“ UNTUK KEADILAN“
SURAT TUNTUTAN
Reg. Perkara No : PDM-1164/BA/EPO/10/2019
Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Banyuasin dengan memperhatikan hasil Pemeriksaan
Sidang dalam perkara atas nama Terdakwa :
Nama Lengkap : AHMAD SAIPUL SYAH Bin TEGUH
Tempat Lahir : Gasing Laut (Banyuasin)
Umur / Tanggal Lahir : 24 Tahun / 08 November 1994
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indoneisa
Tempat Tinggal : RT. 12 RW. 03 Kelurahan Kedondong Raye Kecamatan
Banyuasin III Kabupaten Banyuasin Propinsi Sumatera
Selatan
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMP (tamat)
1.2. DAVID RIANSYAH Bin RUSDIANTO, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi membenarkan seluruh keterangan yang diberikan kepada Penyidik
- Bahwa benar kejadian tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 25 April 2019 sekira pukul 17.00
wib bertempat di bedeng teman dari saksi yang beralamat di Pasar Pangkalan Balai Kecamatan
Banyuasin III Kabupaten Banyuasin
- Bahwa benar kejadian tersebut bermula pada hari Kamis tanggal 25 April 2019 sekira pukul 16.30
Wib saat itu saksi M. Yusuf Bin Iskandar datang ke bedeng milik temannya yaitu saksi dan sdr. Adi
Saputra Bin Rasman bersama dengan pacar dari saksi yang mana bedeng tempat tinggal saksi
dan sdr. Adi Saputra Bin Rasman tersebut dekat dengan rumah dari mantan pacar saksi M. Yusuf
Bin Iskandar dan sesampainya saksi di bedeng saksi dan sdr. Adi Saputra Bin Rasman, saksi
kemudian langsung bercerita antara saksi M. Yusuf Bin Iskandar, pacar saksi M. Yusuf Bin
Iskandar serta sdr. Adi Saputra Bin Rasman
- Bahwa benar ketika sedang bercerita dengan saksi dan sdr. Adi Saputra Bin Rasman, saksi
kemudian melihat pacar dari saksi langsung menghampiri saksi M. Yusuf Bin Iskandar dan
langsung marah kepada saksi M. Yusuf Bin Iskandar dikarenakan mantan pacarnya tersebut tidak
senang saksi M. Yusuf Bin Iskandar datang ke bedeng itu dan tidak puas memarahi saksi saksi M.
Yusuf Bin Iskandar, mantan pacar dari saksi tersebut kemudian memarahi pula pacar dari saksi
saksi M. Yusuf Bin Iskandar
- Bahwa benar mendengar adanya keributan, saksi saksi M. Yusuf Bin Iskandar kemudian ditegur
oleh terdakwa dengan emosi dan mengatakan kepada saksi saksi M. Yusuf Bin Iskandar “suf,
larilah kau dari kosan ini, ngapo kau nak buat rebut disini, aku dak pernah selamo ini ikut campur
urusan kau, kagek kau kutujah”. Mendengar hal itu, saksi saksi M. Yusuf Bin Iskandar kemudian
mengatakan kepada terdakwa “ngapo aku nak belari dari sini, tempat kau bukan, yang tuan
kontrakan bae idak ngusir aku” dan dijawab oleh terdakwa “na kau ni jawab pulok, kagek aku
tujah nian”
- Bahwa benar setelah mendengar hal tersebut kemudian saksi saksi M. Yusuf Bin Iskandar diam
dan dikarenakan kesal dengan saksi saksi M. Yusuf Bin Iskandar yang tidak juga pergi dari tempat
tersebut terdakwa kemudian mengatakan kembali “na kau ni dak jugo belari dari sini” dan
dijawab kembali oleh saksi saksi M. Yusuf Bin Iskandar “ngapo aku nak belari, urusan aku nak
main disini, bukan hak kau melarang aku main disini”.
- Bahwa benar setelah mendengar ucapan dari saksi saksi M. Yusuf Bin Iskandar tersebut,
terdakwa kemudian langsung mendatangi saksi saksi M. Yusuf Bin Iskandar dengan membawa 1
(satu) bilah pisau dan ketika berhadapan, terdakwa langsung memukul saksi saksi M. Yusuf Bin
Iskandar dengan tangan kanannya kearah bibir bagian kanan sehingga saksi terduduk dilantai.
- Bahwa benar ketika saksi saksi M. Yusuf Bin Iskandar terduduk di lantai tersebut, saksi kemudian
melihat terdakwa mengayunkan pisau yang telah dipegangnya kearah kepala dari saksi M. Yusuf
Bin Iskandar yang mengakibatkan saksi mengakibatkan luka pada bagian kepala dan setelah itu
saksi dan sdr. Adi Saputra Bin Rasman kemudian melerai keributan tersebut dan selanjutnya
meminta kepada saksi M. Yusuf Bin Iskandar beserta dengan pacarnya untuk pergi dari bedeng
tersebut dan setelah itu saksi melihat saksi M. Yusuf Bin Iskandar beserta dengan pacarnya pergi
dari tempat itu
- Bahwa akibat perbuatan dari terdakwa tersebut, saksi M. Yusuf Bin Iskandar mengalami luka
akibat terkena pisau yang dibawa oleh terdakwa
Atas keterangan saksi dibantah oleh terdakwa mengenai bahwa terdakwa ketika mendatangi
saksi, tidak dengan membawa pisau dan luka yang ada di kepala saksi tersebut dikarenakan
terantuk pada saklar lampu
II. SURAT :
Adapun alat bukti surat yang diajukan dalam persidangan ini untuk memperkuat pembuktian
adalah:
Visum Et Repertum dari UPT Puskesmas Pangkalan Balai Nomor : 441/101/Kes/V/2019 Tanggal 02
Mei 2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Hj. Reviyani Nip. 19770605 201001 2 007, setelah
dilakukan pemeriksaan terhadap saksi M. Yusuf Bin Iskandar ditemukan:
1. Tampak Vulnus Laceratum (ruka robek) di region pariental (kepala bagian atas) dengan ukuran 1,4 x
0,5 x 0,1 cm
Dengan kesimpulan :
Penderita mengalami trauma berupa luka robek beraturan didaerah kepala bagian atas dengan
ukuran ± 1,4 x 0,5 x 0,1 cm disebabkan oleh benda tajam
2. Berita Acara Penerimaan dan Penelitian Tersangka yang dibuat dan ditanda tangani oleh terdakwa
pada hari Senin tanggal 01 Oktober 2018.
3. Semua Berita Acara dan surat-surat lain yang sah sebagaimana termuat dalam Berkas Perkara
No.Pol : BP/33/V/2019/Res. 1.6/RESKRIM tanggal 15 Mei 2019 dari Kepolisian Resort Banyuasin
untuk atas nama terdakwa AHMAD SAIPUL SYAH Bin TEGUH
III. PETUNJUK :
Sesuai dengan ketentuan pasal 188 ayat (1) KUHAP, bahwa yang dimaksud dengan petunjuk sebagai alat
bukti adalah perbuatan, kejadian atau keadaan karena persesuaiannya, baik antara yang satu dengan
yang lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak
pidana itu sendiri dan siapa pelakunya.
Selanjutnya dalam pasal 188 ayat (2) KUHAP dinyatakan bahwa petunjuk sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) hanya dapat diperoleh dari :
- Keterangan saksi.
- Surat.
- Keterangan terdakwa.
Kemudian ayat (3) dinyatakan bahwa penilaian atas kekuatan pembuktian dari suatu petunjuk dalam
setiap keadaan tertentu dilakukan oleh Hakim dengan arif lagi bijaksana, setelah ia mengadakan
pemeriksaan dengan penuh kecermatan dan keseksamaan berdasarkan hati nuraninya.
Bahwa petunjuk merupakan suatu isyarat yang dapat ditarik dari suatu perbuatan, kejadian atau
keadaan dimana isyarat itu mempunyai persesuain antara yang satu dengan yang lainya dan isyarat itu
mempunyai persesuain dengan tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa itu sendiri, dan dari isyarat
tersebut melahirkan atau mewujudkan suatu petunjuk yang akhirnya membentuk suatu kenyataan
terjadinya suatu tindak Pidana dan terdakwalah pelakunya. (M. Yahya Harahap,SH, Pembahasan dan
Permasalahan KUHAP, Hal, 313).
Bahwa dari keterangan saksi-saksi, pengakuan dan keterangan terdakwa serta barang bukti yang
diajukan ke persidangan diperoleh keterangan-keterangan yang satu sama lain saling bersesuaian
bahwa benar terdakwa melakukan perbuatan sebagaimana yang didakwakan dalam dakwaan
alternatif, oleh karena itu dapat dijadikan alat bukti petunjuk guna memperkuat pembuktian atas
perbuatan terdakwa.
Bahwa antara keterangan saksi yaitu Saksi M. Yusuf Bin Iskandar dan saksi David Riansyah Bin
Rusdianto telah saling bersesuaian satu dengan yang lainnya atas perbuatan yang dilakukan oleh
terdakwa secara Proporsional dan objektif baik mengenai cara, waktu dan tempat terjadinya tindak
pidana, maka ini telah menunjukan atau membuktikan bahwa benar tindak pidana sebagaiman cara,
waktu dan tempat yang kami uraikan dalam surat dakwaan telah dapat dibuktikan dan perbuatan
terdakwa dapat dibuktikan secara sah dan meyakinkan bersalah (Beyond a Reasonable Doubt)
melakukan tindak pidana.
Keterangan Terdakwa :
AHMAD SAIPUL SYAH Bin TEGUH, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa terdakwa membenarkan keterangan yang diberikannya kepada Penyidik
- Bahwa kejadian tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 25 April 2019 sekira pukul 17.00 wib
bertempat di bedeng teman dari saksi yang beralamat di Pasar Pangkalan Balai Kecamatan
Banyuasin III Kabupaten Banyuasin
- Bahwa bermula pada hari Kamis tanggal 25 April 2019 sekira pukul 16.40 Wib saat itu terdakwa
yang baru saja pulang dari bekerja kemudian mendengar adanya keributan, terdakwa bertanya
kepada istrinya “ngapo rame-rame” dan dijawab oleh istri terdakwa bahwa saksi M. Yusuf Bin
Iskandar datang ke bedeng temannya yang berada tidak jauh dari rumah terdakwa bersama dengan
pacarnya dan melihat hal tersebut, mantan pacar dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar yakni adik ipar
dari terdakwa langsung mendatangi saksi M. Yusuf Bin Iskandar dan terjadilah ribut mulut dengan
saksi M. Yusuf Bin Iskandar dan pacarnya tersebut.
- Bahwa selanjutnya terdakwa emosi dan mengatakan kepada saksi M. Yusuf Bin Iskandar “suf, larilah
kau dari kosan ini, ngapo kau nak buat rebut disini, aku dak pernah selamo ini ikut campur urusan
kau, kagek kau kutujah”. Mendengar hal itu, saksi M. Yusuf kemudian mengatakan kepada terdakwa
“ngapo aku nak belari dari sini, tempat kau bukan, yang tuan kontrakan bae idak ngusir aku” dan
dijawab oleh terdakwa “na kau ni jawab pulok, kagek aku tujah nian”
- Bahwa setelah mendengar hal tersebut saksi M. Yusuf Bin Iskandar hanya diam. Kesal dengan saksi
M. Yusuf Bin Iskandar yang tidak juga pergi dari tempat tersebut terdakwa kemudian mengatakan
kembali “na kau ni dak jugo belari dari sini” dan dijawab kembali oleh saksi M. Yusuf Bin Iskandar
“ngapo aku nak belari, urusan aku nak main disini, bukan hak kau melarang aku main disini”. Kesal
dengan ucapan dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar, terdakwa kemudian langsung mendatangi saksi M.
Yusuf Bin Iskandar dan memukul saksi M. Yusuf dengan tangan kanannya kearah bibir bagian kanan
dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar dan mendorong saksi M. Yusuf Bin Iskandar hingga terduduk
dilantai.
- Bahwa melihat hal tersebut teman dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar yaitu saksi David Riansyah Bin
Rusdianto dan sdr. Adi Saputra Bin Rasman kemudian melerai keributan tersebut dan meminta
kepada saksi M. Yusuf Bin Iskandar pergi dari bedeng itu dan selanjutnya saksi M. Yusuf Bin Iskandar
pergi dari bedeng tersebut
- Bahwa terdakwa ketika mendatangi saksi M. Yusuf Bin Iskandar tidak membawa senjata tajam
- Bahwa luka yang ada dikepala saksi M. Yusuf Bin Iskandar tersebut akibat dari terbenturnya kepala
saksi M. Yusuf Bin Iskandar dengan kontak lampu ketika saksi M. Yusuf Bin Iskandar akan berdiri
- Bahwa saksi tidak senang dengan kedatangan saksi M. Yusuf Bin Iskandar ke rumah temannya
tersebut dikarenakan saksi M. Yusuf Bin Iskandar pernah membawa lari mantan pacarnya yang
merupakan adik ipar terdakwa sedangkan adik ipar dari terdakwa tersebut masih anak-anak
dibawah umur
- Bahwa terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi
V. ANALISA YURIDIS
Oleh karena unsur-unsur dari dakwaan kesatu Pasal 351 Ayat (1) KUHPidana telah dapat kami buktikan
secara sah menurut keyakinan dan undang-undang, maka terdakwa Ahmad Syaipul Syah Bin Teguh
telah terbukti melakukan tindak pidana dan harus dihukum.
Selanjutnya untuk menentukan apakah terdakwa dapat dipersalahkan atau dijatuhi hukuman pidana
atas perbuatannya tersebut maka perlu ditinjau tentang pertanggung jawaban pidana. Dari hasil
pemeriksaan di persidangan membuktikan bahwa tidak ada hal-hal yang dapat melepaskan terdakwa
dari pertanggungjawaban pidana, baik alasan pembenar maupun alasan pemaaf.
Bahwa dalam perkara ini terdakwa telah melakukan Tindak pidana yang diperbuatnya sendiri dan ia
harus dijatuhi hukuman atas perbuatan yang telah dilakukannya tersebut, hal itu selaras dengan
pendapat bahwa seseorang hanya dapat dihukum karena suatu peristiwa pidana yang telah
diperbuatnya sendiri maka ia harus bertanggung jawab atas perbuatan pidana yang diperbuatnya
tersebut secara hukum (Utrecht, Hukum Pidana, Hal 254). Dan sesuai pula dengan asas-asas pidana
yaitu ”tidak ada pidana tanpa adanya kesalahan, maka untuk itu terdakwa harus dijatuhi pidana atas
kesalahannya.
Berdasarkan uraian fakta-fakta tersebut diatas, maka keseluruhan unsur-unsur pasal dakwaan kami
yaitu Pasal 351 Ayat (1) KUHP telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum, oleh karena
itu terdakwa Ahmad Syaipul Syah Bin Teguh harus mempertanggung jawabkan perbuatan pidana yang
dilakukannya “barang siapa, melakukan penganiayaan”.
Mengingat ketentuan Pasal 183 KUHAP yang menentukan tentang Prinsip Minimum Pembuktian, maka
dalam perkara ini telah diperoleh minimal 2 (dua) alat bukti yang sah, yaitu alat bukti keterangan saksi
dan keterangan Terdakwa. Kedua jenis alat bukti tersebut saling bersesuaian dan mendukung satu
sama lain serta telah memenuhi persyaratan sebagai alat bukti yang sah sebagaimana ditentukan oleh
peraturan perundang-undangan. Dengan demikian, kami merasa bahwa kedua alat bukti tersebut akan
dapat menambah keyakinan Majelis Hakim Yang Terhormat tentang tindak pidana yang telah dilakukan
terdakwa.
Sebelum kami sampai kepada tuntutan pidana atas diri terdakwa, perkenankanlah kami
mengemukakan hal-hal yang kami jadikan pertimbangan dalam mengajukan tuntutan pidana, yaitu:
Berdasarkan uraian dimaksud kami Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini, berdasarkan Undang-
undang yang bersangkutan :
MENUNTUT
Supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pangkalan Balai yang memeriksa dan mengadili perkara ini
memutuskan :
1. Menyatakan terdakwa AHMAD SYAIPUL SYAH Bin TEGUH terbukti bersalah melakukan tindak
pidana Penganiayaan sebagaimana diatur dalam pasal 351 Ayat (1) KUHP dalam surat dakwaan
ketiga.
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa AHMAD SYAIPUL SYAH Bin TEGUH dengan pidana
penjara selama 1 (satu) Tahun dan 6 (enam) Bulan dipotong masa tahanan sementara dengan
perintah tetap ditahan
3. Menetapkan kepada terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,- (dua rupiah)
Demikian tuntutan pidana ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang hari ini Rabu Tanggal 16
Oktober 2019
JAKSA PENUNTUT UMUM