Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PERTEMUAN 2

Nama mahasiswa : Vita Syofiana


NIM : G2A220058

1. Berilah analisis pada Tabel 1 berikut ini

Tabel 1. Hubungan merokok dengan kanker paru

Penelitian menggunakan desain cross sectional

Kanker paru
Status merokok Kanker paru Tidak Kanker paru Total
N % n % n %
Merokok 70 70,0 30 30,0 100 100,0
Tidak merokok 30 15,0 170 85,0 200 100,0
Jumlah 100 33,3 200 66,7 300 100,0

Pada Tabel 1 menunjukkan bawah dari 100 pasien yang merokok, sebanyak 70 pasien
(70,0%) mengalami kanker paru. Dari 200 pasien yang tidak merokok, sebanyak 30 pasien
(15,0%) mengalami kanker paru. Dari data tersebut terlihat ada hubungan antara status merokok
dengan kanker paru.

2. Berilah analisis pada Tabel 2 berikut ini

Tabel 2. Hubungan merokok dengan kanker paru

Disain penelitian menggunakan kasus kontrol

Kanker paru
Status merokok Kasus : Kontrol : Total
Kanker paru Tidak Kanker paru
N % n % n %
Merokok 70 70,0 20 20,0 90 90,0
Tidak merokok 30 30,0 80 80,0 110 110,0
Jumlah 100 100,0 100 100,0 200 200,0

Pada Tabel 2 terlihat bahwa dari 100 orang penderita kanker paru, terdapat 70 orang
(70,0%) yang merokok. Sedangkan dari 100 pasien yang tidak menderita kanker paru sebanyak
20 orang (20,0%) yang merokok.
3. Bedakan histogram dan diagram batang
a). Buat satu contoh histogram dengan deskripsinya dari suatu jurnal atau sumber pustaka lain

Tabel 5
Distribusi Frekwensi Variabel Penilaian Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah Dasar
Frekuensi Frekuen
Kelas Absolut si Relatif
N Interval
o (Fa) (Fr)
1 51,17 - 55,17 15 50,00
2 55,18 - 59,18 9 30,00
3 59,19 - 63,19 3 10,00
4 63,20 - 67,20 2 6,67
5 67,21 - 71,21 1 3,33
Jumla 30 100%
h

Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi di atas dari 30 Sekolah Dasar, ternyata
sebanyak 15 Sekolah Dasar (50%) dengan kelas interval 51,17 - 55,17, kemudian sebanyak 9
Sekolah Dasar (30%) dengan kelas interval 55,18 - 59,18, lalu sebanyak 3 Sekolah Dasar
(10%) dengan kelas interval 59,19 - 63,19, sedangkan sebanyak 2 Sekolah Dasar (6,67%)
dengan kelas interval 63,20 - 67,20 dan sisanya ada 1 Sekolah Dasar Negeri lagi (3,33%)
dengan kelas interval 67,21 - 71,21. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram berikut :

Histogram 4. Distribusi Frekwensi Variabel Penilaian Pelaksanaan Usaha Kesehatan


Sekolah Dasar

Sumber :
Rosmaneli, Yaslindo, Kibadra. (2019). Penilaian Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah Dasar
Di Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal Menssana, Volume 4, Nomor 1, Mei, 2019.
b). Buat satu contoh diagram batang dengan deskripsinya dari suatu jurnal atau sumber pustaka
lain.
Tabel 2. Persentase jenis antibiotik

No. Jenis antibiotik Jumlah Persentase


pasien (%)
1 Cefadroxil 60 60
2 Amoxicillin 36 36
3 Eritromisin 3 3
4 Tmp dan smz 1 1
Total 100 100

Persentase(%) Jenis Antibiotik


70
60
50
40
30
20 Persentase(%)
10
0

Gambar 3. Diagram batang Persentase jenis antibiotik


Pengobatan ISPA Diklinik Sint. Carolus Bengkulu untuk penggunaan antibiotik yang
paling banyak digunakan dari 100 pasien dengan diagnosa ISPA (infeksi saluran pernapasan
akut) adalah cefadroksil 60% amoxicilin 36% dan eritromisin 3%, kombinasi TMP
(trimetoprim) dan SMZ (sulfametoksazol) 1%. Cefadroxil banyak digunakan karena obat ini
sebagai obat pilihan kedua infeksi saluran pernapasan yang tidak begitu parah jika ada alergi
golongan penisilin.

Sumber :
Setya Enti Rikomah, Devi Novia, Septiana Rahma. (2018). Gambaran Penggunaan Antibiotik
Pada Pasien Pediatri Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa) Di Klinik Sint. Carolus Bengkulu.
Jurnal Ilmiah Manuntung, 4(1), 28-35, 2018.

Anda mungkin juga menyukai