Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 5 – Biologi 2019 E

Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
Dampak faktor fisik kimia akibat perubahan faktor fisika kimia terhadap organisme
berdasarkan Jurnal “Determining how biotic and abiotic variables affect the shell condition
and parameters of Heliconoides inflatus pteropods from a sediment trap in the Cariaco
Basin”
 Karbon dioksida antropogenik
Lautan global telah menyerap lebih dari sepertiga emisi karbon dioksida antropogenik
sejak revolusi industri dan ini telah menyebabkan molekul kimia lautan berubah seperti
menurunnya konsentrasi pH dan konsentrasi ion karbonat dalam air laut.
 Air karbonat tidal jenuh
Studi terbaru telah mengusulkan bahwa indikator biologis dapat menggunakan air
karbonat tidak jenuh untuk memantau perubahan molekul kimia laut di masa depan.
 Mineral aragonite
Dalam literatur, Pteropoda yang merupakan kelompok dari moluska diusulkan menjadi
indicator biologis dikarenakan cangkang Pteropoda berasal dari mineral aragonite, dimana
mineral ini lebih mudah larut dari kalsium karbonat. Hasil penelitian menunjukan bahwa air pada
Cekungan Cariaco menjadi jenuh sehubungan dengan aragonit selama interval yang dipelajari
(kisaran arag 2.28–3.59), dan cangkang paling tebal terbentuk saat saturasi aragonit adalah yang
terendah (Maret 2013, Desember 2013 – Februari 2014; rata-rata arag 2.49)
 Musim
Spesimen dikumpulkan selama musim upwelling (Desember – April) dibandingkan
dengan musim hujan musim ketika tidak ada upwelling (Agustus – November). Cangkang
Pteropoda 40% lebih tebal selama musim upwelling, ketika suhu air lebih rendah dan konsentrasi
nutrisi lebih tinggi, dibandingkan saat musim hujan, saat kondisi oligotropik berlaku. Diameter
cangkang Pteropoda juga 20% lebih besar selama musim upwelling daripada musim huja
 Suhu
Suhu air pada 55 m berada pada titik tertinggi. Temperatur hangat ini akan meningkatkan
laju kerusakan mikroba dari tubuh organik di dalam cangkang (Oakes et al., 2019a) dan dalam
bahan organik membusuk yang mengambang bebas di kolom air (Lohmann, 1995; Milliman et
al., 1999; Schiebel et al., 2007).
 Konsentrasi nutrisi dan karbonat
Sampel air dikumpulkan pada kedalaman diskrit interval untuk mengukur konsentrasi
nutrisi dan karbonat parameter kimia, yang detailnya dapat ditemukan diAstor dkk. (2011).
Konsentrasi nutria dan karbonat berpotensi dalam peningkatan keasaman laut dimana dapat
membahayakan rantai makanan laut.
 Saturasi aragonit
Saturasi aragonit (arag) dihitung secara tidak langsung dari data pH dan total alkalinitas
(TA) dari deret waktumenggunakan CO2SYS (Pierrot et al., 2006). Keadaan saturasi aragonit
umumnya digunakan untuk melacak pengasaman laut karena ini adalah ukuran konsentrasi ion
karbonat.

Anda mungkin juga menyukai