Anda di halaman 1dari 10

KEJAKSAAN NEGERI BANYUASIN P-42

“ UNTUK KEADILAN“
SURAT TUNTUTAN
Reg. Perkara No : PDM-1164/BA/EPO/10/2019

Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Banyuasin dengan memperhatikan hasil Pemeriksaan
Sidang dalam perkara atas nama Terdakwa :
Nama Lengkap : AHMAD SAIPUL SYAH Bin TEGUH
Tempat Lahir : Gasing Laut (Banyuasin)
Umur / Tanggal Lahir : 24 Tahun / 08 November 1994
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indoneisa
Tempat Tinggal : RT. 12 RW. 03 Kelurahan Kedondong Raye Kecamatan
Banyuasin III Kabupaten Banyuasin Propinsi Sumatera
Selatan
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMP (tamat)

----------Berdasarkan Surat Pelimpahan Perkara Acara Pemeriksaan Biasa Nomor B-


2727/N.6.19.6/EPO/11/2018 tanggal 15 November 2018, terdakwa dihadapkan ke persidangan
dengan Dakwaan Alternatif yaitu kesatu melanggar Pasal 338 Jo Pasal 53 Ayat (1) KUHP atau kedua
melanggar Pasal 351 ayat (2) KUHP atau ketiga melanggar Pasal 351 Ayat (1) KUHPSebagai berikut : --
KESATU
----------Bahwa ia terdakwa Ahmad Saipul Syah Bin Teguh pada hari Kamis tanggal 25 April 2019
sekira pukul 17.00 wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam Tahun 2019, bertempat di
bedeng teman dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar yang beralamat di Pasar Pangkalan Balai Kecamatan
Banyuasin III Kabupaten Banyuasin, atau pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah
hukum Pengadilan Negeri Pangkalan Balai yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara
ini, telah melakukan percobaan merampas nyawa orang lain yang mana perbuatan tersebut tidak
selesai bukan semata-mata disebabkan karena kehendaknya sendiri yang mana perbuatan
tersebut dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :-------------------------------------------------
---------- Bermula pada hari Kamis tanggal 25 April 2019 sekira pukul 16.30 Wib saat itu saksi M. Yusuf
Bin Iskandar pergi dari rumahnya dengan tujuan hendak ke bedeng milik temannya yaitu saksi David
Riansyah Bin Rusdianto dan saksi Adi Saputra Bin Rasman sekaligus ingin bertemu dengan pacarnya
yang merupakan adik ipar dari terdakwa dan pemilik dari bedeng tempat saksi David Riansyah Bin
Rusdianto dan saksi Adi Saputra Bin Rasman tinggal. Sesampainya saksi di tempat tersebut, saksi M.
Yusuf Bin Iskandar kemudian bertemu dengan saksi David Riansyah Bin Rusdianto dan saksi Adi
Saputra Bin Rasman dan tidak lama kemudian pacar dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar langsung
menghampiri saksi M. Yusuf Bin Iskandar dan bercerita bersama dengan saksi David Riansyah Bin
Rusdianto dan saksi Adi Saputra Bin Rasman. Ketika sedang bercerita bersama dengan saksi David
Riansyah Bin Rusdianto, saksi Adi Saputra Bin Rasman dan pacarnya kemudian saksi M. Yusuf Bin
Iskandar didatangi oleh mantan pacar dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar yang rumahnya tidak jauh dari
bedeng tersebut dan setelah bertemu, mantan pacar dari terdakwa langsung marah kepada saksi M.
Yusuf Bin Iskandar dikarenakan mantan pacarnya tersebut tidak senang saksi datang ke bedeng
tersebut tidak puas memarahi saksi M. Yusuf Bin Iskandar, mantan pacar dari saksi M. Yusuf Bin
Iskandar tersebut kemudian memarahi pula pacar dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar. Mendengar
adanya keributan, terdakwa bertanya kepada istrinya “ngapo rame-rame” dan dijawab oleh istri
terdakwa bahwa mantan pacar dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar datang ke bendeng milik keluarga
terdakwa dan marah dengan saksi M. Yusuf Bin Iskandar dan pacarnya yang merupakan adik ipar dari
terdakwa. Tidak senang dengan apa yang dilakukan oleh mantan pacar dari saksi M. Yusuf Bin
Iskandar selanjutnya terdakwa emosi dan mengatakan kepada saksi M. Yusuf Bin Iskandar “suf,
larilah kau dari kosan ini, ngapo kau nak buat rebut disini, aku dak pernah selamo ini ikut campur
urusan kau, kagek kau kutujah”. Mendengar hal itu, saksi M. Yusuf kemudian mengatakan kepada
terdakwa “ngapo aku nak belari dari sini, tempat kau bukan, yang tuan kontrakan bae idak ngusir
aku” dan dijawab oleh terdakwa “na kau ni jawab pulok, kagek aku tujah nian” setelah mendengar
hal tersebut saksi M. Yusuf Bin Iskandar hanya diam. Kesal dengan saksi M. Yusuf Bin Iskandar yang
tidak juga pergi dari tempat tersebut terdakwa kemudian mengatakan kembali “na kau ni dak jugo
belari dari sini” dan dijawab kembali oleh saksi M. Yusuf Bin Iskandar “ngapo aku nak belari, urusan
aku nak main disini, bukan hak kau melarang aku main disini”. Kesal dengan ucapan dari saksi M.
Yusuf Bin Iskandar, terdakwa kemudian langsung mendatangi saksi M. Yusuf Bin Iskandar dan
memukul saksi M. Yusuf dengan tangan kanannya kearah bibir bagian kanan dari saksi M. Yusuf Bin
Iskandar sehingga saksi M. Yusuf Bin Iskandar terduduk dilantai. Melihat saksi M. Yusuf terduduk di
lantai, terdakwa kemudian melihat pisau yang diletakkan di meja yang berada didalam bedeng
tersebut dan selanjutnya mengarahkan pisau tersebut kearah kepala dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar
dan mengakibatkan luka pada bagian kepala dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar. Melihat hal tersebut
teman dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar yaitu saksi David Riansyah Bin Rusdianto dan saksi Adi Saputra
Bin Rasman kemudian melerai keributan tersebut dan meminta kepada saksi M. Yusuf Bin Iskandar
pergi dari bedeng itu dan selanjutnya saksi M. Yusuf Bin Iskandar pergi dari bedeng tersebut dan
kemudian melaporkannya ke Polres Banyuasin untuk diproses lebih lanjut------------------------------------
---------- Bahwa Hasil Visum Et Repertum dari UPT Puskesmas Pangkalan Balai Nomor :
441/101/Kes/V/2019 Tanggal 02 Mei 2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Hj. Reviyani Nip.
19770605 201001 2 007, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi M. Yusuf Bin Iskandar
ditemukan:
1. Tampak Vulnus Laceratum (ruka robek) di region pariental (kepala bagian atas) dengan ukuran
1,4 x 0,5 x 0,1 cm
Dengan kesimpulan :
Penderita mengalami trauma berupa luka robek beraturan didaerah kepala bagian atas dengan
ukuran ± 1,4 x 0,5 x 0,1 cm disebabkan oleh benda tajam-----------------------------------------------------------
---------- Perbuatan terdakwa tersebut diatur dan diancam pidana dalam Pasal 338 jo. Pasal 53 Ayat
(1) KUHP--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ATAU
KEDUA
----------Bahwa ia terdakwa Ahmad Saipul Syah Bin Teguh pada hari Kamis tanggal 25 April 2019
sekira pukul 17.00 wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam Tahun 2019, bertempat di
bedeng teman dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar yang beralamat di Pasar Pangkalan Balai Kecamatan
Banyuasin III Kabupaten Banyuasin, atau pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah
hukum Pengadilan Negeri Pangkalan Balai yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara
ini, telah melakukan Penganiayaan yang mengakibatkan luka berat, yang mana perbuatan tersebut
dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai
berikut :----------------------------------------------------------------------- Bermula pada hari Kamis tanggal 25
April 2019 sekira pukul 16.30 Wib saat itu saksi M. Yusuf Bin Iskandar pergi dari rumahnya dengan
tujuan hendak ke bedeng milik temannya yaitu saksi David Riansyah Bin Rusdianto dan saksi Adi
Saputra Bin Rasman sekaligus ingin bertemu dengan pacarnya yang merupakan adik ipar dari
terdakwa dan pemilik dari bedeng tempat saksi David Riansyah Bin Rusdianto dan saksi Adi Saputra
Bin Rasman tinggal. Sesampainya saksi di tempat tersebut, saksi M. Yusuf Bin Iskandar kemudian
bertemu dengan saksi David Riansyah Bin Rusdianto dan saksi Adi Saputra Bin Rasman dan tidak
lama kemudian pacar dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar langsung menghampiri saksi M. Yusuf Bin
Iskandar dan bercerita bersama dengan saksi David Riansyah Bin Rusdianto dan saksi Adi Saputra
Bin Rasman. Ketika sedang bercerita bersama dengan saksi David Riansyah Bin Rusdianto, saksi Adi
Saputra Bin Rasman dan pacarnya kemudian saksi M. Yusuf Bin Iskandar didatangi oleh mantan
pacar dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar yang rumahnya tidak jauh dari bedeng tersebut dan setelah
bertemu, mantan pacar dari terdakwa langsung marah kepada saksi M. Yusuf Bin Iskandar
dikarenakan mantan pacarnya tersebut tidak senang saksi datang ke bedeng tersebut tidak puas
memarahi saksi M. Yusuf Bin Iskandar, mantan pacar dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar tersebut
kemudian memarahi pula pacar dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar. Mendengar adanya keributan,
terdakwa bertanya kepada istrinya “ngapo rame-rame” dan dijawab oleh istri terdakwa bahwa
mantan pacar dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar datang ke bendeng milik keluarga terdakwa dan
marah dengan saksi M. Yusuf Bin Iskandar dan pacarnya yang merupakan adik ipar dari terdakwa.
Tidak senang dengan apa yang dilakukan oleh mantan pacar dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar
selanjutnya terdakwa emosi dan mengatakan kepada saksi M. Yusuf Bin Iskandar “suf, larilah kau
dari kosan ini, ngapo kau nak buat rebut disini, aku dak pernah selamo ini ikut campur urusan kau,
kagek kau kutujah”. Mendengar hal itu, saksi M. Yusuf kemudian mengatakan kepada terdakwa
“ngapo aku nak belari dari sini, tempat kau bukan, yang tuan kontrakan bae idak ngusir aku” dan
dijawab oleh terdakwa “na kau ni jawab pulok, kagek aku tujah nian” setelah mendengar hal
tersebut saksi M. Yusuf Bin Iskandar hanya diam. Kesal dengan saksi M. Yusuf Bin Iskandar yang
tidak juga pergi dari tempat tersebut terdakwa kemudian mengatakan kembali “na kau ni dak jugo
belari dari sini” dan dijawab kembali oleh saksi M. Yusuf Bin Iskandar “ngapo aku nak belari, urusan
aku nak main disini, bukan hak kau melarang aku main disini”. Kesal dengan ucapan dari saksi M.
Yusuf Bin Iskandar, terdakwa kemudian langsung mendatangi saksi M. Yusuf Bin Iskandar dan
memukul saksi M. Yusuf dengan tangan kanannya kearah bibir bagian kanan dari saksi M. Yusuf Bin
Iskandar sehingga saksi M. Yusuf Bin Iskandar terduduk dilantai. Melihat saksi M. Yusuf terduduk di
lantai, terdakwa kemudian melihat pisau yang diletakkan di meja yang berada didalam bedeng
tersebut dan selanjutnya mengarahkan pisau tersebut kearah kepala dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar
dan mengakibatkan luka pada bagian kepala dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar. Melihat hal tersebut
teman dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar yaitu saksi David Riansyah Bin Rusdianto dan saksi Adi
Saputra Bin Rasman kemudian melerai keributan tersebut dan meminta kepada saksi M. Yusuf Bin
Iskandar pergi dari bedeng itu dan selanjutnya saksi M. Yusuf Bin Iskandar pergi dari bedeng
tersebut dan kemudian melaporkannya ke Polres Banyuasin untuk diproses lebih lanjut-------
---------- Bahwa Hasil Visum Et Repertum dari UPT Puskesmas Pangkalan Balai Nomor :
441/101/Kes/V/2019 Tanggal 02 Mei 2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Hj. Reviyani Nip.
19770605 201001 2 007, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi M. Yusuf Bin Iskandar
ditemukan:
1. Tampak Vulnus Laceratum (ruka robek) di region pariental (kepala bagian atas) dengan ukuran
1,4 x 0,5 x 0,1 cm
Dengan kesimpulan :
Penderita mengalami trauma berupa luka robek beraturan didaerah kepala bagian atas dengan
ukuran ± 1,4 x 0,5 x 0,1 cm disebabkan oleh benda tajam-----------------------------------------------------------
---------- Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi M. Yusuf Bin Iskandar tidak dapat menjalankan
aktifitasnya sehari-hari dikarenakan rasa nyeri akibat luka sayat didaerah kepala, lebam pada bibir
bagian kanan selama kurang lebih 5 (lima) hari------------------------------------------------------------------------
---------- Perbuatan terdakwa tersebut diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 Ayat (2) KUHP------
ATAU
KETIGA
----------Bahwa ia terdakwa Ahmad Saipul Syah Bin Teguh pada hari Kamis tanggal 25 April 2019
sekira pukul 17.00 wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam Tahun 2019, bertempat di
bedeng teman dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar yang beralamat di Pasar Pangkalan Balai Kecamatan
Banyuasin III Kabupaten Banyuasin, atau pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah
hukum Pengadilan Negeri Pangkalan Balai yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara
ini, telah melakukan Penganiayaan, yang mana perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan
cara-cara sebagai berikut :--------------------------------------------------------------------------------------------------
---------- Bermula pada hari Kamis tanggal 25 April 2019 sekira pukul 16.30 Wib saat itu saksi M. Yusuf
Bin Iskandar pergi dari rumahnya dengan tujuan hendak ke bedeng milik temannya yaitu saksi David
Riansyah Bin Rusdianto dan saksi Adi Saputra Bin Rasman sekaligus ingin bertemu dengan pacarnya
yang merupakan adik ipar dari terdakwa dan pemilik dari bedeng tempat saksi David Riansyah Bin
Rusdianto dan saksi Adi Saputra Bin Rasman tinggal. Sesampainya saksi di tempat tersebut, saksi M.
Yusuf Bin Iskandar kemudian bertemu dengan saksi David Riansyah Bin Rusdianto dan saksi Adi
Saputra Bin Rasman dan tidak lama kemudian pacar dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar langsung
menghampiri saksi M. Yusuf Bin Iskandar dan bercerita bersama dengan saksi David Riansyah Bin
Rusdianto dan saksi Adi Saputra Bin Rasman. Ketika sedang bercerita bersama dengan saksi David
Riansyah Bin Rusdianto, saksi Adi Saputra Bin Rasman dan pacarnya kemudian saksi M. Yusuf Bin
Iskandar didatangi oleh mantan pacar dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar yang rumahnya tidak jauh dari
bedeng tersebut dan setelah bertemu, mantan pacar dari terdakwa langsung marah kepada saksi M.
Yusuf Bin Iskandar dikarenakan mantan pacarnya tersebut tidak senang saksi datang ke bedeng
tersebut tidak puas memarahi saksi M. Yusuf Bin Iskandar, mantan pacar dari saksi M. Yusuf Bin
Iskandar tersebut kemudian memarahi pula pacar dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar. Mendengar
adanya keributan, terdakwa bertanya kepada istrinya “ngapo rame-rame” dan dijawab oleh istri
terdakwa bahwa mantan pacar dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar datang ke bendeng milik keluarga
terdakwa dan marah dengan saksi M. Yusuf Bin Iskandar dan pacarnya yang merupakan adik ipar dari
terdakwa. Tidak senang dengan apa yang dilakukan oleh mantan pacar dari saksi M. Yusuf Bin
Iskandar selanjutnya terdakwa emosi dan mengatakan kepada saksi M. Yusuf Bin Iskandar “suf,
larilah kau dari kosan ini, ngapo kau nak buat rebut disini, aku dak pernah selamo ini ikut campur
urusan kau, kagek kau kutujah”. Mendengar hal itu, saksi M. Yusuf kemudian mengatakan kepada
terdakwa “ngapo aku nak belari dari sini, tempat kau bukan, yang tuan kontrakan bae idak ngusir
aku” dan dijawab oleh terdakwa “na kau ni jawab pulok, kagek aku tujah nian” setelah mendengar
hal tersebut saksi M. Yusuf Bin Iskandar hanya diam. Kesal dengan saksi M. Yusuf Bin Iskandar yang
tidak juga pergi dari tempat tersebut terdakwa kemudian mengatakan kembali “na kau ni dak jugo
belari dari sini” dan dijawab kembali oleh saksi M. Yusuf Bin Iskandar “ngapo aku nak belari, urusan
aku nak main disini, bukan hak kau melarang aku main disini”. Kesal dengan ucapan dari saksi M.
Yusuf Bin Iskandar, terdakwa kemudian langsung mendatangi saksi M. Yusuf Bin Iskandar dan
memukul saksi M. Yusuf dengan tangan kanannya kearah bibir bagian kanan dari saksi M. Yusuf Bin
Iskandar sehingga saksi M. Yusuf Bin Iskandar terduduk dilantai. Melihat saksi M. Yusuf terduduk di
lantai, terdakwa kemudian melihat pisau yang diletakkan di meja yang berada didalam bedeng
tersebut dan selanjutnya mengarahkan pisau tersebut kearah kepala dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar
dan mengakibatkan luka pada bagian kepala dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar. Melihat hal tersebut
teman dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar yaitu saksi David Riansyah Bin Rusdianto dan saksi Adi Saputra
Bin Rasman kemudian melerai keributan tersebut dan meminta kepada saksi M. Yusuf Bin Iskandar
pergi dari bedeng itu dan selanjutnya saksi M. Yusuf Bin Iskandar pergi dari bedeng tersebut dan
kemudian melaporkannya ke Polres Banyuasin untuk diproses lebih lanjut------------------------------------
---------- Bahwa Hasil Visum Et Repertum dari UPT Puskesmas Pangkalan Balai Nomor :
441/101/Kes/V/2019 Tanggal 02 Mei 2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Hj. Reviyani Nip.
19770605 201001 2 007, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi M. Yusuf Bin Iskandar
ditemukan:
1. Tampak Vulnus Laceratum (ruka robek) di region pariental (kepala bagian atas) dengan ukuran
1,4 x 0,5 x 0,1 cm
Dengan kesimpulan :
Penderita mengalami trauma berupa luka robek beraturan didaerah kepala bagian atas dengan
ukuran ± 1,4 x 0,5 x 0,1 cm disebabkan oleh benda tajam----------------------------------------------------------
---------- Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi M. Yusuf Bin Iskandar tidak dapat menjalankan
aktifitasnya sehari-hari dikarenakan rasa nyeri akibat luka sayat didaerah kepala, lebam pada bibir
bagian kanan selama kurang lebih 5 (lima)
hari---------------------------------------------------------------------------------- Perbuatan terdakwa tersebut
diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 Ayat (1) KUHP------
Fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan di persidangan secara berturut-turut berupa
keterangan saksi-saksi, surat, petunjuk, keterangan terdakwa yaitu :
I. Keterangan saksi-saksi :
1.1 M. YUSUF Bin ISKANDAR, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi membenarkan seluruh keterangan yang diberikan kepada Penyidik
- Bahwa benar kejadian tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 25 April 2019 sekira pukul 17.00
wib bertempat di bedeng teman dari saksi yang beralamat di Pasar Pangkalan Balai Kecamatan
Banyuasin III Kabupaten Banyuasin
- Bahwa benar kejadian tersebut bermula pada hari Kamis tanggal 25 April 2019 sekira pukul 16.30
Wib saat itu saksi pergi dari rumahnya dengan tujuan hendak ke bedeng milik temannya yaitu
sdr. David Riansyah Bin Rusdianto dan sdr. Adi Saputra Bin Rasman bersama dengan pacar dari
saksi yang mana bedeng tempat tinggal sdr. David Riansyah Bin Rusdianto dan sdr. Adi Saputra
Bin Rasman tersebut dekat dengan rumah dari mantan pacar saksi dan sesampainya saksi di
bedeng sdr. David Riansyah Bin Rusdianto dan sdr. Adi Saputra Bin Rasman, saksi kemudian
langsung bercerita antara saksi, pacar saksi serta sdr. David Riansyah Bin Rusdianto dan sdr. Adi
Saputra Bin Rasman
- Bahwa benar ketika sedang bercerita dengan sdr. David Riansyah Bin Rusdianto dan sdr. Adi
Saputra Bin Rasman, saksi kemudian melihat pacar dari saksi langsung menghampiri saksi dan
langsung marah kepada saksi dikarenakan mantan pacarnya tersebut tidak senang saksi datang
ke bedeng itu dan tidak puas memarahi saksi, mantan pacar dari saksi tersebut kemudian
memarahi pula pacar dari saksi
- Bahwa benar mendengar adanya keributan, saksi kemudian ditegur oleh terdakwa dengan emosi
dan mengatakan kepada saksi “suf, larilah kau dari kosan ini, ngapo kau nak buat rebut disini,
aku dak pernah selamo ini ikut campur urusan kau, kagek kau kutujah”. Mendengar hal itu, saksi
kemudian mengatakan kepada terdakwa “ngapo aku nak belari dari sini, tempat kau bukan, yang
tuan kontrakan bae idak ngusir aku” dan dijawab oleh terdakwa “na kau ni jawab pulok, kagek
aku tujah nian”
- Bahwa benar setelah mendengar hal tersebut kemudian saksi diam dan dikarenakan kesal
dengan saksi yang tidak juga pergi dari tempat tersebut terdakwa kemudian mengatakan
kembali “na kau ni dak jugo belari dari sini” dan dijawab kembali oleh saksi “ngapo aku nak
belari, urusan aku nak main disini, bukan hak kau melarang aku main disini”.
- Bahwa benar setelah mendengar ucapan dari saksi tersebut, terdakwa kemudian langsung
mendatangi saksi dengan membawa 1 (satu) bilah pisau dan ketika berhadapan, terdakwa
langsung memukul saksi tangan kanannya kearah bibir bagian kanan sehingga saksi terduduk
dilantai.
- Bahwa benar ketika saksi terduduk di lantai tersebut, saksi kemudian melihat terdakwa men
gayunkan pisau yang telah dipegangnya kearah kepala dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar yang
mengakibatkan saksi mengakibatkan luka pada bagian kepala.
- Bahwa benar melihat hal tersebut teman dari saksi sdr. David Riansyah Bin Rusdianto dan sdr.
Adi Saputra Bin Rasman kemudian melerai keributan tersebut dan meminta kepada saksi pergi
dari bedeng itu dan selanjutnya saksi pergi dari bedeng tersebut dan kemudian melaporkannya
ke Polres Banyuasin untuk diproses lebih lanjut
- Bahwa benar akibat dari perbuatan terdakwa, saksi mengalami luka robek beraturan didaerah
kepala bagian atas sesuai dengan hasil dari Visum Et Repertum dari UPT Puskesmas Pangkalan
Balai Nomor : 441/101/Kes/V/2019 Tanggal 02 Mei 2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr.
Hj. Reviyani Nip. 19770605 201001 2 007, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi M.
Yusuf Bin Iskandar ditemukan:
1. Tampak Vulnus Laceratum (ruka robek) di region pariental (kepala bagian atas) dengan
ukuran 1,4 x 0,5 x 0,1 cm
Dengan kesimpulan :
Penderita mengalami trauma berupa luka robek beraturan didaerah kepala bagian atas dengan
ukuran ± 1,4 x 0,5 x 0,1 cm disebabkan oleh benda tajam
Dan selain dari itu, akibat dari perbuatan terdakwa tersebut, saksi tidak dapat menjalankan
aktifitasnya sehari-hari dikarenakan rasa nyeri akibat luka sayat didaerah kepala, lebam pada
bibir bagian kanan selama kurang lebih 5 (lima) hari
Atas keterangan saksi dibantah oleh terdakwa mengenai bahwa terdakwa ketika mendatangi
saksi, tidak dengan membawa pisau dan luka yang ada di kepala saksi tersebut dikarenakan
terantuk pada saklar lampu

1.2. DAVID RIANSYAH Bin RUSDIANTO, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi membenarkan seluruh keterangan yang diberikan kepada Penyidik
- Bahwa benar kejadian tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 25 April 2019 sekira pukul 17.00
wib bertempat di bedeng teman dari saksi yang beralamat di Pasar Pangkalan Balai Kecamatan
Banyuasin III Kabupaten Banyuasin
- Bahwa benar kejadian tersebut bermula pada hari Kamis tanggal 25 April 2019 sekira pukul 16.30
Wib saat itu saksi M. Yusuf Bin Iskandar datang ke bedeng milik temannya yaitu saksi dan sdr. Adi
Saputra Bin Rasman bersama dengan pacar dari saksi yang mana bedeng tempat tinggal saksi
dan sdr. Adi Saputra Bin Rasman tersebut dekat dengan rumah dari mantan pacar saksi M. Yusuf
Bin Iskandar dan sesampainya saksi di bedeng saksi dan sdr. Adi Saputra Bin Rasman, saksi
kemudian langsung bercerita antara saksi M. Yusuf Bin Iskandar, pacar saksi M. Yusuf Bin
Iskandar serta sdr. Adi Saputra Bin Rasman
- Bahwa benar ketika sedang bercerita dengan saksi dan sdr. Adi Saputra Bin Rasman, saksi
kemudian melihat pacar dari saksi langsung menghampiri saksi M. Yusuf Bin Iskandar dan
langsung marah kepada saksi M. Yusuf Bin Iskandar dikarenakan mantan pacarnya tersebut tidak
senang saksi M. Yusuf Bin Iskandar datang ke bedeng itu dan tidak puas memarahi saksi saksi M.
Yusuf Bin Iskandar, mantan pacar dari saksi tersebut kemudian memarahi pula pacar dari saksi
saksi M. Yusuf Bin Iskandar
- Bahwa benar mendengar adanya keributan, saksi saksi M. Yusuf Bin Iskandar kemudian ditegur
oleh terdakwa dengan emosi dan mengatakan kepada saksi saksi M. Yusuf Bin Iskandar “suf,
larilah kau dari kosan ini, ngapo kau nak buat rebut disini, aku dak pernah selamo ini ikut campur
urusan kau, kagek kau kutujah”. Mendengar hal itu, saksi saksi M. Yusuf Bin Iskandar kemudian
mengatakan kepada terdakwa “ngapo aku nak belari dari sini, tempat kau bukan, yang tuan
kontrakan bae idak ngusir aku” dan dijawab oleh terdakwa “na kau ni jawab pulok, kagek aku
tujah nian”
- Bahwa benar setelah mendengar hal tersebut kemudian saksi saksi M. Yusuf Bin Iskandar diam
dan dikarenakan kesal dengan saksi saksi M. Yusuf Bin Iskandar yang tidak juga pergi dari tempat
tersebut terdakwa kemudian mengatakan kembali “na kau ni dak jugo belari dari sini” dan
dijawab kembali oleh saksi saksi M. Yusuf Bin Iskandar “ngapo aku nak belari, urusan aku nak
main disini, bukan hak kau melarang aku main disini”.
- Bahwa benar setelah mendengar ucapan dari saksi saksi M. Yusuf Bin Iskandar tersebut,
terdakwa kemudian langsung mendatangi saksi saksi M. Yusuf Bin Iskandar dengan membawa 1
(satu) bilah pisau dan ketika berhadapan, terdakwa langsung memukul saksi saksi M. Yusuf Bin
Iskandar dengan tangan kanannya kearah bibir bagian kanan sehingga saksi terduduk dilantai.
- Bahwa benar ketika saksi saksi M. Yusuf Bin Iskandar terduduk di lantai tersebut, saksi kemudian
melihat terdakwa mengayunkan pisau yang telah dipegangnya kearah kepala dari saksi M. Yusuf
Bin Iskandar yang mengakibatkan saksi mengakibatkan luka pada bagian kepala dan setelah itu
saksi dan sdr. Adi Saputra Bin Rasman kemudian melerai keributan tersebut dan selanjutnya
meminta kepada saksi M. Yusuf Bin Iskandar beserta dengan pacarnya untuk pergi dari bedeng
tersebut dan setelah itu saksi melihat saksi M. Yusuf Bin Iskandar beserta dengan pacarnya pergi
dari tempat itu
- Bahwa akibat perbuatan dari terdakwa tersebut, saksi M. Yusuf Bin Iskandar mengalami luka
akibat terkena pisau yang dibawa oleh terdakwa
Atas keterangan saksi dibantah oleh terdakwa mengenai bahwa terdakwa ketika mendatangi
saksi, tidak dengan membawa pisau dan luka yang ada di kepala saksi tersebut dikarenakan
terantuk pada saklar lampu

II. SURAT :
Adapun alat bukti surat yang diajukan dalam persidangan ini untuk memperkuat pembuktian
adalah:
Visum Et Repertum dari UPT Puskesmas Pangkalan Balai Nomor : 441/101/Kes/V/2019 Tanggal 02
Mei 2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Hj. Reviyani Nip. 19770605 201001 2 007, setelah
dilakukan pemeriksaan terhadap saksi M. Yusuf Bin Iskandar ditemukan:
1. Tampak Vulnus Laceratum (ruka robek) di region pariental (kepala bagian atas) dengan ukuran 1,4 x
0,5 x 0,1 cm
Dengan kesimpulan :
Penderita mengalami trauma berupa luka robek beraturan didaerah kepala bagian atas dengan
ukuran ± 1,4 x 0,5 x 0,1 cm disebabkan oleh benda tajam
2. Berita Acara Penerimaan dan Penelitian Tersangka yang dibuat dan ditanda tangani oleh terdakwa
pada hari Senin tanggal 01 Oktober 2018.
3. Semua Berita Acara dan surat-surat lain yang sah sebagaimana termuat dalam Berkas Perkara
No.Pol : BP/33/V/2019/Res. 1.6/RESKRIM tanggal 15 Mei 2019 dari Kepolisian Resort Banyuasin
untuk atas nama terdakwa AHMAD SAIPUL SYAH Bin TEGUH
III. PETUNJUK :
Sesuai dengan ketentuan pasal 188 ayat (1) KUHAP, bahwa yang dimaksud dengan petunjuk sebagai alat
bukti adalah perbuatan, kejadian atau keadaan karena persesuaiannya, baik antara yang satu dengan
yang lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak
pidana itu sendiri dan siapa pelakunya.
Selanjutnya dalam pasal 188 ayat (2) KUHAP dinyatakan bahwa petunjuk sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) hanya dapat diperoleh dari :
- Keterangan saksi.
- Surat.
- Keterangan terdakwa.
Kemudian ayat (3) dinyatakan bahwa penilaian atas kekuatan pembuktian dari suatu petunjuk dalam
setiap keadaan tertentu dilakukan oleh Hakim dengan arif lagi bijaksana, setelah ia mengadakan
pemeriksaan dengan penuh kecermatan dan keseksamaan berdasarkan hati nuraninya.
Bahwa petunjuk merupakan suatu isyarat yang dapat ditarik dari suatu perbuatan, kejadian atau
keadaan dimana isyarat itu mempunyai persesuain antara yang satu dengan yang lainya dan isyarat itu
mempunyai persesuain dengan tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa itu sendiri, dan dari isyarat
tersebut melahirkan atau mewujudkan suatu petunjuk yang akhirnya membentuk suatu kenyataan
terjadinya suatu tindak Pidana dan terdakwalah pelakunya. (M. Yahya Harahap,SH, Pembahasan dan
Permasalahan KUHAP, Hal, 313).
Bahwa dari keterangan saksi-saksi, pengakuan dan keterangan terdakwa serta barang bukti yang
diajukan ke persidangan diperoleh keterangan-keterangan yang satu sama lain saling bersesuaian
bahwa benar terdakwa melakukan perbuatan sebagaimana yang didakwakan dalam dakwaan
alternatif, oleh karena itu dapat dijadikan alat bukti petunjuk guna memperkuat pembuktian atas
perbuatan terdakwa.
Bahwa antara keterangan saksi yaitu Saksi M. Yusuf Bin Iskandar dan saksi David Riansyah Bin
Rusdianto telah saling bersesuaian satu dengan yang lainnya atas perbuatan yang dilakukan oleh
terdakwa secara Proporsional dan objektif baik mengenai cara, waktu dan tempat terjadinya tindak
pidana, maka ini telah menunjukan atau membuktikan bahwa benar tindak pidana sebagaiman cara,
waktu dan tempat yang kami uraikan dalam surat dakwaan telah dapat dibuktikan dan perbuatan
terdakwa dapat dibuktikan secara sah dan meyakinkan bersalah (Beyond a Reasonable Doubt)
melakukan tindak pidana.

Keterangan Terdakwa :
AHMAD SAIPUL SYAH Bin TEGUH, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa terdakwa membenarkan keterangan yang diberikannya kepada Penyidik
- Bahwa kejadian tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 25 April 2019 sekira pukul 17.00 wib
bertempat di bedeng teman dari saksi yang beralamat di Pasar Pangkalan Balai Kecamatan
Banyuasin III Kabupaten Banyuasin
- Bahwa bermula pada hari Kamis tanggal 25 April 2019 sekira pukul 16.40 Wib saat itu terdakwa
yang baru saja pulang dari bekerja kemudian mendengar adanya keributan, terdakwa bertanya
kepada istrinya “ngapo rame-rame” dan dijawab oleh istri terdakwa bahwa saksi M. Yusuf Bin
Iskandar datang ke bedeng temannya yang berada tidak jauh dari rumah terdakwa bersama dengan
pacarnya dan melihat hal tersebut, mantan pacar dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar yakni adik ipar
dari terdakwa langsung mendatangi saksi M. Yusuf Bin Iskandar dan terjadilah ribut mulut dengan
saksi M. Yusuf Bin Iskandar dan pacarnya tersebut.
- Bahwa selanjutnya terdakwa emosi dan mengatakan kepada saksi M. Yusuf Bin Iskandar “suf, larilah
kau dari kosan ini, ngapo kau nak buat rebut disini, aku dak pernah selamo ini ikut campur urusan
kau, kagek kau kutujah”. Mendengar hal itu, saksi M. Yusuf kemudian mengatakan kepada terdakwa
“ngapo aku nak belari dari sini, tempat kau bukan, yang tuan kontrakan bae idak ngusir aku” dan
dijawab oleh terdakwa “na kau ni jawab pulok, kagek aku tujah nian”
- Bahwa setelah mendengar hal tersebut saksi M. Yusuf Bin Iskandar hanya diam. Kesal dengan saksi
M. Yusuf Bin Iskandar yang tidak juga pergi dari tempat tersebut terdakwa kemudian mengatakan
kembali “na kau ni dak jugo belari dari sini” dan dijawab kembali oleh saksi M. Yusuf Bin Iskandar
“ngapo aku nak belari, urusan aku nak main disini, bukan hak kau melarang aku main disini”. Kesal
dengan ucapan dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar, terdakwa kemudian langsung mendatangi saksi M.
Yusuf Bin Iskandar dan memukul saksi M. Yusuf dengan tangan kanannya kearah bibir bagian kanan
dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar dan mendorong saksi M. Yusuf Bin Iskandar hingga terduduk
dilantai.
- Bahwa melihat hal tersebut teman dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar yaitu saksi David Riansyah Bin
Rusdianto dan sdr. Adi Saputra Bin Rasman kemudian melerai keributan tersebut dan meminta
kepada saksi M. Yusuf Bin Iskandar pergi dari bedeng itu dan selanjutnya saksi M. Yusuf Bin Iskandar
pergi dari bedeng tersebut
- Bahwa terdakwa ketika mendatangi saksi M. Yusuf Bin Iskandar tidak membawa senjata tajam
- Bahwa luka yang ada dikepala saksi M. Yusuf Bin Iskandar tersebut akibat dari terbenturnya kepala
saksi M. Yusuf Bin Iskandar dengan kontak lampu ketika saksi M. Yusuf Bin Iskandar akan berdiri
- Bahwa saksi tidak senang dengan kedatangan saksi M. Yusuf Bin Iskandar ke rumah temannya
tersebut dikarenakan saksi M. Yusuf Bin Iskandar pernah membawa lari mantan pacarnya yang
merupakan adik ipar terdakwa sedangkan adik ipar dari terdakwa tersebut masih anak-anak
dibawah umur
- Bahwa terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi

IV. BARANG BUKTI


Dalam perkara ini tidak ada barang bukti

V. ANALISA YURIDIS

Majelis Hakim yang kami hormati


Setelah kami kemukakan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan yang pada dasarnya merupakan
perwujudan dan ungkapan atau serangkaian perbuatan dari terdakwa sendiri dengan melahirkan suatu
fakta hukum, maka sampailah kami pada Analisa Yuridis yang memberikan pandangan tentang apakah
fakta-fakta yang kami kemukakan diatas dapat terbukti serta perbuatan apa yang telah dilakukan oleh
terdakwa
Bahwa untuk dapat dikatakan apakah terdakwa telah terbukti melanggar pasal yang didakwakan maka
perbuatan terdakwa harus pula memenuhi unsur-unsur dari pasal yang didakwakan.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan, maka sampailah kami kepada pembuktian
mengenai unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan. Selanjutnya kami buktikan unsur-unsur tindak
pidana yang didakwakan dengan pembahasan bahwa terhadap terdakwa telah didakwa melakukan
tindak pidana yang kami susun secara alternatif, maka kami akan membuktikan dakwaan yang kami
anggap terbukti yakni dakwaan ketiga melanggar Pasal 351 Ayat (1) KUHP, dengan unsur-unsur sebagai
berikut :
1. Barang siapa
2. Melakukan Penganiayaan

Ad. 1 Unsur “ Barang Siapa“


- Unsur barang siapa adalah setiap orang atau subjek hukum yang melakukan perbuatan yang
kepadanya dapat dimintakan pertanggung jawaban atas perbuatan yang dilakukannya ;
- Bahwa dalam pemeriksaan di persidangan terdakwa mengakui perbuatannya serta mampu
bertanggung jawab dan dari diri terdakwa tidak ada ditemukan alasan pembenar maupun pemaaf
yang sifatnya dapat menghapuskan perbuatan pidana yang dilakukannya, yang dalam hal ini
terdakwa adalah Ahmad Syaipul Syah Bin Teguh
- Bahwa terdakwa juga mengakui identitasnya sebagaimana yang terdapat dalam Surat Dakwaan
sehingga dengan demikian unsur ini telah terpenuhi dan terbukti.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan, yaitu dari keterangan saksi M. Yusuf Bin
Iskandar dan saksi David Riansyah Bin Rusdianto mengacu kepada terdakwa Ahmad Syaipul Syah Bin
Teguh yang ketika diajukan di persidangan dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani. Terdakwa
Ahmad Syaipul Syah Bin Teguh adalah sebagai Subjek atau pelaku perbuatan dalam perkara ini dengan
identitas lengkap sebagaimana disebutkan dalam awal tuntutan pidana ini dan orang yang dimaksud
adalah orang yang dihadapkan dalam persidangan ini sejak sidang pertama sampai dengan sekarang
ini.

Ad.2 Unsur “Melakukan Penganiayaan”


Dalam Kamus Bahasa Indonesia (W.J.S Poerwadarminta 1994:48) mengatakan bahwa penganiayaan
adalah perlakuan sewenang-wenang(penyiksaan, penindasan, dan sebagainya).
Ilmu pengetahuan (doctrine) mengartikan penganiayaan sebagai “setiap perbuatan yang dilakukan
dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain”
Menurut Yurisprudensi yang diartikan dengan kekerasan atau penganiayaan yaitu dengan sengaja
menyebabkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit (pinj) atau luka (HR.25 Juni 1894).
Bahwa berdasarkan fakta-fakta di Persidangan yang diperoleh dari Keterangan para saksi, alat bukti
surat berupa Visum Et Repertum dan Pengakuan Terdakwa serta dikuatkan dengan barang bukti
terungkap bahwa :
- Bahwa benar setelah mendengar hal tersebut kemudian saksi diam dan dikarenakan kesal dengan
saksi yang tidak juga pergi dari tempat tersebut terdakwa kemudian mengatakan kembali “na kau ni
dak jugo belari dari sini” dan dijawab kembali oleh saksi “ngapo aku nak belari, urusan aku nak main
disini, bukan hak kau melarang aku main disini”.
- Bahwa benar setelah mendengar ucapan dari saksi tersebut, terdakwa kemudian langsung
mendatangi saksi dengan membawa 1 (satu) bilah pisau dan ketika berhadapan, terdakwa langsung
memukul saksi tangan kanannya kearah bibir bagian kanan sehingga saksi terduduk dilantai.
- Bahwa benar ketika saksi terduduk di lantai tersebut, saksi kemudian melihat terdakwa men
gayunkan pisau yang telah dipegangnya kearah kepala dari saksi M. Yusuf Bin Iskandar yang
mengakibatkan saksi mengakibatkan luka pada bagian kepala.
- Bahwa benar melihat hal tersebut teman dari saksi sdr. David Riansyah Bin Rusdianto dan sdr. Adi
Saputra Bin Rasman kemudian melerai keributan tersebut dan meminta kepada saksi pergi dari
bedeng itu dan selanjutnya saksi pergi dari bedeng tersebut dan kemudian melaporkannya ke Polres
Banyuasin untuk diproses lebih lanjut
- Bahwa benar akibat dari perbuatan terdakwa, saksi mengalami luka robek beraturan didaerah kepala
bagian atas sesuai dengan hasil dari Visum Et Repertum dari UPT Puskesmas Pangkalan Balai Nomor :
441/101/Kes/V/2019 Tanggal 02 Mei 2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Hj. Reviyani Nip.
19770605 201001 2 007, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi M. Yusuf Bin Iskandar
ditemukan:
1. Tampak Vulnus Laceratum (ruka robek) di region pariental (kepala bagian atas) dengan ukuran
1,4 x 0,5 x 0,1 cm
Dengan kesimpulan :
Penderita mengalami trauma berupa luka robek beraturan didaerah kepala bagian atas dengan
ukuran ± 1,4 x 0,5 x 0,1 cm disebabkan oleh benda tajam
Dengan demikian unsur Melakukan Penganiayaan ini telah terpenuhi dan secara sah dan menyakinkan
telah terbukti

Majelis Hakim yang Kami Hormati

Oleh karena unsur-unsur dari dakwaan kesatu Pasal 351 Ayat (1) KUHPidana telah dapat kami buktikan
secara sah menurut keyakinan dan undang-undang, maka terdakwa Ahmad Syaipul Syah Bin Teguh
telah terbukti melakukan tindak pidana dan harus dihukum.
Selanjutnya untuk menentukan apakah terdakwa dapat dipersalahkan atau dijatuhi hukuman pidana
atas perbuatannya tersebut maka perlu ditinjau tentang pertanggung jawaban pidana. Dari hasil
pemeriksaan di persidangan membuktikan bahwa tidak ada hal-hal yang dapat melepaskan terdakwa
dari pertanggungjawaban pidana, baik alasan pembenar maupun alasan pemaaf.
Bahwa dalam perkara ini terdakwa telah melakukan Tindak pidana yang diperbuatnya sendiri dan ia
harus dijatuhi hukuman atas perbuatan yang telah dilakukannya tersebut, hal itu selaras dengan
pendapat bahwa seseorang hanya dapat dihukum karena suatu peristiwa pidana yang telah
diperbuatnya sendiri maka ia harus bertanggung jawab atas perbuatan pidana yang diperbuatnya
tersebut secara hukum (Utrecht, Hukum Pidana, Hal 254). Dan sesuai pula dengan asas-asas pidana
yaitu ”tidak ada pidana tanpa adanya kesalahan, maka untuk itu terdakwa harus dijatuhi pidana atas
kesalahannya.
Berdasarkan uraian fakta-fakta tersebut diatas, maka keseluruhan unsur-unsur pasal dakwaan kami
yaitu Pasal 351 Ayat (1) KUHP telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum, oleh karena
itu terdakwa Ahmad Syaipul Syah Bin Teguh harus mempertanggung jawabkan perbuatan pidana yang
dilakukannya “barang siapa, melakukan penganiayaan”.
Mengingat ketentuan Pasal 183 KUHAP yang menentukan tentang Prinsip Minimum Pembuktian, maka
dalam perkara ini telah diperoleh minimal 2 (dua) alat bukti yang sah, yaitu alat bukti keterangan saksi
dan keterangan Terdakwa. Kedua jenis alat bukti tersebut saling bersesuaian dan mendukung satu
sama lain serta telah memenuhi persyaratan sebagai alat bukti yang sah sebagaimana ditentukan oleh
peraturan perundang-undangan. Dengan demikian, kami merasa bahwa kedua alat bukti tersebut akan
dapat menambah keyakinan Majelis Hakim Yang Terhormat tentang tindak pidana yang telah dilakukan
terdakwa.
Sebelum kami sampai kepada tuntutan pidana atas diri terdakwa, perkenankanlah kami
mengemukakan hal-hal yang kami jadikan pertimbangan dalam mengajukan tuntutan pidana, yaitu:

1. Hal-hal yang memberatkan :


- Perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa mengakibatkan saksi M. Yusuf Bin Iskandar
mengalami luka pada bagian bibir dan luka lecet pada bagian kepala sebagaimana yang tertera
dalam Visum Et Repertum dari UPT Puskesmas Pangkalan Balai Nomor : 441/101/Kes/V/2019
Tanggal 02 Mei 2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Hj. Reviyani Nip. 19770605
201001 2 007
- Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat
2. Hal-hal yang meringankan :
- terdakwa belum pernah dihukum
- Terdakwa berterus terang mengakui perbuatannya sehingga memperlancar jalannya
persidangan
- terdakwa tulang punggung keluarga

Berdasarkan uraian dimaksud kami Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini, berdasarkan Undang-
undang yang bersangkutan :

MENUNTUT

Supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pangkalan Balai yang memeriksa dan mengadili perkara ini
memutuskan :

1. Menyatakan terdakwa AHMAD SYAIPUL SYAH Bin TEGUH terbukti bersalah melakukan tindak
pidana Penganiayaan sebagaimana diatur dalam pasal 351 Ayat (1) KUHP dalam surat dakwaan
ketiga.
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa AHMAD SYAIPUL SYAH Bin TEGUH dengan pidana
penjara selama 1 (satu) Tahun dan 6 (enam) Bulan dipotong masa tahanan sementara dengan
perintah tetap ditahan
3. Menetapkan kepada terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000,- (dua rupiah)

Demikian tuntutan pidana ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang hari ini Rabu Tanggal 16
Oktober 2019
JAKSA PENUNTUT UMUM

DANIEL MERDEKA SITORUS


JAKSA PRATAMA NIP. 198508172005011002

Anda mungkin juga menyukai