Anda di halaman 1dari 5

PAS

SISTEM NFORMASI LNGKUNGAN

NAMA : MUHAMAD ISWANTO


NPM : 1857201019
PRODI : SISTEM INFORMASI
SEMESTER : (V)
DOSEN : Rukin Sudarwanto, S.Pd., M.T.III

1. Langkah utama implementasi sistem :


Menetapkan rencana dan pengendalian
Pelaksanaan aktivitas seperti yang telah direncanakan, dan
Menindaklanjuti dan mengevaluasi sistem yang baru.
IMPLEMENTASI SISTEM
(Rencana dan Pengendalian)
Tiga komponen utama :
Menguraikan proyek ke dalam berbagai tahapan.
Anggaran khusus yang dapat diaplikasikan di setiap tahap.
Waktu pelaksanaan tertentu yang dapat diaplikasikan disetiap tahap proyek.

2. Perancangan Sistem
Mencakup evaluasi efektivitas dan efisiensi relatif atas pilihan-pilihan rancang bangun sistem
dipandang dari kebutuhan keseluruhanya. Perancangan sistem adalah proses menspesifikasikan
rincian solusi yang dipilih oleh proses analisis sistem.
Langkah Langkah Perencanaan Sistem
A. EVALUASI ALTERNATIF-ALTERNATIF RANCANGAN
Perancangan system harus menyajikan pemecahan untuk masalah spesifik.Oleh karena itu
aspek yang sangat penting dalam perancangan system adalah perhitungan dan pertimbangan
berbagai alternative-alternatif terutama rancangan.

Perhitungan alternatif-alternatif rancangan

Dalam merancang system yang lengkap ada dua pendekatan umum.Yang pertama
adalah merancang system benar-benar dari awal.Yang kedua perancang memilih dan
meekomendasikan system pra-buat (yang telah dirancang).

Penjelasan alternative

Jika daftar alternative-alternatif utama telah dibuat setiap alternative harus


didokumentasikan dan dijelaskan.Mengevaluasi alternatif-alternatif

MENGEVALUASI ALTERNATIF-ALTERNATIF

Jika setiap alternative telah disusun dan didokumentassikan dengan seksama akan memudahkan
untuk membandingkan alternative-alternatif tersebut.

B.PEMBUATAN SPESIFIKASI-SPESIFIKASI RANCANGAN


Aturan utama dalam pembuatan spesifikasi-spesifikasi rancangan adalah bahwa para
perancang harus bekerja lembur dari keluaran ke masukan.

C. PEMBUATAN DAN PENYAMPAIAN SPESIFIKASI

PERANCANGAN SISTEM

Spesifikasi-spesifikasi rancangan lengkap harus disajikan dalam bentuk proposal.


Proposal rancangan terinci harus mencakup masalah penting untuk
mengimplementasikan proyek perancangan secara actual.

Pertimbangan-pertimbangan Perancangan Umum

A. PERANCANGAN KELUARAN
Pertimbangan pertama dan paling penting dalam perancangan keluaran adalah efektifitas biaya.
Prinsip efktifitas biaya harus diterapkan untuk seluruh elemen dalam system karena investasi
dalam system informasi sama seperti pengeluaran anggaran modal lainnya—harus dievaluasi
dengan dasar biaya/manfaat.
B. PERANCANGAN DATABASE
Ada beberapa prinsip penting yang di terapkan dalam perancangan database.arti pentingnya
adalah bahwa database perusahaan harus di padukan.Keterpaduan berarti menghindarkan
pengumpulan dan pemeliharaan unsur-unsur data yang sama dalam lebih dari satu tempat dalam
perusahaan .
C. PEMROSESAN DATA
Salah satu pertimbangan penting dalam pemrosesan data berkaitan dengan masalah
keseragaman dan keterpaduan. Penting untuk memastikan bahwa seluruh system pemrosesan
data perusahaan berjalan sesuai dengan rencana umum .Sering kali perusahaan harus
menetapkan tingkat kompabilitas tertentu antara , computer yang digunakan untuk akuntansi
dan otomasi kantor atau system pemrosesan kata .

Teknik-teknik perancangan

Bagan Arus (FlowChart)

Merupakan alat yang digunakan untuk :

a. dokumentasi sistem yang sudah ada.


b. Mendesain sistem baru
c. Memberi petunjuk bagi programer yang akan membuat dan memperbaharui program
komputer.Bagan arus terdiri dari dua macam yaitu :
1. Dokumen flowchart
2. Sistem / proses flowchart

Bagan Arus Dokumen

Bagan yang digunakan untuk menganalisa distribusi dokumen (kadang sumber daya fisik lain)
diantara unit organisasi dalam suatu sistem (document oriented).

Langkah-langkah dalam penyusunan Dokumen Flowchart

a. Mengidentifikasi departemen-departemen yang ikut ambil bagian dalam suatu sistem.


b. Mengidentifikasi dokumen sumber yang akan digunakan.
c. Menggambarkan bagaimana dokumen-dokumen di buat, diproses dan digunakan.

Bagan Arus Sistem


Bagan yang menyediakan gambaran yang lebih lengkap mengenai langkah-langkah proses
dalam suatu sistem (Process oriented). Sistem flowchart terdiri dari dari beberapa tingkatan :

– High-level System Flowchart, sistem flowchart yang penggambarannya sangat umum dan
memberikan gambaran sekilas mengenai sistem.
– Intermediate-level System Flowchart, penggambarannya suatu proses yang lebih detail

Bagan Arus Program

Bagan yang mengambarkan rangkaian atau urutan dari operasi logis yang dikerjakan komputer
dalam menjalankan suatu program.

Meskipun tidak ada aturan khusus mengenai pembuatan flowchart, tapi terdapat beberapa
panduan yang dapat diikuti dalam pembuatan flowchart :

1. Simbol dari proses harus selalu diletakkan diantara simbol input dan simbol output.
2. Pembuatan flowchart harus dimulai dari pojok kiri atas.

Data Flow Diagram (DFD)

Elemen dalam suatu DFD :

a. Proses transformasi, digambarkan berbentuk lingkaran.


b. Arus data, digambarkan berupa anak panah yang masuk atau keluar dari suatu proses
transformasi.

Bagan IPO dan HIPO

– Bagan IPO

Bagan yang menggambarkan suatu sistem dalam skala umum (tidak rinci) sehingga dapat
digunakan untuk melihat / menganalisa suatu sistem secara utuh.

– Bagan HIPO

Bagan yang mewakili sistem dengan bertambahnya tingkatan rincian. (Tingkat rincian
tergantung dari kebutuhan pemakai).

3. Standar Audit
Berdasarkan According Institute of Internal Auditors (IIA), tujuan dari audit internal adalah
untuk mengevaluasi kecukupan dan efektifitas sistem pengendalian internal perusahaan. Juga
menetapkan keluasan dari pelaksanaan tanggung jawab yang benar-benar dilakukan. Kelima
standar lingkup audit IIA memberikan garis besar atas tanggung jawab auditor internal :
 Melakukan tinjauan atas keandalan dan integritas informasi operasional dan keuangan, serta
bagaimana hal tersebut diidentifikasi, diukur, diklasifikasi dan dilaporkan.
 Menetapkan apakah sistem telah didesain untuk sesuai dengan kebijakan operasional dan
pelaporan, perencanaan, prosedur, hukum, dan peraturan yang berlaku.
 Melakukan tinjauan mengenai bagaimana aset dijaga, dan memverifikasi keberadaan aset
tersebut.

D. Jenis-jenis Kegiatan Audit Internal


Terdapat tiga jenis audit yang biasanya dilakukan, yaitu :
a. Audit keuangan, Audit keuangan memeriksa keandalan dan integritas catatan-catatan
akuntansi (baik informasi keuangan dan operasional).
b. Audit sistem informasi, Audit sistem informasi melakukan tinjauan atas pengendalian SIA
untuk menilai kesesuaiannya dengan kebijakan dan prosedur pengendalian serta efektivitas
dalam menjaga aset perusahaan
c. Audit operasional atau manajemen, Audit operasional atau manajemen berkaitan dengan
penggunaan secara ekonomis dan efisien sumber daya, serta pencapaian sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan.

Tinjauan Umum Audit

GAMBARAN UMUM PROSES AUDIT

Tujuan menyeluruh dari suatu audit laporan adalah untuk menyatakan pendapat apakah laporan
keuangan klien telah menyajikan secara wajar, dalam senua hal yang material sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).Prosess diagonostik untuk membuat pertimbangan
tentang akun yang mungkin mengandung salah saji yang material serta memperoleh bukti tentang
penyajian yang wajar dalam laporan keuangan melibatkan sejumlah langkah.

langkah pokok yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan audit laporan keuangan:

a. Memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industry


b. Mengindefikasi asersi laporan keuangan yang relevan
c. Membuat keputusan tentang jumlah yang material bagi para pengguna laporan keuangan
d. Membuat keputusan tentang komponen risiko audit

Pendekatan Audit Berdasarkan Risiko (The Risk-Based Audit Approach!

Pendekatan audit ini merupakan pendekatan yang paling sering digunakan oleh organisasi. Risk based
audit adalah metodologi pemeriksaan yang dipergunakan untuk memberikan jaminan bahwa risiko
telah dikelola sesuai dengan selera risiko yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan.

Dalam melakukan Risk-Based Audit terdapat tiga tahapan utama, yaitu melakukan asesmen terhadap
maturitas risiko, membuat perencanaan audit, dan melaksanakan audit.

Assessmen Maturitas Risiko

Dilakukan untuk melihat secara umum sejauh apa manajemen telah menentukan, melakukan asesmen,
memitigasi dan memonitor risiko. Dengan adanya asesmen ini, maka kita dapat melihat reliability atau
keandalan dari register risiko yang sudah kita miliki sebagai dasar perencanaan audit.

Membuat Perencanaan Audit

Perencanaan audit dilakukan untuk membuat daftar rencana kegiatan audit yang akan dijalankan dalam
rentang waktu yang ditentukan. Pada saat perencanaan, hal pertama yang harus ditentukan adalah
mengidentifikasi respons dan proses manajemen risiko yang telah dilakukan organisasi untuk
mengelola key risks atau risiko-risiko utama organisasi tersebut. Jika organisasi memiliki jumlah risiko
yang besar, maka risiko-risiko tersebut dapat dikategorisasikan dan diprioritaskan.

4. Keamanan informasi merupakan perlindungan informasi dari berbagai ancaman agar menjamin
kelanjutan proses bisnis, mengurangi risiko bisnis, dan meningkatkan return of investment (ROI)
serta peluang bisnis (Chaeikar, etc., 2012).

1. Ancaman dari luar sistem: Ancaman alam.


2. Ancaman dari dalam sistem: Ancaman manusia.
Ancaman Alam

Yang termasuk dalam kategori ancaman alam terdiri atas:


 Ancaman air, seperti: Banjir, Tsunami, Intrusi air laut, kelembaban tinggi, badai,
pencairan salju
 Ancaman Tanah, seperti: Longsor, Gempa bumi, gunung meletus
 Ancaman Alam lain, seperti: Kebakaran hutan, Petir, tornado, angin ribut
 Ancaman Manusia

Yang dapat dikategorikan sebagai ancaman manusia, diantaranya adalah:


 Malicious code
 Virus, Logic bombs, Trojan horse, Worm, active contents, Countermeasures
 Social engineering
Kebijakan keamanan adalah sebuah perencanaan, proses, standar, dan petunjuk yang
didokumentasikan dengan baik, yang dibutuhkan untuk memenuhi keamanan informasi pada
suatu organisasi.
5. Di pertengahan tahun 1960, muncul konsep Sistem Informasi Manajemen sejalan dengan
kebutuhan untuk menyediakan informasi bagi para manajer.
Dua orang profesor dari MIT, yaitu G. Anthony Gorry dan Michael S. Scott-Morton, meyakini
bahwa sistem informasi yang terpusat pada satu permasalahan dan ditangani oleh satu orang
manajer akan
memberikan sistem pendukung yang lebih baik yang diterbitkan pada 1971
Model-model Sistem Pendukung Keputusan (DSS)
1. Model Iconik (skala)
Model Iconik (skala) merupakan model paling tidak abstrak, replika fisik dari sebuah sistem
berdasarkan pada skala yang lebih kecil dari yang aslinya. Model iconik juga dapat dibuat
dalam bentuk tiga dimensi yang biasa dikatakan sebagai maket. Foto dan graphical user
interface(GUI) merupakan model iconik yang bentuknya dua dimensi.

2. Model Analog
Model analog merupakan model yang tidak mirip dengan sistem aslinya. Akan tetapi
berkarakteristik sama seperti aslinya. Model ini lebih abstrak dari model iconic dan merupakan
representasi simbolis dari kenyataan. Model analog biasanya menggunakan diagram/char dua
dimensi/
Contoh:
Chart organisasi yang memuat struktur organisasi.
Sebuah peta dimana terdapat warna yang berbeda menunjukkan obyek yang berbeda misalnya
daratan rendah dan daratan tinggi.
Cetak biru (blue print) dari sebuah rumah atau mesin.
3. Model Matematika
Model matematika merupakan model yang digunakan untuk masalah yang lebih kompleks dan
sulit untuk dihadapi. Pada model ini digunakan perhitungan numerik dengan model matematis
atau model quantitatif yang lain. Atribut-atribut dinyatakan dengan variabel-variabel, dan
aktivitas-aktivitas dinyatakan dengan fungsi matematika yang menjelaskan hubungan antar
variabel-variabel tersebut.

Anda mungkin juga menyukai