
Penelitian ini berpedoman pada penelitian yang dilakukan oleh Andy Dwi
yaitu dengan variabel dependen Kualitas Hasil Audit, tetapi penulis hanya
penelitian selanjutnya.
2. Independensi, yaitu Sikap mental yang tidak memihak pada pihak tertentu
konsisten;
4. Kualitas Hasil Audit, yaitu tingkat kesesuaian antara Audit Internal dan
Auditor dituntut memiliki sikap jujur , berani, cermat , dan bertanggung jawab
perundang-undangan.
Independensi, dan Integritas Auditor terhadap kualitas hasil audit dapat dilihat
Gambar 2.1
Kompetensi (X1)
(+)
(+)
Integritas (X3)
II. 6 Hipotesis
yang terletak di Komplek Perkantoran Batu Enam Jalan Lintas Pesisir Sungai
Rokan, Bagansiapiapi.
Inspektorat Kabupaten Rokan Hilir untuk dapat menjaga Kualitas Hasil Auditnya
sebab itu penulis memilih Inspektorat Kabupaten Rokan Hilir sebagai Lokasi
Penelitian.
yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu
28
Kasiram, Moh. Metodologi Penelitian, UIN-Malang Pers, Malang, 2008.
29
Sugiyono. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Alfabeta, Bandung, 2018.
21
dijadikan sampel.
Untuk lebih jelas kondisi populasi dan sampel penelitian dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 3.1
Kondisi Populasi dan Sampel Penelitian
Inspektorat Kabupaten Rokan Hilir
Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian berupa hasil
penelitian ini adalah kuesioner/angket yang sudah diisi oleh seluruh auditor.
Yaitu data pendukung penelitian yang diperoleh dari pihak kedua yang
bersumber dari Inspektorat Kabupaten Rokan Hilir. Data yang diperlukan berupa
30
Sugiyono. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Alfabeta, Bandung, 2018.
c) Struktur Organisasi Inepktorat Kabupaten Rokan Hilir;