Anda di halaman 1dari 5

Nama : Shinta Anggraheni

Nim : P18049

Kelas : P18A

Analisa FTO, Why, Who, Kesimpulan dan saran dari Karya Tulis Ilmiah Dari

YUNI PRATIWI P16054

1. IMPLEMENTASI

Setelah rencana keperawatan tersusun, selanjutnya diterapkan tindakan yang

nyata untuk mencapai hasil yang diharapkan berupa berkurangnya atau hilangnya

masalah. Pada tahan implementasi ini terdiri atas beberapa kegiatan yaitu validasi

rencana keperawatan, menuliskan atau mendokumentasikan keperawatan serta

melalanjutkan pengumpulan data (Mitayani, 2009).

Implementasi yang dilakukan dengan diagnose nyeri akut berhubungan

dengan agen pencedera fisik (D.0077), tindakan keperawatan yang dilakukan

observasi nyeri dengan melakukan terapi senam kaki. Pada pukul 10.45 melakukan

observasi data obektif :P :pasien mengatakan nyeri pada kaki, Q: Pasien mengatakan

nyeri seperti tertusuk tusuk, R: Pasien mengatakan nyer idibagian kaki, S: Skala nyeri

dikaki dengan skala 3, T: Pasien mengatakan nyerihilang timbul. Data obektif: Pasien

tampak gelisah, meringis kesakitan, bersifat protektif dikarenakan terdapat luka robek

3cm yang sudah dibalut dengan perban dikaki.

FAKTA

TEORI

OPINI
2. EVALUASI

Evaluasi keperawatan merupakan akhir kegiatan dari proses keperawatan

dimana perawat minilai hasil yang diharapkan terhadap masalah dan menilai sejauh

mana masalah dapat diatasi. Disamping itu, perawat yang memberikan umpan balik

atau pengkajian ulang seandainya tujuan yang ditetapkan belum tercapai, maka dalam

hal ini proses keperawatan dapat dimodifikasi (Mitayani, 2009). Evaluasi yang

penulis lakukan selama 15 menitpada diagnosa nyeri

Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik dengan dilakukan Terapi

senam kaki menggunakan koran & relaksasi nafas dalam agar Nyeri nya berkurang.

Subektif: P: Pasien mengatakan nyeri pada Saat duduk, Q:pasien mengatakan nyeri

seperti ditusuk-tusuk, R: Pasien mengatakan nyeri dibagian kakai ,S: skala nyeri

dikaki Dengan skala 3, T: pasien mengatakan nyeri hiang timbul. Data Objektif:

pasien tampak rileks bersifa tprotektif dikarenakan terdapa tluka robek 3cm yang

sudah dibalut dengan perban dikaki.

WHY WHO

Analisa: dari evaluasi diatas yang dinuat penulis, hanya ada WHY dan tidak

tidak ada WHO. Seharusnya penulis memberikan kesimpilan mengenai sesuai atau

tidak sesuai dengan jurnal utama sebagai pedoman.

3. KESIMPULAN

Kesimpulan penulis berisi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi,

dan evaluasi. Tindakan yang terdapat data dari hasil asuhan keperawatan.

Kesimpulan yang diberikan sangat jelas dan singkat dan tidak keluar dari tujuan

pembuat riset.
4. SARAN
a. Penulis memberikan saran yang sesuai dengan manfaat riset yang telah ditulis
dalam proposal riset
b. Penulis memberikan saran secara simple dan aplikatif kepada institusi pendidikan,
bagi rumah sakit, perawat, dan bagi penulis sendiri
Analisa FTO, Why, Who, Kesimpulan dan saran Dari Karya Tulis Ilmiah Dari

SHINTA ANGGRAHENI P18049

1. IMPLEMENTASI
Prevalensi menyusui dini di Indonesia masih lebih rendah yaitu 39%. Angka
ini masih sangat rendah jika dibandingkan dengan negara lain di beberapa negara Asia
Tenggara seperti Myanmar (76%), Thailand (50%), dan Filipina (54%). Hal ini
mengindikasikan bahwa program inisiasi menyusui dini di Indonesia belum
sepenuhnya terlaksana ( Kesehatan Dunia & Unicef, 2014 ).
Perawatan payudara adalah perawatan untuk memperlancar ASI dan
menghindari kesulitan saat menyusui dengan melakukan pijatan. Perawatan payudara
menstimulasi reseptor dalam system duktus, menyebabkan duktus menjadi lebar dan
lunak, sehingga melepaskan oksitosin dari kelenjar pituitary posterior ( Sutrisminah &
Alfiyati, 2015 ). Selain itu pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi
kekurangan produksi ASI. Pijat oksitosin adalah pijat di sepanjang sisi tulang belakang
hingga tulang kosta keenam dan merupakan upaya untuk merangsang hormone
prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan. Pijat ini berfungsi untuk meningkatkan
hormon oksitosin yang dapat menenangkan ibu, sehingga ASI juga ikut keluar
secara otomatis ( Suwondo & Wahyuni, 2015 )
Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa pasien post partum dengan
melakukan breastcare dan pijat oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI sangat
efektif.

FAKTA TEORI OPINI

2. EVALUASI
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatansekresi ASI yang
signifikan setelah dilakukan perawatan payudara dan pijat oksitosin. Ini membuktikan
bahwa kombinasi intervensi tersebut menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap
sekresi ASI. Faktanya, sekresi ASI pada kelompok kontrol lebih tinggi daripada sekresi
pada kelompok control.
Kombinasi perawatan payudara dan pijat oksitosin merupakan kombinasi dari
dua metode pijat pada payudara melalui pemberian rangsangan pada otot payudara dan
punggung ibu guna memberikan rangsangan pada kelenjar susu ibu guna menghasilkan
ASI. serta memicu hormon oksitosin atau refleks let down serta memberi kenyamanan
dan membuat rasa rileks pada ibu. Perpaduan kedua metode ini menyebabkan
peningkatan produksi ASI melalui stimulasi sentuhan pada payudara dan punggung ibu,
yang akan merangsang produksi oksitosin sehingga terjadi kontraksi sel myophitel (
Muliani, 2013 ).
Dalam penelitian ini juga terjadi peningkatan produksi ASI pada kelompok
kontrol, hal ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa dari hari pertama hingga
hari ketiga pascapersalinan, sekresi ASI masih kurang karena tingginya kadar estrogen.
dan progesteron, dan hari-hari berikutnya hormon ini akan turun sehingga ASI akan
lebih banyak diproduksi. Penanda biokimia menunjukkan bahwa proses laktogenesis II
dimulai sekitar 30-40 jam setelah melahirkan, tetapi biasanya ibu baru merasakan
payudara penuh sekitar 50-73 jam (2-3 hari) setelah melahirkan ( Soetijiningsih, 2007
). Jadi, memang benar ASI tidak langsung diproduksi setelah melahirkan.

Analisa Why dan Who

3. KESIMPULAN
Ada pengaruh yang signifikan kombinasi pijat oksitosin dan perawatan
payudara terhadap peningkatan sekresi ASI pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas
Batealit Jepara. Dengan demikian, hasil ini bisa dijadikan bukti untuk melakukan pijat
oksitosin dan perawatan payudara untuk meningkatkan sekresi ASI.

WHY WHO

4. SARAN
a. Memberikan saran yang baik serta tidak bertentangan terhadap riset yang telah
dituangkan dalam proposal riset
b. Saran ditulis secara simple dan aplikatif dalam penerapannya

Anda mungkin juga menyukai