Anda di halaman 1dari 12

PROYEK PEMBANGUNAN SEKOLAH DAN FASILITAS BPK

PENABUR JAKARTA
Metode Pelaksanaan dan Perhitungan Kebutuhan Bekisting
Pelat dan Balok Lantai 4

¹Aryani Lestari
²Ega Julia F. ST.,MT.
1
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Universitas Gunadarma
(aryanilestari13@gmail.com)
2
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Universitas Gunadarma
(egajulia@staff.gunadarma.ac.id)

ABSTRACT

The school construction project and BPK Penabur Jakarta facility is a 5-storey
development project. The building area of the project is 5,2927.79 m2. This
project is located on Gunung Sahari IV, Central Jakarta, the project began work
on March 4, 2018. The project value is Rp. 23,479,000,000 with a payment
system for bumps. The main contractor in the school construction project and
BPK Penabur Jakarta facility is Trimatra Liguna Konstruksi, PT. Policipta
Multidesain as a supervisor consultant, and PT. Sinar Powerindo Utama as a sub
contractor for formwork and scaffolding. Formwork is buildings that function as
building materials, aluminum, and so on. The implementation method is carried
out on the construction of scaffolding installation, plywood installation, cleaning of
the formwork area, construction work, casting work, and formwork demolition.
The formwork load is calculated based on the area or dimensions to be built.
Based on the measurement results of 625 sheet plywood formwork, scaffolding
needs, 841 sets of scaffolding, 3,364 pieces of need, 3,364 base plate needs,
420,5 pieces of hollow need, and 698 pieces of root tie.

Keywords: Formwork implementation method, Calculation of Plate and Beam


Formwork Needs

ABSTRAK

Proyek pembangunan sekolah dan fasilitas BPK Penabur Jakarta merupakan


proyek pembangunan 5 lantai. Luas bangunan proyek sebesar 5.2927,79 m2.
Proyek ini terletetak di jalan Gunung Sahari IV, Jakarta Pusat, proyek ini mulai
dikerjakan pada tanggal 4 maret 2018. Nilai proyek sebesar Rp. 23.749.000.000
dengan system pembayaran lump sump. Kontraktor utama pada proyek
pembangunan sekolah dan fasilitas BPK Penabur Jakarta adalah Trimatra
Liguna Konstruksi, PT. Policipta Multidesain sebagai konsultan pengawas, dan
PT. Sinar Powerindo Utama sebagai sub kontraktor formwork dan scaffolding.

1
Bekisting merupakan suatu konstruksi pendukung pada pekerjaan konstruksi
beton dan biasanya terbuat dari bahan kayu, alumunium, dan sebagainya.
Metode pelaksanaan yang dilakukan pada pekerjaan bekisting meliputi pekerjaan
pemasangan perancah, pemasangan plywood, pembersihan area bekisting,
pekerjaan pembesian, pekerjaan pengecoran, dan pembongkaran bekisting.
Pelaksanaan perhitungan kebutuhan bekisting dihitung berdasarkan luas atau
dimensi struktur yang akan dibangun. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan
bekisting diperoleh kebutuhan plywood 625 lembar, kebutuhan perancah 841 set
perancah, kebutuhan jack u-head 3.364 buah, kebutuhan base plate 3.364 buah,
kebutuhan hollow 420,5 buah, dan tie root 698 buah.

Kata kunci: Metode pelaksanaan bekisting, Perhitungan Kebutuhan Bekisting


Pelat dan Balok.

I. PENDAHULUAN

A. URAIAN UMUM
Konstruksi pada bangunan terdiri dari pondasi, pelat lantai, kolom, dan
balok dimana fungsi pondasi adalah sebagai penopang suatu bangunan, pelat
lantai sebagai dasar atau pijakan di setiap lantai, kolom sebagai penopang lantai
atau beban dari balok, balok sebagai penopang atau penerima beban dari pelat
lantai dan menyalurkan bebannya ke kolom. Untuk membuat pelat lantai, balok,
kolom, dan sebagainya diperlukan bekisting sebagai alat cetak dari bangunan
tersebut. Maka dari itu diperlukan ketelitian dan perhitungan dalam
merencanakan kebutuhan bekisting yang akan digunakan.

B. TUJUAN
Adapun tujuan masalah khusus kerja praktek pada Proyek Pembangunan
Sekolah dan Fasilitas BPK Penabur Jakarta, tujuan dari pembahasan pada bab
ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimana proses pelaksanaan pekerjaan seperti
pekerjaan pelat lantai, balok, dan kolom.
2. Menghitung kebutuhan bekisting pelat dan balok lantai pada lantai 4.

II. METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan pada Proyek Pembangunan Sekolah dan Fasilitas


BPK Penabur Jakarta selama 60 hari kerja selama waktu pelaksanaan. Metode
yang dilakukan yaitu metode observasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan
cara melakukan pengamatan secara langsung di lapang. Objek yang dibahas
adalah kebutuhan bekisting pelat dan balok. Data yang didapatkan selama
pengamatan berupa data primer dan sekunder.
Metode penelitian ini digunakan untuk menjelaslkan mengenai metode
pelaksanaan dan perhitungan kebutuhan bekisting pelat dan balok lantai 4
secara detail.

2
III. PEMBAHASAN

Berikut ini akan dijelaskan secara rinci tahapan pelaksanaan dalam


pekerjaan bekisting adalah sebagai berikut:
Pemasangan perancah
Sebelum pemasangan plywood sebagai cetakan untuk bekisting pelat
lantai maka dibutuhkan perancah sebagai alat penopang beban dari atas seperti
besi maupun pengecoran yang akan dilakukan. Pekerjaan pemasangan
perancah juga sudah termasuk pekerjaan saat pemasangan Jack base sebagai
penumpu perancah, kaso atau hollow yang akan dipasang di setiap U-head.

Pemasangan plywood
Pemasangan triplek di setiap area pelat dan balok sesuai dengan yang
direncanakan. Pada pemasangan plywood untuk bekisting pelat menggunakan
paku sebagai alat sambung, dan pada bekisting balok menggunakan alat
sambung tie root yang bertujuan untuk menjaga dimensi balok.

Pembersihan area bekisting


Setelah pemasangan plywood selesai maka dilakukan pembersihan pada
area bekisting untuk menghindari adanya material yang tertinggal.

Pekerjaan pembesian
Setelah pembersihan terhadap material plywood ataupun material bekisting
maka dilakukannya pekerjaan pembesian dan siap untuk melakukan
pengecoran.

Perhitungan Kebutuhan Bekisting Pelat dan Balok Lantai 4

DATA BEKISTING
Data bekisting merupakan data yang dibutuhkan untuk membuat bekisting
bekisting pelat lantai. Data bekisting di buat berdasarkan data dimensi pelat
lantai, balok, dan kolom yang telah direncanakan. Data bekisting pelat lantai,
balok anak, dan balok induk dapat dilihat pada tabel 1, 2 dan 3.
Tabel 1 Tebal Pelat Lantai 4
Tebal Pelat Lantai
Jenis Pelat Tebal (cm)
S1 12
S2 12
S3 15

Luas lantai 4 = 1.006,37 m2


Elevasi lantai 3 ke 4 = +7.50 m s/d +11.50 m

3
Tabel 2 Dimensi Balok Anak
Lebar Tinggi Panjang
Nama Balok
(mm) (mm) (mm)
B1 300 650 7500
B2 300 750 9000
B3 300 650 7500
B4 300 650 7500
B5 300 750 9000
B6 300 750 9000
B7 300 650 2250
B8 250 650 1000
B9 300 650 4000
B10 300 750 9000
B11 300 650 3000
B12 300 750 9000
B13 300 650 6500
B14 250 500 2000
B15 250 500 2000
B16 300 650 6500
B17 250 500 6000
B18 250 650 9000
B19 250 650 9000
B20 250 650 9000
B21 300 650 6750
B22 250 500 2100
B23 300 650 7500
B24 300 750 9000
B25 300 750 9000

Tabel 3 Dimensi Balok Induk


Lebar Tinggi Panjang
Nama Balok
(mm) (mm) (mm)
G1 300 650 7500
G2 300 750 9000
G3 300 650 7500
G4 300 750 9000
G5 300 650 7500
G6 300 750 9000
G7 300 650 7500
G8 300 650 2250
G9 400 650 2250
G10 400 650 4000
G11 300 650 7500
G12 300 750 9000
G13 300 650 6500

4
G14 300 650 6500
G15 3000 650 6500
G16 300 650 1000
G17 300 650 1000
G18 300 750 9000
G19 300 650 1000
G20 400 800 9000
G21 400 800 9000
G22 500 650 2250
G23 400 800 9000
G24 400 800 9000
G25 400 800 9000
G26 500 800 9000
G27 400 800 9000
G28 400 800 9000
G29 400 800 9000
G30 400 800 9000
G31 400 800 1000
G32 400 800 9000
G33 400 800 9000
G34 400 800 1000
G35 300 800 4650
G36 300 800 9000
G37 300 800 9000
G38 400 800 1000
G39 400 800 1000
G40 300 650 2250
G41 500 650 4000

A. Perhitungan kebutuhan bekisting untuk pelat lantai


Berikut ini merupakan perhitungan kebutuhan bekisting pelat lantai 4 pada
proyek ini, data pelat lantai 4 adalah sebagai berikut:

1. Perhitungan kebutuhan plywood


Panjang area bekisting pelat lantai 4 = 48,750 m
Lebar area bekisting pelat lantai 4 = 18,617 m
Luas area bekisting pelat lantai 4 = 907,580 m2
Berikut ini merupakan data mengenai plywood yang akan digunakan
sebagai pelat lantai 4 pada proyek ini.
Panjang plywood = 2,44 m
Lebar plywood = 1,22 m
Tebal plywood = 0,012 m
Luas plywood = 2,976 m2

Jumlah plywood yang dibutuhkan = Luas area pelat lantai 4 : luas plywood
= 907,580 : 2,976

5
= 304,880 lembar ≈ 305 lembar
2. Perhitungan kebutuhan perancah
Panjang 1 set perancah = 1,8 m
Lebar 1 set perancah = 1,2 m
Tinggi 1 set perancah =2 m
Volume 1 set perancah = 4,32 m3
Jumlah set yang dibutuhkan = Volume ruangan × volume 1 set perancah
= (48,750 × 18,617 × 4) : 4,32
= 840,350 set perancah ≈ 841 set perancah

3. Perhitungan kebutuhan jack u-head


Jumlah set perancah = 841 set perancah
1 set perancah = 4 jack u-head
Jumlah jack u-head yang dibutuhkan = 4 × 841
= 3.364 buah jack u-head

4. Perhitungan kebutuhan base plate


Jumlah set perancah = 841 set perancah
1 set perancah = 4 base plate
Jumlah base plate yang dibutuhkan = 4 × 841
= 3.364 buah base plate

5. Perhitungan kebutuhan hollow


Dimensi hollow atau kaso yang akan digunakan = 50 / 50 mm
Panjang hollow atau kaso yang akan digunakan = 1,8 m
Jumlah set perancah yang dibutuhkan = 841 set perancah
Jumlah hollow yang dibutuhkan = Jumlah set perancah : 2
= 841: 2
= 420,5 hollow yang akan digunakan

B. Perhitungan bekisting untuk balok induk


Berikut ini merupakan perhitungan kebutuhan bekisting untuk balok induk
yang berada di lantai 4, dikarenakan jumlah balok induk yang cukup banyak
maka pada perhitungan balok induk ini dilakukan perhitungan balok induk G1
yang dijadikan sebagai contoh perhitungan balok induk pada lantai 4.
1. Perhitungan kebutuhan plywood
Data balok induk yang akan dijadikan sebagai contoh perhitungan
kebutuhan balok pada lantai 4 adalah sebagai berikut:
Nama balok yang digunakan = G1
Lebar balok = 300 mm
Tinggi balok = 650 mm
Panjang balok = 7500 mm
Jumlah plywood yang dibutuhkan = (l balok × Lbalok) + [2 × ((hbalok – tpelat) × Lbalok)]
= (300 × 7500) + [2 × ((650 – 120) × 7500)]
= 2,094 lembar ≈ 2 lembar

Tabel 4 Pehitungan Kebutuhan Plywood Balok Induk


h – Tebal Kebutuhan Jumlah
Nama Lebar Tinggi Panjang
pelat plywood nbalok plywood
Balok (mm) (mm) (mm)
(mm) (lembar) (lembar)

6
G1 300 650 7500 530 2,1 1 2,1
G2 300 750 9000 630 5,7 1 4,7
G3 300 650 7500 530 3,4 1 3,4
G4 300 750 9000 630 4,7 1 4,7
G5 300 650 7500 180 1,7 1 1,7
G6 300 750 9000 750 5,4 1 5,4
G7 300 650 7500 530 3,4 2 6,9
G8 300 650 2250 530 1,0 2 2,1
G9 400 650 2250 530 1,1 1 1,1
G10 400 650 4000 530 2,0 1 2,0
G11 300 650 7500 530 3,4 2 6,9
G12 300 750 9000 630 4,7 2 9,4
G13 300 650 6500 530 3,0 1 3,0
G14 300 650 6500 530 3,0 1 3,0
G15 3000 650 6500 530 3,0 1 3,0
G16 300 650 1000 530 0,5 1 0,5
G17 300 650 1000 530 0,5 1 0,5
G18 300 750 9000 630 4,7 1 4,7
G19 300 650 1000 530 0,5 1 0,5
G20 400 800 9000 680 5,3 5 26,6
G21 400 800 9000 680 5,3 1 5,3
G22 500 650 2250 530 1,2 1 1,2
G23 400 800 9000 680 5,3 1 5,3
G24 400 800 9000 680 5,3 2 10,6
G25 400 800 9000 680 5,3 1 5,3
G26 500 800 9000 680 5,6 1 5,6
G27 400 800 9000 680 5,3 1 5,3
G28 400 800 9000 680 5,3 1 5,3
G29 400 800 9000 680 5,3 1 5,3
G30 400 800 9000 680 5,3 1 5,3
G31 400 800 1000 680 0,6 1 0,6
G32 400 800 9000 680 5,3 1 5,3
G33 400 800 9000 680 5,3 3 16,0
G34 400 800 1000 680 0,6 1 0,6
G35 300 800 4650 680 2,6 1 2,6
G36 300 800 9000 788 5,7 1 5,7
G37 300 800 9000 788 5,7 1 5,7
G38 400 800 1000 680 0,6 1 0,6
G39 400 800 1000 680 0,6 1 0,6
G40 300 650 2250 530 1,0 1 1,0
G41 500 650 4000 530 2,1 1 2,1
Jumlah kebutuhan plywood
187
keseluruhan (lembar)

7
2. Perhitungan kebutuhan tie root
Berikut ini data yang diperlukan untuk menghitung kebutuhan tie root
untuk balok induk G1 pada lantai 4.
Panjang balok = 7500 mm
Jarak yang digunakan pada setiap tie root = 600 mm
Jumlah tie root yang dibutuhkan = Pbalok : Jarak tie root
= 7500 : 600
= 12, 5 tie root ≈ 13 tie root

Tabel 5 Pehitungan Kebutuhan Tie Root Balok Induk


Nama Lebar Tinggi Panjang Kebutuhan tie root
Balok (mm) (mm) (mm) (bh)
G1 300 650 7500 13
G2 300 750 9000 15
G3 300 650 7500 13
G4 300 750 9000 15
G5 300 650 7500 13
G6 300 750 9000 15
G7 300 650 7500 13
G8 300 650 2250 4
G9 400 650 2250 4
G10 400 650 4000 7
G11 300 650 7500 13
G12 300 750 9000 15
G13 300 650 6500 11
G14 300 650 6500 11
G15 3000 650 6500 11
G16 300 650 1000 2
G17 300 650 1000 2
G18 300 750 9000 15
G19 300 650 1000 2
G20 400 800 9000 15
G21 400 800 9000 15
G22 500 650 2250 4
G23 400 800 9000 15
G24 400 800 9000 15
G25 400 800 9000 15
G26 500 800 9000 15
G27 400 800 9000 15
G28 400 800 9000 15
G29 400 800 9000 15
G30 400 800 9000 15
G31 400 800 1000 2
G32 400 800 9000 15
G33 400 800 9000 15
G34 400 800 1000 2

8
G35 300 800 4650 8
G36 300 800 9000 15
G37 300 800 9000 15
G38 400 800 1000 2
G39 400 800 1000 2
G40 300 650 2250 4
G41 500 650 4000 7
Jumlah tie root keseluruhan
428
(bh)

C. Perhitungan bekisting untuk balok anak


Berikut ini merupakan perhitungan kebutuhan bekisting untuk balok anak
yang berada di lantai 4, dikarenakan jumlah balok induk yang cukup banyak
maka pada perhitungan balok anak ini dilakukan perhitungan balok induk B1
yang dijadikan sebagai contoh perhitungan balok induk pada lantai 4.
1. Perhitungan kebutuhan plywood
Data balok anak yang akan dijadikan sebagai contoh perhitungan
kebutuhan balok pada lantai 4 adalah sebagai beerikut:
Nama balok yang digunakan = B1
Lebar balok = 300 mm
Tinggi balok = 650 mm
Panjang balok = 7500 mm
Jumlah plywood yang dibutuhkan= (l balok × Lbalok)+ [2 × ((hbalok–tpelat) × Lbalok)]
= (300 × 7500) + [2 × ((650 – 120) ×
7500)]
= 2,094 lembar ≈ 2 lembar

Tabel 6 Perhitungan Kebutuhan Plywood Balok Anak


h – Tebal Kebutuhan Jumlah
Nama Lebar Tinggi Panjang
pelat plywood nbalok plywood
Balok (mm) (mm) (mm)
(mm) (lembar) (lembar)
B1 300 650 7500 530 3,4 7 24,0
B2 300 750 9000 630 4,7 3 14,1
B3 300 650 7500 530 3,4 1 3,4
B4 300 650 7500 530 ,3,4 1 4,7
B5 300 750 9000 630 4,7 1 4,7
B6 300 750 9000 630 4,7 1 4,7
B7 300 650 2250 530 1,0 6 6,2
B8 250 650 1000 500 0,5 1 0,5
B9 300 650 4000 530 1,8 1 1,8
B10 300 750 9000 630 4,7 1 4,7
B11 300 650 3000 530 1,4 1 1,4
B12 300 750 9000 630 4,7 1 4,7
B13 300 650 6500 530 3,0 1 3,0
B14 250 500 2000 380 0,7 2 1,4
B15 250 500 2000 380 0,7 1 0,7
B16 300 650 6500 530 3,0 1 3,0

9
B17 250 500 6000 380 2,0 2 4,1
B18 250 650 9000 530 4,0 2 7,9
B19 250 650 9000 530 4,7 2 9,4
B20 250 500 9000 530 4,0 2 7,9
B21 300 650 6750 530 3,1 1 3,1
B22 250 500 2100 380 0,7 4 2,9
B23 300 650 7500 530 3,4 2 6,9
B24 300 750 9000 630 4,7 1 4,7
B25 300 750 9000 630 4,7 1 4,7
Jumlah kebutuhan plywood
133
keseluruhan (lembar)

2. Perhitungan kebutuhan tie root


Berikut ini data yang diperlukan untuk menghitung kebutuhan tie root
untuk balok anak B1 pada lantai 4.
Panjang balok = 7500 mm
Jarak yang digunakan pada setiap tie root = 600 mm
Jumlah tie root yang dibutuhkan = Pbalok : Jarak tie root
= 7500 : 600
= 12, 5 tie root ≈ 13 tie root

Tabel 7 Pehitungan Kebutuhan Tie Root Balok Anak


Nama Lebar Tinggi Panjang Kebutuhan tie root
Balok (mm) (mm) (mm) (bh)
B1 300 650 7500 13
B2 300 750 9000 15
B3 300 650 7500 13
B4 300 650 7500 13
B5 300 750 9000 15
B6 300 750 9000 15
B7 300 650 2250 4
B8 250 650 1000 2
B9 300 650 4000 7
B10 300 750 9000 15
B11 300 650 3000 5
B12 300 750 9000 15
B13 300 650 6500 11
B14 250 500 2000 3
B15 250 500 2000 3
B16 300 650 6500 11
B17 250 500 6000 10
B18 250 650 9000 15
B19 250 650 9000 15
B20 250 500 9000 15
B21 300 650 6750 11
B22 250 500 2100 4

10
B23 300 650 7500 13
B24 300 750 9000 15
B25 300 750 9000 15
Jumlah tie root keseluruhan
270
(bh)

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
1. Mahasiswa mengetahui bagaimana proses pelaksanaan pekerjaan
bekisting pelat dan balok yang terdiri dari pekerjaan pemasangan
perancah, pemasangan plywood, pekerjaan pemasangan area bekisting,
dan pekerjaan pembesian.
2. Berdasarkan perhitungan kebutuhan bekisting untuk pelat lantai 4 dengan
luas lantai 1.006,37 m2 diperoleh:
a. Kebutuhan plywood ukuran 2,44 m × 1,22 m adalah 305 lembar
b. Kebutuhan perancah yang digunakan 841set perancah
c. Kebutuhan jack u-head yang digunakan 3.364 buah
d. Kebutuhan base plate yang digunakan 3.364 buah
e. Kebutuhan hollow yang digunakan 420,5 hollow
f. Kebutuhan plywood untuk balok induk adalah 187 lembar
g. Kebutuhan tie root untuk balok induk adalah 428 bh
h. Kebutuhan plywood untuk balok anak adalah 133 lembar
i. Kebutuhan tie root untuk balok anak adalah 270 bh

B. SARAN
Berdasarkan hasil pengamatan kerja praktek yang telah dilakukan selama
60 hari di proyek pembangunan sekolah dan fasilitas BPK Penabur Jakarta
didapat beberapa saran yang diharapkan menjadi saran yan baik dan dapat
bermanfaat ke depannya, antara lain:
1. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing di saat berjalannya
waktu kerja praktek merupakan hal penting, agar mengetahui pengamatan
apa saja yang perlu diamati untuk dapat memecahkan masalah khusus.
2. Ketika berada di lapangan perhatikan dengan baik disaat pembimbing
menjelaskan tentang proses pengerjaan di lapangan
3. Pada saat di lapangan jangan sungkan untuk bertanya mengenai proses
pengerjaan.
4. Berperilaku sopan kepada semua pekerja yang berada di lapangan.

V. DAFTAR PUSTAKA

11
Buku Referensi untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan Sipil, 2003, PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
F. Wigbout Ing., 1997, Bekisting (Kotak Cetak), Penerbit Erlangga, Jakarta
Irika Widiasanti dan Lenggogeni, 2013, Manajemen Kontruksi, PT. REMAJA
ROSDAKARYA, Bandung
TRIMATRA LIGUNA, 2018. Data Proyek Pembangunan Sekolah BPK Penabur
Jakarta, Jakarta Pusat.
SNI 2847:2013, Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung, BSN,
Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai