Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA MASA POSTNATAL DENGAN PASIEN NY.H P1A0


POSTPARTUM SPONTAN PERVAGINAM
DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Disusun Oleh:
1. Bowo Winarno (190101172)
2. Cici Deviyani (190101173)
3. Deny Anjarwati (190101174)
4. Dian Ika Muliawati (190101175)
5. Djunaira Andina Ishak (190101322)
6. Eko Budiantoro (190101176)
7. Fajar Surismanto (190101178)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA
YOGYAKARTA
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................................. 1
BAB I
PENDAHULUAN ..........................................................................................................
2
A. Latar Belakang .................................................................................................... 2
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................................. 2
BAB II
PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3
A. Konsep Dasar Medis ........................................................................................... 3
B. Konsep Dasar Keperawatan ................................................................................ 7
BAB III
PENUTUP ..................................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 14
B. Saran ................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 15

2
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa nifas atau post partum adalah masa setelah persalinan selesai sampai 6
minggu atau 42 hari. Setelah masa nifas, organ reproduksi secara berlahan akan
mengalami perubahan seperti sebelum hamil. Selama masa nifas perlu
mendapatperhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa
nifas. Dalam angka kematian ibu (AKI) adalah penyebab banyaknya wanita
meninggal dari suatu penyebab adalah kurangnya perhatian pada wanita post partum.
Menurut laporan World Health Organization (WHO) yang dikutip dalam Priharyanti
Wulandari dan Prasita Dwi Nur Hiba, Untuk AKI di negara-negara Asia Tenggara
diantaranya Indonesia mencapai 214 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 170 per
100.000 kelahiran hidup, Vietnam 160 per 100.000 kelahiranhidup, Thailand 44 per
100.000 kelahiran hidup, Brunei 60 per 100.000 kelahiranhidup, dan Malaysia 39 per
100.000kelahiran hidup.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan, maka rumusan masalah dalam
penulisan ini adalah “ Bagaimanakah Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum Spontan
di RSUP Dr. Sardjito ? ”.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang keperawatan maternitas.
2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mampu menjelaskan definisi, tanda dan gejala, etiologi pada
kasus tersbut.

3
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Konsep Dasar Medis


1. Pengertian

Masa nifas ( puerperium ) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan
selesai sampai alat – alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas ini
yaitu 6 – 8 minggu. Masa nifas adalah periode sekitar 6 minggu sesudah melahirkan
anak, ketika alat – alat reproduksi tengah kembali kepada kondisi normal.
Post partum adalah proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu sendiri, tanpa
bantuan alat  – alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung
kurang dari 24 jam.
Pesalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin.
2. Etiologi
Penyebab persalinan belum pasti diketahui,namun beberapa teori menghubungkan
dengan faktor hormonal,struktur rahim,sirkulasi rahim,pengaruh tekanan pada saraf
dan nutrisi.
1. Teori penurunan hormone
1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan hormone
progesterone dan estrogen. Fungsi progesterone sebagai penenang otot –otot polos
rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his
bila progesterone turun.
2. Teori placenta menjadi tua
Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone menyebabkan kekejangan
pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
3. Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik otot-
otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
4. Teori iritasi mekanik

4
Di belakang servik terlihat ganglion servikale(fleksus franterrhauss). Bila
ganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan timbul kontraksi
uterus.
5. Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang dimasukan
dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser,
amniotomi pemecahan ketuban), oksitosin drip yaitu pemberian oksitosin menurut
tetesan perinfus.

3. Patofisiologi
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun
eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Perubahan-perubahan alat genetal ini dalam keseluruhannya disebut “involusi”.
Disamping involusi terjadi perubahan-perubahan penting lain yakni memokonsentrasi
dan timbulnya laktasi yang terakhir ini karena pengaruh hormon laktogen dari
kelenjar hipofisis terhadap kelenjar-kelenjar mamae.
Otot-otot uterus berkontraksi segera post psrtum, pembuluh-pembuluh darah
yang ada antara nyaman otot-otot uretus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan
pendarahan setelah plasenta lahir. Perubahan-perubahan yang terdapat pada serviks
ialah segera post partum bentuk serviks agak menganga seperti corong, bentuk ini
disebabkan oleh korpus uteri terbentuk semacam cincin. Ligamen-ligamen dan
diafragma pelvis serta fasia yang merenggang sewaktu kehamilan dan pertu setelah
janin lahir berangsur-angsur kembali seperti sedia kala.

5
4. Pathway

6
5. Tanda dan Gejala
1. Perubahan fisik
a. Involusi uterus
b. Kontraksi uterus
c. After pain
d. Endometrium
e. Ovarium
f. Lochia
g. Serviks dan vagina
h. Perubahan pada dinding abdomen
i. Perubahan Sistem kardiovaskuler
j. Perubahan sistem urinaria
k. Perubahan sistem Gastro Intestina;
l. Perubahan pada mammae
m. Laktasi
n. Temperatur
o. Tekanan Darah

B. Konsep Dasar Keperawatan


1. Kasus
Pasien bernama Ny.H , jenis kelamin perempuan, usia 16 tahun,
telah menjalani persalinan normal di RSUP Sardjito pada hari selasa 3
Maret 2020 jam 15.10 WIB, telah lahir bayi laki - laki anak dari Ny.H
dengan berat badan 3100gr, setelah melahirkan 3 jam kemudian pasien
mengalami keluhan nyeri seperti di tusuk-tusuk pada bagian luka jalan
lahir, karna pasien baru pertama kali melahirkan

2. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Ny.H
Umur : 16 Tahun
Alamat : Seturan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SLTA
DX. Medis : Post Partum Spontan ( P1 A0 )
No CM : 077687

7
Agama : Islam
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.P
Umur : 18 Tahun
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Seturan
Hub Dg Klien : Suami

2. Keluhan Utama
Nyeri pada luka jalan lahir
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Klien sebelumnya mengeluh kencang-kencang di bagian jalan lahir sejak 3
jam setelah melahirkan di RSUP Sardjito pada hari selasa 3 Maret 2020
b. Riwayat kesahatan masalalu
Klien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat di rumah sakit. Ini
merupakan kehamilan yang pertama.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
keturunan seperti diabetes dan hipertensi.
4. Riwayat Obstetri Dan Ginekologi
a. Riwayat menstruasi
Manarche : 15 tahun
Lama : 8 Hari
Siklus : 28 Hari
Jumlah : sedang
HPHT : 18 Juli 2019
b. Riwayat perkawinan
Usia saat menikah : 15 tahun
Lama : 7 Bulan
Dengan suami : Pertama
c. Riwayat Kehamilan
P1 A0 H 39 Minggu
Klien mengatakan kehamilan ini terjadi diluar nikah, keluhan trimester I mual
dan muntah, trimester II tidak ada keluhan, trimester III klien mengeluh pegal
pada bagian punggung.
Riwayat ANC : klien mengatakan untuk ANC klien memeriksakan kebidan
secara rutin. Klien sudah mendapat imunisasi TT dan belum pernah
melakukan senam hamil atau perawatan payudara.
d. Riwayat persalinan sekarang
1) Lama persalinan : 12 jam
2) Jenis : spontan
3) Penolong : coas dan bidan
4) Riwayat bayi :
a) Lahir : 3 Maret 2020 jam 15.10
8
b) Jenis kelamin : laki-laki
c) PB : 46 Cm
d) BBL : 3100 gr
e) LK : 34 cm
f) LD : 33 cm
g) LL : 12 cm

5. Riwayat Pengkajian Psikologis


a. Pengkajian reva rubin
Talking In
Ditandai dengan klien tampak lemas, kelelahan, dan masih belum beraktivitas.
b. Bouding Attachment
Bouding (+)
Ditandai dengan ibu merasa senang dan bahagia saat bertemu bayinya.
Attachment (+)
Ditandai dengan bayi diam dan tertidur saat didekatkan denag ibunya.
c. Post partum blues
Ibu mengalami penurunan nafsu makan.
6. Pemeriksaan fisik
KU : sedang
Kesadaran : composmentis
Tanda- tanda Vital:
Tekanan Darah : 115/86 mmHg
Nadi : 88 x / Menit
Suhu : 36,5oc
Respirasi : 20 x / menit
a. Kepala
Bentuk simetris, wajah bersih simetris tidak ada lesi, tampak meringis,
penyebaran rambut merata.
b. Mata
Konjungtiva merah,pengelihatan baik
c. Hidung
Tidak keluar cairan, penciuman baik
d. Telinga
Simetris, bersih, tidak keluar cairan, pendengaran baik
e. Mulut
Keadaan bersih, tidak terdapat sariawan, lidah bersih, pengecapan baik.
f. Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid.
g. Dada
I : Simetris
P : Tidak ada nyeri tekan
P : Resonan
A : vasikuler
h. Jantung
I : Nadi optical berdenyut

9
P : Nadi optical teraba
P :
A : Tidak ada nyeri tekan
i. Payudara
Puting menonjol, aerola mamae meluas, tidak ada varies, ASI belum keluar.
j. Perut
I : simetris , terdapat striac
A : Bising usus (+)
P : Tympani
P : tidak ada nyeri Tekan
k. Kulit
Turgor kulit baik, warna sawp matang
l. Ekstemitas
1) Atas : terpasang infus ditangan kiri, pergerakan terbatas.
2) Bawah : pergerakan terbatas, klien terlihat berhati-hati saat bergerak
m. Genetalia
Tidak terpasang kateter, bersih, terdapat luka jahitan pada perinium
n. Anus
Tidak terdapat hemoroid, tidak terdapat iritasi

3. Analisa Data

Hari/ Tanggal/ Data Fokus Etiologi Masalah


Jam keperawatan
Minggu, 18 juni DS : Klien mengatakan Trauma Mekanis Nyeri
2015 nyeri pada jalan lahir
P : luka jalan lahir
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: pada perinium
S: skala nyeri 5
T: Timbul Terus menerus
DO:
Pasien mengeluh nyeri
Wajah tampak meringis

Minggu, 18 juni DS : Kien mengatakan Episiotomi Resiko tinggi


2015 nyeri pada luka perinium ↓ infeksi
DO : Terbukanya
Terdapat luka episiotomi sistem barier
Leukosit 13.3 tubuh
Suhu : 36.5oC ↓
Nadi : 88x / menit Infasi bakteri

Resti infeksi
Minggu, 18 juni DS : Klien mengatakan Kontarksi duktus Resiko nutrisi
2015 Asi belum keluar dan Alveoli tidak bayi tidak
DO : efektif terpenuhi
Puting menonjol ↓
Aerola meluas ASI tidak keluar

10
ASI belum keluar ↓
Inefektif
Menyusui

Resiko Nutrisi
Bayi tidak
terpenuhi

4. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan trauma mekanis


2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan terbukanya sistem barier tubuh
3. Resiko pemenuhan nutrisi bayi tidak terpenuhi berhubungan dengan menyusui
inefektif

5. Rencana Keperawatan

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI NIC


DX KEPERAWATAN HASIL NOC :
1. Nyeri berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji
keperawatan selama 3x24 jam karakteristik
dengan trauma mekanis
diharapkan masalah nyeri nyeri
teratasi dengan KH : 2. Ajarakn teknik
- Skala nyeri turun distraksi dan
menjadi 2 rileksasi
- Ekpresi wajah rileks 3. Berikan posisi
- Klien mengatakan nyaman
nyeri berkurang
4. Memotifasi
untuk mobilisasi
dini sesuai index
2. Resiko tinggi infeksi Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji keadaan
keperawatan selama 3x24 jam luka
berhubungan dengan
diharapkan masalah infeksi
terbukanya sistem barier tidak muncul dengan KH : 2. Observasi tanda
- Tidak terdapat tanda infeksi
tubuh
infeksi
- Suhu tubuh normal 3. Pantau ttv dan
- Leukosit normal kadar leukosit
4. Lakukan vulva
higine /
perawatan luka
5. Kolaborasi
dalam
pemberian obat
3. Resiko pemenuhan Setelah dilakuk an tindakan 1. Kaji kondisi

11
nutrisi bayi tidak keperawatan selama 3x24 jam payudara
diharapkan masalah nitrisi 2. Kaji pengetahua
terpenuhi berhubungan
bayi dapat terpenuhi dengan pengalaman
dengan menyusui KH : menyusui
- Klien sudah tahu cara 3. Lakukan
inefektif
menyusui yang benar perawatan
- Bayi mendapat asupan payudara
ASI dari ibu 4. Kolaborasi
- ASI ibu keluar dalam
pemberian
pelancar ASI

12
PENERAPAN PEMBERIAN MADU UNTUK MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN
LUKA PERINEUM PADA IBU POST PARTUM

1) Naelaz Zukkhruf Wakhidatul Kiromah, 2) Siti Lestari, 3)Dyah Puji Astuti 1) Program
Studi S1 Farmasi 2,3)Program Studi DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Gombong Jl.
Yos Sudarso No 461 Gombong Kebumen *Email : zukhrufnaela@yahoo.com

ABSTRAK
Luka perineum adalah masalah umum untuk ibu postpartum. Hal ini dapat
menyebabkan masalah kesehatan, seperti infeksi luka jahitan perineum. Infeksi ini dapat
diobati dengan memberi madu. Madu adalah sejenis terapi non-farmakologis untuk
mempercepat penyembuhan luka perineum. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui aplikasi madu untuk mempercepat penyembuhan luka perineum ibu postpartum.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan
studi kasus. Partisipan terdiri dari 5 ibu postpartum fisiologis. Data diperoleh melalui
wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan perawatan luka perineum
menggunakan madu menghasilkan 3 partisipan (60%) mengalami penyembuhan luka dalam
kategori cepat dan 2 partisipan (40%) mengalami penyembuhan luka dalam kategori normal.
Madu terbukti efektif mempercepat penyembuhan luka dan dapat direkomendasikan untuk
penyembuhan luka perineum pada ibu post partum.

Kata Kunci: madu: luka perineum;ibu postpartum

PENDAHULUAN
Angka kejadian robekan (ruptur) perineum di seluruh dunia menurut World Health
Organization (WHO) pada tahun 2009 terjadi 2,7 juta kasus robekan (ruptur) perineum pada
ibu bersalin. Angka ini diperkirakan mencapai 6,3 juta pada tahun 2020, seiring dengan bidan
yang tidak mengetahui asuhan kebidanan dengan baik dan kurang pengetahuan ibu tentang
perawatan mandiri ibu di rumah.
KESIMPULAN
Selain factor yang berpengaruh pada penyembuhan luka perineum seperti umur,
pendidikan, paritas, kondisi luka episiotomy, perawatan luka perineum menggunakan madu
terbukti efektif mempercepat penyembuhan luka perineum. Pemberian madu diterapkan 2
kali dalam sehari dengan jarak pemberian ±12 jam atau pada jam yang sama. Penerapan
dilakukan dengan cara mengoleskan. madu sebanyak 5 ml pada kassa steril, kemudian
kompres pada daerah luka jahitan perineum selama ±2 jam terbukti efektif dalam
penyembuhan luka perineum ibu post partum.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa pelaksanaan
asuhan keperawatan pada Ny. H dengan post partum normal adalah suatu
tindakan yang di berikan kepada ibu post partum mulai dari pengkajian ,
menyusun masalah , diagnosa sampai rencana keperawatan. Dan telah di
dapatkan diagnosa sebagai berikut :
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan trauma mekanis
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan terbukanya sistem barier
tubuh
3. Resiko pemenuhan nutrisi bayi tidak terpenuhi berhubungan
dengan menyusui inefektif
B. Saran
Instalasi pelayanan kesehatan diharapkan mampumeningkatkan
kinerjaperawat dan tenaga medis yang lain sehingga mampu meningkatkan
asuhankeperawatan pada pasien post partum spontan dan memberikan
pendidikankesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu. Bagi pasien
dan keluarga pasien mampu mengenali masalah pada nifas danmeningkatkan
derajat kesehatan ibu nifas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad (1994), Obstetri Patologi, Bagian Obstetri dan
Ginekologi FK Unpad, Bandung.
Hacker Moore (1999), Esensial Obstetri dan Ginekologi Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta.
Hanifa Wikyasastro (1997), Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo,
Jakarta.
http://www.slideshare.net/septianraha/asuhan-keperawatan-pada-ny-d-dengan-post-partum-
normal-di-wilayah-kerja-puskesmas-delanggu-klaten diakses pada tanggal 22 Juni 2014
http://dwitasari37.blogspot.com/2013/09/post-partum.html diakses pada tanggal 22 Juni 2014
Marylin E. Doengoes, Mary Frances Moorhouse, Alice C. Geissler (2000), Rencana Asuhan
Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien
Edisi 3, Peneribit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

15

Anda mungkin juga menyukai